Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marina Octovia Huwae
Abstrak :
Penelitian mengenai kualitas udara di beberapa jalur hijau di wilayah Jakarta Selatan dengan luinut kerak sebagai bioindikator, telah dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana kegiatan transportasi telah mempengaruhi kualitas udara di beberapa daerah di Jakarta Selatan. Dengan inenggunakan Index of Atmospheric Purity (LAP) menurut Le Blanc & Sloover dengan luinut kerak sebagal bioindikator, inaka dapat diketahui kualitas udara di daerah Senopati, Ji. Pakubuwono-Hang Tuah dan Ji. Jend. Sudirinan. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa daerah Senopati dengan frekuensi kendaraan yang rendah, terinasuk daerah yang terpolusi ringan. Pada lokasi mi ditemukan lima jenis lumut kerak yaitu Graphis sp., Lepraria sp. dan tiga jenis dari genus Physcia. Ji. Pakubuwono-Hang Tuah dengan frekuensi kendaraan sedang, merupakan daerah yang terpolusi sedang. Pada lokasi mi ditemukan empat jenis luinut kerak yaltu Lepraria sp. dan tiga jenis dari marga Physcia. Di daerah Ji. Jend. Sudirman dengan frekuensi kendaraan yang tinggi, merupakan daerah yang terpolusi berat. Di daerah mi ditemukan hanya dua jenis lurnut kerak dari jenis Physcia spp
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Any Kurniati
Abstrak :
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian pengaruh 6 jenis vegetasi jalur hijau di jalan bebas hambatan Jagorawi (antara gerbang TMII dan Cimanggis ) terhadap peredaman kebisingan lalu lintas. Pengukuran dilakukan di sekitar vegetasi pada lokasi pengambilan sampel. Selain itu dilakukan pula penghitungan jumlah kendaraan bermotor dan pengukuran faktor lingkungan yaitu; suhu dan kelembaban udara. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kebisingan pada jarak 5-14 m (tidak ada bader/vegetasi) rata-rata sebesar 84,4 dan pada jarak 7-28 m (ada barier) rata-rata sebesar 78,4 dB. Hasil uji Spearman menunjukkan bahwa antara tingkat kebisingan dengan jumlah kendaraan tidak terdapat korelasi positif. Uji Kruskal Wallis pada menunjukan bahwa tingkat peredaman kebisingan oleh vegetasi dipengaruhi jenis vegetasi. Peredaman bunyi rata rata oleh putri malu 4,9 dB (5,7%), johar 4,8 dB (5,6%), sengon 2,8 dB (3,5%), akasia 2,8 dB (3,5%), bambu 1,9 dB (2,3%) dan soka 1,0 dB (1,2%). Berclasarkan hasil uji perbandingan berganda Newman-Keuls dapat disimpulkan bahwa putri malu dan johar serta bambu dan soka mempunyai kemampuan yang sama dalam meredam bunyi. Vegetasi yang mempunyai kemampuan tertinggi dalam meredam bunyi adalah putri malu dan johar.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juhans
Abstrak :
ABSTRAK
Kabupaten Karawang dilewati oleh Jalan Nasional Rute 1 atau yang dikenal dengan nama Jalur Pantai Utara (Pantura). Jalan nasional ini menghubungkan kota besar seperti DKI Jakarta dan kota-kota besar di Jawa Barat yaitu, Cirebon dan Bandung dengan Kabupaten Karawang. Hal ini menjadikan jalan nasional di Kabupaten Karawang memiliki volume lalu lintas yang tinggi. Dinamika arus kendaraan pada jalan nasional berbanding lurus dengan jumlah karbon yang terdapat pada jalan tersebut. Untuk itu penelitian stok karbon penting untuk mengetahui sejauh mana kontribusi jalur hijau jalan yang berada di sepanjang jalan nasional ini dalam menyerap gas rumah kaca khususnya CO2. Metode indeks vegetasi digunakan sebagai metode yang efisien untuk mengestimasi nilai stok karbon. Indeks vegetasi yang memiliki nilai korelasi paling tinggi dengan sampel di lapangan adalah EVI, sehingga EVI merupakan indeks vegetasi yang cocok untuk digunakan pada penelitian ini. Hasilnya estimasi nilai stok karbon jalur hijau jalan nasional Kabupaten Karawang sebesar 9.046 ton/ha dan daya serap karbonnya mencapai 33.170 ton/ha. Sementara total rata-rata emisi karbon yang dihasilkan oleh kendaraan yang melewati jalan nasional tersebut mencapai nilai 65.868 ton per harinya. Sebagian besar segmen jalan nasional di Kabupaten Karawang mampu menyerap dengan baik emisi karbon yang dihasilkan oleh kendaraan yang melewati jalan tersebut.
ABSTRACT
Karawang regency passed by the National Road or Route 1, known as the North Shore Line (coast). This national road connects major cities such as Jakarta and major cities in West Java, namely, Cirebon and Bandung with the Karawang regency. This makes the national road in the Karawang regency has a high traffic volume. The dynamics of the flow of vehicles on national roads is directly proportional to the amount of carbon contained in the road. For the study of carbon stocks is important to know the extent of the contribution of the green belt road that is along the national road is to absorb greenhouse gases, especially CO2. Vegetation index method is used as an efficient method to estimate the carbon stock. Vegetation index that has the highest correlation with the value of the samples in the field is EVI, so the vegetation index EVI is suitable for use in this study. The result is the estimated value of stock-carbon green belt national road Karawang regency of 9.046 tonnes / ha and absorption of carbon reaching 33.170 tonnes / ha. While the average total carbon emissions produced by vehicles passing through the national road reaches the value of 65.868 tons per day. Most of the national road segments in the Karawang regency are able to absorb the carbon emissions produced by vehicles passing through the road.
2016
S64128
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library