Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nike Handayani
Abstrak :
ABSTRAK
Sudah banyak kerugian yang dihasilkan akibat gempa bumi yang terjadi sepanjang sejarah manusia baik kerugian material maupun jiwa. Manusia dengan segala daya upayanya berusaha untuk mengurangi dampak negatif yang dihasilkannya, diantaranya dengan membuat struktur tahan gempa dengan perencanaan plastis dan sekarang sudah banyak digunakan isolator untuk mengurangi efeknya.

Isolator seismik berfungsi untuk mengurangi efek gempa bumi dcngan cara rnengisolasi struktur dari pergerakan tanah. Energi gempa yang datang akan diserap oleh isolator melalui fleksibilitas dan redaman yang dimilikinya. Fleksibilitas isolator akan menggeser perioda alami struktur menjauhi perioda predominan gempa dan redaman yang dimilikinya akan mereduksi amplitudo respons struktur_ Jadi penggtmaan sistem isoiasi ini bertujuan untuk mencegah kerusakan elemen srruktur maupun non-struktur yang biasa terjadi pada struktur yang tidak bedsolator karena dengan terserapnya sebagian energi gempa maka deformasi struktur menjadi lebih kecil sehingga gaya dalam yang terjadi pada struktur juga kecil sehingga daktilitas yang dibutuhkan juga kecil. Isolasi seismik adalah sistem yang memisahkan struktur dari pergerakan tanah dengan material yang fleksibel yang prinsip kerjanya adalah meningkatkan fleksibilitas sistem disertai redaman yang tepat.

Model isolasi seismik yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah isolasi seismik dengan kekakuan bervariasi terhadap pergerakan lateral dimana kekakuannya besar bila dikerjakan gaya kecil dan kekakuannya akan mengecil dengan bertambahnya gaya lateral yang bekerja. Sifat non-linier isolator ini akan bersumber pada bentuk geometri isolator bukan dari sifat materialnya dan dengan slfat tekuk isolator.

Pada penelitian ini akan digunakan isolator seismilc non-linier tidak bergeser. Disebut tidak bergeser karena tidak adanya pergeseran dalam material isolator baik antar pelat baja dengan karet maupun antara karet dengan karet, dan tidak ada pergeseran antara bangunan dengan isolator maupun antara isolator dengan peletakannya. Dengan bantuan program komputer akan dicari bentuk isolator yang paling memungkinkan untuk menghasilkan sifat non-linier yang diinginkan dengan memvariasikan ukuran dan bentuk elemen tambahan. Pengaruhnya terhadap respons struktur akan diperoleh dengan menggunakan program yang telah dibuat oleh Ir. Nur Aditia Buana S.
1996
S34549
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwa Garniwa M.K.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Josia Irwan Rastandi
Abstrak :
ABSTRAK
Salah satu metode yang sedang berkembang dalam bidang desain bangunan tahan gempa adalah metode isolasi seismik. Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan telah diketahui pula bahwa isolator nonlinier dapat meningkatkan partisipasi pola-pola getar yang lebih tinggi. Sifat nonlinier dari isolator tersebut hingga saat ini kebanyakan diperoleh dari sifat material isolator itu sendiri.

Dalam tesis ini akan dikembangkan suatu model isolator baku yang berbentuk 'cendawan' yang terdiri dari 2 bagian yaitu bagian silinder dan bagian pelat yang berbentuk seperti piringan. Pada bagian silinder dilakukan analisis tinier biasa, sedangkan untuk bagian piringan dilakukan analisis nonlinier. Bagian piringan didiskritisasi dengan menggunakan elemen DKMQ24NL (Discrete Kichhoff Mindlin 24 DOF - Non Linear), yang telah terbukti kehandalannya dan telah lulus berbagai uji kehandalan Dengan memanfaatkan bentuk geometric dari Isolator `cendawan' ini, maka akan didapat isolator nonlinier yang tidak bergantung kepada sifat materialnya.

Simulasi numerik dilakukan dengan memvariasikan parameter ketebalan piringan isolator serta jenis perletakannya dengan menggunakan program PC-FEAP (Personal Computer-Finite Element Analysis Program) yang dikembangkan oleh R.L. Taylor dari University of California at Berkeley sebagai program utama.

xv + 74 halaman + daftar pustaka + lampiran
1996
Tpdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulia Orientilize
Abstrak :
ABSTRAK
Berbeda dengan metode disain kapasitas dimana gedung menyerap seluruh gaya gempa, dasar pemikiran dan sistem isolasi seismik adalah mereduksi gaya gempa sebesar mungkin melalui sistim isolator yang fleksibel, dengan memperbesar periode alami bangunan agar tidak berada pada periode gempa bumi, sehingga respons serta daktilitas yang dibutuhkan struktur cukup kecil, dan otomatis akan mengurangi biaya konstruksi.

Berdasarkan sifat dan kelakuannya isolator dapat dibeclakan atas 2 _pnis yaitu isolator linier clan non-linier. Pada isolator linier lendutan yang terjadi sebanding dengan gaya, dengan demikian kekakuan dan periode isolator konstan, sedangkan isolator non-linier sebaliknya. Non-linieritas dari isolator bisa berasal dari sifat material, dari bentuk geometrik atau dari gabungan keduanya.

Kelebihan isolator non-linier dalam mengontrol respon struktur bersifat semi aktif karena kemampuannya untuk mengatur fleksibilitas bangunan, dimana pada saat gaya kecil struktur memiliki kelcakuan besar dan periode kecil, sedangkan pada saat gaya besar lcekakuan menjadi keeil, dan periode strulctur membesar. Karena itu isolator non-linier memberikan tingkat kenyamanan yang lebih lnaik karena fleksibilitas struktur berubah menurut kebutuhan. Disamping itu sifat non-linieritas lebih mewakili keadaan yang sebenarnya.

Skripsi ini akan membahas isolator non-linier geometrik dan pengaruhnya terhadap strulrtur balok geser. Pada skripsi ini non-linieritas isolator berasal dari bentuk geometri bukan dari material. Model non-linier geometrik dipilih karena kemudahannya dalam mengidealisasikan bentuk non-linier yang diinginkan, Untuk mendapatkan hubungan antara beban dan lendutan dibuat program sederhana menggunakan bahasa Fortran 5.2, sedangkan analisa respon struktur balok geser (lendutan atas, percepatan atas, Iendutan bawah, percepatan bawah dan base shear) berdasarkan pengembangan program sebelumnya, Tujuan akhir dari skripsi ini adalah mernodelkan lsolator non linier geometrik dan melakukan pengujian eksperimental.
1996
S34590
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Tri Wicaksono
Abstrak :
Pada pengecoran Besi Tuang Dinding Tipis terjadi fenomena unik, yaitu terbentuknya lapisan kulit. Lapisan tersebut menjadi pusat stress konsentrasi untuk terjadinya retak material. Salah satu cara untuk meminimalisir terbentuknya lapisan kulit adalah menjaga kecepatan pendinginan pada keadaan optimum. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh ketebalan isolator glasswool terhadap kecepatan pendinginan dalam pembentukan lapisan kulit. Variasi modifikasi cetakan yang digunakan adalah tanpa isolator (P4M1), isolator glasswool tebal 40mm sebelah kiri benda dan 50mm sebelah kanan benda(P5M1), dan isolator ketebalan 50mm dikedua sisi benda(P7M1). Dilakukan karakterisasi metalografi non etsa dan etsa, uji mekanis berupa uji tarik, dan uji kecepatan pendinginan pada plat urutan ketiga masing-masing benda cor. Hasil menunjukkan bahwa adanya pengaruh ketebalan isolator terhadap kecepatan pendinginan benda cor. Kecepatan pendinginan tertinggi hingga terendah adalah 21,59⁰C/menit, 3,75⁰C/menit, dan 3,61⁰C/menit. Lapisan kulit ketebalan rata-rata yang didapat P7M1 324μm, P4M1 105μm dan P5M1 71μm. Jumlah nodul tertinggi hingga terendah P4M1 1121 nodul/mm2, P7M1 916 nodul/mm2, dan P5M1 801 nodul/mm2. Nodularitas yang didapat P4M1 78%, P5M1 75% dan P7M1 64%. Nilai tensile strength yang didapat dengan nilai 287MPa, 288MPa sampai 383 MPa. Matriks yang didapat adalah full ferit.
Thin wall ductile iron has unique phenomena in manufacturing called skin effect. Skin effect becomes stress concentration to form crack initiation. One of many methods to decrease skin effect is providing optimum cooling rate. This research used the influence of glasswool isolator thickness leading to different cooling rate as variable. Variation of casting also investigated which are molding without isolator (P4M1), molding using isolator glasswool with thickness 40mm on the left side and 50mm on the left side of plate (P5M1) and the last is molding using isolator glaswool with 50mm on both of sides (P7M1). Samples were characterized using metallograpy technique (etching and non etching), mechanical testing especially tensile test and cooling rate testing. The result shows that thickness of isolator glasswool has influences on cooling rate. The cooling rate varies from fastest to slowest which are 21,59⁰C/minutes, 3,75⁰C/minutes, and 3,61⁰C/minutes. The skin thickness is produced from the thickest to thinnest on the mold using 50mm thickness glaswool isolator, the mold without glasswool isolator and the mold using 40mm glasswool isolator on left side and 50mm glasswool isolator on the right side. High nodul counting resulted from the mold without isolator, the mold using 50mm glasswool isolator and the mold using 40mm glasswool isolator on left side and 50mm glasswool isolator on the right side. Highest nodularity was produced on the mold without isolator which is 78%, the mold using isolator glasswool 40mm and 50mm thickness produced 75% nodularity dan the mold using glasswool isolator 50mm produced 64% nodularity. Tensile test showed tensile strength alter from 287MPa, 288MPa until 383 MPa. The matrix obtains full ferritic
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60454
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Hamdani
Abstrak :
ABSTRAK Titanium dioksida (TiO2) yang mempunyai struktur kristal murni (kristalin) merupakan bahan isolator yang sangat baik untuk dipakal sebagai material pada peralatan penyimpan memori. Namun demikian, dalam kondisi tertentu, bahan tersebut dapat berfungsi sebagai bahan semikonduktor. Mengetahui bagaimana cara mengontrol sifat-sifat isolator dan semikonduktor dari lapisan tipis TiO2 menjadi sangat penting untuk menentukan penggunaan yang spesifik dari material tersebut. Sampel-sampel dalam penelitian ini dipersiapkan dengan teknologi deposisi sol-gel pada substrat kaca yang dilapisi dengan indium tin oxide (ITO). Karakterisasi sifat-sifat listrik dilakukan dengan menganalisis tahanan jenis, Hall effect dan mekanisme konduksi yang terjadi pada film tipis TiO2. Dari analisis tahanan jenis dan Hall effect dapat diperoleh mobilitas, densitas dan jenis dari carrier yang ada. Sedangkan mekanisme konduksi didapatkan dengan menganalisis karakteristik hubungan antara arus dan tegangan. Morfologi dan struktur kristal film tipis TiO2 juga mempunyai pengaruh terhadap sifat-sifat listrik, oleh karena itu juga dianalisis. Dalam penelitian ini didapatkan film tipis TiO2 dengan struktur kristal anatase dan mempunyai tahanan jenis dalam rentang 1-2 MSZ cm. Film tipis TiO2 mempunyai carrier jenis n dengan carrier density ± 1017 cm-3 .
ABSTRACT Pure cristalline titanium dioxide (TiO2) is very promising insulator for application in memory device, however under certain condition it can behave as a semiconductor. Knowing how to control the insulating and semi conducting properties of the TiO2 thin film is essential to determine the specific application for that material. The samples were prepared using sol-gel deposition methods on the ITO coated glass substrates. The characterization was performed by analyzing the resistivity, Hall effect, and conduction mechanism of TiO2 thin film. From resistivity and Hall effect can be determined carrier mobility, carrier density, and carrier type. Conduction mechanism was achieved by analyzing the characterization of current - voltage profiling. Morphology and crystal structure of TiO2 thin films are also considered have some effects to the electrical properties that mention above, therefore, they were also examined in this project. Anatase structure was achieved with the resistivity in order of 1-2 MO,. The film has n-type of carrier with the net carrier density ± 1417 cm 3.
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Rosadi
Abstrak :
ABSTRAK
Isolator transmisi tegangan tinggi yang selalu terpengaruh oleh keadaan lingkungan luar akan selalu ada terdapat polutan yang mempengaruhi kinelja isolator. Timbunan atau polutan yang berupa hujan, keadaan kelembaban akan menjadikan isolator tersebut bersifat penghantar. Keadaan ini akan merubah keadaan elektroda-elektroda menjadi hubung singkat, sehingga akan menyebabkan tetjadinya lompatan api atau yang di sebut dengan flashover.

Semakin banyaknya polutan atau semaldn seringnya isolator tersebut terkena polutan akan menjadikan penurunan tegangan flashover dan isolator tersebut yang berakibat pada terputusnya pengiriman energi listrik ke pemakai.

Agar keandalan transmisi tenaga listrik tetap terpenuhi perlu adanya penelitian-penelitian tentang karalcteristik komponen-komponen tenaga listrik yang dalam hal ini adalah isolator.

Dari berbagai isolator yang digunakan mempunyai keuntungan dan kerugian masing-masing, akan tetapi perlu adanya pemilihan isolator yang dalam hal ini adalah resin epoksi.

Dalam skripsi ini di ujikan isolator resin epoksi dalam keadaan lemab, hujan serta kedaan idael atau normalnya. Sebagai pelengkap diadakan pengujian di laboratorium Telmik Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik dengan membuat simulasi huj an sehagi pengganti keadaan sebenamya di lingkungan.
2001
S39749
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Setiabudy
Depok: UI Publishing, 2023
621.319 RUD i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hendro
Abstrak :
ABSTRAK
Berdasarkan penelusuran literatur, terdapat beberapa kekurangan isolator pada dasar bangunan, sehingga posisi penempatan isolator perlu diteliti lebih lanjut. Penelitian ini akan membahas kinerja isolator yang ditempatkan di lantai dua pada struktur kombinasi kolom beton kantilever dan rangka baja bresing konsentrik dengan analisa respon spektrum Padang terhadap variasi ukuran kolom, ketinggian struktur, dan kekakuan isolator. Parameter yang ditinjau berupa respon struktur dan isolator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kolom kantilever yang kaku, isolator akan lebih efektif. Untuk variasi ketinggian, bertambahnya jumlah tingkatan akan meningkatkan respon pada isolator dan kolom beton. Untuk variasi kekakuan isolator, kekakuan isolator yang rendah lebih efektif dalam mereduksi gaya gempa pada struktur atas.
ABSTRACT
Based on literature, there are several deficiencies of base isolation, in which the position of isolator placement needs to be investigated further. This study will discuss the performances of isolator placed on the second floor on combination structure of cantilever concrete column and concentric bracing frame with Padang response spectrum analysis of column size variation, structure height, and stiffness of isolator. The parameters reviewed are structural and isolator responses. The results showed the use of rigid cantilever column, isolator will be more effective. For height variation, increasing the number of stories will increase the response to the isolator and concrete column. For the variation in stiffness isolator, the lower stiffness is more effective in reducing the seismic forces in the superstructure
2017
S70001
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rara Diskarani
Abstrak :
Bangunan tinggi harus memiliki sistem keamanan terhadap resiko kebakaran, salah satunya dengan menggunakan refuge floor. Perkembangan selanjutnya, untuk evakuasi dibutuhkan jembatan yang menghubungkan bangunan tersebut dengan bangunan lain yang berdekatan. Pada penelitian ini akan dianalisis pengaruh letak jembatan pada dua bangunan tinggi yang dihubungkan dengan perletakan fleksibel dimana kedua bangunan 30 lantai dengan variasi jembatan di lantai 10, 20 atau 30. Analisis dilakukan secara respon spektrum, time history linier dan nonlinier dengan metode FNA (Fast Non-linear Analysis) akan dievaluasi dengan program Etabs. Sumber gempa menggunakan gempa Chichi yang diskalakan ke kota Jakarta dengan tanah lunak menggunakan program Seismo Match. Gempa Chichi sebelum diskalakan memiliki puncak percepatan 0,361 g, lalu setelah diskalakan memiliki puncak percepatan 0,323 g. Pada analisis time history nonlinier, isolator pada jembatan dimodelkan nonlinier sedangkan bangunan tetap linier namun dengan pembesaran gempa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum respon bangunan ganda dapat diwakili bangunan tunggal, namun perlu diperhatikan pada elemen lokal dekat jembatan. Semakin tinggi letak jembatan atau semakin tinggi kekakuan perletakannya maka semakin besar efeknya pada elemen lokal tersebut. Sifat nonlinier dari isolator hanya berpengaruh pada elemen jembatan tidak pada elemen lokal bangunan. Analisis riwayat waktu nonlinier lebih konservatif dalam analisis elemen jembatan. ...... High rise building should have an evacuate system for an emergency situation such as fire. Refuge floor is one of that system. Further development, to evacuate the occupant, we need a bridge that connects to nearby building. Thus, this thesis will analyzed the seismic response of two high buildings connected by a bridge at certain floor with nonlinear flexible support. Two buildings with 30 floors will be connected by a bridge at certain level of 10th, 20th or 30th. This research will be analyzed by spectrum response, linear time history and nonlinear time history using Fast Nonlinear Analysis (FNA) method and will be evaluated with Etabs program. The earthquake source is Chichi earthquake that is scaled to Jakarta soft clay using Seismo Match program. Before being scaled, the peak acceleration is 0,361 g and after being scaled is 0,323 g. In time history nonlinear analysis, base isolation is modeled as nonlinear link, but the structure is assumed to be linear with scale-up earthquake. The result shows that the global response of two buildings that connected by a bridge can be represented with a single building but for the local elements near the bridge must be concerned. The higher location of the bridge or the higher stiffness of isolator gives the larger effect on local elements. Nonlinear properties of isolator only effects element of bridge, but not for local element of the building. Analysis of nonlinear time history is more conservative on elements of bridge.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42154
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>