Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syarif
Abstrak :
Tesis ini meneliti tentang Radikalisme Islam dengan Studi tentang Gerakan Politik Majelis Mujahidin dalam Penegakkan Syari'at Islam periode 2000-2003. Interval waktu ini merupakan rentang waktu dimana pemikiran dan aksi serta gerakan Majelis Mujahidin menunjukan watak radikalisme. Misalnya, penolakan Majelis Mujahidin atas azas Negara Pancasila, penolakan terhadap kepemimpinan wanita, hingga munculnya ide dan gagasan tentang perlunya syariat Islam diformalkan dalam konstitusi negara. Kenyataan ini, memunculkan pertanyaan bagi penulis, mengapa gerakan politik Majelis Mujahidin mendesak tentang pemberlakuan syari'at Islam dan menolak secara total semua ideologi yang berasal dari luar Islam. Penulis menggunakan metode deskriptif analitis kwalitatif dengan pendekatan deduktif artinya dari teori ke praktek Sebuah metode penelitian yang berusaha menggambarkan realitas sosial yang komplek melalui penyederhanaan dan klasifikasi dengan memanfakan konsep-konsep yang bisa menjelaskan gejala sosial. Dalam pengumpulan data digunakan adalah studi pustaka/dokumen dan wawancara. Sementara teori yang digunakan untuk menelusuri radikalisme Islam dalam gerakan politik Majelis Mujahidin adalah teori radikalisme Islam. Untuk membantu mengungkapkan gerakan politik Majelis Mujahidin, penulis menempatkan parsi khusus pada sejarah gerakan radikalisme Islam, mulai dari asal muasal radikal isme Islam dalam konteks gerakan politik, Ikhwanul Muslimin, Jamaat i Islamiah, Darul Islam dan Masyumi. Berdasarkan teori dan metode yang digunakan tersebut, serta data-data yang diperoleh dilapangan, maka dapat disimpulkan bahwa radikalisme Islam dari Gerakan Politik Majelis Mujahidin merupakan pemikiran atau ide dan gagasan radikal. Hal ini disimplilkan, setelah penulis melakukan penelitian tentang asal mula munculnya Majelis Mujahidin maupun konteks perkembangan selanjutnya sebagaimana rentang waktu studi ini (2000-2003). Ini menunjukan bahwa teori radikalisme merupakan reaksi terhadap kondisi yang sedang berlangsung, masih relevan. Berdasarkan hal tersebut di atas ditemukan beberapa faktor kondisi yang turut mendorong lahirnya pemikiran radikal dan kemudian memicu terjadinya radikalisme Islam dalam gerakan politik Majelis Mujahidin, antara lain: Panama, Suasana pasca perang dingin diawal tahun 1980, khususnya setelah beberapa aktivis Islam era Presiden Soeharto melarikan diri keluar negeri. Para pejuang penegak syari'at Islam ini ikut ambil bagian dalam perang di Afganistan, bersekutu dengan rezim Taliban, dan mulai bergaul dengan aktivis Islam secara Internasional. Kedua, intimidasi dan diskriminasi rezim Soeharto terhadap para mubalik dan pendak'wah Islam yang menuntut tentang penegakkan syari'at Islam dan yang menolak azas tunggal Pancasila. Ketiga, kondisi kebangsaan dan kenegaran yang mengalami krisis moneter sejak 1996 sampai pada kejatuhan Soeharto pada bulan Mei 1998 dari kursi kepresidenan. Maka era reformasi dan upaya-upaya penyelesaian krisis yang tidak kunjung selesai dan menemukan format ideal untuk mengeluarkan bangsa dan krisis multidimensional yang menimpa ummat dan bangsa, adalah faktor yang cukup berpengaruh terhadap kehendak radikal untuk menegakkan syari'at Islam dalam konstitusi negara sebagai sebuah jawaban untuk menata dan meperbaiki ummat dan Bangsa Indonesia. Ideologi Pancasila, dianggap tidak tepat dan relevan lagi dengan kebutuhan bangsa dan negara. Dengan demikian, radikalisme Islam sebagai kerangka teoritis masih memiliki relevansi atas realitas dan kondisi gerakan politik Majelis Mujahidin dalam konteks pemikiran dan aksinya. Dengan demikian, penulis menemukan bahwa radikalisme Islam dalam konteks gerakan politik Majelis Mujahidin, tidak hanya reaksi atas fanatisme keagamaan semata, respon terhadap kondisi yang sedang berkembang, intimidasi dan diskriminasi rezim Orde Baru, kegagalan revormasi, akan tetapi radikalisme juga sangat dipengaruhi oleh faktor beberapa aktor atau tepatnya peran para tokoh Islam yang telah sejak lama memperjuangkan penegakkan syari'at Islam dalam konstitusi negara.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14366
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The history of Islamic thought in the Middle Ages, the impact of Greek philosophy and science, and the formation of an own theological tradition, is a long and complex one. The articles in this volume dedicated to Hans Daiber, one of the pioneering scholars in this field, offer new insights from a variety of perspectives: philological, philosophical, and historical. The subjects range from Islamic philosophy and theology, over the history of science, the transmission into other medieval cultures to language and literature. In addition to their specific discoveries, they give an impression of the dynamics of medieval Islamic intellectual history as well as of the diversity of approaches needed to understand this dynamics.
Leiden: Brill, 2008
e20497949
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Hamad
Abstrak :
The author argues that the Arab mind entered Indonesian society since the onset of Islam spreading in the 7th century. The development of the Arab mind has its own dynamic and inseparable from Islamic thought. The touch with Hindu-Budha cultural values created Kejawen among the Javanese; the contact with Dutch colonialism resulted acceptance of school system which brings secularism to Indonesian society. In the 80's, the Arab mind was suppressed by politically supported western mind through various ways. Globalization brings another challenge to the Arab mind that, interestingly, strengthens of Islamic identity among younger generation.
2005
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Zaki Ma`rufi
Abstrak :
Kemunduran merupakan persoalan yang tengah melanda dunia Arab-Islam. Kemunduran ini ditandai dengan ketertinggalan Dunia Arab-Islam dari dunia Barat dalam bidang ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi. Muhammad Abid Al-Jabiri hadir untuk menjawab persoalan ini dengan mengajukan tawaran pembaruan dengan apa yang ia sebut al-qiraah al-muashirah. Al-qiraah al-muashirah adalah suatu telaah kritis atas tradisi pemikiran Arab-Islam. Tradisi tersebut dipilah untuk mengambil tradisi apa yang sesuai dengan kekinian sehingga memperoleh basis ideologis bagi pembaruan. Tradisi yang sesuai dengan kekinian dapat dijelaskan dalam satu frase, spirit of averroisme.
Arab-Islamic world was suffering in decadence that characterized by underdevelopment of the Arab-Islamic world beside the Western world in the economic, science and technology fields. Muhammad Abid al-Jabiri propose what he called al-muashirah al-qiraah to answer the need of reform in Arab-Islamic world. Al-muashirah al-qiraah is a critical review of the Arab- Islamic thought. The ideological basis of reform come from selection of tradition, which one can be take that correspond with contemporary context. Traditions that correspond with the present day can be explained in one phrase, the spirit of averroisme.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S16055
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Bunyan Wahib
Abstrak :
Tulisan ini membahas tentang respons terhadap pemikiran yang dilontarkan oleh para pendukung Jaringan Islam Liberal (JIL), sebuah jaringan yang beranggotakan anak-anak muda yang menyebarkan gagasangagasan pemikiran liberal. JIL telah menjadi salah satu ikon pemikiran Islam liberal di Indonesia. Banyak di antara gagasan-gagasan pemikiran yang diusung oleh para anggotanya menjadi gagasan yang kontroversial. Sebuah artikel berjudul “Menyegarkan Kembali Pemahaman Islam” yang ditulis oleh Ulil Abshar-Abdalla dan dimuat dalam harian Kompas menjadi salah satu artikel yang paling kontroversial. Berbagai respons dan kritik telah dilontarkan terhadap artikel tersebut, baik respons metodologis kritis ataupun apologetis, respons yang bersifat teoretis normatif maupun praktis. Bahkan fatwa mati telah dikeluarkan oleh sekelompok orang bagi penulis artikel tersebut. Dalam banyak hal, respons dan kritik tersebut bukanlah hal baru dalam sejarah perjalanan Islam di Indonesia. Berbagai kritik serupa juga telah dilontarkan oleh berbagai kalangan terhadap Nurcholish Madjid di era 1970-an ketika melontarkan gagasan yang sangat kontroversial, yaitu gagasan tentang pembaharuan pemikiran Islam. Hanya fatwa mati saja yang tidak pernah keluar bagi Nurcholish Madjid
Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2006
297 JAMI 44:1 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library