Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adek Media Roza
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan penelitian dan penulisan ini adalah untuk mcngetahui riwayat hidup, perjuangan dan sumbangan yang telah diberikan olch Dr. Syekh. Abdullah Ahmad, sebagai tokoh pelopor dan penggerak pembaharuan Islam di Sumatra Barat pada awal abad 20. Adapun metode yang digunakan oleh penulis adalah metode sejarah.

Setelah perjuangan Gerakan Paderi (1803-1936) berhasi1 diredani oleh pihak penjajah, kehidupan beragama (Islam) di Sumatra Barat kembali mengalami kemunduran. Hal ini disebabkan berkembangnya berbagai paham yang tidak sesuai dengan tuntunan agama sebagai dampak kurangnya mutu pendidikan agama dan inandeknya arus informasi yang masuk ke daerah tersebut.

Kembalinya Abdullah Ahmad pada tahun 1899 dan Abdul Karim Amrullah (1898) setelah mendalami agama Islam di Tanah Suci, telah rnembawa angin banu dalam kehidupan beragama masyarakat. Menyadari kondisi masyarakat yang lemah dalam berbagai bidang, Abdullah Ahmad segera menyingsingkan lengarr untuk mclakukan berbagai usaha besar.

Di antara usaha-usaha yang telah dilakukannya adalah mernberantas bid'ah, memperbaharui sistem pendidikan Islam, memperkenalkan jurnalistik Islam dan cara berorganisasi. Berkat usahanya inilah ia turut berperan mengantarkan Sumatra Barat menjadi daerah yang paling maju dan cerdas di Indonesia pada paruh periama abad ke-20.
2001
S13131
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moehamad Sahri
Abstrak :
Agama Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh muslimin dari. Gujarat, India; disiarkan secara damai tanpa ada paksaan atau perang. Kemudian dilanjutkan oleh pemuka-pemuka masyarakat setempat yang dikenal dengan sebutan wali. Para wali menyiarkan agama Islam dengan arif dan bijaksa_na. Tradisi yang hidup dan berkembang dalam masyarakat tidak sepenuhnya dihilangkan sepanjang tidak bertentangan dengan syariat Islam, bahkan adat istiadat itu dipelihara dan dikembangkan, disesuaikan atau diisi dengan ajaran agama Islam, seperti pagelaran wayang dan selamatan. Maka wajarlah kalau hingga sekarang masih banyak adat istiadat yang dilakukan oleh orang Islam. Dengan cara tersebut di atas banyak orang yang memeluk agama Islam dengan suka rela, bahkan ingin mempelajari ajaran-ajarannya secara mendalam. Itu dilaksanakan di rumah-rumah dan masjid-masjid; yang lama kelamaan berkembang menjadi pondok pesantren. Dalam sistem pengajaran yang dipergunakan di pondok pesantren terdapat dua cara, yaitu: Cara bandongan, yaitu seorang kiai menentukan kitab yang akan dikaji oleh para santrinya. Setelah itu pada waktu yang telah ditentukan, biasanya sesudah salat subuh...
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1985
S13307
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ifat Faridah Millah
Jakarta: Universitas Indonesia, 2002
T36373
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Wahyuni
Abstrak :
Film Sang Pencerah menceritakan perjuangan seorang tokoh nasional, K.H. Ahmad Dahlan, untuk membawa suasana pembaharuan ajaran Islam di Kauman. Pembaharuan memiliki arti ajaran Islam yang murni sesuai dengan tuntunan Al-Qur rsquo;an dan Hadits. Pada saat itu, ajaran Islam sudah banyak yang bertentangan dengan tuntunan Al-Quran dan Hadist. Takhayul, mistis, dan taklid buta sudah menjadi kewajaran dalam kehidupan masyarakat Kauman pada masa itu. Ajaran Islam sudah bercampur dengan kepercayaan Hindu, Animisme dan Dinamisme. Selanjutnya, pembaharuan yang dilakukan oleh K.H. Ahmad Dahlan ialah menggabungkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan Islam selama tidak mempengaruhi tuntunan Al-Qur rsquo;an dan Hadits agar Islam sesuai dengan perkembangan zaman.Kajian ini menggunakan pendekatan representasi dan identitas Stuart Hall, dan semiotika Roland Barthes guna mencapai tujuan analisis. Tujuan tersebut ialah menunjukkan bagaimana identitas tokoh K.H. Ahmad Dahlan direpresentasikan dalam film Sang Pencerah. Secara lebih spesifik, tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah untuk menemukan bagaimana 1 keterkaitan antara unsur-unsur narasi dan sinematografi di dalam film Sang Pencerah dengan representasi identitas tokoh K.H. Ahmad Dahlan, dan 2 mengungkapkan identitas tokoh K.H. Ahmad Dahlan di dalam film Sang Pencerah.Dari hasil analisis unsur-unsur naratif film tema, alur, penokohan, simbol, dan metafor ditemukan bahwa semua unsur naratif tersebut sangat terkait dengan representasi identitas tokoh K.H. Ahmad Dahlan. Keterkaitan yang sama juga ditemukan pada unsur-unsur sinematografisnya gambar, gerakan, dan suara . Keterkaitan unsur- unsur sinematografis ini mungkin tidak sejelas keterkaitan dengan unsur-unsur naratif. Meski begitu, unsur-unsur sinematografis tetap mempertegas keterkaitan antara struktur film ini penggambaran identitas K.H. Ahmad Dahlan.Sementara itu, identitas K.H. Ahmad Dahlan yang direpresentasikan dalam film sang Pencerah bersifat cair, selalu berada dalam proses ldquo;menjadi rdquo;. Proses yang mencakup ldquo;memposisikan rdquo; sebagai pemilik dan ldquo;diposisikan rdquo; oleh lingkungannya. Jadi, identitas seseorang tidaklah statis melainkan dinamis sesuai dengan bagaimana ia diposisikan oleh pengaruh dari lingkungan atau luar yang sejalan dengan memposisikan identitasnya tersebut. Identitas K.H. Ahmad Dahlan direpresentasikan melalui status social, penampilan nama, pakaian dan bahasa , pemikiran kritis dan rasional, terbuka, pembaharu dan tindakan
The Sang Pencerah film tells the struggle of a national figure, K.H. Ahmad Dahlan, to bring the atmosphere of reform of Islam in Kauman. The reform means pure doctrine of Islam in accordance with the guidance of the Al Quran and Hadist. At that time, Islam has much at variance with the guidance of the Al Quran and Hadist. Takhyul, mistic, taklid are being fittingness in Kauman social condition. Doctrine of Islam has mixed with any religions such as Hindu, Animism and dinamism. The teachings of Islam is mixed with Hinduism, Animism and dynamism. Furthermore, reforms carried out by K.H. Ahmad Dahlan is to combine science and technology with Islam as long as does not affect the guidance of the Al Quran and Hadist that Islam in accordance with the times.This study uses the approach of representation and identity of Stuart Hall, and the semiotics of Roland Barthes in order to achieve the purpose of analysis. The goal is to show how the figures rsquo identity K.H. Ahmad Dahlan represented in the film. More specifically, the purpose of this qualitative study was to discover how 1 the relationship between the elements of narrative and cinematography in the film with the representation of figures identity K.H. Ahmad Dahlan, and 2 disclose the identity of K.H. figures Ahmad Dahlan in the film.The analysis of its narrative elements theme, plot, characterization, symbol, and metaphor found that all elements of the narrative are closely related to the representation of figures identity KH Ahmad Dahlan. The same finding also goes to the analysis of its cinematographic elements picture, motion, dan sounds . Such relation might not be as vivid as the one found in its narrative elements, but cinematographic elements certainly give strong emphasis on of the identity of KH Ahmad Dahlan.Meanwhile, the identity K.H. Ahmad Dahlan that is represented in the Sang Pencerah film is fluid, always in a process of becoming . A process that includes the positioning as the owner and positioned by the environment. Thus, one 39 s identity is not static but dynamic in accordance with how it is positioned by the influence of the outside environment or that are in line with the identity positioning. Identity K.H. Ahmad Dahlan represented by social status, appearance name, clothes and language , thinking critical and rational, open, reformer and actions.
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T48045
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library