Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dea Hastaviningsih
Abstrak :
Skripsi ini berisi tentang dampak akuntansi dan perpajakan dari penerapan ISAK 29 pada perusahaan pertambangan batu bara (studi kasus: PT TMU). Pada tahap produksi, TMU mengeluarkan biaya atas pengupasan lapisan tanah untuk mendapatkan batu bara yang terdapat di area konsensi. Sebelum ISAK 29 berlaku, TMU mengakui biaya tersebut sebagai aset berdasarkan PSAK 33 Revisi 2011. ISAK 29 mensyaratkan Perusaahaan hanya mengakui biaya atas aktivitas pengupasan lapisan tanah yang memiliki manfaat untuk meningkatkan akses ke cadangan batu bara di masa depan, kemudian biaya yang dikapitalisasi tersebut diamortisasikan dengan metode unit produksi dan disajikan berdasarkan PSAK 19 aset tidak berwujud. Kesimpulannya Perusahaan harus merubah kebijakan akuntansinya untuk memenuhi persyaratan yang ada di ISAK 29 dan segera melakukan penerapan terhadap standar tersebut. ......The objective of this study to analyze the impact of accounting and taxation aspect of implementation of IFAS 29 in coal mining company (case study: PT TMU). In Production phase, TMU spends stripping costs to get the coal in area of conssesion. Before IFAS 29 is applied, TMU recognize stripping costs as an assets based on PSAK 33 Revised 2011. IFAS 29 require Company to capitalized only cost which has benefits to improve access to ore in the future, then that cost will be amortized with unit production method and present based on PSAK 19 Intangible assets. The analysis of this paper, give conclusion that The company have to change their accounting policy to meet the requirement of IFAS 29 and apply it as soon as possible.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57897
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widyawati Ayu Syafitri
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan ISAK 31 terhadap perusahaan penyewaan menara Base Transceiver Station (BTS) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. ISAK 31 terbit karena di Indonesia terdapat perbedaan perlakuan akuntansi menara BTS yang dimiliki oleh perusahaan telekomunikasi dengan perusahaan penyewaan menara BTS sehingga laporan keuangan tidak dapat dibandingkan. ISAK 31 mengatur bahwa menara BTS merupakan aset tetap dengan memperjelas definisi dan memberikan batasan mengenai bangunan. Pada perusahaan yang tercatat pada BEI terdapat 1 dari 7 perusahaan yang belum menerapkan ISAK 31. Pada perusahaan yang diteliti juga terdapat 1 dari 7 perusahaan yang merubah metode pengukuran menara BTS. ......This research aims to analyze the impacts of implementation of ISAK 31 on tower Base Transceiver Station (BTS) rental listed companies on the Indonesia Stock Exchange. ISAK 31 is published because in Indonesia there are differences in accounting treatment of BTS towers owned by telecommunications companies with BTS tower rental companies so that financial statements are not comparable. ISAK 31 stipulates that BTS towers are fixed assets by clarifying the definition and providing limits on buildings. The result from this research found that 1 of 7 companies still haven’t implement ISAK 31. There’s also 1 of 7 companies changed their method on measuring BTS tower.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saka Ajie Brhamantya
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana PT X melakukan pencatatan akuntansi, khususnya akun terkait dengan ISAK 16 apakah sudah sesuai dengan kaidah yang berlaku. Disamping itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak atas penerapan ISAK 16 terhadap laporan keuangan selama tahun 2015, serta apa justifikasi yang diberikan oleh PT X perihal pengambilan keputusan terkait penerapan ISAK 16. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, pengolahan laporan keuangan, dan studi literatur. Hasil penelitian ini adalah penerapan ISAK 16 memberikan dampak yang signifikan terhadap penyajian informasi keuangan dan juga rasio-rasio keuangan pada PT X, sehingga berpotensi mengakibatkan technical default atas sebagian kewajiban perusahaan
ABSTRACT
This study aims to determine how the PT X perform accounting records, particularly related to the account of ISAK 16 is in conformity with the rules. In addition, this study aims to determine how the impact of the application of ISAK 16 to the financial statements and taxation for 2015, as well as what the justification given by PT X, concerning the decision making related to the application of ISAK16. This study used a descriptive approach. Data obtained through in depth interviews, processing of financial statements, tax reports and literature review. The results of this study are ISAK 16 had a significant impact on the presentation of financial information and financial ratios in PT X, thus potentially resulting in technical default on most of the company 39 s liabilities.
2017
S65788
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Arlishani
Abstrak :
Biaya pengupasan tanah merupakan salah satu fokus utama KAP MRV terhadap laporan keuangan PT BTMN Tbk dan anak. Akun ini diuji berdasarkan standar akuntansi yang terkait yaitu ISAK 29: Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam Tahap Produksi Pada Tambang Terbuka yang merupakan turunan dari PSAK 14: Persediaan. Prosedur-prosedur yang dilakukan oleh KAP MRV dianalisis berdasarkan teori-teori yang berkaitan dengan audit seperti International Standards on Auditing (ISA), pedoman standar audit KAP MRV, dan peraturan pemerintah terkait. Berdasarkan hasil analisis, seluruh prosedur audit yang telah dilaksanakan oleh tim KAP MRV telah sesuai dengan pedoman audit internasional dan telah menilai kewajaran akuntansi PT BTMN Tbk dan anak berdasarkan PSAK yang berlaku. ......Stripping cost is one of KAP MRV main focus in PT BTMN Tbk’s consolidated financial statement. This account is tested based on applied accounting standard ISAK 29: Stripping Cost in the Production Phase of a Surface Mine which is the sub-product of PSAK 14: Inventory. Procedures conducted by KAP MRV is analysed according to theories of audit as such International Standards on Auditing (ISA), MRV Global Audit Guide, and related government regulation. Based on the analysis, all of the audit procedures done by KAP MRV has accordingly in line with ISA and has assessed the fairness of accounting implementation of PT BTMN Tbk and subsidiaries based on PSAK.
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Allentya
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini menganalisis pengendalian di PT. ABC terkait dengan kegiatan operasional dan persediaan batubara di daerah tambang. Selain itu, tesis ini menganalisis dampak yang akan dihadapi PT. ABC terkait dengan adanya perubahan standar akuntansi keuangan terkait pertambangan umum dalam aktivitas pengupasan lapisan tanah. Hal-hal tersebut dianalisis guna melihat keterkaitan dalam tujuan umum suatu sistem pengendalian internal yaitu efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi, keandalan laporan keuangan, serta kepatuhan terhadap hukum dan peraturan. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan studi dokumentasi dari data-data perusahaan maupun referensi lainnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa PT. ABC masih harus meningkatkan pengendalian atas kegiatan operasionalnya serta mempersiapkan diri secara perlahan untuk mengadopsi perubahan standar akuntansi keuangan yang berlaku saat ini.
ABSTRACT
This thesis analyzes the controling activities in PT. ABC related to operational activities and coal pit inventory. Moreover, this thesis analyzes the impact that would be faced by PT. ABC regarding the change of accounting standards related to general mining in stripping cost. The analysis is done in order to see the connection of a general-purpose internal control system which are the efficiency and effectiveness of operations, reliability of financial reporting, and compliance with regulations. The collecting data process in this thesis is done by interviewing, observation, and study of document method such as company working paper or other references. Results of this analysis indicate that the PT. ABC still has to improve the operation control and prepares to adopt the standards with the current accounting standards.
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Farhan
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang penentuan penggunaan standar akuntansi dan membahas lebih lanjut terkait pengakuan, pengukuran, penyajian, pengungkapan dari standar yang diterapkan dan aspek perpajakan dari perjanjian BOT. Dalam transaksi tersebut, PT TWU sebagai operator melakukan perjanjian jual beli air olahan dengan PT MC yang dilakukan dengan sistem BOT atas Instalasi Pengolahan Air (IPA). Penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara yang dikomparasikan dengan hasil asesmen berdasarkan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan standar akuntansi yang tepat atas BOT menggunakan ISAK 8 karena merupakan perjanjian yang mengandung sewa yang menurut PSAK 30 diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Perlakuan pajak atas BOT mengacu pada KMK No. 248/KMK.04/1995 karena memandang dari bentuk perjanjiannya secara legal bukan merupakan transaksi sewa. ...... This research aims to determine accounting standard of the BOT agreement, thus examine the recognition, measurement, presentation and disclosure of standard applied and the aspect of taxation. In the transaction, PT TWU as the operator entered sale and purchase agreement of water treatment with PT MC which was issued with BOT system on Water Treatment Plant (WTP). This research using interview method which compared with assesment result based on literature study. The results of this research indicate the appropriate accounting standards for BOT using IFAS 8 because it is arrangement contains a leases which according to SFAS 30 is classified as finance leases. The tax treatment of BOT refers to KMK No. 248/KMK.04/1995 because seen from the form of a legal agreement is not a lease transaction.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Hotasi Doli Marulitua
Abstrak :
Laporan Magang ini menganalisis tentang kategorisasi perjanjian kerja sama PT HMP berdasarkan ISAK 16 serta prosedur audit KAP DOP pada akun Aset Takberwujud berdasarkan PSAK 19 sebagai akibat dari kategorisasi perjanjian kerja sama pada perusahaan PT HMP. PT HMP adalah perusahaan yang bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam mengelola Sistem Penyediaan Air Minum SPAM di Kabupaten X. Prosedur audit atas Aset Takberwujud di PT HMP dilakukan sesuai dengan DOP Audit Guide dan menemukan adanya selisih perhitungan nilai Aset Takberwujud. KAP DOP memberikan opini wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan PT HMP untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017. ...... The report analyzes the categorization of PT HMP agreement under ISAK 16 as well as the KAP DOP rsquo;s audit procedures of the Intangible Assets account under PSAK 19 as the result from the categorization of the PT HMP rsquo;s agreemeent. PT HMP is a company cooperating with local government in managing the water supply sistem in District X. The audit procedures on the Intangible Assets at PT HMP is done in accordance with the DOP Audit Guide and finds the difference of the book value of Intangible Assets. KAP DOP provides unqualified opinion on PT HMP 39;s financial statements for the period ended 31 December 2017.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Chailim
Abstrak :
ABSTRAK
Laporan ini bertujuan untuk membahas mengenai hasil dari analisis atas perlakuan akuntansi dari power purchase agreement ldquo;PPA rdquo; pada PLN dengan PT BEN sebagai independent power producer ldquo;IPP rdquo; . Berlakunya ISAK 8 dan ISAK 16 di Indonesia menjadikan adanya perbedaan perlakuan akuntansi yang diterapkan oleh PLN maupun IPP. IPP sebagai pihak swasta dan operator menerapkan ISAK 16 atas transaksi dari PPA yang merupakan perjanjian konsesi jasa, sedangkan PLN sebagai pemberi konsesi tidak dapat menerapkan ISAK 16 yang hanya mengatur perlakuan akuntansi kepada operator. Oleh karena itu, PLN menerapkan ISAK 8 dikarenakan PPA merupakan perjanjian yang mengandung unsur sewa. Perbedaan perlakuan akuntansi bagi IPP tidaklah signifikan karena PPA menurut ISAK 8 dan PSAK 30 diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan, dan dari sudut pandang IPP sebagai lessor, maka pencatatan yang dilakukan tidak jauh berbeda jika IPP menggunakan ISAK 16 maupun ISAK 8. Sejak tahun 2016, PLN memperlakukan PPA sebagai transaksi jual beli biasa dan tidak menggunakan ISAK 8, sehingga dalam perjanjian tersebut tidak ada pihak yang mencatat infrastruktur pembangkit listrik sebagai aset tetap.
ABSTRACT
This report aims to explain about the result of accounting treatment analysis of the power purchase agreement ldquo;PPA rdquo; in PLN and PT BEN as an independent power producer ldquo;IPP rdquo; . The issuance of ISAK 8 and ISAK 16 in Indonesia served differences in accounting treatment implemented by PLN and IPP. IPP as private sector and operator applies ISAK 16 for transactions from PPA which can be categorized as service concession arrangement, while PLN as grantor can rsquo;t apply ISAK 16 because the standard only gives guidance on the accounting for operator. As such, PLN applies ISAK 8 for PPA because the arrangement contains a lease. The differences in accounting treatment for IPP are not significant because PPA is classified as finance lease in accordance with ISAK 8 and PSAK 30, and from IPP rsquo;s perspective as a lessor, the record won rsquo;t have much differences whether IPP uses ISAK 16 or ISAK 8. Since 2016, PLN treated PPA as a regular sale and purchase transaction and not applying ISAK 8, so neither parties record the power plant infrastructure as fixed asset for the agreement.
2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adittya
Abstrak :
ABSTRAK
Persaingan di era globalisasi ini menjadikan pelanggan sebagai aset berharga yang terbatas dan harus dikelola dengan baik. Menciptakan suatu hubungan yang lebih baik antara produsen - konsumen menjadi keharusan dalam mempertahankan pelanggan dan memberikan kepuasan. Dalam dunia perumahsakitan, hubungan konsumen dan rumah sakit kadang merupakan hubungan yang tidak berimbang. Konsumen berada pada posisi yang tidak memiliki pilihan lain dalam berobat. Mengubah pandangan tentang nilai pelanggan bagi rumah sakit membutuhkan pengertian dan perubahan budaya di dalam organisasi. Dukungan dan pemanfaatan teknologi informasi juga merupakan faktor yang dapat membantu kegiatan pelayanan, penjualan dan pemasaran rumah sakit. Dengan memadukan konsep Customer Relationship Management dan konsep pelayanan pelanggan yang baik, penelitian ini berguna untuk membantu Rumah Sakit Mata Prof DR Isak Salim "AINI" dalam menciptakan sebuah Sistem Informasi Pelayanan Pelanggan Berbasis eCRM. Peneliti menggunakan pendekatan System Development Life Cycle dalam pengembangan sistem informasi berbasis e-CRM yaitu dengan melakukan identifikasi pelanggan RSMA, menentukan saluran komunikasi yang sesuai dalam hal ini adalah Internet dan layanan SMS, membentuk pusat informasi pelayanan pelanggan, membangun budaya perusahaan, dan membangun personal CRM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelanggan RSMA selama ini berasal dari kalangan profesional berusia dewasa - tua yang berasal dari wilayah sekitar RSMA yaitu Jakarta Selatan. Aplikasi reservasi online, customer service online, dan layanan pelanggan berbasis SMS merupakan bagian dari sistem informasi pelayanan pelanggan RSMA yang dapat membantu RSMA dalam megidentifikasi pelanggan, melakukan retensi pelanggan, dan memberikan layanan pelanggan yang just in time. Disarankan agar RSMA memiliki personil khusus dengan background IT yang akan mengelola website dan sms center RSMA secara berkesinambungan. Selain itu, yang terpenting adalah bahwa RSMA membutuhkan perubahan paradigma dan budaya perusahaan dalam melayaai pelanggan karena CRM berbasis Internet menghendaki respons yang cepat dari seluruh personil RSMA sehingga pada akhimya akan tercipta kepuasan pelanggan yang nyata.
ABSTRAK
Competition in this globalization era makes customer as a limited valuable asset and have to be managed better. Creating a better relation between producer - consumer become compulsion in maintaining customer and give satisfaction. In hospital, relation between consumer and hospital sometime is not a proportional relation. Shift the paradigm about the customer value for the hospital, needed an understanding and culture changing in organization. Support and using information technology is a one of factor to help services, sells and market from the hospital. With the concept customer relationship management and a good customer services concept, the aim from this research is to help Eye Hospital Prof DR Isak Salim "AINI" to create one Information services sys tern with eCRM base. Researcher use system development life cycle method for developing the information system with e-CRM base to identified RSMA customer's to determine communication way which internet and sms, make the informat: on center for services customer, to built company culture and personal CRM. Result from this research show customer's RSMA come from the profesional in the south Jakarta. Aplication for online reservation, online customer services, dan services customer with SMS base its a part from customer services information system RSMA to help RSMA to identified customer, customer retention, and to give just in time customer services. Suggested for RSMA to have a specially person with the technically background to operate website and center of sms RSMA gradually. The most important thing is RSMA need a shifting ; aradigm and company culture for provide the customer because CRM with intemet base need fast response from all person RSMA and can made real satisf cation for the customer.
2007
T20008
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nourma Linda
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak penerapan ISAK 16 pada perhitungan pajak perusahaan independent power producer IPP . Dalam penyusunan analisis penulis melakukan studi kasus pada PT ABC. PT ABC adalah perusahaan IPP yang melakukan perjanjian jual beli listrik dengan PLN. Dalam pelaporan keuangan komersial PT ABC menerapkan ISAK 16. Tetapi untuk keperluan pajak, PT ABC tidak menerapkan ISAK 16. Saat ini PT ABC sudah dalam tahap berproduksi secara komersial. Hasil penelitian menunjukkan beban Pajak Penghasilan lebih kecil jika perusahaan menerapkan ISAK 16. Akan tetapi beban Pajak Pertambahan Nilai menjadi lebih besar jika perusahaan menerpkan ISAK 16. Secara umum beban pajak lebih besar jika menerapkan ISAK 16. ......The purpose of this study was to determine the impact of the requirement of ISAK 16 in the calculation of corporate tax of independent power producer IPP . In preparing analysis, the authors conducted a case study in PT ABC. PT ABC is a company that does IPP power purchase agreement with PLN. In the financial reporting PT ABC implement ISAK 16. However, for tax purposes, PT ABC does not apply IFAS 16. Currently, PT ABC is already in the stage of commercial production. The results of this study showed smaller income tax expense if companies implement ISAK 16. But there is a larger value added tax if the company implement ISAK 1616. In general, tax expense is greater when company implement ISAK 16.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67690
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>