Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lubis, Izmi Arisa Putri
Abstrak :
Anemia salah satu masalah kesehatan yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan ibu dan anak. Tujuan penelitian untuk mengetahui analisis faktor risiko terhadap kejadian anemia ibu hamil di Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi pada tahun 2022. Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan cross sectional dengan sampel 90 ibu hamil. Pengambilan sampel menggunakan tehnik aksidental dengan kriteria inklusi yaitu ibu hamil yang melakukan pemeriksaan hamil ke Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi dalam waktu bulan mei-juni 2022 dan bersedia menjadi responden penelitian. Pengambilan data dengan wawancara menggunakan kuesioner, FFQ, data LILA dan kadar HB ibu hamil diambil dari data laboratorium puskesmas Analisis data yaitu analisis univariat, dan analisis bivariat berupa uji kai kuadrat.Hasil penelitian diketahui bahwa prevalensi kejadian anemia ibu hamil di wilayah kerjaPuskesmas Putri Ayu Kota Jambi sebesar 41,1%. Terdapat hubungan yang bermakna antara usia ibu dengan anemia ibu hamil artinya ibu yang berusia <20 tahun dan >35 tahun beresiko mengalami anemia 4 kali dibandingkan dengan ibu yang hamil berusia 20-35 tahun. Perlu dilakukan penyuluhan pemberian edukasi kepada calon ibu hamil yang berkunjung saat melakukan suntik calon pengantin untuk dapat merencanakan kehamilan sebaiknya di usia 20–35 tahun sehingga mengurangi resiko anemia saat hamil agar upaya pencegahan dan penanggulangan untuk mencegah kejadian anemia pada ibu hamil dapat dicegah. ......Anemia is a health problem that can affect the health of mothers and children. The purpose of this study was to determine the analysis of risk factors for the incidence of anemia in pregnant women at the Putri Ayu Health Center, Jambi City in 2022. The design of this study was a quantitative study using a cross sectional sample of 90 pregnant women. Sampling used accidental technique with inclusion criteria, namely pregnant women who did a pregnancy check at the Putri Ayu Health Center in Jambi City in May-June 2022 and were willing to be research respondents. Collecting data by interview using questionnaires, FFQ, LILA data and HB levels of pregnant women. Data analysis was univariate analysis, and bivariate analysis in the form of chi-square. The results showed that the prevalence of anemia in pregnant women in the Putri Ayu Health Center working area, Jambi City was 41.1%. There is a significant relationship between maternal age and anemia in pregnant women means mothers aged < 20 years and > 35 years are at risk of anemia 4 times compared to pregnant women aged 20-35 years. It is necessary to provide counseling to provide education to prospective pregnant women who visit when injecting prospective brides to be able to plan pregnancy preferably at the age of 20-35 years so as to reduce the risk of anemia during pregnancy so that prevention and control efforts to prevent the incidence of anemia in pregnant women can be prevented.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Sukmawati Manti Putri
Abstrak :
ABSTRAK
Kejadian anemia pada ibu hamil merupakan masalah kesehatan yang serius karena pengaruhnya terhadap kesehatan ibu dan anak yang dikandung. Anemia dapat mengakibatkan kelahiran premature, gangguan perkembangan janin, BBLR dan kematian ibu dan anak. Riskesdas 2013 mencatat prevalensi anemia ibu hamil sebesar 37,1%. Salah satu penyebab anemi dikarenakan rendahnya asupan zat besi yang dipengaruhi oleh pola makanan masyarakat Indonesia yang sebagian besar berasal dari sumber nabati. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan tingkat konsumsi zat besi terhadap kejadian anemia pada ibu hamil. Desain penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan studi cross sectional. Responden adalah 2013 ibu hamil trimester 2 dan 3 pengunjung Puskesmas Tirto I kabupaten Pekalongan. Pengambilan data dengan wawancara menggunakan kuesioner, food recall 1x24 jam, FFQ serta pengambilan data LILA dan kadar Hb. Data dianalisis dengan Cox Regression. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 112 orang (55,2%) yang mengalami anemia. Sebanyak 100 orang ibu hamil (49,3%) memiliki tingkat konsumsi zat besi kurang dan 103 ibu hamil (50,7%) memiliki tingkat konsumsi zat besi cukup. Konsumsi rata-rata zat besi/hari dari makanan adalah 22,98+9,8 mg/hari yang kurang dari rekomendasi AKG untuk ibu hamil. Tingkat konsumsi zat besi berhubungan signifikan dengan kejadian anemia ibu hamil (p<0,001; PR=2,466; CI 95%=1,829-3,325). Variabel lain yang berhubungan signifikan yaitu umur ibu hamil (PR=1,837; CI95%=1,509-2,237), jarak kelahiran (PR=1,714, CI 95% 1,085-2,709), LILA (PR=3,323; CI 95% 2,473-4,466), pengetahuan tentang anemia (PR=2,676, CI 95% 1,861-3,848), pola konsumsi protein nabati (PR=1,319, CI 95% 1,034-1,683), pola konsumsi pengikat zat besi (enhancer Fe) (PR=1,347, CI 95%1,045-1,735) dan konsumsi tablet tambah darah (PR=1,741, CI 95% 1,228-2,468). Hasil analisis multivariat diperoleh bahwa prevalens ibu hamil dengan tingkat konsumsi zat besi kurang beresiko 1,846 kali lebih tinggi (CI 95% 1,056 ? 3,564) untuk menderita anemia dibandingkan ibu hamil dengan tingkat konsumsi zat besi cukup setelah di kontrol oleh variabel LILA, pengetahuan tentang anemia dan konsumsi tablet tambah darah. Penelitian ini menyimpulkan tingkat konsumsi zat besi berhubungan dengan kejadian anemia ibu hamil. Oleh karena itu, diperlukannya perbaikan konsumsi anekaragam pangan yang diatur proporsinya, dalam jumlah yang cukup dan dilakukan secara teratur
ABSTRACT
Anemia in pregnancy is still serious health problem considering the impact to mother?s and baby?s health. Anemia could lead to preterm birth, abortus, baby?s development disorder, low birth weight, and mother and baby?s death. National health research in 2013 has resulted the prevalence of anemia among pregnant mother around 37,1%. One of contributive factors to anemia in pregnancy is the low iron intake which affected by most Indonesian consumption pattern with plants food (non-haem iron). This research is aimed to figure out the association between iron consumption level with anemia in pregnancy. Design study used in this research is cross sectional. Respondent are 203 pregnant women trimester 2 and 3 who had ANC in Tirto I primary health care. Data were collected through cohort registration (for middle upper arm circumference/MUAC and Hb) and interview using questionnaire food recall 1x24 hr and FFQ. Data is analyzed by Cox Regression. Result: as much 112 (55,2%) of 203 respondents were anemia. As much of 100 (49,3%) repsondents have low iron consumption level. Average iron consumption per day from meal is 22,98+9,8 mg/day which is still under the daily allowance intake recommendation for pregnant women. Iron consumption level is significantly associated to anemia in pregnancy (p<0,001; PR=2,466; CI 95%=1,829-3,325). Other variabels associated are age (PR=1,837; CI95%=1,509- 2,237), birth distance (PR=1,714, CI 95%=1,085-2,709), MUAC (PR=3,323; CI 95%=2,473-4,466), knowledge about anemia (PR=2,676, CI 95%=1,861-3,848), non-haem consumption pattern (PR=1,319, CI 95%=1,034-1,683), iron enhancer consumption pattern (PR=1,347, CI 95%=1,045-1,735) and iron tablet consumption (PR=1,741, CI 95%=1,228-2,468). Multivariate analysis showed that prevalens among pregnant women with low iron consumption level is 1,846 higher to suffer anemia than those with high iron consumption level after being controlled by MUAC, knowledge and Fe Tablet consumption. This research has concluded that iron consumption level is associated to anemia in pregnancy. Therefore, it?s important to have variety in food consumption, served in proper proportion and regular frequencies.
2016
T47075
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.A. Hamidah
Abstrak :
ABSTRACT Correlation between Integrated Program of Mother-Child Health and Nutrition, Fieldworker, Number of Iron Tablets and Low Iron Consumption of Pregnant Mothers in Six Bekasi Public Health CentersAnemic prevalence in Indonesia amounting to 63.5 % is mostly caused by iron deficiency. Iron deficiency in pregnancy causes high risk effects to the human resources involved namely in the form of ill health in the mother as well as the baby even causing death in some cases. This state of iron deficiency can be prevented and cured by providing iron tablets through public health centers (puskesmas), sub-puskesmas and integrated health services. This research was done cross sectionally using a quantitative approach and descriptive analysis. Only 6 puskesmas were researched out of random sampling towards 40 problem puskesmas (iron content less than 80 %). Research results show that statistically there is significant relations between the Integrated Program of Mother-Child Health and Nutrition and number of iron tablets consumed. This also applies to the sub-variables i.e. fieldworker in the aspects of qualifications, tenure, double duties, and level of knowledge. There is no significance in the relations between number, level of training and attitude of the fieldworker with the low level of iron content in pregnant women. This research should not only use the quantitative approach, but should also use a qualitative one. To obtain a general picture, we suggest a research done to all 40 problem puskesmas.
ABSTRAK Prevalensi anemia di Indonesia sebesar 63,5 % yang sebagian besar disebabkan defisiensi Fe. Akibat yang ditimbulkan oleh defisiensi Fe pada masa kehamilan yaitu membawa resiko terhadap sumber daya manusia baik terhadap ibu atau bayi yang akan dilahirkan menjadi tidak cukup sehat bahkan membawa kematian bagi ibu dan bayinya. Defisiensi Fe ini dapat dicegah dan diobati dengan pemberian zat besi melalui Puskesmas, Puskesmas pembantu, dan Posyandu. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan Cross Sectional dengan pendekatan secara kuantitatif dan dianalisa secara diskriptif. Penelitian ini hanya dilakukan di 6 Puskesmas saja yang terpilih secara acak dari 40 Puskesmas bermasalah (cakupan Fe3 kurang dari 80 %). Hasil penelitian ternyata hipotesis peneliti yang menyatakan bahwa Keterpaduan Program KIA-Gizi, jumlah tablet Fe terbukti secara statistik ada hubungan bermakna, demikian juga dengan sub variabel tenaga pelaksana yaitu jenis tenaga, lama bekerja, tugas rangkap, pengetahuan tenaga pelaksana. Sementara itu jumlah, pelatihan dan sikap tenaga pelaksana tidak terbukti ada hubungan dengan rendahnya cakupan Fe3 ibu hamil. Penelitian ini hendaknya tidak hanya dengan pendekatan kuantitatif, tetapi juga dilakukan secara kualitatif. Untuk mendapatkan gambaran secara umum disarankan melanjutkan penelitian terhadap 40 Puskesmas bermasalah lainnya.
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library