Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Fadhil
Abstrak :
Energi matahari adalah salah satu energi terbarukan dengan potensi besar di negara tropis termasuk Indonesia. Pemanenan energi surya melalui sistem fotovoltaik memiliki tantangan besar karena intermittency dan ketidakpastian serta tidak tersedianya data yang diukur di setiap lokasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meramalkan radiasi matahari di lokasi tertentu dengan menggunakan model ASHRAE Clear-Sky dan informasi cuaca lokal melalui algoritma Jaringan Syaraf Tiruan (JST). Model ASHRAE Clear-Sky digunakan sebagai dasar penyinaran maksimum yang akan dikalibrasi dengan mempertimbangkan informasi cuaca setempat. Model peramalan dikembangkan dengan menggunakan algoritma backpropagation dari JST. Metode yang diusulkan disimulasikan di Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode yang diusulkan dapat memberikan estimasi akurat dari penyinaran matahari dengan rata-rata kesalahan absolut dalam tiga hari yang berbeda adalah 58,30.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Luthvan Hood
Abstrak :
Salah satu hal permasalahan yang saat ini dihadapi oleh Indonesia saat ini adalah kebergantungan penggunaan sumber energi bahan bakar fossil sebagai sumber energi listrik untuk mengatasi peningkatan akan kebutuhan energi listrik. Salah satu sumber energi baru dan terbarukan penghasil tenaga listrik adalah energi surya dari matahari. Pemanfaatan energi surya yang diubah menjadi energi listrik diterapkan dengan menggunakan panel surya pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Pada sistem PLTS hal yang paling mempengaruhi kinerja dari sistem tersebut adalah panel surya dan kondisi cuaca. Teknologi Panel surya menghasilkan listrik DC yang selanjutnya dapat diubah menjadi listrik AC menggunakan inverter agar dapat dihubungkan ke beban AC. Nyatanya, peralatan listrik dengan teknologi inverter dapat membangkitkan disturbansi pada frekuensi 9-150 kHz. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi karakteristik disturbansi di frekuensi 9 - 150 kHz pada sistem panel surya dari sisi keluaran inverter sehingga dapat dijadikan acuan untuk penelitian dalam memprediksi, menganalisa dan mengetahui efeknya terhadap sistem kelistrikan dan kerja dari peralatan lain. Berdasarkan Hasil Penelitian Tegangan Disturbansi di frekuensi 9-150 kHz pada frekuensi dominannya mengalami kenaikan sebesar 7.97 % setiap kenaikan iradiasi matahari sebesar 100 W/m2. Lalu pada keadaan impor daya listrik, Tegangan Disturbansi mengalami kenaikan 14.1 % setiap penurunan impor daya sebesar 1000 W. Sedangkan pada keadaan ekspor daya, Tegangan Disturbansi mengalami kenaikan 5.39 % setiap kenaikan ekspor daya sebesar 1000 W. ......One of the problems currently faced by Indonesia today is the reliance on the use of fossil fuel energy sources as a source of electrical energy to overcome the increase in electrical energy needs. One of the new and renewable energy sources producing electricity is solar energy from the sun. The use of solar energy which is converted into electrical energy is applied using solar panels in the Solar Power Plant. In the Solar Power Plant system the most influencing performance of the system are solar panels and weather conditions. Technology Solar panels produce DC electricity which can then be converted into AC electricity using an inverter so that it can be connected to an AC load. In fact, electrical equipment with inverter technology can generate disturbances at a frequency of 9 - 150 kHz. This study aims to investigate the characteristics of disturbances at the frequency of 9-150 kHz in the solar panel system from the inverter output side so that it can be used as a reference for research in predicting, analyzing and knowing the effect on the electrical system and work of other equipment. Based on the results of Disturbance Voltage Research at a frequency of 9-150 kHz the dominant frequency has increased by 7.97 % each increase in solar irradiation by 100 W / m2. Then in the state of electric power imports, the Disturbance Voltage increases by 14.1 % each decrease in import power by 1000 W. Whereas in the state of power exports, the Disturbance Voltage increases by 5.39 % each increase in export power by 1000 W.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifky Pradana Purnamaputra
Abstrak :

Penggunaan dan pengembangan energi baru terbarukan terus meningkat seiring waktu, salah satunya adalah energi surya. Untuk pemanfaatan energi surya menjadi energi listrik, dibutuhkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang tentunya menggunakan panel surya. Dalam penggunaannya, panel surya sangat bergantung terhadap cuaca dan iradiasi matahari yang berubah-ubah seiring waktu sehingga keluaran daya dari panel surya tidak selalu mencapai potensi maksimalnya. Pada sistem panel surya ini, dibutuhkan inverter untuk mengubah listrik DC yang dihasilkan panel surya menjadi listrik AC. Pemanfaatan inverter ini akan memengaruhi karakteristik hasil keluaran dari panel surya, salah satunya adalah disturbansi. Pada frekuensi rentang 9 -150 kHz, peralatan listrik dengan inverter akan menghasilkan disturbansi pada sistem. Sehingga, pada tulisan ini, penelitian dilakukan untuk mengamati karakteristik disturbansi frekuensi 9-150 kHz sistem PLTS on-grid terhadap variasi beban dan iradiasi matahari pada sistem kelistrikan di SPBU Kuningan sehingga dapat dijadikan pedoman untuk penelitian disturbansi kedepannya. Dari hasil penelitian tegangan disturbansi di frekuensi 9-150 kHz yang didapat, frekuensi 18 kHz menjadi frekuensi yang paling dominan disturbansinya. Persentase kenaikan nilai disturbansi dari iradiasi matahari terendah (500 W/m2) ke iradiasi matahari tertinggi (900 W/m2) adalah sebesar 10%-12% dan persentase kenaikan nilai disturbansi dari daya beban terendah (500 W) ke daya beban tertinggi (2500 W) adalah sebesar 3% - 8%.

 


The use and development of new renewable energy continues to increase over time, one of which is solar energy. To use solar energy into electricity, a solar power plant is needed which of course uses solar panels. In its use, solar panels are very dependent on weather and solar irradiation that changes over time so that the power output of solar panels does not always reach its maximum potential. In this solar panel system, an inverter is needed to convert dc electricity produced by solar panels into ac electricity. The use of this inverter will affect the characteristics of the output of solar panels, one of which is disturbance. At a frequency range of 9-150 kHz, electrical equipment with an inverter will produce a disturbance in the system. So, in this thesis, the study was conducted to observe the characteristics of the disturbance frequency of 9-150 kHz on-grid solar system to the variation of load and solar irradiation in the electrical system at the Kuningan gas station so that it can be used as a guide for future disturbance research. From the results of the study of disturbance voltages at frequency of 9-150 kHz, the frequency of 18 kHz is the most dominant frequency of the disturbance. The percentage of increase in disturbance value from the lowest solar irradiation (500 W/m2) to the highest solar irradiation (900 W/m2) is 10%-12% and the percentage of increase in disturbance value from the lowest load power (500 W) to the highest load power (2500 W) is 3% - 8%.

 

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library