Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Angraini
"Tujuan penelitian pada tesis ini adalah untuk menganalisis untuk meliliat pengaruh gender terhadap tingkat pengembalian investasi pendidikan antar sektor, jabatan, tempat tinggal, pengalaman kerja serta tahun bersekolah. Termasuk didalamnya analisis hubungan antar variabel serta pola dan kecenderungannya. Variabel yang digunakan adalah variabel individu (yaitu: umur, jenis kelamin, pengalaman, pendidikan, tempat tinggal, lapangan usaha, dan jabatan). Data yang digunakan adalah data Susenas (Survey Sosial Ekonomi Nasional) Tahun 2005, serta data publikasi lainnya dari Biro Pusat Statistik (BPS).
Penelitian ini dilakukan dengan 2(dua) tahap dengan menggunakan metode 2 step Heckman . Tahap pertama adalah model partisipasi kerja disektor formal dengan menggunakan persamaan logit (Logit Regression), hasil dari nilai prediksi yang dihasilkan melalui model ini dimasukkan kedalam persamaan probit untuk menghasilkan nilai hazard rate A. yang akan digunakan pada model ke-2 untuk menghindari selectivity bias dalam pemilihan sampel. Model ke-2 yaitu penghitungan private rate of return pendidikan dilakukan dengan menggunakan fungsi upah Mincerian (mincer/an earning function). Analisa ini di fokuskan pada pengaruh faktor jabatan di setiap sektor usaha untuk laki-laki dan perempuan.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa private rate of return pendidikan dipengaruhi oleh tahun pengalaman, tempat tinggal, jenis kelamin, sektor, dan jabatan. Semua koefisien parameter dari variabel memilik arah yang berbeda dan saling berinteraksi.
Dari hasil analisis inferensial ditemukan bahwa tingkat pengembalian investasi di pendidikan perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki. Tingkat pengembalian investasi pendidikan paling tinggi ada pada perempuan di sektor pertanian dan pada jabatan pekerjaan selain sebagai tenaga pelaksana, tenaga pertanian dan tenaga produksi. Artinya bila seseorang ingin berinvestasi pada pendidikan, maka investasi pendidikan yang menguntungkan ada pada sektor pertanian sebagai tenaga profesi lainnya."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T 20710
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Yena Febryanty
"Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh sumber daya manusia terhadap ketenagakerjaan di Indonesia Bagian Timur. Variabel sumber daya manusia di ambil dari model Mankiw, Robert and Weil Augmented Solow Model (1992) dengan menambahkan variabel kesehatan. Hasil yang di dapatkan adalah variabel kapital, pendidikan dan kesehatan memberikan hasil yang berbeda di wilayah tersendiri. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa sumber daya manusia memberikan pengaruh terhadap ketenagakerjaan di Indonesia Bagian Timur.

The objective in investment of human capital is to push for greater labor productivity to compete in an advancing economy. Human capital investment in Indonesian Eastern Regions can be studied through education and health factor. By using the framework of Mankiw, robert and Weiul Augmented Solow Model (1992) implemented using Least Square Dummy Variables, the author found that saving unusual effects is found in saving rates which cause a decrease in labor productivity growth in Papua, Sulawesi and Maluku region."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T39312
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Janaska Nurrachmat
"Studi ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari risk aversion terhadap pengeluaran Pendidikan untuk anak. Pengeluaran tersebut dapat diklasifikasikan sebagai investasi dengan return yang tidak pasti. Dapat diprediksikan bahwa risk aversion akan berkorelasi negative terhadap pengeluaran pendidikan untuk anak, dikarenakan uncertainty yang ada dan proses akumulasi return yang Panjang. Studi ini menggunakan data longitudional dari IFLS dan menggunakan estimasi dengan regresi Panel. Hasil dari penelitian ini yang menggunakan metode POLS menunjukan bahwa individu yang risk-seeker akan memilki pengeluaran Pendidikan untuk anak yang lebih tinggi.

The purpose of this study is to investigate the relationship between risk aversion and spending in children’s education. Spending in children’s education can be classified as an investment with uncertain outcomes and the return might yield in relatively long time. Similar to other economic decisions risk preferences must play an essential role in this framework. It is predicted in this study that risk aversion will have negative impact on spending in children’s education due to the uncertainty and long accumulation process. Using Indonesian Family Life Survey (IFLS) data, we can extract spending per schooling age child and risk preferences. The results from the pooled OLS results show that less risk-averse individuals are expected to spend more on educational investment for children."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sisilia Nurteta
"Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat pengembalian investasi pendidikan tinggi dan melihat perkembangannya selama 2000-2014, menggunakan data Sakerti tahun 2000, 2007, 2014 dan metode two step Heckman. Hasil menunjukkan individu berpendidikan S1/S2/S3 mendapatkan penghasilan lebih besar daripada pendidikan Diploma. Selama periode 2000-2014, penghasilan pendidikan tinggi semakin meningkat namun tingkat pengembalian investasi pendidikan untuk Diploma lebih besar daripada S1/S2/S3. Namun demikian, dalam perkembangannya, seiring dengan bertambahnya pengalaman kerja pendidikan S1/S2/S3 mendapatkan tingkat pengembalian investasi pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan Diploma. Hal ini mengindikasikan adanya ketidaksesuaian pekerjaan pada individu berpendidikan Diploma maupun S1/S2/S3. Oleh karenanya penting untuk meningkatkan mutu lulusan pendidikan tinggi.

This study aimed to analyze return on investment of higher education and its development during 2000-2014, using IFLS data 2000, 2007, 2014 and two-step Heckman method. Results show individuals educated S1/S2/S3 earn more than diploma. During the 2000-2014 period, the earning of higher education is increasing but the rate of return on investments in education to Diploma greater than S1/S2/S3. However in its development, with increasing work experience, S1/S2/S3 is getting higher rate of return to education compared to Diploma. This indicates occupational mismatch among diploma and S1/S2/S3. Therefore it is important to improve the quality of graduates and postgraduates.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esti Wahyu Perdani
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pengembalian investasi pendidikan tinggi lulusan program studi STEM dan Non STEM dengan menggunakan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus tahun 2019. Unit analisis yang digunakan adalah angkatan kerja berumur 20-35 tahun yang bekerja dan terdapat informasi pendapatan. Penelitian ini menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) dengan pendekatan two step Heckman untuk mengatasi masalah selectivity bias. Hasilnya pekerja lulusan tingkat pendidikan S2 memberikan tingkat pengembalian investasi pendidikan tertinggi baik pada STEM maupun Non STEM. Pada tingkat pendidikan DIV/S1, tingkat pengembalian investasi pendidikan lebih tinggi pada lulusan STEM daripada Non STEM namun sebaliknya pada tingkat pendidikan S2 lebih tinggi lulusan Non STEM daripada STEM. Berdasarkan gender, tingkat pengembalian investasi pendidikan baik pada lulusan STEM maupun Non STEM lebih besar pada pekerja perempuan daripada laki-laki.

This study aims to analyze the rate of return on investment in higher education for STEM and Non STEM degree using the August 2019 National Labor Force Survey (Sakernas). The unit analysis of this study is use the workforce aged 20-35 years who work and there is income information. This study uses the Ordinary Least Square (OLS) method with a two-step Heckman approach to overcome the problem of selectivity bias. The result is that workers who graduate from S2 education provide the highest return on investment in education, both in STEM and Non-STEM. At the DIV/S1 education level, the rate of return on education investment is higher for STEM graduates than Non STEM graduates, but on the contrary, at the S2 education level, Non-STEM graduates are higher than STEM graduates. Based on gender, the rate of return on education investment for both STEM and Non STEM graduates is greater for female workers than male workers."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library