Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Wicaksono
Abstrak :
Inversi seismik deterministik sudah banyak digunakan dalam lapangan eksplorasi dan pengembangan. Metode ini digunakan sebagai salah satu cara untuk karakterisasi reservoir dengan menghilangkan efek wavelet sehingga dapat membantu interpreter untuk memetakan struktur bawah permukaan dengan lebih baik. Akan tetapi, metode ini memiliki limitasi karena menggunakan impedansi rata-rata dari layer seismik dimana pada umumnmya nilai impendansi lebih kecil daripada impedansi data sumur sehingga dihasilkan model inversi yang tidak sesuai. Metode inversi stokastik menggunakan konsep geostatistikal, dimana variogram berperan penting dalam menghasilkan output yang sesuai. Pada inversi stokastik dihasilkan banyak realisasi inversi yang digunakan sebagai basis dalam analisis uncertainty, tiap realisasi akan sama pada tiap lokasi sumur yang digunakan namun akan berubah seiring dengan bertambahnya jarak spasial dari lokasi sumur. Metode inversi stokastik akan diaplikasikan pada lapangan gas K yang terletak di lepas pantai cekungan Bonaparte, Indoensia Timur. Data yang tersedia antara lain, sebagian dari 3D PSTM angle gather dengan luasan 1,300 km2, 3 sumur dengan data P-Sonic, S-Sonic, densitas, Gamma Ray, dan log resistivitas. Tambahan data berupa report komplesi dan report well testing tersedia untuk beberapa sumur. Lapangan gas K terletak pada undeformed continental margin Australia yang melampar kearah lndonesia, dimana secara geologi lapangan K terletak pada area Timur dari Sahul Platform dan memiliki struktur berupa tilted fault block. Lapangan ini memiliki reservoir batupasir formasi Plover yang tersaturasi gas dengan hidrokarbon kolom cukup signifikan, dimana reservoir terdeposisi pada lingkungan shallow marine pada umur Middle Jurasic. Target utama pada lapangan gas K merupakan struktural trap berupa horst block, tilted fault block yang berada dibawah sub-unconformity di umur Palaezoic. Penerapan metode inversi stokastik pada lapangan gas K menghasilkan kelebihan yang cukup signifikan dibandingkan dengan inversi deterministik. Reservoir pada lapangan gas K terdiri dari batupasir dengan persilangan shale tipis. Metode inversi stokastik dapat membedakan antara batupasir yang tersaturasi gas dengan intraformational shale tipis yang tidak teresolusi oleh seismik dan inversi deterministik. Hasil realisasi dapat digunakan untuk analisis uncertainty dengan probabilitas P10, P50, dan P90 dari facies yang dihasilkan. ......Deterministic seismic inversion method has been successfully used in various projects in exploration and development. This method enables the interpreter to get better understanding of subsurface by omitting the wavelet and tuning effects therefore quantitative reservoir properties can be generated. However, this method has significant limitation by generating average impedances of each layer, and the range of values is smaller than the impedance from the wells therefore the inversion will not produce results that are not within the calibration range. Stochastic seismic inversion is done by conditioning well data and reproducing spatially varying statistics using variogram which could overcome the deterministic limitation. This method generates multiple realizations of high-frequency elastic properties that are consistent with both seismic amplitude and well data. In such instances, stochastic seismic inversion method could provide the uncertainties associated with the models that have been generated. The proposed method is applied in K gas field which located in the offshore Bonaparte Basin, Eastern Indonesia. The available dataset for this work includes : part of PSTM 3D which cover 1,300 km2 in angle gather, and 3 wells with compressional sonic, shear sonic, density, gamma ray, and resistivity logs. Additional well completion and well testing reports are available for some wells. Geologically, the K field is located within relatively undeformed Australian continental margin that extends into Indonesian waters. It lies on the eastern extremity of the Sahul Platform and occupies a large tilted fault block bounded to the east and south by the Calder-Malita Grabens. This field contains a significant gas column, reservoired within shallow marine, highly mature, quartzose sandstone of the Middle Jurassic Plover Formation. Potential targets in the area may be large folds, horst blocks, tilted fault blocks ad sub-unconformity traps in the Palaeozoic section. The application of stochastic seismic inversion showed significant benefits compared to deterministic especially in K gas field where the reservoirs are stacked sandstone with intra-formational shale. Some of the reservoir and all the intraformational shales are below seismic resolution. Stochastic seismic inversion able to distinguish those features, in addition the inverted volumes with multiple realizations with ranking criteria for P10, P50, and P90 of facies could be utilized to reduce the risk associated with exploration plan and field development.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Suherman
Abstrak :
Daerah Penelitian (Struktur "D") terletak Kecamatan Toili Barat, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah. Reservoir Struktur "D" berupa batuan karbonat dengan facies reef, diendapkan pada Miosen Atas. Reservoir ini dikelompokkan kepada Anggota Mentawa, Formasi Minahaki. Stuktur ini terbentuk oleh sesar mendatar yang berarah NE-SW. Diatas reservoir ini diendapkan shale Formasi Poh yang berfungsi sebagai batuan penutup (seal) yang berumur Piosen. Jebakan pada struktur ini didomisasi oleh jebakan stratigrafi karena sembulan reservoir yang berupa reef ditutupi oleh shale. Porositas reservoir berkisar antara 0.2 ? 0.325, dengan permeabilitas absolut 4 ? 40 md. Studi Kelayakan dilakukan untuk melihat secara petrofisika seismik apakah ada kolom gas atau tidak. Studi ini meliputi cross-plot P-Impedans vs S-Impedans, Lambda-Rho vs Mu-Rho, Poisson Ratio vs Velocity Ratio, dan Pemodelan AVO sintetik pada tiap sumur. Juga dilakukan studi Elastik Impedans untuk menentukan sudut EI (θ) yang berkorelasi dengan keberadaan gas. Untuk menentukan sebaran porositas, inversi akustik impedans digunakan sebagai parameter untuk menentukan porositas dan inversi tersebut dilakukan dengan batasan model Top MioCarbonate (-125 ms) ? Top Minahaki (+300 ms). Top Minahaki adalah batas antara karbonat platform di bawah dan reef (Anggota Mentawa). Porositas pada reservoir ini tersebar bagus. Distribusi penyebaran gas dapat diamati melalui Product (A*B), parameter Scaled Poisson Ratio Change (∆σ), Lambda-Rho, Kombinasi P-Impedans dan SImpedans, Inversi Elastik Impedans, serta Fluid Inversion. Hasil analisis terhadap sebaran gas pada Formasi Minahaki, dapat diamati kemungkinan sebaran gas di bagian selatan Struktur ?D?, walaupun sebaran tersebut dibawah kontak gas air (-1720 m TVDSS). Sebaran gas ini dianggap sebagai cadangan upside potensial sebesar 120.336 Bscf gas. Untuk membuktikan adanya gas ini, di usulkan pemboran dua sumur delineasi Del-AA dan Del-BB (LAMPIRAN LEPAS). ......Study area ("D" Structure) on West Toili Residence, Banggai District, Central Sulawesi Province. The typical ?D? Structure is limestone with reef facies, deposited in Upper Miocene. This reservoir grouped into Mentawa Member, Minahaki Formation. This Structure is formed by wrench fault, which has trend NESW. Above this reservoir, deposited shale of Poh Formation, which is functioned as of Pliocene. Trap at this structure is dominated by stratigraphic trap because of reservoir reef build-up covered by shale. Reservoir porosity is around 0.2 ? 0.325, and absolute permeability 4 ? 40 md Sensitivity analisis is performed to know seismic petro physics whether there is gas column or not. These analysis include cross-plot P-Impedance vs. SImpedance, Lambda-Rho vs. Mu-Rho, Poisson Ratio vs. Velocity Ratio, and Synthetic AVO modeling on each well. Also performed Elastic Impedance Study to determine EI (θ) angle which correlated with gas content. To determine porosity distribution, acoustic impedance inversion is used as parameter for determining porosity and it is performed on boundary between Top Miocarboate (-125 ms) to Top Minahaki (+ 300 ms). Top Minahaki is boundary between platform carbonate below and reef (Mentawa Member). The Porosity in this reservoir is well distributed. The distribution of gas reservoir can be observed by using Product (A*B), Scaled Poisson Ration Change, Lambda-Rho, Combined P-Impedance vs. SImpedance, Elastic Impedans Inversion, and Fluid Inversion. Our analysis to the gas reservoir distribution can be concluded that there are potential gas distribution at south part of ?D? structure, even though that distribution below gas water contact (-1720 m TVDSS). This gas can be assumed as upside potential whose resources about 120.336 Bscf gas. For proving this gas expected, proposed to drill two wells delineation Del-AA and Del-BB (ENCLOSURE)
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29107
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Rini
Abstrak :
Telah dilakukan suatu studi analisis yang bertujuan untuk membandingkan dua metode dalam proses inversi seismik. Metode yang dianalisis dalam studi ini adalah metode recursive dan metode constrained sparse spike. Studi analisis terhadap kedua metode tersebut didasarkan pada algoritma perhitungan yang digunakan, keuntungan dan kerugian dari penggunaan kedua metode, serta hasil inversi dari kedua metode. Perbedaan algoritma pada kedua metode dan perbedaan parameter yang digunakan dalam proses inversi akan mempengaruhi penampang impedansi akustik yang dihasilkan dari setiap metode. Dari hasil studi analisis ini diketahui bahwa penampang impedansi akutik yang dihasilkan dari metode constrained sparse spike dapat lebih memberikan gambaran yang jelas dan detail mengenai distribusi penyebaran dan karakterisasi batuan reservoar di daerah studi dibandingkan dengan metode recursive.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S28873
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Maulana
Abstrak :
ABSTRAK
Analisis dimensionalitas merupakan parameter yang kuat untuk memilih pemodelan mana yang sesuai disetiap kondisi bawah permukaan. Hal ini karena sudah dikembangkannya teknologi inversi 1-D, 2-D dan 3-D. Selain itu analisis dimensionalitas dapat digunakan untuk mengetahui arah dari struktur utama. Pada penelitian ini digunakan dua parameter analisis dimensionalitas untuk dipelajari sebagai tahapan awal penelitian analisis dimensionalitas. Parameter diagram polar dan impedansi skew digunakan untuk menganalisis kondisi dimensionalitas model sintetik dan data riil lapangan panas Bumi. Selain itu juga dilakukan pembandingan inversi 1-D, 2-D dan 3-D pada setiap kondisi dimensionalitas bawah permukaan. Perbandingan menunjukkan inversi 3-D dapat menggambarkan kondisi dimensionalitas ideal 1-D, 2-D dan 3-D dengan baik sehingga analisis dimensionalitas untuk memilih pemodelan mana yang tepat tidak perlu lagi dilakukan. Namun, analisis dimensionalitas masih efektif untuk dilakukan dalam mengidentifikasi struktur bawah permukaan dan menentukan arah dari struktur sesuai dengan hasil yang telah ditunjukkan pada data sintetik dan data riil dari penelitian ini.
ABSTRAK
Development of 1-D, 2-D and 3-D inversion has causing dimensionality analysis as a powerful parameter that select which type of approach is more suitable to accomplish modeling, or interpretation : one dimensionality, two dimensionality and three dimensionality. It because 1-D, 2-D and 3-D inversion already developed. Moreover, dimensionality analysis can be used to know the path of geoelectrical strike. This thesis use two parameters of dimensionality analysis as the beginning of dimensionality analysis research. Polar Diagram and impedance skew parameter are used for analizing the dimensionality condition from syntetic model and real data of geothermal field. In this thesis, comparison of 1-D, 2-D and 3-D inversion has been made in each subsurface dimensionality condition. The comparison result show 3-D inversion could imaged the proper condition of ideal dimensionality 1-D, 2-D and 3-D, so the dimensioanlity analysis is not strictly necessary for selecting the more suitable inversion modeling. Otherwise, dimensionality analysis is still recommended in order to identify the subsurface structure, as likes the application of syntethic data and real data in this thesis.
2016
S64208
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwiki Fahmi Nugraha
Abstrak :
Pemetaan distribusi reservoir pada lapangan A Sabratah Basin, Libya, dilakukan dengan menggunakan seismik inversi impedansi akustik. Pada studi ini data seismik diinversi menjadi nilai impedansi akustik yang diturunkan dari data sumur untuk mengubah data volume seismik menjadi data volume impedansi akustik. Inversi seismik model based digunakan untuk melakukan proses tersebut. Analisa terfokus pada hasil inversi pada reservoar batu gamping. Identifikasi pada reservoar dari data sumur terlihat pada kedalaman 2610 m – 2740 m dengan ketebalan yang relatif tipis yaitu berkisar 15 m. Berdasarkan data log dan hasil inversi, reservoar batu gamping memiliki nilai impedansi akustik yang cukup tinggi yaitu sekitar 9000 -10000 (m/s)*(gr/cc). Hasil inversi dapat mendeteksi distribusi batu gamping pada horizon Reservoar di formasi El Garia yang terkonsentrasi pada bagian tenggara hingga timur laut daerah penelitian. ......Mapping the distribution of reservoir in the field A of Sabratah Basin, Libya, performed using seismic acoustic impedance inversion. In this study inverted seismic data into acoustic impedance values derived from well data to transform data of seismic volume into a data acoustic impedance volume. Seismic models based inversion used to perform this process. Analysis focuses on the inversion results in limestones reservoir. Identification of the reservoir from well data visible at depths of 2610 m - 2740 m with thickness relatively thin that is about 15 m. Based on log data and inversion results, limestones reservoir has an acoustic impedance values are high enough that is around 9000 -10000 (m / s) * (g / cc). results of Inversion could detect the distribution of the limestone reservoir horizon in the El Garia formation which is concentrated in the southeast to the northeast part of the study area.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S47034
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rury Mulanda
Abstrak :
Salah satu aspek penting dalam inveri seismik adalah estimasi wavelet yang bisa mewakili data seismik secara komprehensif. Dalam tesis ini akan dijabarkan konsep dan implementasi algoritma Kolmogoroff dalam estimasi wavelet. Secara prinsip, dalam metoda Komogoroff, spektrum fasa minimum ditentukan atas spektrum amplitudo yang diberikan. Jika diberikan spektrum amplitudo dengan panjang wavelet n+1 maka terdapat 2n wavelet dengan spektrum fasa yang berbeda, namun hanya satu dari 2n wavelet yang mmiliki spektrum fasa minimum. Pendekatan yang unik ini diharapkan bisa memberikan estimasi wavelet yang representative. Dalam proses ini, kondisi data seismik diasumsikan terdiri dari deret reflektivitas yang acak dan merupakan hasil konvolusi dari wavelet berfasa minimum. Keabsahan dari asumsi tersebut telah diuji dengan deret reflektivitas dari suatu data sumuran dan trace seismik sintetik. Untuk verifikasi dari unjuk kerja algoritma Kolmogoroff, terlebih dahulu diaplikasikan ke data sintetik. Lebih lanjut aplikasi dengan data real dilakukan untuk menentukan distribusi impedansi akustik melalui inversi seismik. Sebagai acuan dalam mengevaluasi hasil inversi seismik dilakukan komparasi terhadap teknik Band Limited inversion yang dihasilkan dari software komersiil. Hasil koparasi menunjukkan korelasi yang optimum.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T20984
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M.A.S. Alfa. J.K
Abstrak :
Sumur Meranji-1 menemukan cadangan hidrokarbon pada Formasi Batupasir Namur di Struktur Meranji yang terletak pada Lapangan Merrimelia, Cekungan Eromanga, Australia. Cekungan ini terbentuk mulai kurun waktu Awal Jurassic hingga Akhir Cretaceous dan didominasi oleh lingkungan pengendapan braided, meandering fluvial, shoreface serta lacustrine turbidite sandstone sehingga memiliki reservoar yang cukup tebal dan sangat potensial untuk menjadi lapangan produksi. Walaupun memiliki potensi untuk menjadi lapangan produksi, lapangan ini belum memiliki peta distribusi reservoar yang dapat digunakan untuk pengembangan lapangan lebih lanjut. Oleh karena itu, studi karakterisasi reservoar dilakukan dengan metode inversi seismik dan dekomposisi spektral untuk menghasilkan peta distribusi reservoar ini. Metode inversi seismik menghasilkan penampang impedansi akustik yang dapat diasosiasikan dengan litologi reservoar sedangkan metode dekomposisi spektral menghasilkan penampang frekuensi yang dapat diolah dan dianalisis lebih lanjut untuk mengidentifikasi keberadaan fluida reservoar. Studi dekomposisi spektral dimulai dengan mengekstrak frekuensi data seismik setiap kelipatan 1 Hz dari frekuensi 1 Hz sampai dengan frekuensi 60 Hz. Penampang frekuensi ini kemudian diolah untuk menghasilkan frequency gather pada perpotongan inline dan xline di lokasi terdekat dengan Sumur Meranji-1. Dari frequency gather ini kemudian ditarik horizon pada zona reservoar minyak, gas dan air lalu diplot pada grafik amplitudo vs frekuensi. Dari grafik ini selanjutnya ditentukan zona low (frekuensi 9-13 Hz), mid (frekuensi 16-20 Hz) dan high (frekuensi 35-39 Hz) lalu dilakukan operasi aritmatika sebagai berikut: zona mid dikurangi zona low (disebut zona mL), zona high dikurangi zona mid (disebut zona Hm) dan zona mL dikali dengan zona Hm yang disebut zona Hm*mL. Zona mL akan menampilkan zona-zona keberadaan gas sedangkan zona Hm*mL akan menampilkan zona-zona keberadaan minyak. ......Meranji-1 well discovered hydrocarbon reserves in the Namur Sandstone Formation which is located on Meranji Structure in Merrimelia Field, Eromanga Basin, Australia. This basin was formed from the period of Early Jurassic to Late Cretaceous and the depositional environment is dominated by braided, meandering fluvial, shoreface and lacustrine turbidite sandstone that have a fairly thick reservoir and very potential to be a producing field. Although it has the potential to become a producing field, the field does not have any reservoir distribution maps that can be used for further field development. Therefore, reservoir characterization studies conducted using seismic inversion and spectral decomposition methods to produce these reservoir distribution maps. Seismic inversion method produces an acoustic impedance section that can be associated with reservoir lithology while spectral decomposition method produces a frequency section which can be further processed and analyzed to identify the presence of the reservoir fluid. Spectral decomposition study begins with seismic data extraction for every single frequency from 1 to 60 Hz. These frequency sections then processed to produce a frequency gather at the intersection of inline and xline near Meranji-1 well. From this frequency gather then drawn a horizon at oil, gas and water reservoir zone and then plotted on a frequency vs amplitude graph. Based on this graph; low (frequency 9-13 Hz), mid (frequency 16-20 Hz) and high (frequency 35-39 Hz) zone is defined and then performed an arithmetic operation as follows: mid zone minus the low zone (called mL zone), high zone minus the mid zone (called Hm zone) and the mL zone multiplied by the Hm zone (called Hm*mL zone). mL Zone will display the zones where the gas is presence while Hm * mL zones will show the presence of oil.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T23023
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Prasetyowati
Abstrak :
Permutasi a1 a2 a3 ... an merupakan permutasi yang disusun dari anggota himpunan bilangan asli { 1, 2, 3, ..., n }. Index dari permutasi tersebut yang didefinisikan sebagai jumlah dari semua subskrip j sedemikian sehingga aj > aj+1 dengan 1 ≤ j ≤ n. Dan banyaknya inversi dari permutasi tersebut adalah jumlah dari pasangan ( ai , aj ) sedemikian sehingga 1 ≤ i < j ≤ n dan ai > aj . Bila An ( x, y ) menyatakan jumlah permutasi dari n bilangan asli yang pertama dengan index x dan banyaknya inversi y maka dalam tulisan ini akan ditunjukkan bahwa An ( x, y ) merupakan kombinasi linier dari fungsi partisi.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ezra Soterion Nugroho
Abstrak :
ABSTRAK
Impedansi akustik dan seismik inversi seismik multi-atribut adalah sejumlah metode seismik yang dapat digunakan untuk memetakan distribusi reservoar batu pasir. Dengan menggunakan metode ini, kita dapat memisahkan batupasir dan sumur serpih di Formasi Talang Akar yang ditemukan di Lapangan "Essen", Sub-Basin Ciputat. Kedua metode ini akan dibandingkan satu sama lain untuk mendapatkan hasil yang lebih valid dalam pemetaan reservoar batu pasir. Metode seismik inversi impedansi akustik yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode berbasis model. Sedangkan metode multi-atribut yang digunakan adalah jaringan saraf dalam memetakan volume sinar gamma, volume serpih, dan porositas. Hasil inversi tidak dapat menggambarkan distribusi batupasir cukup baik karena rentangnya terlalu besar dan ada tumpang tindih pada nilai impedansi akustik batupasir dengan rentang (8000-12000) (m / s) * (g / cc). Hasil multi-atribut gamma ray, volume serpih dan porositas, telah terbukti secara konsisten menunjukkan distribusi batupasir yang memiliki kecenderungan dalam distribusi zona reservoar NW-SE (North West-South East). Dari hasil analisis yang dilakukan ada beberapa area potensial yang berpotensi menjadi area pengembangan selanjutnya, yaitu distribusi batupasir di bagian utara dengan porositas efektif tinggi, dan seal yang baik. Di selatan dengan volume besar batupasir, serta distribusi terbentuk pada saluran yang mengelilingi patahan.
ABSTRACT
Acoustic impedance and seismic multi-attribute seismic inversion are a number of seismic methods that can be used to map the distribution of sandstone reservoirs. Using this method, we can separate sandstones and shale wells in the Talang Akar Formation found in the "Essen" Field, Ciputat Sub-Basin. These two methods will be compared with each other to get more valid results in sandstone reservoir mapping. The acoustic impedance inversion seismic method used in this study is a model based method. Whereas the multi-attribute method used is a neural network in mapping the volume of gamma rays, shale volume, and porosity. The inversion results cannot describe the sandstone distribution well enough because the range is too large and there is an overlap in the acoustic impedance value of the sandstone with a range (8000-12000) (m / s) * (g / cc). The results of the multi-attribute gamma ray, shale volume and porosity, have been shown to consistently show the distribution of sandstones that have a tendency in the distribution of the NW-SE (North West-South East) reservoir zone. From the results of the analysis conducted there are several potential areas that have the potential to become further development areas, namely sandstone distribution in the north with high effective porosity, and good seals. In the south with a large volume of sandstones, and distribution is formed in the channel that surrounds the fault.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatinisa Rizki Nabillah
Abstrak :
Metode Magnetotellurik (MT) adalah metode elektromagnetik pasif dengan Tujuannya adalah untuk menentukan nilai resistivitas bawah permukaan. resistensi yang lebih rendah Permukaan digambarkan melalui proses inversi data MT. Dalam penelitian ini menggunakan data sintetik dan data pengukuran menggunakan . metode MT. Tahapan dalam penelitian ini adalah membuat program inversi menggunakan Algoritma capung untuk meminimalkan kesalahan antara data resistivitas semu dari perhitungan algoritma dengan data pengukuran di lapangan, validasi menggunakan data sintetik, dan validasi data pengukuran di lapangan. Hasil penelitian Ini adalah analisis parameter lapisan bawah permukaan, dan akurasi perhitungan Algoritma Dragonfy dengan kesalahan maksimum kurang dari 5. ......The Magnetotelluric (MT) method is a passive electromagnetic method with the aim of determining the value of the subsurface resistivity. lower resistance The surface is depicted through the MT data inversion process. In this study using synthetic data and measurement data using . MT method. The stage in this research is to create an inversion program using the dragonfly algorithm to minimize errors between the apparent resistivity data from algorithm calculation with measurement data in the field, validation using synthetic data, and validation of measurement data in the field. The results of this study are the analysis of the parameters of the subsurface layer, and the accuracy of the Dragonfy Algorithm calculation with a maximum error of less than 5.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>