Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"This article is written based on the research about he relationship between personality types and circadian types and attitude towards shifwork
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dias Syeh Tarmidzi
"ABSTRAK
Prestasi akademik dipengaruhi faktor internal dan eksternal mahasiswa termasuk
variabel kepribadian. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif yang
bertujuan mengidentifikasi hubungan antara tipe kepribadian ektrovert dan
introvert dengan prestasi akademik mahasiswa. Sampel pada penelitian ini
berjumlah 107 mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia dari setiap
program studi. Teknik sampling yang digunakan adalah stratified random
sampling. Hasil uji kolomogorov-smirnov menunjukkan faktor tidak adanya
hubungan antara tipe kepribadian ekstrovert dan introvert dengan prestasi
akademik (p value 0,885; α= 0,1). Saran bagi penelitian selanjutnya adalah
menyertakan faktor lain yang mempengaruhi prestasi pencapaian belajar sehingga
terlihat pengaruh dari setiap faktor lain tersebut.

Abstract
Accademic achievement influence by internal and external factors include
personality. This study uses descriptive correlative design that aims to identify
the relationship between personality types and introvert ektrovert with student
academic achievement. Samples in this study amounted to 107 students from the
Faculty of Engineering, University of Indonesia study program. Sampling
technique used was stratified random sampling. The results of kolmogorovsmirnov
test showed no relationship between the factors of personality types
extrovert and introvert with academic achievement (p value 0.885; α= 0.1).
Suggestions for future research is to include other factors that influence the
achievement of learning achievement so that the visible effects of each factor.
"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43436
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sih Wening Wijayanti
"Kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan dan kecenderungannya terhadap resiko (risk propensity) dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah orientasi lokus kontrol dan karakteristik kepribadian ekstrovert-introvert (Cohen, 2000; Prasetyo, 1994; MacCrimmon 6: Wehrung, 1984). Individu dengan lokus kontrol internal diasumsikan memiliki kecenderungan pengambilan resiko yang lebih. Demikian juga dengan individu dengan kepribadian ekstrovert. Lebih lanjut kecenderungan pengambilan resiko sendiri dianggap memiliki kaitan erat dengan kinerja yang dicapai seseorang, terutama pada jenis-jenis pekerjaan tertentu seperti di bidang perdagangan saham yang mengandung resiko dan menuntut pengambilan keputusan secara cepat (Robbins, 1996).
Partisipan pada penelitian ini adalah para Wakil Manajer Investasi pengelola Reksadana yang telah memiliki sertifikat kelulusan sebagai WMI dari Bapepam. Partisipan juga disyaratkan memiliki pengalaman minimal 1 tahun sebagai pengelola Reksadana yang menjadi tanggung jawabnya saat ini dan berdomisila Serta bekerja di perusahaan sekuritas di Jakarta partisipan seluruhnya adalah 51 orang.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (i) Instrumen
Kecenderungan Pengambilan Resiko adaptasi dari skala Risk Orientation Questionnaire dari Bernd Rohrmann yang terdiri dari 16 butir pernyataan; (ii)Instrumen Lokus Kontrol terjemahan IPC Levenson yang terdiri dari 24 butir pernyataan; dan (iii) Skala Kepribadian Ekstrovert-Introvert dari Eysenck yang terdiri dari 7 butir ciri sifat. Untuk instrumen (i) dan (ii) digunakan skala Likert dengan 6 alternatif jawaban, sedangkan untuk instrumen (iii) digunakan skala semantic differential dengan 7 skala. Untuk variabel kinerja digunakan data dari return rata-rata produk Reksadana yang dikelola dipublikasikan di media massa dan dinyalakan dalam bentuk persentase.
Untuk menguji pengaruh lokus kontrol dan karakteristik kepribadian ektrovert-introvert terhadap kecenderungan pengambilan resiko digunakan teknik regresi berganda. Untuk menguji apakah terdapat perbedaan skor kecenderungan pengambilan resiko pada individu dengan lokus kontrol dan karakteristik kepribadian yang berbeda digunakan teknik Oneway ANOVA. Sedangkan unluk melihat hubungan antara kecenderungan pengambilan resiko dengan kinerja yang dicapai digunakan teknik korelasi product moment dari Pearson.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya variabel lokus kontrol yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kecenderungan pengambilan resiko (p=.O0O), sedangkan variabel karakteristik kepribadian ekstrovert-introvert terbukti tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecenderungan pengambilan resiko (p=0.197). Penelitian ini juga menemukan bahwa kecenderungan pengambilan resiko yang dimiliki mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja yang dicapai para Wakil Manajer Investasi pengelola Reksadana (r=.781; p=.000)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T37846
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dio Guna Putra
"Skripsi ini membahas mengenai bagaimana faktor kepribadian introvert bisa mempengaruhi mahasiswa dalam memilih ruang belajar dan mengerjakan tugas. Untuk menghubungkan antara ruang dengan faktor psikologis introvert , maka dilakukan pendekatan terhadap ruang personal dan teritori mahasiswa dalam belajar dan mengerjakan tugas baik secara individu dan kelompok. Selain itu juga dilakukan telaah melalui rangsang fisik dan panca indra yang diterima mahasiswa seperti pencahayaan, akustik dan skala ruang untuk menjabarkan secara jelas mengenai kualitas dari ruang belajar dipilih oleh mahasiswa berkepribadian introvert. Studi kasus dilakukan pada ruang ruang belajar di pusat belajar mahasiswa Fakultas Ekonomi. Penelitian ini dilakukan dengan mengalami sendiri ruang ruang belajar tersebut dan mewawancarai pengguna ruang untuk mengetahui kepribadian mereka dan pandangan mereka terhadap ruang belajar. Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberi gambaran mengenai suasana dan kualitas ruang belajar yang nyaman bagi mahasiswa dengan kepribadian introvert sehingga para perancang bisa bersikap lebih ramah kepada pengguna ruang dengan segala kepribadian yang ada.
This thesis discusses about how introverted personality factors can influence students in choosing a space to learn and do the work. This thesis approaches the corresponding issue by analysing the personal space and territory of students in learning and doing task, whether in individual and in groups, to see the connectionbetween the character of space and the introverted psychological factors from its user. It also studies the physical and sensory stimuli received by students such as lighting, acoustics and space proportion to clearly describe the character of learning activities chosen by the introvert student. The study cases of this thesis are focused on the studying rooms at the Faculty of Economics Student Center. The research was carried out by experiencing the studying room and interviewing the space users to find out their personality and their view about the studying room. The results of this study are expected to give a description about the atmosphere and the quality of studying spaces that are convenient for students with introverted personality, so the designers could be more friendly to the space users with all existing personality."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55568
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tania Bunga Hernandita
"ABSTRAK
Aksi-reaksi antara manusia subjek dengan ruang arsitektur objek menghasilkan berbagai respon yang berbeda karena variabel yang beragam baik dari subjek maupun objek. Kepribadian introvert merupakan salah satu variabel keragaman manusia dimana mereka sulit untuk beradaptasi dengan kondisi ruang over-stimulus. Perilaku teritorial mikro merupakan salah satu upaya meregulasi kondisi ruang over-stimulus dengan melibatkan fitur desain atau hanya dengan gestur tubuh. Keterlibatan fitur desain tergantung pada fleksibilitas regulasi ruang yang terbagi menjadi 3, yaitu fixed-feature space, semifixed feature space, dan informal space.

ABSTRACT
Action reactions between humans subjects and architectural spaces objects produce different responses because of varied variations from both the subject and the object. Introversion is one of the variables of human diversity in which they are difficult to adapt to over stimulus space conditions. Micro territorial behavior is one of the attempts to regulate over stimulus spatial conditions by involving design features or simply with body gestures. The involvement of design features depends on the flexibility of spatial regulation that is divided into 3, that is fixed feature space, semifixed feature space, and informal space."
2017
S68744
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asyifa Fadhilla
"Penelitian terdahulu (Oishi et al., 2015) menunjukkan bahwa preferensi tempat wisata memiliki hubungan dengan trait extraversion dan dapat berbeda berdasarkan functional value pada tempat wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara trait extraversion dan kesesuaian memilih tempat wisata dengan functional value. Penelitian ini dilakukan pada 840 partisipan yang merupakan WNI yang berusia minimal 18 tahun dan menetap di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan menggunakan alat ukur BFI-44 (John, Donahue, & Kentle, 1991) yang telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Fitri (2015) untuk mengukur trait kepribadian dan pertanyaan survei pada penelitian Oishi et al. (2015) untuk menggambarkan preferensi tempat wisata dan kesesuaian memilih tempat wisata dengan functional value. Hasil penelitian dianalisis menggunakan teknik korelasi Point Biserial dan teknik uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa trait extraversion (r=-0,084, n=840, p < 0,05) dan conscientiousness (r=-0,077, n=840, p < 0,05) memiliki hubungan positif yang signifikan dengan kesesuaian memilih tempat wisata dengan functional value yang berarti semakin tinggi skor trait extraversion dan conscientiousness maka semakin besar kecenderungan individu untuk memilih tempat tujuan wisata sesuai dengan functional value (memilih pantai ketika ingin bersosialisasi serta memilih gunung ketika ingin menyendiri atau menenangkan diri).

Previous research (Oishi et al., 2015) showed that the preference of tourist destination has a correlation with extraversion trait and can be different based on the functional value of its tourist destination. This study aims to determine the correlation between extraversion trait and the congruity in choosing tourism destination functional values. This study was conducted on 840 participants who are Indonesian citizens who are at least 18 years old and living in Indonesia. The study was conducted using the BFI-44 measuring instrument (John, Donahue, & Kentle, 1991) which was adapted into Indonesian by Fitri (2015) to measure personality traits and survey questions in the research of Oishi et al. (2015) to see an overview of the preferences of tourism destination and the congruity in choosing tourism destination with functional value. The results were analyzed using The Biserial Point Correlation technique and Chi-Square test. The results showed that extraversion (r=-0,084, n=840, p < 0,05) and conscientiousness traits (r=-0,077, n=840, p < 0,05) were significantly associated with congruity in choosing tourism destination with functional values, which means that the higher the extraversion and conscientiousness trait scores, the greater the individual's tendency to choose preferences for tourist destination according to their functional values (prefer going to the beach when they want to socialize and prefer going to the mountain when they want to be alone or calm down).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library