Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Rohmatin Isnaningsih
Abstrak :
ABSTRAK
Morfologi cangkang spesies-spesies anggota Famili Thiaridae memiliki variasi intra spesies yang sangat tinggi sehingga dapat menyulitkan penentuan identitas tiap-tiap spesiesnya. Studi ontogeni, mekanisme, dan strategi reproduksi merupakan pendekatan lain yang dapat digunakan untuk menyempurnakan identitas dan sistematika suatu spesies. Pengamatan terhadap morfologi cangkang pada spesies Tarebia granifera Lamarck, 1822 , Melanoides tuberculata M ller, 1774 , dan Stenomelania punctata Lamarck, 1822 menunjukkan variasi terutama pada karakter dimensi cangkang, warna cangkang, ornamen cangkang, serta kuat lemahnya garis tumbuh spiral dan aksial. Hasil studi ontogeni dan reproduksi pada ketiga spesies tersebut menunjukkan bahwa T. granifera dan M. tuberculata bereproduksi secara euvivipar, sementara S. punctata bersifat ovovivipar. Data ontogeni memperlihatkan adanya perbedaan dalam kisaran jumlah, ukuran, dan morfologi embryonic shell antara spesies T. granifera dan M. tuberculata. Jumlah embryonic shell yang tersimpan dalam subhaemocoelic brood pouch T. granifera lebih banyak 9-203 dibandingkan dengan jumlah embryonic shell yang mampu dihasilkan oleh satu individu M. tuberculata 1- 66 . Adapun kisaran ukuran embryonic shell pada T. granifera adalah 0,22-5 mm dan M. tuberculata sebesar 0,12-5,95 mm. Informasi mengenai ontogeni dan mekanisme serta strategi reproduksi selanjutnya dapat dijadikan sebagai bukti terjadinya fenomena-fenomena biologi di alam seperti kolonisasi, radiasi atau evolusi.Kata kunci : Morfologi, ontogeni, reproduksi, variasi intraspesies, Thiaridae.
ABSTRACT
The shell morphology of some Thiarid rsquo s species are known to have highly inter species variation. Hence, species identification based on morphological characters only is quite difficult. The morphological observation of species Tarebia granifera Lamarck, 1822 , Melanoides tuberculata M ller, 1774 , and Stenomelania punctata Lamarck, 1822 from Indonesia indicates that interspecies variation occur especially on the characters of shell dimensions, colour, ornaments, as well as the strength of spiral and axial growth lines. Studies on ontogeny, mechanisms and strategies of reproduction is another approach that can be used to enhance the valid identity and determination of Thiarid rsquo s species. The studies on ontogeny and reproductive of that three species reveal that T. granifera and M. tuberculata reproduces by eu viviparity while S. punctata are ovo viviparous. Ontogeny data exhibit the differences in the range number of embryonic shell as well as size between embryonic shell of T. granifera and M. tuberculata. Tarebia granifera have more embryonic shell stored in a subhaemocoelic brood pouch 9 203 individu compared with the number of embryonic shell that can be produced by one individual of M. tuberculata 1 66 individu . Tarebia granifera embryonic shell sizes ranging from 0.22 to 5 mm in height. While the size of M. tuberculata embryonic shell are between 0.12 to 5.95 mm. Information about ontogeny and mechanisms as well as reproductive strategies then can be used as an evidence of the occurrence of biological phenomenon in nature such as colonization, radiation as well as evolution.Key words Morphology, ontogeny, reproductive, inter species variation, Thiaridae
2017
T46889
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Octavia
Abstrak :
Ikan gupi (Poecilia reticulata) merupakan ikan hias air tawar yang telah menjadi komoditas ekspor utama di Indonesia. Persilangan antar strain ikan gupi sudah banyak dilakukan, namun masih sedikit ketersediaan informasi genetik intraspesies ikan gupi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman genetik intraspesies ikan gupi dan hubungan kekerabatan antar populasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi menggunakan marka gen Cytochrome Oxidase Subunit 1 (CO1). Amplifikasi PCR dan sekuensing menggunakan marka gen CO1 (F): 5 TCAACCAACCACAAAGACATTGGCAC-3 (26 pb) dan CO1 (R): 5 TAGACTTCTGGGTGGCCAAAGAATCA-3 (26 pb). Analisis yang dilakukan terhadap sekuen DNA ikan gupi antara lain; homologi BLAST, jarak genetik, dan analisis filogenetik. Hasil analisis homologi berdasarkan BLAST menunjukkan persentase similaritas 98-99% terhadap mtDNA Poecilia reticulata dan Poecilia wingei. Hasil analisis didapatkan jarak terbesar dan kekerabatan terjauh adalah populasi Bekasi strain Albino Full Red dengan populasi Tangerang strain Cobra. Sekuens tersebut mungkin dapat digunakan untuk menghasilkan benih dengan keragaman tinggi.
Guppy fish (Poecilia reticulata) is fresh water ornamental fish which have been the top export commodity in Indonesia. A lot of guppy strains had been hybridized, yet there are still few information about intraspecies genetic variation. Research was conducted to study intraspecies genetic variation and phylogenetic relationship among guppy population in region Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi using Cytochrome Oxidase Subunit 1 (CO1) as genetic marker. Amplification and sequencing were using CO1 (F): 5 TCAACCAACCACAAAGACATTGGCAC-3 (26 pb) and CO1 (R): 5 TAGACTTCTGGGTGGCCAAAGAATCA-3 (26 pb). Some analysis which had been done with guppy DNA were; BLAST homology, genetic distance, and phylogenetic analysis. BLAST homology resulted 98-99% similarity according to mtDNA Poecilia reticulata and Poecilia wingei. The biggest distance and farthest relationship belong to Albino Full Red strain in Bekasi with Cobra strain in Tangerang. Those sequences might be used to produce potential germ with high genetic variation.
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library