Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marbun, Firdaus
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang mata rantai keagensian yang berperan penting dalam mewujudkan perubahan. Para agen di sini terdiri dari agen-agen individu secara perorangan maupun sebagai representasi dari organisasi tertentu. Mata rantai ini menunjukkan berkelindannya agen-agen ganda yang memiliki potensi yang beragam sebagai agen yang saling memberi pengaruh, hingga hasil dari keterlindanan perilaku agen-agen ganda tersebut memunculkan satu perubahan praktik yang ternyata diikuti oleh hampir seluruh anggota komunitas praktisi. Fenomena ini terjadi pada petani kopi Arabika di Desa Parbotihan, Sumatera Utara. Pendekatan agency dan connectionism menjadi acuan dalam menjelaskan fenomena perubahan praktik petani mengganti jenis komoditas kopi Arabika. Hasil penelitian ini menunjukkan perubahan praktik petani terjadi karena efek dari kemampuan agen-agen yang saling berkelindan. Kekelindanan efek tersebut membentuk suatu mata rantai keagensian yang saling terhubung dan memengaruhi satu sama lain. Efek dari kemampuan yang terjadi diawali dari sebuah prakarsa. Faktor kebaruan dapat memicu reaksi liyan untuk melakukan adopsi sebagai uji coba untuk membuktikan sekaligus memperkaya skema pengetahuan budi dayanya. Efek dari prakarsa pada liyan dapat terjadi tanpa intensi Diri memberi efek pada liyan. Konstruksi relasi dapat menjadi sarana menggali pengetahuan mengisi kekosongan rumpang-rumpang pada skema pengetahuan. Narasi perlu dibangun secara kreatif dengan bukti-bukti visual sehingga meyakinkan liyan sebagai sasaran motivasi. ......This thesis discusses the agency chain that plays an important role in bringing about change. The agents here consist of individual agents as individuals or as representatives of certain organizations. This link shows the intertwining of multiple agents who have diverse potentials as agents that influence each other, until the result of the intertwined behavior of these double agents led to a change in practice which was followed by almost all members of the practicing community. This phenomenon occurs in Arabica coffee farmers in Parbotihan Village, North Sumatra. The agency and connectionism approach becomes a reference in explaining the phenomenon of changes in farmers' practices to replace the type of Arabica coffee commodity. The results of this study indicate that changes in farmers' practices occur because of the effects of the intertwined abilities of agents. The interdependence of these effects forms an agency link that is interconnected and influences each other. The effect of the ability that occurs begins with an initiative. The novelty factor can trigger other reactions to adopt as a trial to prove and enrich the knowledge scheme of cultivation. The effect of the initiative on others can occur without the intention of the Self having an effect on others. Relationship construction can be a means of exploring knowledge to fill the gaps in the knowledge schema. Narratives need to be creatively constructed with visual evidence so as to convince others as motivational targets.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Sri Alem Br.
Abstrak :
Disertasi ini membahas mekanisme terwujudnya keragaman, dinamika dan kontinuitas perilaku berbagi dan tidak berbagi (shared dan unshared) pengetahuan antarsubjek dalam suatu komunitas yang bersifar situasional dari waktu ke waktu. Mekanisme belajar dan transmisi pengetahuan yang terlaksana melalui berbagi dan tidak berbagi, menjadi bagian dari dan berada dalam kegiatan keseharian para praktisi dalam komunitasnya. Fenomena itu ditemukan dalam keseharian petani sayur Karo di Berastagi, Sumatera Utara. Pendekatan connectionism menjadi acuan dalam menjelaskan fenomena keragaman perilaku berbagi dan tidak berbagi pengetahuan, khususnya tentang pestisida. Hasil penelitian menemukan tiga varian utama perilaku berbagi dan tidak berbagi pengetahuan dengan tiga konsekuensi pada struktur ekstrapersonal subjek. Konsekuensi itu mempengaruhi terbentuknya skema pengetahuan subjek yang juga beragam tergantung pada karakteristik setiap konsekuensi pada struktur ekstrapersonal. Karakteristik konsekuensi perilaku berbagi dan tidak berbagi pengetahuan itu ternyata menunjukkan keagensian pada pelaku dan juga liyan. Temuan disertasi ini memberikan kebaruan pada model penjelasan connectionism untuk mengungkapkan mekanisme terwujudnya keragaman. Temuan disertasi ini juga memperkuat fenomena keragaman agensi dan menambahkan temuan sebelumnya bahwa keragaman dan dinamika itu terwujud melalui mekanisme penyembunyian pengetahuan, konstruksi/seleksi relasi dan aliansi, serta kompetisi dan kepentingan ragam subjek. Faktor kontekstual yang berkonstribusi pada terwujudnya keragaman itu terkait dengan kelangkaan sumber daya, serangan penyakit dan hama, tingginya fluktuasi harga, serta hawa atau cuaca. Sebagian dari faktor kontekstual ini terkait dengan dimensi historis, serta kondisi risiko dan ketidakpastian yang sehari-hari dihadapi petani. Pengetahuan-pengetahuan mengenai masalah-masalah itu lah yang sebagian dibagi dan bagian lainnya tidak dibagikan, terutama terkait dengan pestisida. Fenomena berbagi dan tidak berbagi pengetahuan menyebar menjadi perilaku bersama mewujudkan shared concealment atau shared secrecy, dan mewujudkan pelaku yang memiliki kemampuan secretive agentic. This dissertation discusses the mechanism of the occurrence of diversity, dynamics and continuity of shared and unshared knowledge among subjects in a community, which is situational over time. Learning mechanisms and knowledge transmission carried out through shared and unshared knowledge became part of and are in the daily activities of practitioners in their communities. This phenomenon is found in the daily life of the Karo vegetable farmers in Berastagi, North Sumatra. The connectionism approach becomes a reference in explaining the phenomenon of diversity in the shared and unshared knowledge behavior or practices, especially about pesticides. The study found three main variants of shared and unshared knowledge behavior with three consequences on the subjects extrapersonal structure. These consequences affect the formation of subject knowledge schemes which also vary depending on the characteristics of each consequence on the extrapersonal structure. The characteristics of the consequences of shared and unshared knowledge reveal the capacity of agency within the Self and the Others. The findings of this dissertation give a novelty to the connectionism explanation model to reveal the mechanisms of diversity knowledge production. The findings of this dissertation also reinforce the phenomenon of agency diversity, as well as the mechanisms for the emergence of diversity. Those diversity and dynamics are realized through the mechanisms of concealment of knowledge, construction/selection of relations and alliances, and the competition and interests of various subjects. Contextual factors that contribute to the occurrence of diversity are related to scarcity of resources, disease and pest interferences, high price fluctuations, and hawa or weather. Some of these contextual factors are related to historical dimensions, as well as the daily conditions of risk and uncertainty faced by farmers. Knowledge about the problems is partly shared and other parts are unshared, especially related to pesticides. The phenomenon of shared and unshared knowledge spreads into shared behavior, realizing shared concealment or shared secrecy, and manifesting actors who have secretive agentic capabilities
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saras Fauzia Dienanda
Abstrak :
Skripsi ini mengkaji tentang dinamika pengetahuan dan praktik perawatan pasca melahirkan Orang Dawan di Oinlasi, Provinsi Nusa Tenggara Timur, sebelum adanya sistem medis modern, ketika munculnya sistem medis modern, hingga keberadaan program Revolusi KIA. Penelitian dilakukan dengan tiga orang ibu sebagai subjek penelitian. Ketiga ibu ini memiliki pengalaman menjalani perawatan pasca melahirkan ketika di Oinlasi sudah tersedia layanan kesehatan. Dua diantaranya memiliki pengalaman menjalankan perawatan pasca melahirkan pada periode sebelum dan sesudah Revolusi KIA sedangkan seorang ibu memiliki pengalaman melahirkan sesudah Revolusi KIA. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan dan praktik perawatan pasca melahirkan Orang Dawan selalu mengalami perkembangan sesuai dengan situasi sosial budaya yang dihadapi. Melalui pendekatan connectionism terlihat bahwa kemampuan Orang Dawan dalam membawa tradisi mereka disetiap situasi berasal dari proses interakasi antara struktur ekstrapersonal dan struktur intrapersonal individu.
This thesis examines the dynamics of knowledge and practice of postpartum care of Dawan people in Oinlasi Village, East Nusa Tenggara Province, prior to the existence of modern medical systems, then the emergence of modern medical systems, to the existence of the KIA Revolution program in Oinlasi Village. The research was conducted with 3 mothers as research subjects. These three mothers have experiences undergoing postpartum care when the health services already existed in Oinlasi. Two ofthem have experiences of running post natal care in the period before and after the existence KIA Revolution in Oinlasi whereas a mother has experience of giving birth after the program. Using connectionism models The result of my research shows that the knowledge and practice of postpartum care of Dawan people always develop according to the socio cultural situation faced. The ability of Dawan people to bring their traditions in every situation comes from the interaction process between the extrapersonal structure and the individual intrapersonal structure.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library