Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Boediono
Abstrak :
ABSTRAK
Dengan meningkatnya kasus kecelakaan lalu lintas, makin meningkat pula korban yang datang ke Instalasi Gawat Darurat.Bila a kita lihat laporan dari kepolisian yang menyebutkan jumlah kecelakaan lalu lintas dari bulan Januari 1985 sampai dengan Maret 1986 di daerah DKI Jakarta Raya sebesar 8.641 kasus yang menghasilkan korban sebesar 8.560 baik luka ringan, berat, ataupun korban meninggal, maka trauma tumpul ginjal yang merupakan bagian dari trauma tumpul secara keseluruhan akan cukup tinggi juga angkanya [2]. Sebagai gambaran j uml ah trauma tumpul ginjal di RSCM selama tahun 1984 dan 1985 sejumlah 42 kasus [13], tahun 1986 sejumlah 41 kasus, sedangkan tahun 1987 terdapat 52 kasus.Untuk menegakkan diagnosis trauma tumpul ginjal selain di pert ukan pemeriksaan fisik yang cermat di perlukan juga pemeriksaan pembantu berupa laboratorium terutama sedimen urine dan pemeriksaan radiologi yang sangat penting artinya. PETERSON dan SCHULZE (1986) menyebutkan bahwa suatu yang mahal dan menunda waktu saja bila melakukan pemeriksaan radiologis secara menyeluruh pada kasus-kasus trauma dengan hematuria [II].MAKSUD DAN TUJUAN, Maksud tulisan ini adalah meninjau beberapa kepustakaan tentang trauma tumpul ginjal, mengevaluasi gejala klinis hematuria baik secara mikro ataupun gross dengan tanda syok ataupun tidak yang mengikuti trauma tumpul ginjal di RSCM selama tahun 1987 dengan tujuan mencari hubungan antara kelainan yang ditemukan pada pemeriksaan BNO-IVP dan derajat cedera ginjal yang terjadi.
1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryo Nugroho Triyudanto
Abstrak :
ABSTRAK
Latar Belakang. Meskipun kemajuan dalam desain dan bentuk fiksasi pada implant total knee replacement (TKR) meningkatkan kesintasan dan fungsi TKR secara dramatis, jumlah perdarahan prosedur ini hingga kini masih merupakan masalah penting yang belum dapat teratasi dengan baik. Metode. Penelitian ini adalah randomized controlled trial. Terdapat 28 pasien yang menjalani TKR periode Agustus 2014 hingga Februari 2016 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, 22 diantaranya memenuhi kriteria inklusi dan dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok kontrol, kelompok asam tranexamat intraartikular intraoperatif dan kelompok asam traneksamat intravena preoperatif. Perdarahan intraoperatif, kadar hemoglobin (Hb) preoperasi hingga hari kelima pasca operasi, total produksi drain, jumlah transfusi total dan hari pencabutan drain dicatat dan dibandingkan. Hasil. Jumlah transfusi pada kelompok intraartikular (200 +/- SB 100 ml) dan intravena (238 ± SB 53 ml ) secara signifikan berbeda dengan kelompok kontrol (1016 ± SB 308.2 ml) (p = 0.001). Total produksi drain pada kelompok intraartikuler (328 ml ± SB 193 ml) maupun intravena (391 ml ± SB 185 ml) berbeda bermakna dengan kelompok kontrol (652 ± SB 150 ml) (p = 0.003). Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara jumlah transfusi antara grup intravena dengan grup intraartikuler. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kadar Hb baik preoperasi maupun pascaoperasi, jumlah perdarahan intraoperatif, maupun hari drain dicabut pada setiap kelompok. Simpulan. Pemberian asam traneksamat menghasilkan total transfusi dan total produksi drain yang secara signifikan berbeda dibandingkan dengan kontrol, namun tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara jumlah transfusi antara grup intravena dengan grup intraartikuler. Pemberian asam traneksamat baik intravena maupun intraartikuler dapat mengurangi jumlah transfusi dan total produksi drain secara efektif pada pasien yang menjalani prosedur TKR
ABSTRACT
Introduction. This is a randomized controlled trial study. From 28 patients who underwent TKR from August 2014 to Februari 2016 at Cipto Mangunkusumo Hospital, 22 patients met the inclusion criteria and were divided into three groups. The control group,tranexamic acid intraarticular-intraoperative group, and intravenous tranexamic acid preoperative group. Intraoperative bleeding, hemoglobin (Hb) level on pre-operative to fifth day post surgery, total drain production, total blood tranfusion needed and the drain removal timing were recorded and compared. Method. This is a randomized controlled trial study. From 28 patients who underwent TKR from August 2014 to Februari 2016 at Cipto Mangunkusumo Hospital, 22 patients met the inclusion criteria and were divided into three groups. The control group,tranexamic acid intraarticular-intraoperative group, and intravenous tranexamic acid preoperative group. Intraoperative bleeding, hemoglobin (Hb) level on pre-operative to fifth day post surgery, total drain production, total blood tranfusion needed and the drain removal timing were recorded and compared. Result. The amount of blood transfusions needed both in the intra-articular group (200 +/- SD 100ml) and in the intra-venous group (238 ± SD 53 ml) was significantly different compared with those in the control group (1016 ± SD 308.2 ml) (p = 0.001), but there is no significant difference between the amount of blood transfusion needed in the intra-articular group and the amount needed in the intra-venous group. The total drain production in the intra-articular group (328 ml ± SD 193 ml) and intra-venous group (391 ml ± SD 185 ml) was significantly different compared to those in the control group (652 ± SD 150 ml) (p = 0.003). There is no significant difference between the levels of both preoperative and postoperative hemoglobin, the amount of intraoperative bleeding, as well as the duration of drain usage on each group. Consclusion. Tranexamic acid used both intra-articularly and intra-venously significantly reduce the amount of blood transfusion needed dan total drain production compared to control, but there is no significant difference between the intra-articular group and intra-venous group.
2016
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library