Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iman
Abstrak :
ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini ialah karena banyaknya miskonsepsi yang beredar mengenai interseks atau yang dahulu disebut hermafrodit. Di Indonesia?maupun di negara lainnya, interseks belum mendapat tempat di masyarakat. Mereka harus menyesuaikan atau disesuaikan kondisinya terlebih dahulu agar dapat memenuhi dan diterima oleh standar normatif masyarakat. Untuk itu, banyak diantara interseks yang mengalami IGM (Intersex Genital Mutilation) sejak lahir untuk menentukan identitasnya dalam sistem oposisi biner. Penentuan identitas ini mungkin sekali menjadi masalah kegamangan di masa depan bayi interseks. Untuk itu, penelitian yang menggunakan metodologi kualitatif dengan metode wawancara Life Story ini mengeksplorasi seorang interseks yang ditentukan sebagai perempuan saat lahir, dan kini sedang menjalani proses transisi menjadi laki-laki. Selain informan tersebut wawancara juga dilakukan dengan orang-orang terdekatnya?ayah angkat, teman dekat, dan sepupu kandungnya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui ekspresi gender, alasan bertransisi, dan identitas yang dihasilkan oleh seorang interseks yang bertransisi. Dari penelitian yang telah dilakukan, informan utama yang terlahir interseks tersebut menunjukkan ekspresi maskulin secara bertahap, ia juga melakukan transisi menjadi laki-laki dengan dorongan dari lingkungan sosialnya, dan saat ini ia mengidentifikasi diri sebagai transmen-interseks yang heteroseksual. Seluruh pengalaman yang terjadi pada dirinya tidak terlepas dari proses pengaruh dan mempengaruhi antara ia dan struktur sosialnya.
ABSTRACT
The background of this research is from the many misconceptions circulating about intersex or formerly called hermaphrodites. In Indonesia, as well as in other countries, intersex has not got a place in society. They must adapt or be adapted in order to meet the normative standards and accepted by society. To that end, many of intersex experience IGM (Intersex Genital Mutilation) from birth to establish their own identity in the system of binary opposition. Determining the identity is potentially be an issue in the future of intersex infants. Therefore, this research using qualitative methodology with Life Story interview to exploring an intersex defined as female at birth, and are currently undergoing the process of transition to be a male. In addition to the key informant, interviews were also conducted with the closest people from the key informant?the adoptive father, close friend, and biological cousin. The study aims to explain the gender expression, the reason for transition, and the identity by an intersex in his transition period. From the research that has been done, the key informant who are born intersex showed masculine expression gradually, he also made the transition to be a man with encouragement from his social environment, and this time he identified himself as a heterosexual transmen-intersex. The whole experience happened to him can not be separated from the circular influence between him and his social structure.
2016
S65828
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windy Warna Irawan
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai kelompok minoritas seksual LGBTIQ schagai subjek hak dan hubungannya dengan negara schagai institusi penjamin hak asasi manusia. Penelitian ini menggunakan metodc analisis deskriptif dan studi kepustakaan. Hasil dari pcnclilian ini menyatakan bahwa ada keperluan untuk menguhah konsep 11AM schagai sesuatu yang terkonstruksi secant social agar kelompok minoritas seksual LG13'I IQ dapat diakui sebagai subjek hak dan mendapatkan penghormatan, pemenuhan, serta perlindungan atas hak dan kepentingan mereka dari negara. Sislem negara demokrasi menjadi wadah politik yang sesuai untuk memherikan emansipasi kepada kelompok minoritas seksual LGBTIQ.
This thesis discussed about sexual minority group LGBTIQ as the subject of rights and its relation with the state as the human rights guarantor institution. This research used analitical descriptive and bibliography study methods. The result of this research declares that there is a need to change the conception of human rights into something that construct socially so that the sexual minority group LGBTIQ can he recognized as the subject of rights and get hold of respect, fulfillment, along with protection for their rights and interests that come from the state. The democracy state system became an appropriate political institution to give the sexual minority group I.GBTIQ emancipations.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S16072
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library