Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nesya Putri Maharani Jonathans
"Penelitian ini berfokus pada jenis kalimat tanya dan fungsi kalimat tanya dalam film Ja Ik Wil karya Kees van Nieuwkerk. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk dapat menguraikan jenis-jenis kalimat tanya dan fungsi kalimat tanya dalam film tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mengelompokkan kalimat berdasarkan jenisnya untuk mendapatkan kalimat-kalimat tanya dalam dialog film tersebut, kemudian menganalisis fungsi dari kalimat tanya yang dilontarkan oleh para tokoh dalam dialog film Ja Ik Wil. Hasil dari penelitian atas kalimat-kalimat tanya dalam dialog tersebut ditemukan bahwa, kalimat tanya dengan jenis gesloten vragen lebih banyak digunakan dibanding dengan kalimat tanya jenis open vragen. Kalimat tanya memiliki daya ilokusi sehingga tidak sekedar untuk bertanya tetapi memiliki fungsi tertentu dalam berbahasa. Dalam film Ja Ik Wil ini ditemukan bahwa kalimat tanya dalam dialog film tersebut memiliki fungsi untuk meminta, seruan, menanyakan pendapat, menanyakan situasi atau keadaan seseorang, menanyakan keberadaan seseorang, tempat dan benda dan menanyakan sebuah kejadian atau peristiwa.

This study focuses on the types of interrogative sentences and the function of interrogative sentences in the film Ja Ik Wil by Kees van Nieuwkerk. The purpose of this research is to describe the types of interrogative sentences and the function of the interrogative sentences in the film. This study uses a qualitative descriptive method by grouping sentences based on their type to get the interrogative sentences in the film's dialogue, then analyzing the function of the interrogative sentences raised by the dialogue from the characters in the film Ja Ik Wil. The results of the research on interrogative sentences in the dialogue found that interrogative sentences with the closed-ended question type were more widely used than those with the open-ended question type. An interrogative sentence has illocutionary power so that it is not just asking but has a specific function in language. In the Ja Ik Wil film, it is found that the interrogative sentence in the film's dialogue has a function to request, to exclamation, to ask opinions, ask about someone's situation, ask about someone's existence, ask about places and objects and ask about an event."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Saiful Mubin
"

Intonasi merupakan salah satu aspek yang perlu dikuasai seorang pemelajar bahasa asing karena jika intonasi tidak dituturkan secara tepat, hal itu akan berakibat pada kesalahpahaman (Penny, 1991). Begitu pula pemelajar Korea yang belajar bahasa Indonesia. Penelitian ini menginvestigasi bagaimana intonasi tuturan deklaratif dan interogatif bahasa Indonesia dituturkan oleh pemelajar Korea. Penelitian ini menggunakan subjek penelitian pemelajar BIPA dari Korea yang berada pada tingkat pemula, madya, dan tinggi. Data penelitian berupa tiga tuturan bahasa Indonesia yang terdiri atas dua kalimat tunggal dan satu kalimat majemuk dalam percakapan yang diperankan sebanyak tiga kali. Penelitian ini mengaplikasikan pendekatan IPO dengan tiga kegiatan utama: eksperimen produksi ujaran, analisis akustik ujaran, dan eksperimen uji persepsi ujaran. Kajian ini menunjukkan bahwa ciri akustik yang menandai ketiga tingkat pemelajar adalah kontur intonasinya. Tinggi nada tidak memiliki keterkaitan dengan tingkat pemelajar. Tinggi nada secara khusus hanya menandai kontras tuturan deklaratif dan interogatif. Ciri akustik tuturan tingkat pemula dan madya masih menunjukkan adanya kesamaan dengan pola intonasi bahasa Korea, sedangkan pola intonasi tuturan tingkat tinggi tidak sama dengan bahasa Korea maupun bahasa Indonesia. Hanya kontras tinggi nada tuturan dekalaratif dan interogatif tingkat tinggi yang cenderung sama dengan bahasa Indonesia. Meskipun demikian, semua tuturan dari semua tingkat diterima dengan baik oleh orang Indonesia.

 

 


Intonation is one of the aspects that need to be mastered by a foreign language learner because if intonation is not spoken correctly, it will result in misunderstanding (Penny, 1991). The idea is applied to Korean who learns Bahasa Indonesia. This study investigates how Korean learners make use of intonation to express declarative and interrogative utterances of Bahasa Indonesia. The subject of this study is native Koreans who study BIPA at the beginner, intermediate, and advance levels. The data of this study are three utterances in Bahasa Indonesia consisting of two single sentences and one compound sentence which then each subject needed to utter for three times. IPO approach is applied with three main activities: speech production experiment, speech acoustic analysis, and speech perception test experiment. This study showed that there is a particular relation between intonation contour and the learners level of comprehension. However, it failed to prove any relationships between pitch and the level of the learners. Regardless, the study found that pitch only marks the contrast of declarative and interrogative speech. The acoustic characteristics of beginner and intermediate speech levels still show similarities with the Korean intonation patterns, while the high-level speech intonation patterns are not the same as Korean and Indonesian. Only the high contrast of high-level declarative and interrogative speech tones tends to be the same as Indonesian. Nevertheless, all speeches from all levels were well received by Indonesians.

 

Keywords: Indonesian intonation pattern; Korean intonation pattern; Indonesian language learners level; declarative sentence; interrogative sentence

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library