Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jetty Rismauli
"Munculnya teknologi Baru di bidang komunikasi, yaitu Internet, menunjukkan beberapa perubahan akan cara mempublikasikan perusahaan ke dunia luar atau publik eksternal. Kecenderungan perusahaan atau organisasi mengiklankan alamat E-mail dan homepage-nya semakin marak kita lihat di negara kita. Kondisi di atas menyebabkan peneliti ingin sekali mengetahui dan mengadakan penelitian yang behubungan dengan Internet. Peneliti mengadakan studi kasus pada sebuah perusahaan joint venture yaitu PT Siemens Indonesia khususnya Information and Communication Networks Division. Peneliti mengadakan penelitian selama dua bulan untuk mengetahui motivasi, bagaimana pemanfaatan, strategi dan apapun itu yang berhubungan dengan Internet perusahaan PT Siemens Indonesia. Dan kemudian menggambarkannya dalam sebuah tulisan yang dapat dibaca pada skripsi ini. Ketika mengadakan penelitian ini peneliti ditempatkan pada Marketing Departement dan dibantu oleh seorang staf ahli di bidangnya yaitu seorang Public Relations yang memang bertanggung jawab terhadap Internet khusus ICN Division. Peneliti melakukan wawancara kepada beberapa orang manajer dan staff yang berkompeten dalam rangka mengumpulkan informasi yang selengkap-lengkapnya guna mengetahui sudah sejauh mana pemanfaatan Internet oleh perusahaan khususnya Public Relations perusahaan. Untuk menunjang hasil penelitian agar lebih akurat peneliti juga mengadakan observasi lapangan atau melakukan pengamatan langsung. Seperti peneliti melakukan browsing Internet terhadap Internet perusahaan www.siemens.co.id dan dikhususkan pada website ICN Division guna untuk mengetahui kondisi Internet sebenarnya. Selain itu peneliti mencoba untuk menemukan strategi yang cocok yang hendaknya dapat bennanfaat bagi perusahaan. Dan peneliti berusaha memberikan kritik, saran dan usulan strategi Internet yang mungkin dapat dipergunakan oleh perusahaan. Peneliti melihat bahwa petnanfaatan Internet oleh PT Siemens Indonesia belum begitu maksimal masih hanya sebatas menarnpilkan company profile dan memberikan informasi ala kadarnya kepada publik luar. Aplikasi Internet yang digunanakan juga yang biasa digunakan oleh pengguna Internet pada umumnya. Internet sama sekali tidak ada hubungannya dengan citra perusahaan, ada atau dengan tidak ada Internet, citra perusahaan Siemens memang sudah baik karena Siemens memang merupakan perusahaan besar yang sudah sejak lama terkenal. Dan yang terakhir publikasi alamat Intenet www.siemens.co.id tidak begitu gencar dilakukan dikarenakan alasan-alasan tertentu yang dapat dibaca di tulisan ini."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S4159
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
young, Antony
New York : Palgrave Macmillan, 2014
658.827 YOU b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Nurarta
"ABSTRAK
Penelitan mengenai provider ini mengangkat masalah bagaimana fungsi dan kedudukan provider dalam teknologi informasi. Penelitian mengenai provider sangat menarik bagi peneliti karena perkembangan teknologi komunikasi, khususnya internet diduga bakal menggatikan posisi media tradisional, seperti surat kabar dan majalah
Kajian ini merupakan kajian yang menggunakan metodologi penelitian kualitatif dengan metode deskriptif-eksploratif. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menggali isu-isu dan permasalahan yang menekankan pada persoalan struktur manajemen, struktur organisasi, dan struktur teknologi dalam budaya produksi media (Denis McQuall 1994).
Peneliti menggunakan pendekatan positivistik untuk melihat internet sebagai realitas yang obyektif. Sehingga teori perspektif struktural fungsional dinilai relevan untuk memahami realitas tersebut.
Data penelitian berasal dari data primer berupa wawancara mendalam dengan informan, diantaranya Ono Purbo dan Priyambodo yang mewakili pakar internet, serta General Manager SDM, bagian pemasaran, teknologi dan staff yang mewakili pihak praktisi bidang provider. Data sekunder berupa brosur, company profile, dan kepustakaan menjadi bahan penunjang penelitian ini.
Hasil penilitan menunjukkan bahwa provider memiliki kedudukan dan peran yang sangat penting dalam sistem teknologi informasi internet dan perkembangannya. KArena seluruh user perorangan dan korporat akan sangat tergantung kepada perusahaan provider tersebut. Dalam kondisi persaingan bisnis yang semakin gencar, provider telah berusaha mengantisipasi untuk mengadopsi perangkat hardware dan software dengan modal yang cukup besar dan untuk kasus Lintasarta belum mencapai keuntungan maksimal."
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilda Herlita
"Di Indonesia, banyak sekali terjadi penyuluhan hukum oleh Notaris melalui media internet. Hal tersebut menyebabkan dilanggarnya ketentuan Pasal 15 ayat 2 huruf e Undang-Undang Jabatan Notaris UUJN mengenai kewenangan Notaris yang memberikan penyuluhan hukum sehubungan dengan pembuatan Akta. Salah satu Notaris yang menggunakan media internet untuk memberikan penyuluhan hukum kepada Pengguna Jasa atau Klien Notaris adalah Notaris (SHW). Notaris (SHW) menggunakan media internet seperti website, telekonferensi, video konferensi, dan media internet lain yang memungkinkan bagi Notaris (SHW) dan Pengguna Jasa atau Klien Notaris dapat berkomunikasi. Penyuluhan hukum yang diberikan oleh Notaris kepada Pengguna Jasa atau Klien Notaris dengan menggunakan media internet, khususnya website seharusnya hanya memberikan informasi yang bersifat pengumuman atau yang tidak mengandung promosi. Oleh sebab itu, Bagaimanakah kewenangan Notaris dalam memberikan penyuluhan hukum melalui media internet ditinjau dari Undang-Undang Jabatan Notaris, Kode Etik Notaris, Undang-Undang Telekomunikasi, serta Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik. Bagaimanakah batasan-batasan kewenangan Notaris dalam memberikan penyuluhan hukum melalui media internet. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif, tipologi penelitian deskriptif, dengan jenis data sekunder, berupa bahan hukum primer, sekunder, dan tersier, serta alat pengumpulan data menggunakan studi dokumen, dengan metode analisa data kualitatif dan hasil penelitian desriptif analitis. Hasil penelitian, yaitu Notaris (SHW) telah melanggar ketentuan UUJN dan Kode Etik Notaris mengenai rahasia jabatan dan larangan-larangan bagi Notaris. Oleh karena itu, Notaris (SHW) dapat dikenai sanksi-sanksi yang terdapat dalam UUJN dan Kode Etik Notaris. Notaris memiliki batasan dalam memberikan penyuluhan hukum melalui media internet, seperti penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham yang diberikan kewenangan secara langsung oleh Undang-Undang Perseroan Terbatas.

In Indonesia, there is a lot of legal counseling by Notary Public through internet media. It causes the violation of the provisions of Article 15 paragraph 2 letter e The Notary Law regarding the authority of Notary Public giving legal counseling in connection with the making of Deed. One of Notary who uses the internet media to provide legal counseling to the Service Users or Notary Clients is Notary SHW . Notary SHW uses internet media such as websites, teleconferencing, videoconferences, and other internet media that make it possible for Notary SHW and Service Users or Notary Clients to communicate. Legal counseling given by Notary to Service Users or Notary Clientsby using internet media, especially website should only give information that is announcement or not containing promotion. Therefore, how is the authority of Notary in providing legal counseling through internet media viewed from The Notary Law, Ethics Code of Notary, Telecommunication Law, and Electronic Information and Transaction Law. How is the limitations of Notary 39 s authority in providing legal counseling through internet media. This research use a normative juridical research method, descriptive research type, with secondary data type, in the form of primary, secondary, and tertiary legal material. Also, data collection tool using document study, with qualitative data analysis method and descriptive analytical research result. The result of the research, that Notary SHW has violated the provisions of The Notary Law, and Ethics Code of Notary concerning the secret of function and the prohibitions for the Notary. Therefore, Notary SHW may be imposed to sanctions contained in The Notary Law and Ethics Code of Notary. The Notary has limitations in providing legal counseling through internet media, such as the implementation of General Meeting of Shareholders which is given authority directly by Limited Liability Companies Act."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50154
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Orchidea Ramadina Aurizahra
"Internet dan media sosial berkembang dengan pesat dan telah menjadi bagian penting dalam keseharian masyarakat, yang kemudian menimbulkan sebuah fenomena bernama social media influencer. Dengan kemudahan yang ditawarkannya, banyak masyarakat yang kemudian menggunakan internet dan media sosial sebagai tempat untuk mengkamuflasekan rasa kesepian yang mereka alami di dunia nyata. Film pendek YouTube berjudul Call Me digunakan untuk meneliti bagaimana seseorang mengkamuflasekan rasa kesepiannya dengan menggunakan media sosial untuk mendapatkan atensi guna memenuhi kebutuhan sosialnya. Penelitian ini dianalisis menggunakan pendekatan semiotika dan dimaknai dengan teori semiotika televisi John Fiske. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bagaimana film pendek Call Me menampilkan rasa kesepian yang dialami oleh sang tokoh utama dan bagaimana ia menggunakan media sosial sebagai wadah untuk mengkamuflasekan rasa kesepian yang ia alami. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bagaimana rasa kesepian yang dialami sang tokoh utama membuatnya menjadi menyepelekan kekerasan seksual siber dan ancaman lain yang didapatkannya.

As the internet and social media is growing rapidly, it has now played an important part in people’s daily life, which has led to a phenomenon called social media influencers. With the convenience that is offered by the internet and social media, many people start using them as a place to camouflage or hide the loneliness that they have experienced in the real world. The YouTube short film, Call Me, is used to research on how someone camouflaged their feelings of loneliness by using social media to gain the attention to fulfill their social needs. This research is analyzed using a semiotic approach and interpreted using John Fiske’s television semiotics theory. The result of this study shows how the short film Call Me showcased the main character’s loneliness and how she used social media as a place to conceal the loneliness that she has been dealing with in the real world. Moreover, this study also shows how the loneliness experienced by the main character makes her underestimate the cyber sexual violence and other threats she received."
Depok: fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Soca Purwandini Massardi
"Mencari informasi melalui internet baik melalui media sosial mau pun portal berita online menjadi kebutuhan mayoritas masyarakat perkotaan tak terkecuali anak muda. Banyaknya informasi yang beredar membutuhkan keberagaman dalam pengemasannya. Inilah yang mendorong kemunculan situs-situs penyedia informasi yang menyasar anak muda, seperti Nyunyu.com. Situs ini memasukkan unsur budaya pop ke dalam berbagai topik artikel yang dimuat termasuk topik serius dan aktual. Dengan analisis kualitatif terhadap konten berita “Kenaikan Harga BBM” di Nyunyu.com, makalah ini berargumen mengenai unsur budaya pop yang masuk ke dalam penyajian berita. Dari hasil observasi online, ditemukan terdapat unsur budaya pop yang sengaja dimasukkan ke dalam konten artikel sesuai dengan target pasar.

Seeking information through internet either from social media or news portal is now becoming one of the primary needs among the majority of urban societies, including youngsters. The excessive number of information need various treatments. This phenomenon is one of the causes of the emergence of websites that targeted youngsters as their audience such as Nyunyu.com. This website utilises pop culture in their articles even if it is a serious or actual topic. Using qualitative analysis to one of its content, “The Rise of Fuel Prices”, I argue about pop culture becomes part of article writing or other content production. As I have observed, there are some evidences that pop culture is being included in the article based on the targeted market.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Eriyanto
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2021
004.678 ERI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Fatia
"Perkembangan teknologi terutama teknologi komunikasi yang semakin canggih, melahirkan model media-media baru yang rnakin bervariatif. Kehadiran rned1a barn ini mengubah cara masyarakat unruk mencari informasi, hiburan, dan mendidik dirinya sendiri. Sebagai media baru, internet menunjukkan penetrasi ke masyarakat paling cepat dibanding media elektronik yang lain. Semakin banyaknya mata yang tertuju ke media intemet membuat para pengiklan pun ikut melirik. Ketika sebuah media baru cepat diadopsl orong, maka arus iklan juga akan meningkat dcngan cepat. Dari berbagai referensi tercatat 15 faktor keunggulan media internet yang tidak dimiliki media tradisional. Sedangkan untuk media planning di iklan online, ada lima faktor yang bisa diperhatikan advertiser dari sisi audience size dan cost of media.
Penelitian ini menemukan, faktor yang paling diperhatikan advertiser ketika beriklan di internet adalah kemudahan meng-update ketika ada infonnasi baru (97,5%) dan faktor tidak ada batasan geografis (97,5%). Untuk preferensi media online, penelitian ini menemukan faktor yang pallng diperhatikan pengikJan dalam memilih media online sebagai tempat beriklan adalah faktor besarnya audiens sebuah media seperti unique vis if or (97,5%), pageviews (94,9%) dan impression (91, 1 %). Kesimpulan dari hasil survey terhadap 79 responden yang pemah menggunakan iklan online di detik.com terlihat masih relevan dengan teori dan penelitian yang pemah diadakan sebelumnya.
Begitu juga yang ditemukan pada pertanyaan tentang preferensi beriklan di media online. Sesuai dengan teori media plmming dan penelitian sebelumnya, faktor audience size masih menjadi pertimbangan utama. Namun ditemukan JUga faktor-faktor kualitatif yang bersifat subyektif dan sulit diukur juga ikut berpengaruh. Dalam pengumpulan data pendukung lewat wawancara dengan responden ditemukan faklor kepercayaan, kredibilitas media, kedekatan dengan media, dan jenis media juga diperhatikan advertiser sebagai preferensi ketika memilih media online untuk tempat beriklan.

The development of communication technology, especially technology that highly sophisticated, delivered more types of new media. The existence of this new media changing the way people gather information, entertain, and educate themselves, As a new media, the internet penetration to the public proven faster than most other electronic media. When a new media quickly adopted by the people, then the flow of advertising will also increase quickly. From various references, listed 15 factors about the benefits to advertise on online media that not owned by others traditional media. While for the media planning on the internet, there are five factors about audience size and cost of media that can influenced the advertiser's preferences.
This research found, most popular factors considered when the advertiser choose to advertised on the internet are the internet is easy to update when there is new information (97 .5%) and the fact that the internet does not have geographical limitations (97,5%)" As for the preference in selecting online media as place to advertise. this research found that most factors considered is about the size audience1 such as unique visitor (97.5°/o), page views (94, 9%) and impressions (91.1%). Conclusions from the survey to the 79 detik.com advertisers still relevant with the theory and research that have been held previously.
The same result also found on statement about preferences in selecting online media as place to advertised. In accordance with the theory of media planning, the audience size is still be the focus consideration. But there's also influenced from qualitative factors on selecting online media. Through interviews with the respondents, this research found that trust factor, media credibility, closeness with the media. and the type of media is also considered as a preferences when selecting a media for online advertising.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T32500
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Humayro
"ABSTRAK
Johnny s Jimusho (株式会社ジャニーズ事務所Kabushiki-gaisha Janiizu Jimusho) merupakan perusahaan yang bergerak di industri hiburan Jepang, yang didirikan oleh Johnny Kitagawa pada tahun 1962. Johnny s Jimusho terdiri dari idol pria yang telah berhasil mengembangkan beberapa idol group besar. Tugas akhir ini akan membahas mengenai aspek mediascapes terhadap strategi promosi produk Johnny s Jimusho melalui media, khususnya pada media internet. Penelitian ini menggunakan teori globalisasi oleh Arjun Appadurai dengan memfokuskan pada aspek mediascapes. Analisis akan dilakukan dengan memaparkan media-media
yang mempopulerkan produk Johnny s Jimusho serta menganalisis pemanfaatan internet yang dilakukan oleh
Johnny s Jimusho.

ABSTRACT
Johnny s Jimusho (株式会社ジャニーズ事務所Kabushiki-gaisha Janiizu Jimusho) is a company engaged in the Japanese entertainment industry, which founded by Johnny Kitagawa in 1962. Johnny s Jimusho consists of male idols who have successfully developed several large idol groups. This final project will discuss the aspects of mediascapes regarding Johnny s Jimusho s product promotion strategy through the media, especially on internet. This research is based on globalization theory by Arjun Appadurai which is focusing on the aspect of mediascapes. The research will be carried out by presenting media that popularized Johnny s Jimusho music products and researching the use of the internet by Johnny s Jimusho."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aswan Zanynu
"Peristiwa 1965 merupakan salah satu garis batas dalam sejarah Indonesi, keadaan dan orientasi Indonesia berbeda sebelum dan setelah tahun tersebut. Dalam dua dekade terakhir setelah Orde Baru tidak berkuasa lagi, narasi tentang tentang Gerakan 30 September (G30S) 1965 bukan menjadi alat propaganda negara lagi. Peran pewarisan memori dapat dengan leluasa dilakukan oleh media. Di tahun 2015 sejumlah media berita online mengisahkan kembali Peristiwa 1965 (G30S dan pasca-G30S). Memori atas Soeharto sebagai tokoh yang memainkan sejumlah langkah strategis di tahun 1965 menjadi penting untuk menjadi objek kajian mengingat peristiwa tersebut yang membawanya berada di tampuk kekuasaan Indonesia selama tiga dekade. Studi ini berangkat dari premis bahwa besarnya kapasitas ruang di internet dan dukungan pranala (hypertext) pada web, memungkinkan situs berita menyajikan memori yang beragam dan lebih lengkap. Oleh karena itu, penelitian ini mempertanyakan: Bagaimana situssitus berita daring Indonesia menarasikan memori atas Soeharto dan Peristiwa 1965 setelah setengah abad berlalu? Penelitian ini menggunakan cara pandang memori kolektif Maurice Halbwachs, konsep memori media dari Motti Neiger dkk, serta teori Paradigma Naratif Fisher. Dengan menggunakan metode framing dari Pan dan Kosicki, studi ini menganalisis 27 artikel artikel pelengkap yang dikaji dan tersebar di enam situs di Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Soeharto ditampilkan dalam dua wajah. Pertama, sebagai tokoh militer ‘penyelamat’ yang berhasil menghentikan rencana makar. Kedua, sebagai ‘avonturir’ yang mengetahui rencana makar tersebut sambil mempersipkan diri untuk menggagalkan dan mengambil keuntungan atasnya. Keterlibatan Soeharto dalam persekusi pasca-G30S juga dilihat dari dua cara pandang atas dirinya tersebut. Namun demikian, tidak ditemukan ketepatan narasi antarteks yang kuat saat studi ini mengkonfirmasi satu narasi dengan narasi lain dari keseluruhan artikel. Satu teks dengan teks lain tidak cukup saling mendukung atau menguatkan. Studi ini juga menemukan bahwa internet dengan ruang yang nyaris tak terbatas, bukanlah jaminan bagi munculnya narasi memori alternatif. Implikasi teoritis yang ditawarkan dari studi ini adalah lima premis memori media yang dalam studi-studi terdahulu cenderung mengadopsi premis memori kolektif. Premis yang pertama, memori media merupakan memorabilia yang bersesuaian dengan nilai berita. Kedua, media berperan sebagai agen seleksi utama di antara agen-agen memori lain. Ketiga, memori media merupakan salah satu instrumen untuk menjaga kepentingan media. Keempat, media lebih cenderung mewariskan memori yang telah menjadi konsensus atau pengetahuan bersama dalam masyarakat. Kelima, memori media bersifat fragmen dan banal.

The 1965 event was one of the watershed in Indonesian history, the circumstances and orientation of Indonesia was different before and after that year. In the last two decades after the New Order was no longer in power, the narrative about the September 30th Movement (G30S) was not a state propaganda tool anymore. Media can offer the memory unimpeded. In 2015 a number of online news media retold the events of 1965 (G30S and post-G30S). The memory of Suharto as a figure who played a number of strategic steps in 1965 became important be the object of study which the event that brought him to control Indonesia for three decades. The premise of this study is the amount of space capacity on the internet and the support of links (hypertext) on the web, allows news sites to serve more complete and diverse memory. Therefore, this study questions: How do Indonesian online news sites narrate the memory of Soeharto and the events of 1965 after half a century has passed? This study uses the collective memory perspective of Maurice Halbwachs, the concept of media memory from Motti Neiger et al, and the theory of Fisher's Narrative Paradigm. Using the framing method from Pan and Kosicki, this study analyzed 27 supplementary article articles reviewed and spread across six sites in Indonesia.
As results, the study show that Suharto was narrated on two faces. First, as a military figure ‘savior’ who succeeded in stopping the plot of treason. Second, as 'avonturir' who knows the plot of the plan while preparing himself to overcome and take advantage of it. Suharto's involvement in the post-G30S persecution was also seen from the two perspectives on him. However, it was not found the accuracy in the texts when this study confirmed one narration with another narration of the entire article. One text with another text does not support or strengthen each other enough. The study also found that the internet with almost unlimited space is no guarantee for present the alternative memory narratives. The theoretical implications offered by this study are the five media memory premises which in any studies before tended to adopt the premise of collective memory. The first premise, media memory is memorabilia that corresponds to news value. Second, media acts as the main selection agent among other memory agents. Third, media memory is one of the instruments to safeguard the interests of the media. Fourth, the media are more likely to present memory that has become consensus or shared knowledge in society. Fifth, media memory is fragmental and banal.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
D2643
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>