Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simanjuntak, Gordon Parulian
Abstrak :
Tesis ini membahas evaluasi IACM level 3 pada sistem pengawasan Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian untuk memastikan kesenjangan (gap) antara kondisi kapabilitas Inspektorat Kementerian Pertanian dengan kebutuhan pemangku kepentingan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan dalam penelitian ini terdiri dari Sekretaris lnspektorat Jenderal, Inspektorat I, Inspektorat III, Inspektorat IV, Inspektorat Investigasi dan lnspektur II Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan melalui analisis dokumen dan wawancara. Analisis data kualitatif dilakukan dengan melibatkan reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan aktivitas pengawasan yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian RI berada di Level 3 atau hanya melakukan aktivitas pengawasan pada audit ketaatan. Secara umum, Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian sudah mencapai level 3 (terintegrasi). Dalam setiap elemen, seluruh kebijakan, proses, dan prosedur audit internal yang relevan ditetapkan, didokumentasikan, dan diintegrasikan. ......This thesis discusses the IACM level 3 evaluation of the supervision system of the Inspectorate General of the Ministry of Agriculture to determine the gap between the capability conditions of the Inspectorate of the Ministry of Agriculture and the needs of stakeholders. The research method used is a qualitative method with a case study approach. The informants in this research consisted of Secretary of the Inspectorate General, Inspectorate I, Inspectorate III, Inspectorate IV, Investigation Inspectorate and Inspector II Inspectorate General of the Ministry of Agriculture. The data used in this research consists of primary data and secondary data. Data collection was carried out through document analysis and interviews. Qualitative data analysis is carried out involving data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this research show that the supervision activities carried out by the Inspectorate General of the Indonesian Ministry of Agriculture are at Level 3 or only carry out supervision activities on compliance audits.In general, Inspectorate General of the Indonesian Ministry of Agriculture has reached level 3 (integrated). Within each element, all relevant internal audit policies, processes and procedures are defined, documented and integrated.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Dwi Lestari
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui level kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah APIP pada Inspektorat Jenderal Kementerian Agama, mengidentifikasi kelemahan masing-masing elemen dan key process area dengan menggunakan Internal Audit-Capability Model. Berdasarkan kelemahan key process area diidentifikasikan area of improvement dan dirancang strategi serta rencana tindak untuk meningkatan level kapabilitas APIP. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa level kapabilitas Inspektorat Jenderal Kementerian Agama berada pada level 1 initial. Kelemahan pada elemen peran dan layanan, manajemen sumber daya manusia, praktik profesional, akuntabilitas dan manajemen kinerja serta struktur tata kelola harus mendapatkan perhatian untuk mempercepat pencapaian target ke level 3 integrated. Strategi peningkatan level kapabilitas APIP pada Inspektorat Jenderal adalah melakukan penguatan kapasitas, kewenangan dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia. ......The objective of the research is to asses capability level of Government Internal Auditor APIP at General Inspectorate of Ministry of Religious Affairs, to identifying weakness of each elements as well as key process area using Internal Audit Capability Model IA CM. By weakness of such key process area had been identified area of improvement, strategy design and its follow up for increasing such capability level of APIP. This research uses qualitative method with case study method. The study indicated that capability level of General Inspectorate of Ministry of Religious Affairs is in 1 initial. This study identifies the weakness in the element of role and service, human resources management, professional practice, performance management and accountability and governance structure should be observed in order to accelerate target achievement to level 3 integrated. Strategy to increase capability level of APIP at general inspectorate is by strengthening capacity, authority and increasing of human resource competency.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Jefri David
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui level kapabilitas APIP sesuai dengan kerangka Internal Audit Capability Model (IA-CM) dan mengeksplorasi penyebab APIP tersebut belum mencapai level 3. Objek dalam penelitian ini adalah Inspektorat Kota Serang. Inspektorat Kota Serang dipilih menjadi objek penelitian karena Inspektorat Kota Serang masih berada pada level 2 dan yang terburuk di Provinsi Banten. Metode penelitian dilakukan dengan wawancara dan analisis dokumen pendukung kemudian dibandingkan dengan indikator penilaian APIP berdasarkan peraturan BPKP. Hasil wawancara dianalisis menggunakan thematic analysis untuk mencari penyebab utama permasalahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Level kapabilitas Inspektorat Kota Serang berada pada Level 2 infrastructure. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat 6 penyebab kapabilitas Inspektorat Kota Serang tidak dapat mencapai level 3 yaitu kekurangan sumber daya manusia (SDM), lack of direction, motivational problems, personnal limitation, kurangannya dukungan pimpinan dan keterbatasan anggaran. ......This research aims is to examine the level of APIP capability according to the Internal Audit Capability Model (IA-CM) and to explore the main causes why its capability has not reached level 3. The object in this reserach is the Inspectorate of Serang City. The Inspectorate of Serang City was chosen it was still at level 2 or the worst in Banten Province. The research method was carried out by interviewing and analyzing supporting documents then compared with the APIP assessment indicators based on the BPKP regulations. The results of the interviews were analyzed using thematic analysis to find the main causes of the problem. The results show that the capability level of the Inspectorate City of Serang is at Level 2 infrastructure. The results also show that there are six main causes of the capability of the Inspectorate of Serang City not being able to reach level 3, such as lack of human resources (HR), lack of direction, motivational problems, personnal limitation, lack of leadership support and budget constraints.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Kurniati Airlangga
Abstrak :
Peran auditor internal untuk menghasilkan pengawasan yang berkualitas sangat dibutuhkan dalam menghadapi lingkungan yang semakin dinamis. Untuk itu, diperlukan peningkatan mutu kapabilitas yang diukur menggunakan enam elemen Internal Audit-Capability Model (IA-CM). Di sektor pemerintah, tugas pengawasan intern dilakukan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kapabilitas internal audit beserta tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM dalam mencapai kapabilitas APIP level 4. Kapabilitas APIP level 4 adalah APIP telah menjadi mitra strategis organisasi dan hasil pengawasan APIP terkait tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian (GRC) yang secara berkelanjutan mendukung pencapaian tujuan organisasi. Pengumpulan data penelitian menggunakan kuesioner, telaah dokumen, dan wawancara yang dianalisis melalui pendekatan kualitatif. Data dianalisis berdasarkan aspek penilaian kapabilitas APIP level 4 yang terdapat pada Peraturan BPKP No. 8 Tahun 2021 tentang Penilaian Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah pada K/L/D. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih diperlukan perbaikan dalam mencapai kapabilitas APIP level 4 terkait Elemen Pengelolaan SDM, Elemen Praktik Profesional, dan Elemen Peran dan Layanan. Hasil penelitian juga memberikan saran bagi Inspektorat Jenderal dalam menghadapi tantangan dan hambatan untuk mencapai kapabilitas APIP level 4. ......The role of internal auditors in producing quality supervision is needed in the face of an increasingly dynamic environment. For this reason, it is necessary to improve the quality of capabilities as measured using the six elements of the Internal Audit- Capability Model (IA-CM). In the government sector, Internal supervision is carried out by the Government Internal Supervisory Apparatus (APIP). This study aims to evaluate internal audit capability along with the challenges and obstacles faced by the Inspectorate General of Ministry of Law and Human Rights in achieving APIP capability level 4. APIP capability level 4 is defined as APIP has become a strategic partner of the organization and the results of APIP supervision related to governance, risk management, and control (GRC) sustainably support the achievement of organizational goals. Research data collection using questionnaires, document reviews, and interviews were analyzed through a qualitative approach. The data were analyzed based on the aspects of the APIP capability level 4 assessment in BPKP Regulation No. 8 of 2021 concerning Capability Assessment of Government Internal Supervisory Apparatus in K/L/D. The results showed that improvements were still needed in achieving APIP capability level 4 related to the People Management Element, Professional Practice Element, and Service and Role Element. The study results also provide suggestions for Inspectorate General in facing challenges and obstacles to achieving APIP capability level 4.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, editor
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat kapabilitas Itama sebagai internal audit, terkait dengan tugas pengawasan yang dilakukannya dan perumusan strategi yang perlu disusun agar dapat meningkatkan tingkatan yang telah dicapai sehingga dapat mencapai paradigma internal audit yang lebih tinggi untuk memenuhi syarat sebagai Enterprises Consultant sesuai dengan harapan dari para pemangku kepentingan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa data yang langsung diperoleh dari objek penelitian dan data sekunder diperoleh dengan cara mencari teori- teori terkait dengan internal audit, peraturan perundangan serta data- data olahan lain yang terkait dengan topik penelitian ini, sedangkan untuk melakukan pengukuran terhadap kapabilitas internal audit digunakan alat pengukuran Internal Audit Capability Model (IA-CM) yang dikembangkan oleh The Institute of Internal Auditors (IIA) yang penerapannya telah disesuaikan seperlunya dengan keadaan serta permasalahan yang terjadi di Indonesia. Hasil penelitian menunjukan bahwa Itama sebagai internal audit BPK secara keseluruhan tata kelola pengawasan yang dilakukannya berada pada Level 3 (Integrated) pada tingkatan ini Itama baru memulai tugas dan fungsinya sebagai enterprises consultant yang berarti bahwa secara keseluruhan proses tata kelola Itama telah mampu menilai efisiensi, efektivitas, ekonomis suatu kegiatan dan mampu memberikan konsultasi pada tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern. Hasil penelitian ini menyarankan agar Itama melakukan pengembangan organisasi melalui penguatan fungsinya, menyusun perangkat lunak sendiri yang selaras dengan tugas dan fungsinya, Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia yang dimiliki, Dukungan yang penuh dari Badan untuk penguatan kewenangan yang dimiliki Itama perlu segera diwujudkan dan meningkatkan peran sebagai role model dalam membangun Risk Awareness bagi organisasi. ......The goals of this study are to determine Inspectorate of Supreme Audit Institution of Indonesia (Itama) capability as an internal audit and formulating the internal audit strategies in order to achieve a higher capability level for changing the new paradigm of internal audit as enterprises consultants in accordance with stakeholder expectation. This research is a qualitative research with descriptive design and case study. The data used are primary data obtained from the objects directly and secondary data from the theories, regulations and others that were processed related to this research. This research is using IA - CM approach developed by The Institute of Internal Auditors (IIA), in which has been implemented and adapted in Indonesia and the problems that occur. The results indicate that Itama?s capability overall assurance on governance is in Level 3 (integrated) which mean that start a function as an enterprises consultants. In addition, it has developed a process to assess and report on the overall efficiency, effectiveness and economy of its operation activities or programs, or conduct engagements on governance, risks management and control. The results suggest Itama develop the organization by strengthening the function, developing standard methodology, procedures and tools to be used by internal auditors, ensuring that internal auditors continously, maintaining and enhancing their proffesional capabilities, Board support for the capacity needed for internal audit activity to discharge its responsibilities and as a role model, increasing risk awareness implemented within organization.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Rizkiputri
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan perencanaan audit berbasis risiko di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan kesesuaiannya dengan key process area praktik profesional pada Internal Audit Capability Model IA-CM yang meliputi proses penilaian risiko secara periodik, perencanaan pengawasan meliputi area yang berisiko tinggi dan penanganan risiko yang belum memadai, penyelarasan kegiatan audit dengan rencana dan tujuan strategis organisasi serta komunikasi perencanaan audit dengan pimpinan. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan perencanaan audit berbasis risiko di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat belum dilakukan secara komprehensif dan terintegrasi serta belum sepenuhnya sesuai dengan standar audit yang dikeluarkan oleh IIA dan AAIPI. Dalam pelaksanaannya, kegiatan perencanaan masih memiliki beberapa kelemahan terutama untuk mengintegrasikan hasil kegiatan pengawasan ke dalam penilaian risiko untuk perencanaan serta mengkomunikasikan perencanaan kegiatan pengawasan dengan pimpinan. Perencanaan berbasis risiko hanya dilakukan untuk kegiatan rutin, sehingga kegiatan pengawasan lain belum dilakukan sesuai kebutuhan dan risiko organisasi. Kondisi ini juga mengakibatkan perencanaan kegiatan pengawasan yang dilakukan Inspektorat Jenderal belum efektif untuk mengelola sumber daya yang dimiliki. Inspektorat Jenderal juga belum sepenuhnya berperan sebagai risk management champion yang membantu organisasi mengembangkan manajemen risiko sebagai masukan perencanaan berbasis risiko. ......This research aims to analyze the implementation of risk based audit planning at the Inspectorate General Ministry of Public Works and Public Housing in compliance with key process area of professional practice in Internal Audit Capability Model IA CM which includes periodical risk assessment, audit plan that covers high risk areas and inappropriate risk responses, alignment audit plans with organization rsquo s strategic goals and objectives, and to communicate audit plans with top management. This research uses a descriptive qualitative method using case study approach. Conclusion of this research shows that implementation of risk based audit planning in the Ministry is not comprehensive and integrated yet, and not fully in accordance with auditing standards issued by IIA and AAIPI. In recent practice, planning audit activities still have some weaknesses, mainly to integrating past audit results with risk assessments for planning and also to communicating audit plan to top management. The risk based planning are only apply for the routine activities, therefore, other internal audit activities are not conducted according to the needs and risks of the organization. This condition are also effecting audit planning conducted by Inspectorate General, which become less effective to manage their activities and resources. Inspectorate General was not fully performed as risk management champion, which help the organization developing risk management as an input for risk based planning.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fadila
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi auditor, auditi, dan pengguna laporan jika opini audit internal diterapkan, dan merekomendasikan rancangan perumusan opini audit internal yang tepat. Penelitian menggunakan pendekatan studi kasus dengan metode kualitatif. Objek penelitian adalah lima unit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) Kementerian beserta auditinya, dan satu unit pengguna laporan. Data penelitian diperoleh dari data primer dan sekunder melalui dokumentasi dan wawancara. Penelitian ini menunjukkan bahwa opini audit internal sangat diperlukan untuk melangkah menuju kapabilitas APIP level 4 Internal Audit Capability Model (IA-CM). Menurut auditi, opini audit internal merupakan penilaian bagi organisasi dan membawa dampak terhadap peningkatan kinerja unit. Menurut pengguna laporan, opini audit internal memberikan pengaruh terhadap proses pengambilan keputusan. Penelitian merekomendasikan identifikasi rincian kriteria pengukuran lingkup tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian organisasi pemerintahan untuk kebutuhan perumusan opini. Bentuk opini audit internal yang sesuai adalah opini dengan tiga atau empat tingkat, yang dapat diterapkan baik di level mikro maupun makro.
This study aims to analyze the perceptions of auditor, auditee, and report user if an internal audit opinion is applied and recommend the design of the formulation of appropriate internal audit opinion. The study used a case study approach with qualitative methods. The object of the research is five units of the Government Internal Supervisory Apparatus or Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) of the Ministry along with their auditees, and one unit of report user. The research data was obtained from primary and secondary data through documentation and interviews. This study shows that an internal audit opinion is very necessary to move towards APIP level 4 capabilities of the Internal Audit Capability Model (IA-CM). According to the auditee, the internal audit opinion is an assessment of the organization and has an impact on improving the performance of the unit. According to report user, internal audit opinions have an influence on the decision making process. The study recommends identifying details of criteria for measuring the scope of governance, risk management, and control of government organizations for the needs of opinion formulation. The appropriate form of internal audit opinion is opinion with three or four levels, which can be applied both at the micro and macro level.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53634
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khansa Fatin
Abstrak :
Laporan magang ini bertujuan untuk membandingkan penerapan konsep IA-CM di Itjen Kemenhub berdasarkan konsep yang dikembangkan oleh IIA, pedoman yang diterbitkan oleh BPKP, dan Permenpan 19/2009 dengan membandingkan tiga kriteria, yaitu tahap penilaian, metodologi penilaian, dan tata cara pengambilan kesimpulan. Laporan ini juga menjabarkan strategi, hambatan, dan hal-hal yang belum terpenuhi oleh Itjen Kemenhub dalam melakukan peningkatan kapabilitas pengawasan. Itjen Kemenhub telah menerapkan konsep IA-CM sesuai dengan konsep yang dikembangkan oleh IIA, dan mengikuti penyesuaian yang dilakukan oleh BPKP, serta memodifikasi formulir KMA untuk menjaga mutu audit sesuai dengan tujuan Permenpan 19/2009. Untuk meningkatkan kapabilitas, Itjen Kemenhub optimis akan mencapai level 3 integrated pada akhir tahun 2016 dengan melakukan hal-hal yang belum terpenuhi dan menjawab hambatan dengan peluang yang ada.
The objective of this internship report is to compare the application of IA CM in General Inspector Ministry of Transportation based on the concept developed by IIA, the guideline published by BPKP, and Permenpan 19 2009 by comparing three criterias, which are the assessment stage, the assessment method, and procedures for making conclusion. This report also describes the strategies, obstacles, and several things that has not been achieved by General Inspector Ministry of Transportation for internal audit capability improvements. General Inspector Ministry of Transportation has been applying the IACM concept developed by IIA, and following the adjustments made by BPKP, as well as modifying KMA forms to ensure the quality of the internal audit according to Permenpan 19 2009. To improve its capabilities, General Inspector Ministry of Transportation is optimistic will achieve level 3 integrated at the end of 2016 by doing things that has not been achieved and answering obstacles with opportunities.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library