Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Paramita Atmodiwirjo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
PGB 0578
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Puteri Larasati
"[Menjadi sesuatu yang standar merupakan hal yang membosankan. Seringkali dengan tidak sadar kita telah masuk ke dalam permainan waktu dan tuntutan, sehingga kita tercetak sama seperti yang lain. Orang-orang melakukan hal yang sama dan biasa dilakukan oleh banyak orang. Memang hal ini merupakan hal yang sederhana dan mudah untuk dilakukan, namun hal tersebut secara otomatis mengurangi nilai dari apa yang kita lakukan atau yang kita hasilkan. Apa yang kita lakukan tersebut kemudian hanya menjadi sekedar sesuatu yang lewat dan kemudian terlupakan. Dengan ide awal inversi yang mengungkap yang tidak terlihat, seperti menjejak dengan bahan cair (lilin), proyek ini menjadi riset saya sebagai tolakan awal untuk mempelajari penjejakan atau castlebih dalam. Kemudian, dengan pemaknaan baru dan pemahaman yang lebih dalam, metode recasting ini dirasa mampumeningkatkan kualitas standar yang telah terbentuk tersebut, termasuk dalam kaitannya dengan interioritas. Dalam percobaan ini, Saya menjejak interioritas sebagai media penerjemah yang terjadi pada lifestyle center sebagai wadah studi kasus hingga terciptanya interioritas yang baru. Metode ini menjelaskan bahwa yang berkebalikan mungkin merupakan hal baik dan belum tentu berlawanan, bukan berarti menolak tetapi bisa saja memeperbaiki. Dan, penjejakan kembali yang menghasilkan keterkebalikan ini dapat menjadipemicu untuk kembali meningkatkan nilai berharga yang sebelumnya tidak disadari.

Being standard is boring. Unconsciously we have been playing in the game of time and demands, which copied us to be the same as any other. People do the same and obvious things. These things are actually simple and easy to do, but by doing this we will automatically decrease its original value. What we do will eventually be ignored and forgotten. With the initial idea of inversion which reveals the unseen, such as casting with a liquid material (wax), this project becomes my research as a jumping stone to learn more about casting methods. And then with new perspectives, this recasting method will be able to improve the quality of the original "standard", including its relation to interiority. In this experiment, I set foot on interiority as a way of translation that occurs in a lifestyle center which I pick as a case study until a new interiority being created. This method explains how inverse might be a good thing and is not necessarily the opposites, not rejected but could be repaired. This reversibility can be a trigger to increase the value that previously unrecognized., Being standard is boring. Unconsciously we have been playing in the game of time and demands, which copied us to be the same as any other. People do the same and obvious things. These things are actually simple and easy to do, but by doing this we will automatically decrease its original value. What we do will eventually be ignored and forgotten. With the initial idea of inversion which reveals the unseen, such as casting with a liquid material (wax), this project becomes my research as a jumping stone to learn more about casting methods. And then with new perspectives, this recasting method will be able to improve the quality of the original “standard”, including its relation to interiority. In this experiment, I set foot on interiority as a way of translation that occurs in a lifestyle center which I pick as a case study until a new interiority being created. This method explains how inverse might be a good thing and is not necessarily the opposites, not rejected but could be repaired. This reversibility can be a trigger to increase the value that previously unrecognized.]"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Astari Dwina Pramesti Basuki
"ABSTRAK
Melalui pendekatan fungsi dan estetika antara manusia dengan arsitektur,
desain mengalami proses perkembangannya di bidang pengetahuan arsitektur
terhadap ruang interior. Penelitian berbasis desain pun menjadi peluang sebagai
media yang dapat mempelajari pendekatan tersebut. Sistem yang dapat bekerja
pada suatu interioritas pun menjadi kunci utama penelitian ini. Bagaimana
interioritas dapat menjawab penelitian mengenai metode baru dalam mendesain
yang bergerak pada fungsi dan estetika ruang interior?
Penelitian ini diawali dengan mempelajari seputar fungsi seni kolase
terhadap sistemnya dalam merepresentasikan suatu ruang arsitektur interior.
Kolase dalam kaidahnya memiliki ruang-ruang tersembunyi dibalik lapisan objek
yang menjadi fokus utama teknik representasi ruang tersebut. Teka-teki mengenai
keberadaan ruang tersembunyi ini kemudian dapat menghasilkan seribu satu
kemungkinan cerita yang tersampaikan melalui pengalaman manusia dalam
fungsi. Dengan penelusuran lebih lanjut, kelak seribu satu kemungkinan cerita
tersebut menjadi suatu sistem yang perlu ditelusuri dengan mempertahankan
unsur fungsi dan estetika terhadap interioritas.
Image seribu satu kemungkinan cerita yang terkandung dan
bercengkerama dalam interioritas sebuah ruang dapat menjadi sistem yang disebut
sebagai mesin. Mesin tersebut adalah sistem yang dapat bekerja di antara persepsi
manusia dan pengalamannya akan ruang secara berkelanjutan. Ruang sebuah
pasar di daerah Santa pun dimanfaatkan sebagai tapak pengembangan mesin
tersebut, dengan alasan peluang image tapak yang dimiliki serta ruang yang berpotensi dapat mewadahi seribu satu cerita. Dialog antara sistem seribu satu
cerita mengenai fungsi dan estetika ini dapat disebut sebagai Living Machine yang
kelak dapat menjawab keberadaan dialog tersebut sebagai suatu interioritas.

ABSTRACT
Through the function and aesthetic approach of the relationship between
man and architecture, design has been through the development in the cognition
of architecture towards interior. Design based study became the opportunity as the
new media that can answer the study approach. The system that is able for
working throughout the interiority is the keyword of the study. How can
interiority answer the new method of design study about function and aesthetic of
an interior space?
The study begins by learning the main function of a collage art and its role
in representing an interior architecture space. Collage art in its own rule has got
some unfound space between its layers as the main focus of the space
representation technique. Puzzles of the existence of the unfound space then
collect a thousand and one probability of stories that were represented through the
human responds by each of their experience as the function of the interior space.
Thus by the further research, a thousand and one stories themselves could create
their own system that should be followed with the function and aesthetic of the
interiority.
The image that is brought by one thousand and one probability of stories
that contained and theatrically involved each other inside the interiority is called
as machine. The machine is a system that works between human perception and
its following experience of space sustainably. The existence of a traditional
market in Santa is chosen to be the site for further development of the machine.
The image that is brought by one thousand and one probability of stories
that contained and theatrically involved each other inside the interiority is called
as machine. The machine is a system that works between human perception and
its following experience of space sustainably. The existence of a traditional
market in Santa is chosen to be the site for further development of the machine
By reason of ?image? opportunities and space that potentially can contain the
combination of one thousand and one stories. The dialogue between each system
of one thousand and one stories about function and aesthetic is identified as
?Living Machine? that later can respond to the dialogue?s existence as an
interiority."
2016
S62787
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edo Septian
"Pesatnya perkembangan manusia dan ruang membawanya ke dalam ruang publik untuk berinteraksi diantara subjek dan objek di lingkungan yang mendorong manusia untuk menghadapi tantangan global dalam menjaga keberlangsungan Bumi. Pada kondisi lingkungan yang sudah terbangun saat ini, kekacauan muncul seiring perkembangan manusia yang menghasilkan sampah dari objek kegiatan keseharian dan penyempitan lahan kosong memberikan peluang untuk membangun ruang arsitektur interior dengan pengalaman yang lebih intim terhadap lingkungan. Penelusuran spasial imaginary landscape melalui studi tentang land dan scape pada seni vegetasi Bonsai mengkreasikan kembali personalisasi alam dalam mengolah hamparan permukaan Bumi. Gundukan limbah yang diinjeksi ke dalam gudang tua batu bata untuk menghidupkan kembali sebagai ground baru melalui narasi material ruang hidup bagi vegetasi Bonsai seluruh dunia untuk memproyeksikan pengalaman spasial manusia. Interelasi antara ground, vegetasi, dan manusia menanamkan pesan kesadaran interioritas yang selalu tumbuh dalam sikap manusia di ruang interior landscape.

The rapid development of human and space involved into public space to interact between subjects and objects in environment that encourages human to face global challenges to maintain sustainability of the Earth. In this build environment condition, chaos appears along with human development that produce waste from object of daily activities and constriction of land use gives an opportunity to construct interior architecture space with more intimate experience towards environmental. Spatial exploration of imaginary landscape through the studies about land and scape on the art of Bonsai vegetation to recreate nature personalization compose surface of the Earth. Mound of waste injected into old brick stone warehouse to revive as new ground through narrative material of living space for worldwide Bonsai vegetation to project spatial experiences of human. Interrelation between ground, vegetation, and human cultivates awareness message of interiority that keep growing within human attitude in interior landscape space. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66054
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chantika Nurmadhany
"Rumah merupakan suatu entitas dengan karakter yang dapat membuat manusia nyaman dan merasa aman. Ketika narasi dalam film horor menggunakan rumah sebagai latar utama, keberadaannya memberikan efek yang lebih menegangkan karena rumah merupakan media yang sangat dekat dengan manusia dan memiliki ingatan tersendiri. Film horor memiliki elemen unik yang berbeda dengan genre film lainnya karena pendekatan emosional yang membuat penontonnya merasakan ketegangan, ketakutan, dan suasana tegang yang diatur oleh visual dan audio capture. Film yang merupakan media penyampaian informasi dan penyalur pesan dan emosi memiliki kemampuan untuk memanipulasi ruang sehingga narasi yang disampaikan lebih terkontrol dan pesan yang terkandung lebih mudah diterima. Dari kemampuan ini, film dan arsitektur terkait dalam beberapa konsep. Penulisan ini dilakukan dengan membandingkan 3 film horor Indonesia dengan rumah sebagai setting utamanya. Perbandingan dilakukan dengan membahas pola pada setiap elemen film horor sehingga dapat dianalisis hubungan antara elemen spasial rumah dengan interioritas apa yang terdapat dalam film tersebut.

The house is an entity with character that can make humans comfortable and feel safe. When the narration in a horror film uses a house as the main setting, its existence gives a more tense effect because the house is a medium that is very close to humans and has its own memories. Horror films have unique elements that are different from other film genres because of the emotional approach that makes the audience feel tension, fear, and a tense atmosphere that is governed by visual and audio capture. Film, which is a medium for conveying information and channeling messages and emotions, has the ability to manipulate space so that the narrative conveyed is more controlled and the message contained is easier to accept. Of these capabilities, film and architecture are related in several concepts. This writing is done by comparing 3 Indonesian horror films with the house as the main setting. The comparison is done by discussing the pattern in each element of the horror film so that it can be analyzed the relationship between the spatial elements of the house and what interiority is contained in the film.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Ardiningrum
"Konteks masa depan dengan berbagai perkembangan dan kemajuan teknologi turut mempengaruhi berkurangnya interioritas dalam pembentukkan ruang arsitektur. Crafting memiliki potensi untuk memberikan jiwa ke dalam arsitektur dengan kedalaman yang dimilikinya. Tugas akhir ini membahas tentang metode crafting seperti apa yang dapat menghasilkan desain yang tetap memiliki interioritas walaupun berada dalam konteks masa depan yang serba modern dan cepat. Apakah konfigurasi dalam crafting musik dan lukis dapat menghasilkan kualitas ruang yang memiliki kedalaman dalam mempertahankan interioritas suatu ruang. Berdasarkan studi crafting yang dilakukan dalam tugas akhir ini, didapatkan bahwa kedalaman dalam crafting didapatkan melalui proses pembuatannya dan proses menemukan teknik yang tepat untuk menghasilkan crafting yang baik. Narasi menjadi alat untuk menciptakan alur dalam crafting sehingga crafting tersebut memiliki kedalaman yang dapat menghisap siapapun yang mengalaminya. Metode baru ini mampu menghasilkan ruang relaksasi yang memiliki kedalaman tanpa kehilangan interioritasnya.

Technologies development in the future context also gives effects in interiority decreasing of the formation of architectural space. Crafting has potencies to give a soul into architectural space with its depth. This final project discusses how the crafting method could produce a design that still has its interiority in the future context that so modern and fast. Wether configuration in music and painting crafting could produce a space that has a depth inside and still keep its interiority. According to some crafting studies on this final project, found that the depth in crafting method is produced in the making process and inside the process of finding the best method to produce the best craft. Narrative becomes the tools to create a crafting plot so it has a depth that could sucks people into it. This new method could produce a relaxation space that has a depth and still keep its interiority."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryfa Albanin Hamid
"Interioritas sebagai bagian dari keseharian individu, merupakan esensi terbentuknya makna dan pengalaman seseorang terhadap ruang yang dihuninya. Persoalan keterbatasan ruang, membuat kampung padat memiliki pola keseharian yang unik dan dengan dinamika tinggi. Keunikan interioritas kampung padat merupakan tantangan tersendiri terhadap upaya intervensi spasial yang dilakukan pada konteks tersebut.
Tugas akhir ini berisi tentang upaya menerapkan mekanisme aliran fluida sebagai metode dalam merespons konteks kampung padat Manggarai yang memiliki praktik keseharian yang sangat fluid.

Interiority as part of our daily life, is the essence of the formation of meaning and experiences of individuals in the space they inhabit. The issue of space limitations, making high-density kampong has a unique pattern and high dynamics of everyday spatial practice. The uniqueness of interiority in highdensity kampong itself is a challenge for any spatial interventions implemented in that context.
This project is about the implementation of applying the fluid flow mechanism as a method to respond to the context of a high-density kampong in Manggarai which has a very fluid everyday practice.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maharhanie Septi Nugroho
"ABSTRAK
Kegiatan ekonomi informal yang dilakukan di dalam maupun di lingkungan unit rumah telah banyak dilakukan oleh masyarakat Jakarta. Fenomena ini yang disebut sebagai HBE (Home-Based Enterprise) dimana unit rumah melakukan kegiatan domestik maupun kegiatan ekonomi. Tentunya dalam hunian dengan luasan terbatas, kegiatan domestik dan ekonomi saling bercampur dan mempengaruhi interioritas penghuninya. Dengan menggunakan Kampung Cikini, Kelurahan Pegangsaan, Jakarta Pusat, sebagai studi kasus, saya mendeskripsikan usaha penghuni untuk menyediakan ruang domestik dan ekonomi yang mampu mengakomodasi kondisi interioritasnya. Untuk itu, saya melakukan pemetaan jumlah dan lokasi HBE yang tersebar di Kampung Cikini dan memilih 5 (lima) di antaranya sebagai kasus pembahasan berdasarkan komoditas yang diperdagangkan. Dalam pembahasan, saya mengidentifikasi HBE berdasarkan pembagian komoditas yang dijual, proses adaptasi ruang kegiatan ekonomi dan domestic secara bersamaan dan mengidentifikasi kaitan adaptasi ruang tersebut dengan kondisi interioritas. Hasil deskripsi ini tidak hanya memperkaya wacana mengenai adaptasi ruang dalam hunian dengan luas terbatas, namun juga dapat member pemahaman akan pentingnya penyediaan ruang untuk kegiatan ekonomi bagi hunian masyarakat berpenghasilan rendah dan strategi spasial yang dapat digunakan agar dapat sinergis dengan kegiatan domestik.

ABSTRACT
Informal economic activities are done by the people in Jakarta either inside or outside the house units. This phenomenon is called as HBE (Home-Based Enterprise) where households do the domestic and economic activities in a house. In residential which has limited area, domestic and economic activity mix and influence the inhabitants? interiority. By using Kampong Cikini in Central Jakarta, as a case study, I attempt to describe the occupant?s enterprise to provide domestic and economic space which can accommodate their house?s interior and interiority. Thus, I am mapping the number and location of HBE in Kampung Cikini and choose 5 (five) of them as a case study based on its commodity. I identified HBE based on commodities, the process of adaptation of economic activities and domestic space and identified the relationship between the space?s adaptation an the interiority condition. I hope that the results of this writing will not only enrich the knowledge on the adaptation of residential in limited space, but also will tell about the importance of the provision of space for economic activity for the low-income communities particularly in urban slums and spatial strategies that can be used in order to synergize with domestic activities.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S62555
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmania Alaydrus
" ABSTRAK
Manusia merupakan titik penting dalam sebuah pengalaman ruang. Dua aspek
penting dalam ruang publik adalah perasaan nyaman dan tidak nyaman. Kenyamanan
maupun ketidaknyamanan di ruang publik tidak terlepas dari tindak kriminalitas.
Melalui pendekatan tersebut, saya melakukan studi dan penelitian yang bertujuan
untuk mengidentifikasi serangkaian proses dengan menelusuri proses autopoiesis
jejak secara holistic, saat manusia mengalami ketidaknyamanan pada ruang
eksistensialnya. Sehingga, batas tertentu dari sebuah jejak akan menjadi identitas dari
segmen tertentu dalam cerita masa lampaunya. Ketika segmen demi segmen terbaca,
rangkaian cerita akan dapat seutuhnya teridentifikasi menjadi satu keutuhan cerita.
Ketika jejak tersebut dapat hadir dan menjadi sebuah batas, maka disitulah muncul
interioritas.

ABSTRACT
Humans are the most important thing in a space experience. Two important
aspects of public space are the feelings of comfort and discomfort. That comfort or
discomfort kind of feeling in the public space, are obviously inseparable from the acts
of crime. Through such approaches, I undertake this studies and research that aims to
identify the sequence of trails autopoietic processes, holistically, when human come
up against their discomfort, and in their existential space. So, that specific and
particular boundary from the trail will come up as identity. Identity of the past. When
the segments are legible as segment-by-segment, the processes will be holistically
identified as a whole story. When the presence of a trail becomes a boundary, therein
the trail will appear as the interiority."
2016
S63234
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Pramodya Wardani
"Tulisan ini merupakan studi yang mengungkap keterkaitan event temporer dengan pergeseran variabel interioritas. Event temporer yang dibahas dalam studi ini adalah gig musik yang diadakan secara berkala pada setting interior, Yesterday Backyard Kafe Bar. Variabel interioritas dalam ruang interior meliputi boundary, performance, intimacy, betweenness, dan atmosphere. Hal ini diakibatkan oleh adanya komponen yang terdapat dalam event temporer meliputi aspek visual tata cahaya, aksi performer, dekorasi , dan auditori genre, tempo, dinamika yang menjadi stimulan bagi variabel interioritas dalam ruang. Shifting variabel interioritas terjadi karena adanya pergeseran kondisi ruang interior yang berbeda dari kondisi awalnya. Masing- masing komponen yang terkandung dalam event temporer dapat membuat satu atau lebih variabel interioritas mengalami shifting. Hasil studi ini menunjukan bahwa event temporer dapat memengaruhi terjadinya shifting variabel interioritas dalam ruang interior.

This study examines the interrelation between temporary event with the shifting of interiority variables. The temporary event discussed in this study is music gig held periodically at interior setting, Yesterday Backyard Cafe Bar. Interiority variables in interior space consist of boundary, performance, intimacy, betweenness, and atmosphere. The presence of components contained in temporary event are the visual aspect, including lighting, performer action, decoration, and auditori aspect, including genre, tempo, dynamics which become stimulant for interiority variables in space. Shifting variables interiority occurs because of the interior space conditions are changing from the initial conditions. Each component contained in a temporary event can maje various shifting of interiority variables. The results of this study show that temporary event can influence the occurrence of shifting interiority variables in interior space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68915
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>