Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Wildan Rusdaul Ulum
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh religiusitas terhadap bias antarkelompok. Sebanyak tiga ratus empat puluh empat peserta, berusia 17 hingga 65 tahun berpartisipasi dalam penelitian online. Alat ukur, bias antarkelompok dan religiusitas digunakan untuk mengukur hubungan antara religiusitas dan bias antarkelompok. Hasil Analisis statistik dengan Regresi Linear Berganda menunjukkan bahwa religiusitas memiliki efek negatif yang signifikan terhadap bias antarkelompok. Sementara itu dimensi religiusitas Islam adalah prediktor terkuat dari sikap terhadap ateis dan Dimensi religiusitas ihsan adalah prediktor terkuat untuk kesadaran LGBT. Sehingga dapat disimpulkan bahwa religiusitas berpengaruh terhadap bias antarkelompok dengan Islam sebagai prediktor terkuat dari sikap terhadap ateis dan ihsan sebagai prediktor terkuat dari sikap terhadap LGBT. Karena itulah hasilnya Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk memahami fenomena tersebut bias antarkelompok. Kelompok sosial dan keanggotaan organisasi keagamaan harus dipertimbangkan pada penelitian selanjutnya untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas
tentang bias antarkelompok.
This study aims to determine the effect of religiosity on intergroup bias. A total of three hundred and forty-four participants, people aged 17 to 65 years in the online study. Measurement tools, intergroup bias and religiosity were used to measure the relationship between religiosity and intergroup bias. The results of statistical analysis with Multiple Linear Regression show that religiosity has a significant negative effect on intergroup bias. Meanwhile, the dimension of Islamic religiosity is the strongest predictor of attitudes towards atheism and the dimension of ihsan religiosity is the strongest predictor for LGBT awareness. So it can be denied that religiosity has an effect on intergroup bias with Islam as the strongest predictor of attitudes towards atheism and ihsan as the strongest predictor of LGBT attitudes. Due to this fact, the results are expected to become a reference for research to understand this phenomenon of intergroup bias. Social groups and organizational organizations should consider in future studies to get a clearer picture about bias between groups."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia , 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fina Febriani
"Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai hubungan antara identifikasi sosial dan perilaku memaafkan dalam konteks hubungan antarkelompok agama sekaligus melihat kemungkinan adanya bias antarkelompok (intergroup bias) pada perilaku memaafkan. Pengukuran identifikasi sosial menggunakan alat ukur Leach dkk. (2008) dan pengukuran perilaku memaafkan menggunakan alat ukur Rye dkk. (2001). Penelitian ini dilakukan pada 90 partisipan Muslim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara kontribusi identifikasi sosial pada perilaku memaafkan terhadap Muslim dan perilaku memaafkan terhadap non-Muslim.
This study is conducted to find the correlation between social identification and forgiveness in intergroup relationship context and to see the possibility of intergroup bias in intergroup forgiveness. Social identification is measured using the instrument constructed by Leach et al. (2008) and forgiveness is measured using the modification instrument constructed by Rye et al. (2001). The participants of this study are 90 Muslims. The results show that in general, there is no difference between contribution of social identification to forgiveness toward Muslim and forgiveness toward non-Muslims."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Amarina Ashar Ariyanto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji fenomena persepsi antar kelompok, khususnya fenomena bias antar kelompok pada pengguna jalan di Jakarta. Bias antar kelompok adalah kecenderungan untuk mempersepsi, mengutamakan dan memperlakukan kelompok sendiri (ingroup) secara lebih baik dibandingkan kelompok lain (outgroup). Partisipan penelitian ini adalah 360 pengguna jalan, terdiri dari pengemudi kendaraan pribadi (N= 45), pengemudi motor (N= 51), pengemudi kendaraan umum (N= 50), polisi lalu lintas (N= 54), pejalan kaki (N= 49), pedagang kaki lima (N= 58) dan satuan pengaman pasar atau satpol PP (N= 58). Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner (tujuh versi kuesioner), dan bias antar kelompok yang terjadi digali melalui tiga macam cara, yaitu bias persepsi antar kelompok, bias atribusi, dan alokasi sumber daya antar kelompok. Temuan studi menunjukkan adanya kecenderungan bias persepsi yang bervariasi antar kelompok pengguna jalan raya, baik dalam bentuk bias persepsi, bias atribusi maupun alokasi sumber daya. Bias yang sangat kuat untuk atribusi terhadap tingkah laku yang positif terlihat pada pengendara motor, pengendara kendaraan umum, dan pedagang kaki lima. Untuk tingkah laku negatif terdapat bias pada semua kelompok penelitian. Bias persepsi juga terdapat pada semua kelompok penelitian, demikian pula dengan alokasi sumber daya.
The goal of this study is to examine intergroup bias among people who use roads in Jakarta. Intergroup bias refers to the tendency to prioritize, treat and perceive in-group members more favorable than out-groups. Three different groups of road users participated in this study: private drivers, motor riders, and public transportation drivers. Intergroup bias is measured as perception bias and attribution bias. The findings show that both forms of bias occur among the road users. Intergroup attribution bias that is found among the three groups are more in-group than out-group attribution bias. The private car drivers, motor riders, and public transportation drivers tend to attribute positive behavior of in-group to internal factor and negative behavior of in-group to external factors. Index of effect size in perception bias indicates substantive levels and represents large effect in the population."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2011
AJ-Pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Ria Irwina Savitri
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh batasan antarkelompok dan identitas target terhadap perilaku menolong antarkelompok agama. Partisipan dalam penelitian ini adalah 74 orang mahasiswa yang beragama Islam di Universitas Indonesia. Terdapat dua manipulasi kondisi batasan antarkelompok, yaitu kentara dan semu. Perilaku menolong diukur melalui skala perilaku menolong berorientasi kemandirian dan ketergantungan yang akan diberikan kepada target yang berasal dari ingroup (sesama orang Islam) atau outgroup (orang Kristen) dalam empat ilustrasi kasus. Hasil dari pengujian MANOVA menunjukkan tidak ada pengaruh batasan antarkelompok dan identitas target terhadap perilaku menolong.
This study aims to see how the influence of group boundaries and group identity on helping behavior between religious groups. Participants in this study were 74 Muslim students at a university in University of Indonesia. Researchers provide treatment to manipulate the boundaries between groups in two conditions (salient versus not salient). Helping behavior was measured through helping behavior -oriented scale (autonomous and dependency-oriented helping) will be given to targets derived from the ingroup (fellow Muslims) or outgroup (Christians) in the four illustrative cases . The statistical test by MANOVA showed no effect of group boundaries and target‟s identity on helping behavior."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56444
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library