Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Larissa Trisetyowati
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas kemampuan Macaulay Duration dalam menerangkan risiko tingkat suku bunga, sekaligus memperkenalkan variabel baru, yakni Elastisitas Yield yang ditemukan oleh Lawrence Fisher (2005).
Berdasarkan analisis regresi dan pengujian hipotesis yang dilakukan dalam tesis ini maka dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel bebas yang diteliti yakni Macaulay Duration, Yield Elasticity dan Yield, masing-masing mampu menerangkan besaran risiko tingkat bunga yang ditanggung suatu Obligasi Negara yang ditransaksikan pada pasar sekunder. Namun, diantara ketiga variabel bebas yang diteliti, Yield Elasticity merupakan variabel yang paling baik dalam menerangkan besaran risiko tingkat bunga yang ditanggung suatu Obligasi Negara yang ditransaksikan pada pasar sekunder.
ABSTRACT
This research analyzes the use of Macaulay Duration in explaining interest rate risk, and also introducing Yield Elasticity, which is a new variable, founded by Lawrence Fisher in 2005.
Based on the regression analysis and hypothesis testing which have been done within this research, it can be concluded that the three independent variables can explain the dispersion of interest-rate risk of a tradable government-bond, they are Macaulay Duration, Yield Elasticity and Yield. Among those three variables, Yield Elasticity appears to be the best explanatory variable to explain the dispersion of interest-rate risk of a tradable government-bond.
2009
T26377
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Ivan Malik
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T4313
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Tobing, Andre
Abstrak :
Risiko yang dimiliki pada hari ini adalah potensi kerugian pada hari berikutnya, dimana dalam industri perbankan kerugian tersebut dapat menimbulkan peristiwa risiko sistemik yang berpengaruh pada estabilan sistem finansial. Oleh karena itu, pengukuran risiko merupakan proses penting bagi bank dalam mengukur cadangan modal yang diperlukan untuk mengantisipasi risiko. Bank terekspos terhadap berbagai jenis risiko, salah satunya risiko suku bunga yang terdapat pada asetnya.
RiskMetrics oleh JP Morgan merupakan salah satu pendekatan internal yang diperbolehkan untuk menghitung Value at Risk (VaR), suatu ukuran potensi kerugian maksimum yang menjadi indikasi besar cadangan modal yang diperlukan. Dalam tesis ini dijelaskan proses perhitungan VaR obligasi pemerintah FR0024 secara menyeluruh menggunakan pendekatan RiskMetrics. Hasil perhitungan yang didapatkan adalah nilai VaR per 28 Desember 2007 sebesar 133.616.596,46 atau 0,49% dari nilai pasarnya.
Current risks are tomorrow?s potential losses, whereby in banking industry those losses could lead to systemic risk event which disrupts the financial system stability. Therefore, risk measurement is a key process for banks to measure the required capital to match the risk. Banks are exposed to many types of risk, one of which is interest rate risk that is inherent in their assets.
JP Morgan's RiskMetrics is one of the internal approaches permitted to calculate Value at Risk (VaR), a measure of maximum potential loss which is taken as a indication of required capital. In this thesis was described the end to end VaR measurement process of FR0024 goverment bond using RiskMetrics approach. By applying the method, the VaR result per 28 December 2007 is Rp. 133.616.596,46 or 0,49% of its market value.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25564
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Meliala, Christian Valentino S.
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh penerapan konservatisme akuntansi terhadap nilai perusahaan dan bagaimana penerapan lindung nilai instrumen derivatif memperkuat pengaruh positif konservatisme terhadap nilai perusahaan. Untuk membedakan karakteristik masing-masing lindung nilai instrumen derivatif, maka digunakan pembedaan berdasarkan risiko yang dilindungi yakni risiko nilai tukar, suku bunga dan harga komoditas. Penelitian ini menggunakan pengujian regresi data panel pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2015. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh positif konservatisme terhadap nilai perusahaan. Untuk hasil dari variabel pemoderasi penerapan lindung nilai instrumen derivatif atas keseluruhan risiko yang dilakukan perusahaan tidak berperngaruh terhadap hubungan positif konservatisme terhadap nilai perusahaan. Namun dari hasil pengujian untuk masing-masing risiko, lindung nilai atas risiko suku bunga terbukti berpengaruh negatif terhadap hubungan positif konservatisme terhadap nilai perusahaan sedangkan lindung nilai atas risiko nilai tukar dan harga komoditas tidak mempengaruhi hubungan positif konservatisme terhadap nilai perusahaan.
ABSTRACT
This study aims to investigate empirical evidence about the effect of accounting conservatism on firm value and furthermore how hedging with derivative instrument strengthen the positive effect of conservatism on firm value. In order to distinguish any hedging with derivative instrument characteristic, then hedging with derivative instrument utilized by the risk its hedge, particularly foreign exchange risk, interest rate risk, and commodity price risk. This research use panel data regression testing at non financial company data listed on the Indonesia Stock Exchange during 2012 to 2015. Based on empirical test results, we conclude that there is positive effect of conservatism in firm value. For the moderation variable results, hedging with derivative instrument to all kind of risk have no effect to conservatism positive effect on firm value. However, from the tests result for each risk, hedging on interest rate risk has effect negatively to conservatism positive effect on firm value, while hedging on foreign exchange risk and commodity price risk has no effect to conservatism positive effect on firm value.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library