Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arba Kenanga
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengamati aktivitas travelling pada aktivitas harian N. javanicus serta respon aktivitas travelling N. javanicus terhadap faktor lingkungan yaitu, kelembaban, suhu, dan intensitas cahaya bulan. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai dengan April 2017 di Desa Cipaganti, Garut, dengan total 456 jam observasi dan 5.935 data observasi. Metode yang dilakukan adalah focal animal instantaneous sampling. Subjek penelitian berupa 16 ekor N. javanicus. Melalui pengamatan diperoleh bahwa sanya bila suhu meningkat maka aktivitas travelling N. javanicus ikut meningkat berbeda dengan kelembaban bila kelembaban meningkat maka aktivitas travelling turun, sedangkan intensitas cahaya bulan memiliki pengaruh terhadap aktivitas travelling N. javanicus namun tidak secara signifikan. ......The research has been conducted to observe the activity of travelling on daily activities of N. javanicus and the response of N. javanicus travelling activity to environmental factors that is, humidity, temperature, and moonlight intensity. The study was conducted from March to April 2017 in Cipaganti Village, Garut, with a total of 456 observation hours and 5,935 observation data. The method used is focal animal instantaneous sampling. The subjects were 16 N. javanicus. Result of observation, it is found that when the temperature increases, the travelling activity of N. javanicus also increases different from the humidity when the humidity increases, the travelling activity decreases, whereas the moonlight intensity has an correlation on N. javanicus travelling activity but not significantly.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Nasta Andini
Abstrak :
Fikosianin merupakan pigmen protein berwarna biru yang sering digunakan dalam berbagai bidang karena memiliki banyak manfaat. Oleh karena itu, penelitian mengenai jumlah fikosianin perlu dilakukan. Penelitian mengenai fikosianin dapat dilihat dari jumlah biomassa karena jumlah biomassa mempengaruhi jumlah fikosianin yang dihasilkan. Namun sering ditemukan sebuah fenomena ketika kultivasi yang disebut pembuatan bayangan atau self shading. Fenomena ini adalah fenomena dimana intensitas cahaya yang diterima oleh mikroalga berkurang seiring dengan bertambahnya jumlah sel dalam tempat pembudidayaannya. Adanya fenomena ini menyebabkan hasil biomassa dan fikosianin yang dihasilkan oleh Spirulina sp. tidak optimal. Oleh karena itu, perlu ada penelitian untuk menimimalkan self-shading. Pada penelitian ini, peminimalan fenomena self shading dilakukan dengan mengatur intensitas cahaya secara berkala selama proses kultivasi. Intensitas cahaya yang digunakan untuk kultivasi tergantung dari optical density dari mikroalga tersebut pada satu titik waktu. Analisis penelitian dilakukan dengan pemanenan dan pengeringan mikroalga untuk mendapatkan biomassa. Setelah itu dilakukan ekstraksi dengan metode ultrasonikasi untuk mengetahui kandungan dari fikosianin. Hasil akhir produksi biomassa dan produksi ekstrak fikosianin lebih banyak jika dibandingkan dengan hasil kultivasi dengan cahaya tetap yang menandakan bahwa intensitas cahaya mempengaruhi pertumbuhan Spirulina platensis. ......Phycocyanin is a blue protein pigment that is often used in various fields because it has many benefits. Therefore, research on the amount of phycocyanin needs to be done. Research on phycocyanin can be seen from the amount of biomass because the amount of biomass affects the amount of phycocyanin produced. However, a phenomenon called self-shading is often found during cultivation. It is a phenomenon where the light intensity received by microalgae decreases with the increase in the number of cells in the cultivation site. The existence of this phenomenon causes the yield of biomass and phycocyanin produced by Spirulina sp. not optimal. Therefore, there needs to be research to minimize self-shading. In this study, the self-shading phenomenon was minimized by adjusting the light intensity periodically during the cultivation process. The light intensity used for cultivation depends on the optical density of the microalgae at one point of time. Research analysis was carried out by harvesting and drying microalgae to obtain biomass. After that, extraction was carried out using the ultrasonication method to determine the content of phycocyanin. The final yield of biomass production and the production of phycocyanin extracts were higher than those of cultivation with fixed light, which indicates that light intensity affects the growth of Spirulina platensis.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anondho Wijanarko
Abstrak :
ABSTRAK
Pemanasan global merupakan isu utama dalam berbagai jurnal pengetahuan dan pemberitaan akhir-akhir ini. Cara-cara pencegahan dan penanggulanan sudah mulai dikembangkan untuk menghindari efek yang lebih berbahaya. Salah satu cara penanggulananya adalah dengan fiksasi CO2 oleh mikroalga. Fiksasi CO2 selain dapat mengurangi kadar CO2 di udara juga dapat menghasilkan biomassa mikroalga yang memiliki nilai ekonomis seperti protein dan glukosa. Hasil biomassa ini kini telah banyak diolah untuk dikonsumsi manusia.

Proses foto sintesis merupakan proses utama berlangsungnya pembentukan biomassa selain proses enzimatis (tanpa cahaya). Penelitian sebelumnya telah membuktikan semakin besar intensitas chaya yang diberikan pada kultur mikroalga semakin besar pula biomassa yang dihasilkan. Penelitian ini diaharapkan dapat menunjukkan pengaruh variasi intensitas cahaya dan jumlah inokulum terhadap produksi biomassa dan fiksasi Co2 oleh mirkoalga.

Penelitian ini akan menggunakan Chlorella sp. Chlorerlla merupakan alga hijau (Chlorophyta) dan merupakan mikroalga yang paling banyak dikembangkan. Mikroalga ini akan dilihat pertumbuhannya dalam fotobioreaktor. Sistem reaktor yang digunakan adalah fotobioreaktor kolom gelembung.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Abstrak :
Availability of meleculer maeker to identify the important agronomic character of plant is nneded to accelerate selection activity of plant.....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Chintya Dhias Fitri Fathonah
Abstrak :
ABSTRAK
Penderita dengan gejala rabun senja akibat penyakit katarak memiliki sensitivitas terhadap cahaya dan objek yang dilihat. Oleh karena itu, dilakukan penelitian awal untuk mengkaji intensitas cahaya dan color temperature dari pencahayaan buatan, yang dapat membantu aktivitas dan pergerakan untuk penderita dengan gejala rabun senja akibat penyakit katarak. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan penelitian survey dan eksperimen. Lima responden penderita gejala rabun senja akibat penyakit katarak usia 55 ? 70 tahun diuji dengan 5 tes uji coba. Eksperimen dilakukan pada laboratorium uji coba khusus pencahayaan buatan skala 1:1. Responden diuji pada 3 color temperature yang berbeda (6500 K, 2700 K, dan 2500 K), dan 5 intensitas cahaya yang berbeda (50 lux, 80 lux, 110 lux, 140 lux, dan 170 lux). Pada intensitas cahaya 170 lux dan color temperature 6500 K, kesalahan yang dibuat oleh responden semakin kecil, dan tulisan yang mampu dibaca oleh responden meningkat. Pada pergantian intensitas cahaya yang tinggi ke rendah dan color temperature rendah (2500 K dan 2700 K), kemampuan responden dalam melihat menjadi melemah.
ABSTRACT
Patients with symptoms of night blindness because cataract has a sensitivity to light and visual objects. Therefore, initial research done to examine the intensity of light and color temperature of artificial lighting for help activity and movement for people with symptoms of night blindness because cataract. This research uses a quantitative method with survey research and experiment. Five respondents patient symptoms of night blindness because cataract disease aged 55- 70 years were tested with 5 test trials. Experiments conducted on laboratory testing of artificial lighting scale 1:1, with the simulation Relux Professional 2007 program. Respondents were tested on 3 different color temperatures (6500 K, 2700 K, and 2500 K), and 5 different light intensity (50 lux, 80 lux, 110 lux, 140 lux, and 170 lux). At light intensity of 170 lux and color temperature of 6500 K, the mistakes made by respondent gets smaller and writing that is able to be read by respondents more. At the turn of the light intensity is high to low and low color temperature (2500 K and 2700 K), the ability of respondents to see being weakened.
2016
T45989
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafira Ayu Ningtyas
Abstrak :
Kualitas udara di dalam ruangan memiliki dampak 2-5 kali lebih buruk dibandingkan dengan kualitas udara di luar ruangan. Salah satu ruangan yang berpotensi mengalami pencemaran udara dalam ruangan yaitu perpustakaan, karena banyaknya tumpukan buku-buku yang jarang digunakan dan dibersihkan. Penelitian ini dilakukan di Gedung Perpustakaan UI dan bertujuan untuk mengetahui konsentrasi bakteri dan jamur di udara serta menganalisis faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Pengambilan sampel menggunakan metode EMS Bioaerosol Sampler Single-Stage dengan debit aliran 0,0283 m3/menit selama 2,5 menit. Media yang digunakan adalah Malt Extract Agar (MEA) untuk jamur dan Tryptic Soy Agar (TSA) untuk bakteri.  Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi bakteri tertinggi berada pada koridor ruang baca sebesar 338,3±113,1 CFU/m3 dan konsentrasi bakteri terendah berada pada rak buku B sebesar 188,2±45,4 CFU/m3. Konsentrasi jamur tertinggi berada di koridor ruang baca sebesar 301±218,3 CFU/m3 dan konsentrasi jamur terendah berada pada rak buku B sebesar 143,7±94,3 CFU/m3. Konsentrasi bakteri dan jamur berada dibawah standar baku mutu. Parameter yang digunakan untuk penelitian yaitu suhu, kelembaban dan intensitas cahaya. Gedung Perpustakaan UI memiliki rentang suhu 23-28°C, kelembaban 60-80% dan intensitas cahaya sebesar 40-340 lux. Korelasi antara faktor lingkungan dan konsentrasi bakteri dan jamur hanya ditemukan pada beberapa lokasi. ......Indoor air quality has an impact 2-5 times worse than outdoor air quality. One room that has the potential for indoor air pollution is the Library Room, because there are many stacks of books that are rarely used and cleaned. This research was conducted at the UI Library Building and aimed to know the concentration of bacteria and fungi in the air and also analyzing the environmental factors that influence them. The sampling are using the EMS Bioaerosol Sampler Single-Stage method with flow discharge 0,0283 m3/minute for 2,5 minutes. The media used is Malt Extract Agar (MEA) for Fungi and Tryptic Soy Agar (TSA) for Bacteria. The results showed the highest bacterial concentration in the reading room corridor was 338,3 ± 113,1 CFU/m3 and the lowest bacterial concentration was in book B rack at 188,2 ± 45,4 CFU/m3. The highest fungal concentration was in the reading room corridor of 301 ± 218,3 CFU/m3 and the lowest fungal concentration was in book B rack of 143,7 ± 94,3 CFU/m3. The concentration of bacteria and fungi is below the quality standard. The parameters used for the study are temperature, humidity and light intensity. The UI Library Building has a temperature range of 23-28 ° C, humidity range of 60-80% and light intensity range of 40-340 lux. The correlation between environmental factors and the concentration of bacteria and fungi is only found in several locations.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdaus Rahmad Efendi
Abstrak :
Penangkapan ikan yang dilakukan masyarakat nelayan Desa Tunggaljaya, Banten masih menggunakan cara tradisional dengan penggunaan bagan apung sebagai alat tangkap. Cahaya merupakan faktor terpenting dalam menentukan keberhasilan operasi penangkapan ikan menggunakan bagan. Penggunaan lampu neon yang dioperasikan diatas permukaan air, membuat nelayan Desa Tunggaljaya beranggapan hasil tangkapannya kurang memuaskan. Seiring dengan berkembangnya teknologi, dapat dirancang alat bantu pemikat ikan yang terkoneksi dengan dimmer berbasis mikrokontroller. Penelitian ini merupakan studi eksperimental rancang bangun alat dengan pengukuran yang dilakukan yaitu pengukuran intensitas cahaya secara horizontal dan vertikal terhadap jauhnya jarak pengukuran dari sumber cahaya dengan skenario menggunakan pelindung dan tanpa pelindung. Dari pengujian yang dilakukan, baik pengukuran horizontal maupun vertikal memperlihatkan intensitas cahaya akan menurun secara ekponensial seiring jauhnya jarak pengukuran dari sumber cahaya serta penggunaan pelindung dengan tingkat transparansi 95% dan ketebalan 10 mm menyebabkan penurunan nilai intensitas cahaya hingga 26% - 32%.
Fish catching done by the fishermen of Desa Tunggaljaya, Banten still rely on traditional technique using floating rafts as catching tool. Light is the most important factor in determining the success of fish catching operation using the floating rafts. The use of neon lamp operated on water surface makes the fishermen of Desa Tunggaljaya assume that their catch is not satisfactory. With the development of technology, a fish alluring tool connected to a microcontroller-based dimmer can be designed. This research is an experimental study of a tool design with conducted measurements, which are light intensity measurements done horizontally and vertically against the distance of measurements from the light source using the scenarios of applying and not applying protective shield. From the conducted test, either horizontal or vertical measurement showed that the light intensity would decrease exponentially against the increase of measuring distance from the light source while using a protective shield with a transparency of 95% and a thickness of 10 mm would decrease light intensity on the range of 26%-32%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Degree Karimah
Abstrak :
This study aims to find empirical evidence whether local feeder ports as small-scale investments in public infrastructure affect economic activity at the sub-district level. The motivation for the study originated from the fact that the public invests heavily in small-scale projects when market failures occur. However, there is a lack of empirical studies on the impact of these investments because of constraints on data availability and their small marginal contribution at a more aggregated level. Using Difference-in-Differences that exploit staggered implementation of small-port operations, I find that the opening of small ports increased the night light intensity, a measure that captures local economic activity, by 1.8 per cent. Although the impact is relatively small and takes two years after the operation, the benefits reach beyond the sub-district where the port is situated and outweigh the costs.
Studi ini bertujuan untuk menemukan bukti empirik terkait apakah pelabuhan pengumpan lokal sebagai investasi skala kecil infrastruktur publik berdampak pada aktivitas ekonomi di desa. Motivasi dari studi ini berasal dari fakta bahwa pemerintah telah berinvestasi cukup besar dalam proyek-proyek pembangunan skala kecil saat kegagalan pasar terjadi. Namun, studi empirik dalam membuktikan manfaat pelabuhan tersebut sangat terbatas. Hal tersebut terjadi kemungkinan akibat adanya keterbatasan data dan konstrubusi marjinal yang cukup rendah di tingkat aggregat yang tinggi. Menggunakan Difference-in-Differences yang mengukur implementasi operasional pelabuhan kecil secara berangsur-angsur, Saya menemukan bahwa dengan dibukannya pelabuhan kecil, menaikkan intensitas cahaya malam hari, pengukuran yang dapat menangkap aktivitas perekonomian lokal, sebesar 1.8 persen. Walaupun dampaknya relatif rendah dan membutuhkan dua tahun untuk terjadi, manfaat dari pelabuhan kecil juga terjadi di luar desa dimana pelabuhan tersebut dibangun dan investasinya hemat biaya.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T54758
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Norlinda Octavia Muchtar
Abstrak :
Latar Belakang dan Tujuan Penelitian : Pemeriksaan kesehatan berkala tahun 2014, 2015, dan 2016 pada bagian preparation dan assembly lasting suatu pabrik sepatu menunjukkan kejadian gangguan penglihatan warna didapat. Penelusuran dilakukan untuk menemukan penyebab gangguan penglihatan warna didapat dengan kecurigaan diarahkan pada penggunaan pelarut organik, kebiasaan pemakaian alat pelindung diri, dan intensitas cahaya. Metode : Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol untuk 74 kasus dan 222 kontrol. Pemeriksaan Farnsworth D15 dilakukan sebagai standar diagnosis gangguan penglihatan warna didapat. Selanjutnya, dari pemeriksaan Farnsworth D15 akan didapatkan skor Colour Confusion Index CCI dan penentuan gangguan penglihatan warna secara kualitatif dilakukan melalui aplikasi www.torok.info. Pemeriksaan lingkungan yang dilakukan meliputi pengukuran intensitas cahaya, jarak antara lampu dengan pekerja, dan kadar pelarut organik yang terhirup yaitu Metil Etil Keton dan Benzene-Toluen-EtilBenzene-Xylene. Kuesioner disebar untuk mengetahui riwayat kerja, kesehatan, dan kebiasaan pemakaian alat pelindung diri. Hasil : 74 pekerja dari total 345 pekerja pada sub bagian preparation dan assembly lasting dinyatakan menderita gangguan penglihatan warna didapat. Kadar pelarut organik terhirup dan jarak lampu terbukti tidak memiliki hubungan bermakna dengan gangguan penglihatan warna didapat. Pemakaian masker selama bekerja, intensitas cahaya, dan masa kerja terbukti memiliki hubungan bermakna dengan gangguan penglihatan warna didapat. Kesimpulan : Prevalensi gangguan penglihatan warna didapat di bagian preparation dan assembly lasting pabrik sepatu ini adalah 21,44. Pemakaian masker selama bekerja merupakan faktor yang paling berpengaruh menyebabkan gangguan penglihatan warna didapat dengan OR 2,966 IK 95 = 1,409 ndash; 6,245 .
Background and Objective : Medical Check Up in 2014, 2015, and 2016 among shoe factory workers in preparation and assembly lasting division has shown acquired colour vision impairment cases. Identification is held to find the causes with several suspection such as organic solvent, application of personal protective equipment, and intensity of light. Methods : This study used a case control design for 74 cases and 222 control. Workers are tested by Farnsworth D15 as a golden standard to diagnose acquired colour vision impairment, then colour confusion index CCI score will be determined based from farnsworth D15 test and qualitative methods to distinguish acquired colour vision impairment is set by www.torok.info application. Enviromental measurement include light intensity measurement, the distance between light and worker, and the amount of organic solvent inhaled divided into Metil Ethyl Ketone measurement and Benzene Toluene EthylBenzene Xylene measurement. Quesioner is spread to get the information about history of work, health, and application of personel protective equipment. Results : 74 workers has acquired colour vision impairment among 345 workers that has been checked. The amount of organic solvent inhaled and the distance between light and worker do not show a significant association with acquired colour vision impairment. The application of safety mask, light intensity, and lenght of work show significant associaton with acquired colour vision impairment. Conclusions : Prevalence of acquired colour vision impairment in preparation and assembly lasting division of this shoe factory workers is 21,44 . Application of safety mask is the main factor that cause acquired colour vision impairment with OR 2,966 IK 95 1,409 ndash 6,245.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>