Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Kebutuhan energi suatu pabrik dapat dipenuhi dengan berbagai macam pmhan utilitas. Bila terdapat banyak pnman utilitas maka diperlukan suatu metode dalam memilih utilitas yang akan digunakan. Metode yang akan dibahas dalam sknpsi ini adalah metode integrasi panesdengan menggunakan Analisa Pinch.
Analisa ini menggunakan prinsip terrnodinamika dasar yang mudah diaplikasikan dan dapat memberikan gambaran secara keselumhan aliran proses serta desain sistem utilitas.
Penempatan sistem utilitas yang kbmpleks pada suatu proses, misalnya bila menggunakan beberapa level steam dan gabungan utilitas lain, dapat ditentukan oleh metocle ini. Tujuannya pada akhimyeadalah penghematan modal dan energi.
Metode ini diawali dengen penentuan target energi minimum yang dibutuhkan suatu proses dan pemmhan altematif utilitas yang dapat digunakan.
Kemudian ditanjutkan dengan perhitungan optimasi modal dan energi dari masing-
masing altematif.
Dari hasil analisa pada tinjauan kasus pada tiga altematif, pemakaian flue gas sebagai utilitas panas lebih mengunlilngkan dibandingkan bila menggunakan gabungan Hue gas - Low Pressure Steam (LP) atau gabungan flue gas - LP -
Medium Pressure Steam (MP).
Kemudian akan dibahas pula penempatan sistem utilitas dalam suatu rancan an jaringan penukar panes (Heat ExchangerNetwork)."
Lengkap +
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S49118
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliana Martin
"ABSTRAK
Salah satu bentuk penghematan energi pada suatu plant adalah dengan mengintegrasikan panas antar beberapa proses. Konsep dasar dari pengintegrasian panas ini adalah metode Teknologi Pinch yang telah berkembang sepuluh tahun terakhir ini.
Pengintegrasian panas dilakukan untuk dua proses yang berbeda yaitu proses Aromatik dan proses Asam Formiat. Kedua proses dihubungkan dengan sistem utilitas pusat untuk memenuhi kebutuhan utilitas panas proses.
Alternatif dilakukan untuk mendapatkan konfigurasi sistem utililas yang paling optimum yaitu dengan cara melakukan modifikasi penempatan utilitas dalam bentuk penggambaran dengan Total Sire Profile dan kurva Exergy Grand Composite.
Prosedur diawali dengan menentukan energi minimum yang dibutuhkan, selanjutnya melakukan alternatif penempatan utilitas, dan setelah itu menentukan target untuk bahan bakar, potensial kogenerasi, air pendingin.
Setelah dilakukan analisa dan penghitungan pada tiga alternatif penempatan utilitas, maka konfigurasi utilitas yang paling optimum, yaitu dengan menggunakan steam MP dan steam HP untuk memenuhi panas proses dan menggunakan air pendingin sebagai pemenuhan utilitas dingin.
Perhitungan dilakukan terhadap biaya operasional utilitas yang dihubungkan dengan jumlah bahan bakar yang dipakai, air pendingin, kerja yang dihasilkan dan listrik yang digunakan."
Lengkap +
2000
S50813
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fadhlirrahman Hidayat
"Enhanced energy efficiency by integrating heat in Power to Methanol through Co-Electrolysis is carried out to save energy use by utilizing heat energy generated from an operating unit. The proposed process is simulated using Aspen HYSYS to view methanol plant simulations, Aspen Energy Analyzer to perform heat integration, and Microsoft Excel to perform economic analysis. In this study, the factory simulation used was the Power to Methanol plant via CO-Electrolysis with a 3713 MT/year capacity. The results of heat integration in this study can reduce plant heating utility by 71.79% from the original design, heat integration from this research can also reduce cooling utility by 55.03% from the original design. The economic assessment shows that the CAPEX and OPEX in this study resulted in a production price of $951.51/MT. The final step is to analyze and evaluate the effect of the selling price of E-methanol on three variables, which is the price of CO2, the price of process heat electricity, and the selling price of O2 as a by-product. By creating a scenario based on these variables, a profitable selling price of E-methanol to achieve a profitable project is between $1200 - 1850/MT. The price of E-methanol is much higher than conventional methanol. Therefore, applying for a subsidy at the time of sale is advisable so that the selling price of E-methanol can be more competitive in the market.

Peningkatan efisiensi energi dengan integrasi panas dalam Power to Methanol melalui CO-Electrolysis dilakukan dengan tujuan dapat menghemat penggunaan energi memanfaatkan energi panas yang dihasilkan dari suatu unit operasi. Proses yang diusulkan disimulasikan menggunakan Aspen HYSYS untuk melihat simulasi pabrik methanol dan Aspen Energy Analyzer untuk melakukan integrasi panas, serta Microsoft Excel untuk melakukan analisis ekonomi. Pada penelitian kali ini simulasi pabrik yang digunakan adalah pabrik Power to Methanol melalui CO-Electrolysis dengan kapasitas 3713 MT/tahun. Hasil dari integrasi panas pada penelitian kali ini dapat mengurangi kebutuhan panas pabrik sebesar 71.79% dari design aslinya, integrasi panas dari penelitian ini juga dapat mengurangi kebutuhan pendinginan sebesar 55.03%. dari design aslinya. Asesmen ekonomi menunjukkan bahwa CAPEX dan OPEX dalam penelitian ini menghasilkan harga produksi sebesar $951.51/MT. Langkah terakhir dilakukan dengan menganalisis dan mengevaluasi pengaruh harga jual E-methanol terhadap tiga variabel yaitu harga CO2, harga listrik panas proses, dan harga jual O2 sebagai produk samping. Dengan membuat skenario berdasarkan variabel-variabel tersebut, harga jual E-methanol yang menguntungkan untuk mencapai sebuah proyek yang menguntungkan berkisar antara $1200 - 1850/MT. Harga E-methanol jauh lebih tinggi dari methanol konvensional. Oleh karena itu, disarankan untuk mengajukan subsidi agar harga jual E-methanol dapat lebih bersaing di pasar"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library