Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Qotrunnada
Abstrak :
ABSTRAK
Masalah penjadwalan perawat anestesi dimodelkan dengan model integer linear programming. Penyelesaian masalah penjadwalan perawat anestesi ini bertujuan untuk meminimumkan perbedaan beban kerja antar perawat anestesi, sehingga jadwal yang dihasilkan adalah jadwal yang adil, dimana beban kerja antar perawat anestesi seimbang. Pada skripsi ini juga dilakukan simulasi untuk menentukan banyaknya perawat anestesi yang paling efisien yang akan digunakan dalam permasalahan di rumah sakit.
ABSTRACT
Anesthetists nurse scheduling problem is being modelled by integer linear programming model. The solution of nurse anesthetists scheduling problem aims to minimize the difference workload between nurse anesthetists, so the resulting schedule is treated fairly where the workload between the nurses is balanced. In this thesis, numerical analysis is used to decide the most efficient number the hospital need of nurse anesthetists to help the problems there
2016
S65502
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhi Gunawan
Abstrak :
ABSTRAK
Perusahaan dan lingkungan usaha sekarang ini bersifat Iebih kompleks daripada sebelumnya dan mempunyai kecenderungan kompleksitas yang terus meningkat. Perubahan-perubahan dalam berbagai faktor seperti teknologi, informasi/komputer, besar ukuran organisasi, persaingan, inflasi, stabilitas politik mempunyal suatu dampak terhadap pengambilan keputusan manajemen.

Sebagal akibat dari kecenderungan kompleksitas usaha dan perubahan faktor-faktor ini, manajemen akan menghadapi kesulitan bila hanya bertumpu pada pendekatan trial and error saja. Dalam lingkungan turbulen seperti ini, para manajer harus dapat mengambil keputusan dengan menggunakan pendekatan sistimatis dan rasional berdasarkan pada informasi dan analisa scientific. Salah satu model yang digunakan adalah Management Science. Aplikasi Management Science dalam proses pengambilan keputusan dapat dilakukan jika masalah yang harus dipecahkan bersifat sedemikian kompleks dan mempunyai arti yang penting. Demikian juga jika masalah yang terjadi bersifat berulang-ulang, pemakaian metode kuantitatif untuk menyelesaikan masalah ini akan sangat banyak membantu.

Linear Programming yang merupakan salah satu model Management Science merupakan disiplin ilmu yang mempunyai tujuan mengalokasikan sumber daya yang ada secara optimal dengan memperhatikan kendala-kendala yang timbul akibat terbatasnya sumber daya yang dimiliki. Penelitian yang dilakukan Thomas dan Da Costa pada tahun 1979, menunjukkan bahwa lebih dari 50 % perusahaan yang dltelitinya telah menggunakan Management Science untuk aplikasi pada masalah peramalan. produksi, scheduling pengawasan persediaan, anggaran modal, dan transportasi.

Dalam bidang transportasi, masalah scheduling dan routing kendaraan merupakan lahan aplikasi Management Science yang ternyatan sangat banyak peranannya dalam mengelola biaya operasi perusahaan. Bagi perusahaan transportasi, sumber daya yang memiliki berwujud sejumlah armada truk yang memiliki kapasitas tertentu yang harus dioptimalkan penggunaannya untuk dapat memberikan nilai tambah yang sebesar-besarnya bagi perusahaan.

Penulisan karya akhir ini didorong oleh keinginan untuk mengetahui sampai sejauh mana aplikasi Linear Programming ini adalah PT Anggada Perkasa (AP) yang merupakan perusahaari transportasi yang melayani pengriman semen PT Indocement Tunggal Prakarsa (ITP) ke daerah-daerah tujuan pengiriman di Jawa Barat dan DKI.

Pemilihan AP sebagai objek penelitian didasarkan atas pertimbangan bahwa perusahaan sedang menghadapí masalah routing kendaraan yang selama ini diatasi melalui suatu pendekatan yang disebut dengan First Corne First Serve. Penentuan rute pengíriman melalui pendekatan ini berupa penentuan rute berdasarkan intuisi pelaksana. Penentuan rute yang bersifat intuisi terlihat dari pemilihan besarnya order yang diberikan atas truk yang pertama tiba hanyalah didasarkan atas besar ukuran order yang diterima perusahaan, tanpa memperhatikan bahwa beberapa order yang diterima untuk daerah pengiriman yang sama dapat diberikan untuk truk tertentu yang kapasitasnya Iebih besar. Akibat pendekatan yang digunakan perusahaan ini, maka sering terjadi order yang diterima pada satu hari, baru diselesaikan pengirimannya dalam beberapa hari. AP memandang timbulnya masalah ini akibat terbatasnya jumlah truk yang dimiliki perusahaan, sehíngga pemecahan yang dilakukan juga berupa penambahan truk-truk baru.

Aplikasi Integer Linear Programming dalam memecahkan masalah penentuan rute pengiriman bagi AP menghasilkan suatu solusi yang cukup besar bedanya dengan pendekatan yang ditempuh perusahaan selama ini. Karena Linear Programming merupakan pengalokasian sumber daya yang dimiliki peru sahaan secara optimal, maka kapasitas truk yang ada betul-betul dimanfaatkan secara optimal dengan memperhatikan rata-rata biaya pengiriman per zak semen yang dikirim. Dari solusi aplikasi Integer Linear Programming (ILP) ini terlihat, dengan tetap memperhatikan kendala-kendala yang ada, truk yang digunakan adalah truk yang rata-rata biaya operasi pengirimannya relatif lebih rendah terlebih dahulu sampai kapasitas truk yang tersedia habis dipakai, baru selanjutnya dipilih jenis truk yang biaya rata-rata per zak Iebih tinggi.

Dan pengujian statistik yang dilakukan, terlihat perbedaan antara rata- rata biaya operasi Iangsung pengiriman semen melalui solusi ILP dengan biaya operasi yang direalisasikan perusahan adalah significant. Rendahnya biaya operasi yang dihasilkan oleh solusi ILP disebabkan ILP berusaha mengalokasikan sumber daya yang ada (kapasitas truk) secara optimal dengan memprioritaskan penggunaan truk yang rata-rata biaya operasi per unitnya lebih rendah serta dengan mengoptimalkan penggunaan kapasitas truk untuk daerah tujuan pengiriman yang sama. Aplikasi ILP ini Juga menunjukkan ekspansi yang tengah dilakukan perusahaan dengan menambah truk baru sebenarnya belum perlu dilakukan, apabila divisi Operasi AP dapat mengoptimalkan pemakalan kapasitas truk yang ada. Beberapa order yang kecil ukurannya untuk daerah tujuan pengiriman yang sama sebenarnya dapat dikirim dengan jenis truk yang Iebih besar kapasi tasnya.

ìmplementasinya. Sejumlah faktor tertentu Seperti perilaku pelaksana di divisi Operasi mungkin akan merupakan pembatas kemungkinan implementasi ILP di AP. Namun dapat dicatat bahwa aplikasi ILP dalam memecahkan masalah routing armada truk pada AP akan merupakan salah satu alternatif yang perlu dipertim-. bangkan dan terbukti memberikan keuntungan,
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Anggara Wijayatman
Abstrak :
Kompetisi dalam meraih kecepatan tertinggi dalam melakukan proses pengiriman barang memicu gudang untuk terus melakukan improvisasi agar dapat terus bersaing .Proses Order Picking merupakan salah satu proses yang paling kritikal. Dalam beberapa penelitiannya, proses order picking dapat berkontribusi sebesar 50-55% dari total biaya operasional bahkan dapat mencapai 60-65% dari biaya tersebut. Perhitungan jumlah tenaga kerja yang produktif namun paling efisien dari segi biaya akan sangat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan bisnisnya. Metode pengaturan beban kerja yang paling sering digunakan adalah metode Full Time Equivalent (FTE). Metode ini akan menghitung jumlah tenaga kerja yang optimal dari jumlah beban kerja dibanding dengan jumlah waktu kerja yang ditentukan. Optimasi ini dapat dibantu dengan penggunaan model matematika Integer Linear Programing yang secara langsung juga dapat menghitung fungsi optimasi biaya. Dalam penelitian ini, didapatkan efisiensi biaya sebesar 7.55% dan tidak adanya pekerja yang overload dari optimasi jumlah tenaga kerja dengan pendekatan FTE dan ILP. ......Competition in achieving the highest speed in the process of shipping goods triggers the warehouse to continue to improvise in order to continue to compete. The Order Picking process is one of the most critical processes. In several studies, the order picking process can contribute 50-55% of the total operational costs and can even reach 60-65% of these costs. Calculation of the number of workers who are productive but most efficient in terms of costs will greatly assist the company in achieving its business goals. The most frequently used workload management method is the Full Time Equivalent (FTE) method. This method will calculate the optimal number of workers from the total workload compared to the specified amount of working time. This optimization can be assisted by the use of the Integer Linear Programming mathematical model which can also directly calculate the cost optimization function. In this study, we found a cost efficiency of 7.55% and there were no workers who were overloaded from optimizing the number of workers using the FTE and ILP approaches.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rangga Arya Wardana
Abstrak :
Penentuan alokasi personel yang optimal serta efektif dalam sistem perawatan suatu perusahaan mempunyai peran yang sangat penting dalam penghematan biaya personel. Dalam menciptakan sistem manajemen perawatan yang baik dalam upaya mengoptimalkan jumlah personel dan meminimalkan biaya personel, maka diperlukan perencanaan yang baik berdasarkan data yang akurat. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model untuk menyelesaikan permasalahan model perencanaan personel untuk menentukan alokasi personel yang optimal dan efektif dengan fungsi tujuan meminimalkan biaya personel perawatan dengan menggunakan metode mixed integer linear programming. Hasil penelitian berupa pengembangan model yang efektif dan dapat diterapkan pada kondisi aktual di industri manufaktur secara luas. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi keilmuan dalam menyelesaikan permasalahan model perencanaan personel khususnya di bidang perawatan industri. ......Determination of the optimal and effective allocation of personnel in the maintenance system of a company has a very important role in labor cost savings. In creating a good maintenance management system in an effort to optimize the number of personnel and minimize the labor cost, it requires good planning based on accurate data. This study aims to develop a model to solve the problems of manpower planning models to determine the optimal and effective allocation of personnel with the objective function to minimizing the labor cost by using mixed integer linear programming method. Results of the research is the development of an effective model and can be applied to actual conditions in the manufacturing industry widely. We hope this research can give knowledge contribution to solve the problems of manpower planning model, especially in the field of industrial maintenance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T47552
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Haryanto; Eko Virgianto
Abstrak :
ABSTRAK
Semenjak dikeluarkannya peraturan pemerintah pada akhir tahun 1990 tentang pengadaan cengkeh melalui tataniaga yang diatur pelaksanaannya oleh BPPC (Badan Penyangga dan Pemasa ran Cengkeh), industri rokok mengalami masa?masa yang sangat sulit. Ditambah lagi dengan kebijaksanaan mengenai masalah cukai, harga eceran, isi dalam setiap kemasan, gencarnya himbauan untuk tidak merokok dan juga adanya kelesuan pasar pada tahun 1991 menambah kesulitan bagi industri ini.

Akibat adanya kondisi yang tidak menguntungkan ini, posisi dari PT Djarum Kudus tingkatannya menurun menjadi kelompok menengah - besar. Hal ini dikarenakan produksinya pada tahun 1991 menjadi 28,2 milyar batang atau dibawah 30 milyar batang (batas dan kelompok dan pabrik rokok besar). Untuk menghadapi masa?masa sulit tersebut, PT Djarum Kudus dituntut meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari pengelolaan sumber daya yang ada. Dalam memasarkan produknya, distribusi sebagai salah satu bagian dari pemasaran memegang peranan yang sangat penting karena menyangkut tingkatan service yang diberikan kepada konsumen dalam menyalurkan produknya. Selain itu juga karena distribusi mempunyai struktur biaya yang tidak kecil.

Dalam mencapai sistem distnibusi yang efisien diperlukan suatu metode yang dapat mengatur perencanaan distnibusi rokok secara baik. Dalam kaitan ini, salah satu alternatif yang dapat dipergunakan adalah penggunaan metode kuantitatif dalam menangani berbagai masalah. Integer Linear Programming dan Economic Order Quantity yang merupakan salah satu model management Science merupakan disiplin ilmu yang tujuannya mengalokasikan sumber daya yang ada secara optimal dengan memperhatikan kendala yang ada.

Tujuan dari penulisan karya akhir ini adalah untuk mengetahui sampai seberapa jauh Integer Linear programming dan Economic Order Quantity dapat digunakan sebagai dasar untuk meningkatkan efisiensi pada bidang distribusi khususnya pada Pusat Perwakilan Rokok (PPR) Djarum Jakarta. penerapan Integer Linear Programming terutama digunakan dalam bidang transportasi yaitu pemilihan jenis kendaraan truk dan Pusat Perwakilan Rokok Jakarta ke agen-agen tunggal maupun agen banyak. Sedangkan Economic Order Quantity digunakan dalam menentukan besarnya order dan kudus ke Pusat Perwakilan Rokok Jakarta.

Aplikasi Integer Linear Programming dan Economic Order Quantity pada Pusat Perwakilan Rokok Djarum Jakarta memberi kan solusi yang cukup besar bedanya dibandingkan dengan sebelumnya. Pada biaya transportasi terjadi peningkatan efisiensi hingga 24%. Sedangkan pada biaya pemesanan dan Periyimpanan terjadi peningkatan efisiensi hingga 9%.

Dari hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa penerapan Integer Linear Programming dan Economic Order Quantity Sangat berguna dalam meningkatkan efisiensi biaya distnibusi. untuk itu diharapkan penerapan Integer Linear Programing dan Economic Order Quantity ini tidak hanya digunakan pada Pusat Perwakilan Rokok Jakarta tapi juga pada Pusat Perwakilan Rokok lainnya yang dimiliki PT Djarum Kudus.
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Permata Sari
Abstrak :
ABSTRAK
Alokasi sumber daya produksi dan penjadwalan proses produksi merupakan fase dalam manajemen produksi yang menggambarkan secara rinci tentang proses produksi yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Proses produksi yang kompleks serta masalah terkait pengiriman yang harus dilaksanakan tepat waktu membuat perusahaan farmasi kesulitan dalam menyusun rencana produksi yang sesuai dengan kapasitas produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat suatu model matematika terkait proses alokasi sumber daya produksi di industri farmasi yang dapat memaksimalkan keuntungan dan dapat digunakan sebagai dasar acuan dalam kegiatan penjadwalan proses produksi. Model ini kemudian akan diterapkan untuk menentukan alokasi sumber daya produksi dan penjadwalan proses produksi di PT. X, sebuah perusahaan farmasi di Indonesia. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan produksi selama 1 bulan serta hasil wawancara yang dilakukan terhadap Planner PT.X. Model matematika terkait proses alokasi sumber daya produksi ini diformulasikan menggunakan Integer Linear Programming IP, dan kemudian, rencana penjadwalan proses produksi dikembangkan dengan menggunakan metode Gantt chart. Dari contoh numerik yang diberikan dapat disimpulkan bahwa model terkait proses alokasi sumber daya produksi menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan proses alokasi produksi dan penjadwalan proses produksi yang saat ini diterapkan oleh PT.X.
ABSTRACT
Production allocation and scheduling is the phase in production management that creates a detailed description of operations to be executed in a given period of time. The complexity of the production process and on time delivery issue makes pharmaceutical companies had difficulties to have scheduling plans which are well balanced with actual production capacity. The objective of the research is to propose a production allocation model that captures the key aspects of the pharmaceutical industry that maximizes the profit and can be used for scheduling activities. The model is implemented to determine product allocation and schedule at PT. X, a pharmaceutical company in Indonesia. The secondary data is collected from 1 month production report and via in depth interview with planner of PT.X. The model is formulated using Integer Linear Programming IP , and then, Gantt chart is used to develop the scheduling plan. The numerical example shows that the model solutions have higher profit than the current production allocation and scheduling practiced by the company.
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50482
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardina Puspita Dharma
Abstrak :
Dengan terus bertumbuhnya produksi dan konsumsi plastik, isu pengelolaan sampah plastik menjadi krusial karena tingginya dampak pencemaran yang dapat dihasilkan oleh pengelolaan yang salah. Daur ulang merupakan salah satu cara terbaik untuk mengelola sampah plastik. Pemerintah telah menetapkan penggandaan kapasitas daur ulang sebagai salah satu strategi dalam mengurangi kebocoran aliran plastik ke laut. Maka dari itu, penelitian ini hendak membangun model perencanaan agregat yang mendukung keberlanjutan dan optimasi perencanaan produksi, persediaan, serta backorder dengan tujuan meminimalkan biaya produksi keseluruhan salah satu perusahaan yang tercakup dalam rantai pasok industri daur ulang plastik, yaitu manufaktur PET flakes. Model optimasi menggunakan metode mixed-integer linear programming (MILP) dengan perangkat Opensolver untuk Microsoft Excel dan Gurobi optimizer. Model hasil penelitian kemudian dibandingkan dengan model dengan strategi murni perecanaan agregat : strategi Chase dan strategi Level. Urutan model dengan biaya produksi terendah adalah model perencanaan agregat penelitian, model Chase Strategy, kemudian model Level Strategy, dengan jumlah sebesar Rp1.234.922.424.965,32, Rp1.289.603.961.089,41, dan Rp1.669.974.114.375,48. ......As plastic production and consumption keeps growing rapidly, plastic waste management is an important issue due to the damage that plastic waste mismanagement can give. Recycling is one of the best solutions. The government has established doubling the recycling capacity as one of the strategy to reduce the leakage of plastic into the ocean. Therefore, this study aims to build an aggregate planning model that supports the sustainability and optimization of production, inventory, and backorder planning with the objective of minimizing the overall production cost of a company in the plastic recycling industry, namely, a PET flakes manufacturer. The optimization model uses mixed-integer linear programming (MILP) method, with OpenSolver with Microsoft Excel and Gurobi optimizer. The model is then compared with the model with pure aggregate planning strategies : Chase Strategy and Level Strategy. The order of the models with the lowest cost result to the highes is the research model, Chase Strategy, then the Level Strategy, with the amount of Rp1.234.922.424.965,32, Rp1.289.603.961.089,41, and Rp1.669.974.114.375,48.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julia Eka Citra
Abstrak :
Batubara merupakan salah satu sumber energi terpenting selain bahan bakar minyak. Selain digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik, batubara banyak digunakan di berbagai sektor industri. Indonesia merupakan salah satu negara produsen dan eksportir batubara terbesar di dunia. Penambangan batubara berpotensi menimbulkan masalah keselamatan kerja yang akan mengganggu produksi tambang. Hal ini terjadi karena debu yang terdapat di area penambangan saat cuaca terik. Kondisi ini dapat mengganggu jarak pandang dan memperbesar kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja. Untuk mengurangi kadar debu di area penambangan tersebut dapat dilakukan dengan melakukan penyiraman jalan tambang menggunakan water truck. Sebagai kontraktor pertambangan yang bertugas untuk mengelola segala kegiatan dalam memproduksi batubara, selain biaya produksi juga terdapat biaya operasional yang harus dikeluarkan, termasuk biaya transportasi di dalamnya. Saat ini, biaya transportasi kendaraan maupun alat berat yang harus dikeluarkan perusahaan cukup besar, terutama pada biaya transportasi kendaraan maupun alat berat dengan kategori kendaraan atau alat berat support. Water truck termasuk ke dalam kendaraan support dalam pertambangan. Untuk dapat meminimalkan biaya water truck, perlu diketahui jumlah kebutuhan water truck yang tepat. Untuk itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jumlah kebutuhan water truck yang optimal melalui model yang dibangun dan penjadwalan water truck. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Integer Linear Programming dan model dikembangkan dengan perangkat lunak LINGO 11.0. Hasil dari penelitian ini adalah jumlah kebutuhan water truck yang optimal pada perusahaan yaitu sebanyak 6 unit water truck dengan penurunan biaya sebesar 34,72. ......Coal is one of the most important sources of energy besides gasoline. Beside being used to generate electricity in power plant, coal is widely used in various industrial sectors. Indonesia is one of the largest coal producing and exporting countries in the world. Coal mining has the potential to cause safety problems that will disrupt mine production. It can happen because of the dust found in the mining area during blistering weather. This condition can disturb visibility and increase the likelihood of work accident. Utilizing a water truck to water down the road is one of the solution to reduce the dust in the mining area. As a mining contractor that tasked to manage all activities in producing coal, aside from production costs there are also operational costs to be incurred, including transportation costs. Currently, the cost of transportating vehicles and heavy equipment that must be issued by the company is quite large, especially in transportation costs of vehicles or heavy equipment in support category. Water truck belongs to the support vehicle in mining. To minimize the cost of water trucks, it must be determined the amount of water truck needed. Therefore, this research is conducted to find out the optimum amount of water truck needed through the model built and water truck scheduling. The method used in this research is Integer Linear Programming and the model developed with LINGO 11.0 software. The result of this research is the amount of water truck needed, that is 6 units of water truck and reducing cost by 34.72.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deby Rahma Tsabita
Abstrak :
Sebuah perusahaan kontraktor tambang di Kalimantan Timur ingin mengurangi biaya transportasi yang dikeluarkan, salah satunya adalah biaya pengantaran karyawan ke lokasi tambang menggunakan bus. Penggunaan bus untuk pengantaran karyawan digunakan untuk aspek keselamatan mengingat kondisi jalan tambang yang tidak beraspal. Untuk menentukan jumlah, kombinasi, dan penugasan bus untuk pengantaran karyawan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti ketersediaan bus, kapasitas, jumlah karyawan, dan tipe bus yang tidak dapat masuk ke beberapa lokasi tambang. Oleh karena itu, dibuat model yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah dan kombinasi bis yang sesuai untuk meminimumkan biaya sewa bus dan biaya bahan bakar yang dikeluarkan. Metode yang digunakan untuk mencari solusi dari model yang dibuat adalah integer linear programming dengan algoritma branch and bound. Dalam waktu komputasi 30 menit didapatkan solusi yang baik dengan optimality gap < 1. Hasil dari optimasi dengan 3 skenario menunjukkan penurunan biaya transportasi bus karyawan, masing-masing penurunan sebesar 2,90, 7,24, dan 10,44. ......A mining contractor company in East Kalimantan wants to reduce the transportation costs incurred, one of which is the cost of delivering employees to the mine by bus. The use of bus for employee delivery is used for safety aspect considering the unpaved mining road condition. To determine the number, combination, and assignment of buses for employee delivery there are several things to note, such as the availability of buses, capacity, number of employees, and the type of bus that can not enter several mine sites. Therefore, a model can be used to determine the appropriate bus number and combinations to minimize the cost of bus rental and fuel costs incurred. The method used to find the solution of the model is linear integer programming with branch and bound algorithm. In 30 minute computation time, good solution generated with optimality gap of.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayana Fitri
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang bagaimana optimisasi jumlah angkutan umum perkotaan pada suatu rute dilakukan menggunakan metode Integer Linear Programming. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas dan juga mengurangi biaya yang dikeluarkan. Model yang digunakan merujuk kepada model penelitian yang telah dibangun oleh Alkheder et al., 2018, dengan menyesuaikan kondisi objek penelitian. Variabel yang digunakan merupakan variabel yang berkaitan dengan tingkat pelayanan angkutan umum, dengan permintaan yang ada pada saat jam sibuk. Hasil dari penelitian ini menunjukkan, perlu adanya pengurangan angkutan umum yang sudah ada, dengan frekuensi per jam yang telah ditetapkan. Kuantitas optimal yang didapatkan merupakan kuantitas optimal untuk jam sibuk, yang sudah memenuhi syarat untuk melayani penumpang di jam tidak sibuk. ......This study discusses about how to optimize bus quantity that is used as urban transport. As the problem constructed is about optimization, Integer Linear Programming is chosen to be the method for this study. The purpose of this study is to decrease the quantity of bus based on demand and certain constraints made by observing the object of this study, thus will decrease total cost in each route based on the length of them. This study was conducted with case study design to apply and modify Alkheder et al., 2018 model through observation results. The variables involved in this study are about service level given by the operator of bus and the demand in each route. This study found that a decrease in bus quantity is a must to match the demand with certain standard frequency. The optimal quantity of bus is the optimal quantity for peak hours, assuming the quantity is edible to serve demand in off peak hours.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>