Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Wahyu Setyo Prabowo
"Keuntungan Cloud Computing (CC) merupakan teknologi baru yang mempunyai karakteristik on-demand self service, broad network access, resource pooling, rapid elasticity, dan measured service, yang menjanjikan efisiensi dan efektifitas operasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada organisasi. Permasalah pada CC dalam mendukung kinerja Lembaga Pemerintahan masih menjadi belum perhatian khusus. Artikel ini memaparkan hasil migrasi data center berbasis CC (Virtual Private Data Center) yang diterapkan pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Model penerapan ini diharapkan bisa menjadi acuan untuk instansi pemerintah lain yang memiliki karakteristik dan serumpun dengan LIPI maupun instansi pemerintah lain dalam melaksanakan pengelolaan TIK untuk bisa lebih banyak mendapatkan manfaat dari CC sehingga efektifitas dan efisiensi pengelolaan TIK dapat tercapai. "
Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Informasi Ri, [Date of publication not identified]
352 JPPKI 6:2 (2015)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Wahyu Setyo Prabowo
"Keuntungan Cloud Computing (CC) merupakan teknologi baru yang mempunyai karakteristik on-demand self service, broad network access, resource pooling, rapid elasticity, dan measured service, yang menjanjikan efisiensi dan efektifitas operasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada organisasi. Permasalah pada CC dalam mendukung kinerja Lembaga Pemerintahan masih menjadi belum perhatian khusus. Artikel ini memaparkan hasil migrasi data center berbasis CC (Virtual Private Data Center) yang diterapkan pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Model penerapan ini diharapkan bisa menjadi acuan untuk instansi pemerintah lain yang memiliki karakteristik dan serumpun dengan LIPI maupun instansi pemerintah lain dalam melaksanakan pengelolaan TIK untuk bisa lebih banyak mendapatkan manfaat dari CC sehingga efektifitas dan efisiensi pengelolaan TIK dapat tercapai. "
Kementerian Komunikasi dan Informasi Ri, 2015
384 JPPKI 6:2 (2015)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Editha Dewi Purnamasari
"Tata Kelola Teknologi Informasi merupakan bagian yang harus dikelola secara baik dikarenakan sangat penting untuk organisasi dalam mencapai tujuan dan strateginya. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kapabilitas Tata Kelola Teknologi Informasi di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Padang Lawas Utara dengan kerangka kerja COBIT 2019. Hal ini dilakukan untuk mengetahui informasi ketercapaian tingkat kapabilitas pada proses Tata Kelola di tempat studi kasus.Penelitian ini mengumpulkan data secara kualitatif yaitu melakukan wawancara dengan semi-terbuka bersama tiga responden yaitu Ketua Bidang Layanan E-Governance dan LPSE, Ketua Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi, dan Kasubbag Keuangan, data ini merupakan data primer. Kemudian melakukan analisis dokumen untuk data sekundernya. Penelitian ini melakukan Pengolahan data dengan secara kuantitatif menggunakan kuesioner yang dibagikan dan dibuat berdasarkan aktivitas pada proses panduan kerangka kerja COBIT 2019 dan dilakukan validasi terhadap hasil tingkat kapabilitas dengan kodefikasi hasil wawancara maupun analisis dokumen organisasi. Dalam menganalisa adopsi teknologi COBIT 2019 dilakukan untuk menilai tingkat kapabilitas saat ini di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Padang Lawas Utara. Hasil dari penelitian ini adalah menginformasikan bahwa tingkat kapabilitas berada pada level 1 yaitu Performed. Sehingga rekomendasi terhadap penelitian ini adalah perancangan aktivitas yang disarankan dari panduan kerangka kerja COBIT 2019. Perlu adanya budaya transparansi, dokumentasi, dan prioritas dalam pengelolaan layanan TIK dan E-Governance sehingga dapat digunakan sebagai komunikasi ke pihak pemangku kepentingan dalam meninjau terselenggarakannya harapan sesuai dengan tujuan orgnisasi.
Information Technology Governance is a part that must be managed properly because it is very important for the organization in achieving its goals and strategies. This study aims to measure the level of capability of Information Technology Governance at the Communication and Information Office of North Padang Lawas Regency with the COBIT 2019 framework. This is done to find out information on the achievement of the capability level in the Governance process in the case study site. This study collects qualitative data. Namely conducting semi-open interviews with three respondents, namely the Head of the E-Governance and LPSE Services Division, the Head of the Information and Communication Technology Division, and the Head of the Finance Subdivision, this data is primary data. Then do document analysis for secondary data. This study carried out data processing quantitatively using questionnaires that were distributed and made based on activities in the COBIT 2019 framework guide process and validated the results of the capability level with the codification of interview results and analysis of organizational documents. In analyzing the adoption of COBIT 2019 technology, it was carried out to assess the current level of capability at the Communication and Information Office of North Padang Lawas Regency. The result of this research is to inform that the capability level is at level 1, namely Performed. So the recommendation for this research is the design of activities suggested from the COBIT 2019 framework guidelines. There needs to be a culture of transparency, documentation, and priorities in the management of ICT and E-Governance services so that they can be used as communication to stakeholders in reviewing the implementation of expectations in accordance with the objectives organization."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Yasmin Naila Rachmat
"Employer attractiveness berarti daya tarik tempat pemberi kerja yang mana menjadi salah satu kekuatan agar tempat kerja tersebut dapat bersaing di tengah talent war utamanya di era pasca pandemi. Penelitian ini membahas mengenai analisis studi komparatif dari employer attractiveness dari tech startup, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan instansi pemerintah pusat sebagai tiga jenis perusahaan yang telah mengalami transformasi hingga kini di era pasca pandemi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pengambilan data menggunakan kuesioner. Pengambilan sampel menggunakan metode quota sampling atas dua kelompok sampel yang terkumpul 136 responden mahasiswa Universitas Indonesia dan 131 responden mahasiswa Universitas Bina Nusantara. Analisis data dalam penelitian ini meliputi analisis statistik deskriptif, uji Kruskal-Wallis, dan uji Mann-Whitney. Data penelitian diolah menggunakan menggunakan software IBM SPSS Statistics 22. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat employer attractiveness atas ketiga objek penelitian dengan yang tertinggi hingga terendah adalah tech startup, BUMN, dan instansi pemerintahan pusat. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat employer attractiveness pada ketiga objek penelitian. Selain itu, perbandingan employer attractiveness tiap objek penelitian pada dua kelompok responden menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang tidak signifikan pada employer attractiveness tech startup dan terdapat perbedaan signifikan pada employer attractiveness BUMN dan employer attractiveness instansi pemerintahan pusat.
Employer attractiveness means the attractiveness of the place of employment which is one of the strengths so that the workplace can compete in the midst of talent wars, especially in the post-pandemic era. This research discusses a comparative study analysis of the employer attractiveness of tech startups, State-Owned Enterprises (BUMN), and central government agencies as three types of companies that have undergone transformation until now in the post-pandemic era. The approach used in this research is quantitative research with data collection using a questionnaire. Sampling using the quota sampling method for two sample groups collected 136 respondents of University of Indonesia students and 131 respondents of Bina Nusantara University students. Data analysis in this study includes descriptive statistical analysis, Kruskal-Wallis test, and Mann-Whitney test. The results of this study indicate that there are differences in the level of employer attractiveness of the three research objects with the highest to the lowest being tech startups, BUMN, and central government agencies. The research data was processed using IBM SPSS Statistics 22 software. The comparison results show that there are differences in the level of employer attractiveness in the three research objects. In addition, the comparison of employer attractiveness of each research object in two groups of respondents shows that there is an insignificant difference in the employer attractiveness of tech startups and there is a significant difference in the employer attractiveness of SOEs and the employer attractiveness of central government agencies."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library