Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ziefa Mahardani
Abstrak :
Pembahasan datam karya akhir ini adalah analisa strategic insourcing yang diimplementasikan oleh PT. X pada departemen billing & collection untuk pengembangan teknologi dan sumber daya manusia yang dimilikinya. Analisa juga dilakukan pada strategi outsourcing yang diterapkan sebelum pembentukan departemen tersebut, lalu dilanjutkan dengan proses pengambil alihan hingga pembahasan kinerja. Pada awal memulai bisnisnya, PT. X sebagai perusahaan utilitas yang mengambil alih manajemen dan asset perusahaan lama, dihadapkan pada situasi lingkungan bisnis yang tidak kondusif PT. X menghadapi berbagai tekanan baik dari pihak eksternal maupun internal. Kondisi yang ada pada saat itu adalah:
  • PT. X menghadapi tuduhan KKN karena melakukan penandatanganan kontrak pada masa orde baru sehingga menurut masyarakat kontrak itu seharusnya dibatalkan
  • Dari dalam perusahaan, PT. X harus menghadapi resistensi dan karyawan lama yang diambil alih oleh mereka, pada akhirnya karyawan lama sebagian besar bersedia bekerja sama namun bagian billing & collection masih belum mau bergabung.
Dalam menghadapi situasi seperti ini, perusahaan harus dapat mengelola berbagai sumber daya yang dimilikinya dengan seefektif dan seefisien mungkin, selain itu mereka juga harus menunjukan kinerja yang lebih baik dan perusahaan sebelumnya dan indikator yang jelas adalah perbaikan kualitas produk yang dapat dirasakan dalam waktu singkat. Untuk mencapai hasil dalam waktu yang singkat dan diliputi suasana ketidakpastian yang cukup tinggi, maka manajemen akhirnya memutuskan untuk melakukan Business Process outsourcing pada fungsi billing & collection, dengan rincian analisa faktor-faktor penyebab sebagai berikut.
  1. PT X harus mernpelajari terlebih dahulu budaya perusakìaan sebeLumnya dalani membentuk struktur organisasi dan sistem penagihan pada industri utility yang berlaku di Indonesia,
  2. Manajemen hams memfokuskan dahulu energi,konsentrasi dan waktunya pada segi operasional yang tingkat kepentingannya dianggap lebih tinggi
  3. Tingkat ketidakpastian alcan keberadaan perusahaan yang masih cukup tinggi
  4. Belum menguasai teknologi, baik instrumen, cara keqa, perangkat keras maupun perangkat lunak pada bagian billing and collection yang dipergunakan pada perusahaan lama
Setelah berjalan beberapa waktu, ternyata kinerja Business Process Oustsourcing ini tidak berjalan seperti yang diharapkan dan akhirnya kontrak tersebut tidak diperpanjang kembali karena beberapa faktor berikut:
  1. Permasalahan pelaporan yang tidak tepat waktu dan terpercaya
  2. Adanya usaha untuk mengintegrasikan sistem dan teknologi informasi
  3. Tidak adanya proses alih pengetahuan (transfer of knowledge )
  4. Adanya keluhan dari pelanggan
Setelah menghentikan proses outsourcing tersebut perusahaan memutuskan untuk melakukan proses insourcing dengan model kerja sama yang mengkombinasikan kebaikan dari insourcing dan outsourcing. Bentuk kerjasama yang dilakukan adalah antara pihak eksternal, dalam hal ini adalah konsultan, dengan pihak internal / karyawan. dalam mengembangkan perangkat lunak aplikasi pada sistem dan teknologi informasi perusahaan. Model kerja sama tersebut dalam kaitannya dengan pengembangan sumber daya manusia sering disebut dengan strategic insourcing, dimana orang-orang konsultan bekerja bersama dalam satu team dengan karyawan perusahaan, saling bertukar pikiran berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan diawal kerja sama. Proses Insourcing ini telah berhasil menghasilkan kemajuan yang terlihat dari indikator kinerja yang melihat kembali faktor-faktor penyebab perusahaan menghentikan proses outsourcing, yaitu:
  1. Pelaporan menjadi tepat waktu dan terpercaya karena dihasilkan oleh perusahaan sendiri
  2. Sistem dan teknologi informasi telah terintegrasi dan sesuai dengan strategi korporat
  3. Proses penciptaan pengetahuan pada perusahaan beijalan dengan baik
  4. Keluhan dari pelanggan mengenai billing sudah berkurang drastis
Dari strategi sourcing yang telah dilakukan PT. X, terlihat bahwa perusahaan harus melakukan penyesuaian agar model sourcing yang dipìlih tidak berbenturan dan sesuai dengan kondisi lingkungan bisnis, baik internal maupun eksternal. Manajemen harus bisa menganalisa sejak dini kebaikan dan keburukan proses sourcing yang dilakukannya, apakah telah sesuai dengan strategi dan misi perusahaan dan bagaimana dampaknya pada kinerja organisasi saat ini maupun dimasa yang akan datang.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T4757
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghearani Febdiastri
Abstrak :
The market growth of printing industry in Indonesia is followed by the emerging of new companies in this business. This phenomenon forces Ref Graphika, as incumbcnts in a middle-size company in Jakarta, to create strategy that not only to make them survive, but also to gain more pieoes of the market cake. In 2006, the company applies new strategy in the marketing section to focus on the targeted markets that still grow. Those new market are corporate and publisher. Apparently, the strategic changes that the company’s brought in 2006 somehow are not only increase their profit, but also increase its cost, especially in outsourcing cost This company is outsourcing some of their processes to the suppliers. One way to decrease the outsourcing cost is by recalculating the possibility of this process to outsource or to insource. Just before, the decision to outsource or insource a production process is only based on the machine existence in the workshop. The company invests machines one by one as they gain the Capital. Along the way, they reduce the number of process outsourced. And the question will be, is the investment decision at that time is really the best strategy? This question arose because the decision of insourcing in will lead to a long-term investment. For a growth company that has only owner’s wealth equity, the miscalculation regarding this decision might be a boomerang attack the company itself. Because once the decision of making investment has been made; those investments are hardly be liquid back. Even though there is possibility to liquid the investment, there will be lost that cannot be refundable. This thesis is try to bring up on how the decision of investments should be made through insourcing/outsourcing decision. The methods that will be bringing up in this thesis is not only specific on cost calculation, but also will consider the qualitative methods. As the cost calculation will use the relevant cost on comparing the cost different among these two altematives, the qualitative methods will include the analyzing the company’s strategy combined with other risk consideration regarding to outsourcing/insourcing consideration, such as of quality, delivery, and continuity of the process.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26595
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ismanto
Abstrak :
ABSTRAK
Pembauran teknologi dan layanan telekomunikasi dan informasi menciptakan kesempatan baru untuk mendesain ulang berbagai jasa, termasuk layanan telepon. Menurunnya biaya operasi dan investasi layanan telepon Internet memberikan pembenaran yang baik atas Insourcing layanan telepon bagi perusahaan-perusahaan besar.

PT RS sebagai perusahaan outsourcer bagi layanan teknologi informasi dan telekomunikasi perusahaan-perusahaan Kelornpok LSL, mengenali peluang ini untuk menambah layanan yang diberikan kepada pelanggannya, PT RS melakukan kerjasama pengembangan layanan telepon internet dengan salah satu perusahaan dalam grup tersebut. Pada tahap awal ini dilakukan evaluasi penerapan layanan ini pada tiga cabang besar di Surabaya, Ujungpandang dan Palembang.

Sebagai langkah awal, PT RS melakukan evaluasi sumberdaya teknologi informasi dan telekomunikasi yang dimiliki perusahaan tersebut. Sumberdaya teknologi merupakan faktor utama dalam menerapkan layanan ini karena pertimbangan kualitas layanan yang mengambil patokan (benchmark) kualitas layanan telepon yang saat ini digunakan.

Selain itu, PT RS harus mengevaluasi rnanfaat insourcing menggunakan analisis nilai proyek untuk melihat perbandingan biaya dan manfaat dari upaya insourcing tersebut. Dan mengevaluasi perkiraan kualitas layanan bila diimplementasikan agar didapat kualitas yang sesuai dengan kualitas patokan.

Dalam memperkirakan kualitas layanan yang akan diperoleh, PT RS menggunakan persyaratan teknis dan pembuat perangkat dan menggunakan analisis sistem antrian untuk melihat tingkat ketersedjaan layanan terhadap kebutuhan, Spesifikasi dan pembuat perangkat memberikan jaminan kualitas layanan setara Telkom bila dipenuhi. Sedangkan analisis sistem antrian memberikan gambaran tingkat ketersediaan layanan sesuai dengan beban permintaan Layanan. Beban permintaan layanan merupakan data historis pemakaian layanan telepon antara ketiga cabang dengan kantor pusat pada bulan Januari 2001.

Hasil dari penelitian ini berupa peluang untuk mengoptimalkan penggunaan jaringan teknologi informasi perusahaan untuk menurunkan biaya pemakaian telepon antan kantor kantor cabang perusahaan. Pada penelitian ini, walaupun beban penggunaan layanan sangat rendah (kemungkinan menunggu dalam antrian maksimal 11%), upaya Insourcing telah memperoleh pembenaran secara keuangan dengan mendapatkan nilai bersih positif. Sedangkan biaya telepon dari ketiga kantor cabang ke kantor pusat menjadi tidak ada karena jaringan Internet merupakan biaya tetap yang sudah ada sebelumnya. Untuk lingkup ketiga cabang tersebut saja, proyek mempunyal nilai bersih saat ini (Net Present Value) sebesar Rp 259.430.37 1 untuk jangka dua tahun.

Melihat perubahan lingkungan eksternal, maka upaya lnsourcing merupakan upaya untuk menyeimbangkan kekuatan menawar dari perusahaan sebagai pelanggan Telkom atas hak memperoleh pelayanan pelanggan yang baik.

Pada saat ¡ni, Dewan Perwakilan Rakyat dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia telah menyetujui rencana kenaikan tarif layanan tetepon dan Telkom. Dengan upaya insourcing layanan telepon antar cabang-cabang perusahaan memberikan kepastian biaya dan menghindari kecenderungan meningkatnya biaya layanan telepon.

Pada penelitian ini data yang tersedia adalah rincian pemakaian telepon dari ketiga cabang ke kantor pusat pada bulan Januari 2001. Keterbatasan data ini mengakibatkan evaluasi manfaat insourcing tidak menyeluruh pada lingkup korporat. Akibat yang lain adalah penyeimbangan komitmen dan fleksibilitas investasi teknologi informasi tidak mendapatkan hasil yang optimal karena Iingkup penelitian terbatas pada ketiga cabang tersebut. Kami menyarankan agar diadakan penelitian untuk mengkaji penerapan layanan telepon Internet pada perusahaan dengan lingkup korporat untuk dijadikan patokan bagi perusahaan-perusahaan lain.
2001
T3017
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library