Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jimmy Sakti Nanda Berguna
Abstrak :
Peningkatan angka operasi sectio caesarea, kebutuhan untuk meningkatkan pelayanan perioperatif yang memprioritaskan keselamatan pasien (patient safety) menjadi semakin mendesak. Enhanced Recovery After Caesarean Surgery telah diadopsi secara luas selama 10 tahun terakhir dipercaya dapat meningkatkan luaran klinis pascaoperasi. penelitian ini dirancang mengevaluasi implementasi serta memberikan rekomendasi penerapan ERACS di RS Permata Depok protokol ERACS yang diterapkan di RS Permata Depok belum pernah dievaluasi dari sudut pandang input, proses, dan output. Penelitian ini merupakan penelitian kombinasi (mix methods). Desain kuantitatif yang dipilih adalah desain potong lintang. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Permata Depok, pada bulan September-Desember 2023. Hasil penelitian didapatkan bahwa dari segi input terdapat perbedaan daftar tilik pada edukasi preoperatif dan manajemen post-operatif SDM yang terlibat dalam ERACS sudah mencukupi, kecuali perawat anestesi. Fasilitas penunjang rumah sakit seperti gedung IGD, kamar bersalin, kamar operasi, dan ruang rawat sudah memadai untuk mengakomodasi kebutuhan ERACS. Obat-obatan yang tersedia di rumah sakit dari segi jumlah dan varian sudah memadai. Dari segi proses didapatkan bahwa kepatuhan terhadap protokol ERACS yang dinilai dari kelengkapan pengisian daftar tilik masih rendah yaitu 78%. Dari segi output didapatkan bahwa lama rawat inap SC ERACS lebih cepat, waktu hingga mobilisasi pasien SC ERACS lebih cepat yaitu 6 jam, kejadian infeksi luka operasi 0%, pasien 100% merasa puas. Perlu adanya pengkajian ulang terhadap daftar tilik, peningkatan teknologi digital, dan analisis ulang agar dapat diterapkan pada pasien JKN. ......By the increasing of the caesare sectio operation, the needs to increase periopratif service prioritizing patient’s safety become urgent. Enhanced Recovery After Caesarean Surgery being addopted broadly in the past 10 years is believed can enhance clinical output post operation. This study was designed to evaluate the implementation and also to sugggest recommendations regarding the ERACS’s implementation at RS Permata Depok. The applied ERACS’s protocol at RS Permata Depok had been not evaluated from the view of input, process, and output. The design used to reply question from this study is mix method qualitative and quantitative by sequential exploratic’s design. The used qualitative’s approach is fenomenology’s approach. The choosen quantitative design is cross-sectional design. This study was conducted at Rumah Sakit Permata Depok from September to December 2023. The obtained result is from input there were differences at preorative education’s checklist and post operation management SDM involved in ERACS was sufficient except anestacy nurse. ICU Building, birthting room, operation room, inpatient room, also were sufficient to accommodate ERACS’s need. Drugs availability at hospital were also suficient both of variety and quantity. From a process perspective, the compliance to the ERACS’s protocol based on the checklist filled form’s completeness was low scoring, 78%. From output’s perspective gained that length of stay was short. Duration time to patient’s mobility was faster, 6 hours. Incident of wound inspection such as the wound post operation 0%. 100% people feel satisfied. It recommends restudying to digital technology improvement and re-analyzing to be applied to JKN patient.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia;Fakultas Teknik Universitas Indonesia;Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia;Fakultas Teknik Universitas Indonesia;Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia;Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kessa Ikhwanda
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang Evaluasi Penyelenggaraan Sistem Surveilans Migrasi Malaria di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sabang. Jenis penelitian ini adalah kualitatif untuk mengetahui gambaran komponen input, proses, dan output dari pelaksanaan program. Data penelitian diperoleh melalui wawancara terhadap informan kunci yang merupakan tenaga kesehatan yang terlibat dalam program tersebut yaitu Kepala KKP, Kepala Seksi PRL KLW, Pelaksana JFT Entomolog Kesehatan, Dokter, Perawat, dan tenaga LAB. Hasil penelitian menunjukan bahwa masih adanya evaluasi terkait dengan komponen input dan juga proses dalam pelaksanaan. Saran untuk ke depan perlu diadakannya penyediaan tenaga yang mumpuni, pelatihan spesifik, kerjasama lintas sektor, dan juga pengembangan penelitian lebih lanjut. ......This research discusses about evaluation on malarian migration surveillance system implementation at sabang rsquo s port health quarantine 3rd class. The type of this research is qualitative to know the description component of input, process, and output of program implementation. The research data was obtained through interviews of key informants who are health workers involved in the program, there are Head Office, Section Head of PRL KLW, JFT of Health Entomologists, Doctor, Nurse, and laboratory staff. The results show that there is still an evaluation related to input and processes component in the implementation. Suggestions for the future that need to be held is to provide qualified personnel, specific training, cross sector cooperation, and also further research development.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soraya Risanda
Abstrak :
Hipertensi merupakan salah satu penyebab utama kematian dini di seluruh dunia. Data WHO menunjukkan sekitar 1,13 miliar orang di dunia menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia tidak menyadari bahwa mereka memiliki hipertensi dan 1 dari 5 orang dengan hipertensi yang tidak terkontrol. Pada tahun 2025 sekitar 29% orang dewasa diseluruh dunia memiliki hipertensi dan diperkirakan setiap tahunnya 10,44 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya. Asia Tenggara berada di posisi ketiga tertinggi dengan prevalensi 25% terhadap total penduduk. Di Asia Tenggara, beberapa negara sudah melaksanakan skrining hipertensi pada usia produktif, namun penelitian yang dilakukan masih sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan skrining dalam penemuan jumlah kasus Hipertensi pada usia produktif (15-59 Tahun) di Asia Tenggara. Penelitian ini merupakan studi kualitatif menggunakan metode Literature review dengan basis data Google Scholar, PubMed, dan PMC. Pendekatan yang digunakan yaitu Input Process Output (IPO) agar penelitian lebih terarah. Hasil pencarian yang memenuhi kriteria inklusi hanya Vietnam, Thailand, dan Malaysia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skrining efektif dalam menyaring pasien hipertensi yang tidak terdiagnosis dan tidak terkontrol yaitu studi di Vietnam 28,7% penduduk usia produktif terdiagnosis hipertensi dan 37,7%  dari mereka tidak terkontrol, di Thailand 40% penduduk usia produktif tidak menyadari bahwa mereka hipertensi dan 50,8% dari mereka tidak terkontrol, serta di Malaysia 32,4% penduduk usia produktif terdiagnosis hipertensi dan 40,5% dari mereka tidak terkontrol. Peneliti menyimpulkan bahwa skrining terbukti efektif dalam menemukan kasus secara dini dan menentukan penanganan serta diagnosis lebih lanjut. ......Hypertension is one of the worldwide leading causes of premature death. The WHO data shows about 1.13 billion people on hypertension in the world, that means 1 of 3 people in the world is unaware that they have hypertension and 1 of 5 people with uncontrolled hypertension. In 2025, about 29% of adults worldwide are having hypertension and are estimated that each year 10.44 million people died from hypertension and its complications. Southeast Asia is in the third highest position with a prevalence of 25% of the total population. In Southeast Asia, several countries have already carried out hypertension screening at their productive age, otherwise the conducted reasearch amount are limited. The objective of this research is to analyze the implementation of screening for the hypertension cases discovery in the productive age (15-59 years) in Southeast Asia. This research is a qualitative study using the Literature review method with Google Scholar, PubMed, and PMC databases. The study approach used in this research is Input Process Output (IPO) to produce more directed research. The countries which met the inclusion criteria were only Vietnam, Thailand and Malaysia. The research shown that screening was effective to detect any undiagnosed and uncontrolled hypertension patient. The study in Vietnam shown that 28.7% of the productive aged inhabitants had hypertension and 37.7% of them were uncontrolled, in Thailand 40% of the productive aged inhabitants were unaware that they were having hypertension and 50,8% of them were uncontrolled; and in Malaysian 32,4% of the productive aged inhabitants were having hypertension and 40,5% of them were uncontrolled. The researchers concluded that screening proved effective in finding cases early in order to determine any further treatment and diagnosis.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Rachelyca Febriantoputri
Abstrak :
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) menjadi salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran serta meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangai keluarga sehingga layanan yang diterima lebih komprehensif dan tidak hanya berfokus pada kegiatan dalam gedung. Kunjungan keluarga yang dilakukan menggunakan 12 indikator PHBS. Namun hingga awal Oktober tahun 2018 tercatat baru 26,80% keluarga yang sudah didata oleh Puskesmas dari target 100% di tahun 2019. Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten merupakan Provinsi dengan angka pendataan tertinggi nasional namun angka cakupan kunjungannya rendah yaitu kurang dari 50% (<50%). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hambatan kegiatan pendataan keluarga PIS-PK di Puskesmas menggunakan pendekatan input-proses-output dan desain studi literature review>. Hasil penelitian menunjukkan ketersediaan sumber daya, dana, sarana dan prasarana, serta metode yang digunakan belum memadai sehingga kegiatan tidak berjalan sesuai rencana, minimnya keterlibatan lintas sektor, pelaksanan pendataan yang bermasalah, dan kegiatan penilaian yang tidak dilakukan rutin. Sehingga perlu adanya keterlibatan dan komitmen yang tinggi dari seluruh petugas Puskesmas untuk mempengaruhi keterlibatan lintas sektoral dalam menyelesaikan hambatan kegiatan pendataan PIS-PK. ...... The Healthy Indonesia Program with the Family Approach (PIS-PK) is one of many way for Puskesmas to increase the reach of targets and increase access to health services in the working area by visiting families so that the services received are more comprehensive and not only focus on indoor activities. Family visits were carried out using 12 PHBS indicators. However, as of early October 2018, only 26.80% of families had been recorded by Puskesmas from the target of 100% in 2019. North Sumatera, West Java, Central Java, East Java, and Banten province were the provinces with the highest national data collection but their coverage rates visits were low at less than 50% (<50%). This study aims to analyze the barriers of PIS-PK family data collection activities at the Puskesmas using the input-process-output approach with literature review study. The results showed the availability of resources, funds, facilities and infrastructure, as well as the methods used were inadequate so that activities did not go according to plan, lack of cross-sector involvement, implementation of problematic data collection, and assessment activities that were not carried out routinely. So there is a need for high involvement and commitment from all Puskesmas staff to influence cross sectoral involvement in resolving the barriers to PIS-PK data collection activities.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyan Handayani
Abstrak :
ABSTRAK
Pemanfaatan fasilitas kesehatan untuk pertolongan persalinan melalui Puskesmas MampuPONED masih rendah dan menyebabkan keterlambatan penanganan kegawatdaruratanyang berdampak pada peningkatan AKI dan AKB. Kota Depok memiliki 7 PuskesmasMampu PONED namun cakupan persalinan di PONED hanya 3,9 dari jumlah persalinanoleh tenaga kesehatan pada tahun 2016 dan berdasarkan Renstra Dinas Kesehatan KotaDepok tahun 2016 -2021 akan menambah 4 Puskesmas Mampu PONED. Penelitian inibertujuan untuk melihat sejauh mana langkah-langkah program PONED sudahdilaksanakan serta diketahuinya apa yang menjadi hambatan dalam implementasi program.Penelitian kualitatif dilakukan pada 7 Puskesmas mampu PONED Kota Depok bulanDesember 2017 sampai Januari 2018. Informan berjumlah 38 orang terdiri dari pemangkukebijakan di level Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas PONED, bidan koordinatorPONED serta bidan pelaksana PONED. Untuk mendapatkan hasil yang valid, penelitimelakukan triangulasi data dengan teknik WM FGD dan telaah dokumen yang berkaitanimplementasi PONED. Hasil penelitian berdasarkan unsur input sudah berjalan namunbelum optimal, sumber daya manusia belum dipersiapkan dengan baik kuantitas maupunkualitasnya, belum tersedianya SOP diseluruh Puskesmas PONED. Unsur proses belumoptimal, komunikasi belum efektif tentang tujuan kebijakan dari penentu kebijakan kepadapelaksana, pada aspek disposisi belum semua pemangku kebijakan memberikan sikap yangpositif terhadap implementasi PONED, aspek birokrasi belum semua PONED memilikistruktur organisasi dan aspek lingkungan sosial belum berperannya lintas program danlintas sektor dalam mendukung kegiatan. Unsur output belum optimal, belum dilakukanpengolahan dan analisa data hasil pelayanan dan belum adanya kegiatan monitoring danevaluasi secara simultan. Kesimpulan didapatkan 2 Puskesmas mampu PONED sudahdengan memenuhi 9 dari 10 indikator yang ditetapkan dalam analisis implementasiPONED, sedangkan 5 Puskesmas mampu PONED lainnya belum optimal. Rekomendasiperlu adanya alokasi dana untuk peningkatan kuantitas dan kualitas SDM, refreshingprogram PONED kepada pelaksana dan lintas sektor, meningkatkan pengetahuan danpemahaman pelaksana kebijakan tentang implementasi PONED melalui kegiatanmonitoring dan evaluasi secara berkala agar menguatkan disposisi.Kata kunci: analisis implementasi, Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar,input,proses, output
ABSTRACT
Emergency services in neonatal obstetrics is one of the strategies to reduce Utilization ofhealth facilities for delivery assistance through BEONC is still low and causes delays inemergency handling which impact on the increase of MMR and IMR. Depok City has 7BEONC but the delivery coverage in BEONC is only 3.9 of total deliveries by healthpersonnel in 2016 and based on Renstra Depok Health Department year 2016 2021 willadd 4 BEONC. This study aims to examine the extent to which the measures of theBEONC program have been carried out as well as knowing what are the obstacles in theimplementation of the program. Qualitative research was carried out at 7 BEONC DepokCity in December 2017 until January 2018. The informants were 38 persons consisted ofpolicy makers at Health Service level, Head of BEONC, coordinator of BEONC and healthofficer. To obtain valid results, researchers conducted data triangulation with WM FGDtechniques and document review related to the implementation of BEONC.The result based on input has been implemented but not optimal, human resource does notprepared with good quality and quantity, unavailability of SOP on all EmONC. Theelements of the process are not optimal, communication has not been effective about thepolicy objectives of the policy makers, the disposition aspects have not all the stakeholderswho provide a positive to the implementation of EmONC, on the bureaucracy aspect not allof EmONC have the organizational structure. On social environment aspects cross programand cross sector has not support in the implemention of EmONC. The output element hasnot been optimal, no data processing and analysis of data and there is no monitoring ofactivities and reports simultaneously. Found 2 of EmONC already meet 9 of 10 indicatorsused in the implementation of EmONC, while 5 of EmONC not optimal. Recommendationsfor funding for increased quantity and quality of human resources, refreshing EmONCprograms for implementers and across sectors, increasing knowledge and understanding ofEmONC implementation through monitoring of activities and evaluations to add sharpdispositions.Key words analysisi of the implementation, Basic Emergency Obstetric Neonatal care,input, process, output
2018
T50921
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ema Herlinawati
Abstrak :
Di Kota Depok telah terjadi berbagai masalah pada anak seperti kekerasan, penelantaran maupun kesehatan anak. Pemerintah Kota Depok telah merespons dengan mengeluarkan kebijakan pembentukan Puskesmas Ramah Anak sebagai bagian dari Depok Kota Layak Anak dan diharapkan dapat menjadi solusi dari permasalahan-permasalahan di atas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana implementasi program Puskesmas Ramah Anak sudah dijalankan dan apa yang menjadi hambatan dalam implementasi program. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan menggunakan wawancara mendalam, telaah dokumen dan observasi. Wawancara mendalam dilakukan pada Informan kunci yaitu sebanyak 5 orang di Dinas Kesehatan, 8 orang di Puskesmas Ramah Anak (PRA) dan 20 pengguna PRA. Penelitian dilakukan di 4 PRA di Kota Depok sejak April – Mei 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek input sudah berjalan namun belum optimal, sumber daya manusia belum dipersiapkan dengan baik kuantitas maupun kualitasnya, belum tersedianya Standar Operating Procedure (SOP) diseluruh PRA. Unsur proses belum optimal, pengawasan dari Dinas Kesehatan belum efektif karena hanya dilaksanakan setahun sekali namun aspek lingkungan sosial sudah cukup mendukung dengan berperannya lintas program dan lintas sektor dalam kegiatan. Unsur output belum optimal, belum dilakukan pengolahan dan analisis data hasil pelayanan dan belum ada kegiatan monitoring dan evaluasi secara simultan. Kesimpulan didapatkan hanya ada 1 Puskesmas Ramah Anak yang sudah memenuhi seluruh indikator penyelenggaraan Puskesmas Ramah Anak yaitu Puskesmas Cilodong. Untuk Puskesmas Beji hampir mendekati sedangkan Cinere dan Tapos masih ada beberapa indikator yang belum berjalan optimal yaitu sarana prasarana, SOP, Penggerakan Tim Puskesmas untuk secara sadar melaksanakan program dan Output pada cakupan pelaksanaan kegiatan Pelayanan Kekerasan Terhadap Anak (KTA). Rekomendasi perlu adanya Pembuatan SOP di PRA, pelatihan Konvensi Hak Anak bagi petugas di PRA, Pelatihan KTA untuk memenuhi pelayanan Kekerasan Terhadap Anak, pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi dari Dinas Kesehatan minimal tiga bulan sekali dan alokasi dana untuk peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM).
The Depok City Government has approved the establishment of Puskesmas Ramah Anak as part of the Depok Kota Ramah Anak and is expected to be the solution to the above problems. The research program aims to see the extent of the implementation program. This study uses qualitative methods, using in-depth interviews, document review and observation. In-depth interviews were conducted at key informants, namely as many as 5 people at the Health Office, 8 people at the Puskesmas Ramah Anak (PRA) and 20 PRA users. The study was conducted in 4 PRAs in Depok City since April-May 2019. The results showed that the input aspect had not run optimally, human resources had not been well prepared for the quality of resources, the unavailability of Standard Operating Procedures (SOPs) throughout the PRA. The process is not yet optimal, supervision from the Health Office has not been effective because it is only carried out once a year. The environmental society supported enough through the cross programs and crosssector activities. Uncertain output is not optimal, processing and analysis of data from service results have not been carried out and there are no simultaneous monitoring and evaluation activities. The conclusion is that only 1 Puskesmas Ramah Anak in Cilodong has fulfilled all the indicators set by the Puskesmas Ramah Anak. Almost all Puskesmas in Beji Puskesmas fulfilled the indicators while in Cinere and Tapos still have a number of indicators that have not run optimally such as infrastructure, SOP, Puskesmas Role Team to fully implement the program and Output at the time of the implementation of the Pelayanan Kekerasan Pada Anak (KTA) consultation activity. Recommendations need to be made for SOPs in PRA, training for Child rights for officers in PRA, KTA Training for procurement of services for Violence Against Children, implementation of Monitoring and Evaluation from the Health Office at least once every three months and donations for improving quality and human resources (HR)).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52580
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfi Rustina Yuniati
Abstrak :
Evaluasi Kualitas Pelayanan Kesehatan Maternal Di Rumah Sakit Ponek DKI JakartaAlfi Rustina Yuniati, Arietta Pusponegoro, Omo Abdul MadjidDepartemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas IndonesiaJakarta Indonesia Latar belakang : Angka Kematian Ibu AKI di Indonesia sebagai salah satu indikator pembangunan kesehatan dasar masih menjadi pembahasan nasional. Berbagai studi melaporkan tentang estimasi kematian ibu yang luas, pada kisaran 350 hingga 400 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Saat ini di Indonesia seorang wanita meninggal dunia setiap jam akibat komplikasi kehamilan selama persalinan, rujukan ke rumah sakit yang terlambat atau pelayanan obstetri emergensi yang buruk. Penelitian mengenai evaluasi kualitas pelayanan maternal pada RSUD PONEK di DKI Jakarta masih belum dilakukan. Pada penelitian kali ini, peneliti ingin melihat gambaran kualitas pelayanan maternal pada RSUD PONEK, menggunakan Supervisi Fasilitatif yang merupakan metode evaluasi baku dari Jaringan Nasional Pelatihan Klinik ndash; Kesehatan Reproduksi JNPK-KR , pada 4 RSUD PONEK yang tersebar di wilayah DKI Jakarta yang telah mendapat pelatihan tim PONEK.Tujuan : Diketahuinya gambaran pelayan kesehatan maternal pada 4 RSUD PONEK di Jakarta.Metode Penelitian : Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode potong lintang. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif melalui penilaian langsung daftar tilik On the Job Training OJT dan kualitatif wawancara mendalam, observasi dan telaah data sekunder .Hasil : Standar Masukan Input sumber daya manusia dan perbaikan sarana pengendalian infeksi masih diperlukan sesuai standar PONEK. Standar Proses, kepatuhan pelayanan antenatal, intranatal dan penanganan kasus komplikasi maternal secara keseluruhan sudah baik dengan skor kepatuhan mencapai 100 . Standar luaran Output indikator angka kematian ibu dan juga rasio seksio sesaria yang masih cukup tinggi perlu dievaluasi kembali. Hal ini dikarenakan ke 4 RSUD ini merupakan pusat rujukan sekunder dari masing-masing wilayahnya.Kesimpulan : Evaluasi kualitas pelayanan kesehatan maternal di 4 RSUD PONEK DKI Jakarta masuk dalam kategori sedang.Kata kunci: Evaluasi pelayanan kesehatan maternal, Superfisi Fasilitasif, Input, Proses, Output, RSUD PONEK DKI Jakarta
Evaluation of Maternal Healthcare Quality in PONEK Hospital in JakartaAlfi Rustina Yuniati, Arietta Pusponegoro, Omo Abdul MadjidDepartement of Obstetrics and Gynecology Faculty of Medicine Universitas Indonesia ABSTRACTBackground Maternal mortality rate in Indonesia is being a national focal point as one of the basic healthcare development indicator.Aim To obtain information on maternal healthcare service in 4 hospitals with Comprehensive Emergency Obstetric and Neonatal Care PONEK in Jakarta.Methods This was a cross sectional study using direct quantitative measurement through On the Job Training OJT check list and qualitative evaluation by in depth interview, observation, and secondary data analysis.Results Improvement in input standards which are human resources and infection control facilities was necessary. In process standards, we found good results in antenatal and intranatal care compliance as well as maternal complication management with compliance score reaching 100 . Maternal mortality and caesarean section rate as indicators in output standards were still high and required further evaluation.Conclusion The quality of maternal healthcare in 4 PONEK hospitals in Jakarta reached medium score.Keywords Maternal healthcare evaluation, facilitative supervision, input, process, output, Jakarta PONEK Hospital
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfi Rustina Yuniati
Abstrak :
Latar belakang: Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sebagai salah satu indikator pembangunan kesehatan dasar masih menjadi pembahasan nasional. Berbagai studi melaporkan tentang estimasi kematian ibu yang luas, pada kisaran 350 hingga 400 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Saat ini di Indonesia seorang wanita meninggal dunia setiap jam akibat komplikasi kehamilan selama persalinan, rujukan ke rumah sakit yang terlambat atau pelayanan obstetri emergensi yang buruk. Penelitian mengenai evaluasi kualitas pelayanan maternal pada RSUD PONEK di DKI Jakarta masih belum dilakukan. Pada penelitian kali ini, peneliti ingin melihat gambaran kualitas pelayanan maternal pada RSUD PONEK, menggunakan Supervisi Fasilitatif yang merupakan metode evaluasi baku dari Jaringan Nasional Pelatihan Klinik-Kesehatan Reproduksi (JNPK-KR), pada 4 RSUD PONEK yang tersebar di wilayah DKI Jakarta yang telah mendapat pelatihan tim PONEK. Tujuan: Diketahuinya gambaran pelayan kesehatan maternal pada 4 RSUD PONEK di Jakarta. Metode Penelitian: Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode potong lintang. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif melalui penilaian langsung daftar tilik On the Job Training (OJT) dan kualitatif (wawancara mendalam, observasi dan telaah data sekunder). Hasil: Standar Masukan (Input) sumber daya manusia dan perbaikan sarana pengendalian infeksi masih diperlukan sesuai standar PONEK. Standar Proses, kepatuhan pelayanan antenatal, intranatal dan penanganan kasus komplikasi maternal secara keseluruhan sudah baik dengan skor kepatuhan mencapai 100 %. Standar luaran (Output) indikator angka kematian ibu dan juga rasio seksio sesaria yang masih cukup tinggi perlu dievaluasi kembali. Hal ini dikarenakan ke 4 RSUD ini merupakan pusat rujukan sekunder dari masing-masing wilayahnya. Kesimpulan: Evaluasi kualitas pelayanan kesehatan maternal di 4 RSUD PONEK DKI Jakarta masuk dalam kategori sedang.
Background: Maternal mortality rate in Indonesia as one of indicator of fundamental health development remain the major issue in the last decades. Studies reported that maternal mortality rates were estimated 350 to 400 mortality in 100.000 live birth. Contributing factors that may play role in this phenomenon might be complicated pregnancies, delayed in referral system, or bad onstetrical essential care. This study was conducted to observe dan evaluated the quality of maternal services in RSUD PONEK Jakarta using facilitative supervision, which was the standard evaluation methods in JNPK-KR, in several hospital in Jakarta. Objective: To observe maternal health service quality evaluation in PONEK based hospital in DKI Jakarta. Methods: Cross sectional approach, quantitave analaysis using checklist on On The Job Trainning (OJT) and qualitative analysis using deep interview, observation, and analysis of secondary data. Result: Input standart of human resources and revitalization of infection control fasilitiesstill need to be improved. Process standard, compliance of antenatal care and intranatal care as well as maternal complication management were good enough globally, with compliance up to 100%. Output standart of maternal mortality rate indicator and rates of cesarean section were still high. Hence it's needed to be evaluated. This 4 hospital are the center of secondary referral of each districs in Jakarta. Conclution: Evaluation of maternal health services in 4 RSUD PONEK in Jakarta were categorized as moderate.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library