Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Havelock, Ronald G.
Ann Arbor, Michigan: The University of Michigan, 1979
658.406 3 HAV p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Monger, Rod F.
New York, NY: The Free Press, 1988
658.514 MON m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fonseca, Jose
London and New York: Routledge, 2001
658.514 FON c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anthony, Scott D.
Abstrak :
Long-time innovation expert Scott D. Anthony draws on stories from his research and field work with companies like Procter & Gamble to demystify innovation. Anthony presents a simple definition of innovation, breaks down the essential differences between types of innovation, and illuminates innovation's vital role in organizational success and personal growth. This unique hybrid of professional memoir and guidebook also provides a powerful 28-day program for mastering innovation's key steps. With a wealth of illustrative case studies and vignettes from a range of companies around the globe, this playbook is a must-read for anyone seeking to turn themselves or their companies into true innovation powerhouses
Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2016
658.406 3 ANT l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Trias de Bes, Fernando, 1967-
Abstrak :
Innovate or Die! Companies that cannot innovate and develop new products, strategies and technologies to keep ahead in today's fastpaced market will not succeed. Companies need a systematic framework so innovation can occur at any level of the organization. The A-F Model is a step-by-step process for developing a successful culture of innovation, bringing together the different individuals and groups across the organization for ideas to be created, developed and implemented.
Basingstoke: Palgrave Macmillan, 2011
658.514 TRI w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Mukti Wibowo
Abstrak :
Tesis ini berjudul 'Pengaruh Kapabilitas Inovasi dan Manajemen Inovasi terhadap Kinerja Inovasi Organisasi Pemerintahan'. Inovasi dapat mempengaruhi dan meningkatkan kinerja organisasi baik itu di sektor swasta maupun di sektor publik, sementara kinerja organisasi melalui manajemen inovasi tidak dapat dicapai pula tanpa adanya sumber daya dan kapabilitas yang mendukung organisasi khususnya dalam kondisi lingkungan yang berubah. Tesis ini bertujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan peran kapabilitas inovasi dalam pengelolaaan manajemen inovasi organisasi sektor publik dan dampaknya terhadap kinerja inovasi organisasi pemerintahan. Penelitian ini bersifat kuantitatif, di mana data penelitian dikumpulkan melalui survei kuesioner dari para kelompok kerja unit layanan pengadaan (Pokja ULP) Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) yang ada di berbagai unit kerja utama pada lingkungan Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa strategi inovasi dan pembelajaran organisasi mempengaruhi pengembangan kapabilitas inovasi, sementara kapabilitas inovasi mempengaruhi keseluruhan tahap pada manajemen inovasi. Selanjutnya manajemen inovasi juga berpengaruh terhadap keseluruhan dimensi kinerja inovasi organisasi. ......The title of this thesis is 'The influences of innovation capabilities and innovation management to the innovation performance of government organization'. Innovation can affect and improve the performance of both organizations in the private sector as well as in the public sector, while the organization performance through innovation management can not be achieved without the availability of the resources and capabilities that support the organization, especially in changing environmental conditions. The purpose of this study is to describe and explain the role of innovation capabilities on innovation management of public sector organization and its effect to the innovation performance of government organization.   This research using quantitative approach methods, through questionnaire survey to the team work of Electronic Procurement Service Unit on The Secretariat General of The Ministry of Education and Culture. The results of this study found that innovation strategies and organizational learning affect the development of innovation capabilities, while innovation capabilities affect the overall stage of innovation management. Furthermore, innovation management also affects the overall dimensions of organizational innovation performance.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T52023
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Avanti Fontana
Abstrak :
Hingga saat ini, inovasi di Asia masih merupakan subjek yang belum menjadi perhatian utama banyak pihak. Namun demikian, banyak perubahan telah dan sedang terjadi di Asia dan inovasi akan menjadi mesin utama penggerak pertumbuhan ekonomi di wilayah ini. Pertanyaannya, bagaimana manajemen inovasi di negara-negara Asia Tenggara; bagaimana manajemen inovasi pada perusahaan-perusahaan di Asia Tenggara? Bagaimana Indonesia mengejar ketertinggalannya? Dalam konteks ini, satu-satunya cara untuk terus hidup dan makmur di pasar adalah dengan melakukan inovasi. Tulisan ini menunjukkan konteks manajemen inovasi di Asia dan faktor yang mempengaruhi implementasi manajemen inovasi di wilayah ini. Penulis menunjukkan faktoryang menghambat implementasi inovasi dan faktor organisasional yang memfasilitasi pelaksanaan salah satu prinsip manajemen inovasi, serta bagaimana integrasi organisasi dapat berefek langsung terhadap kinerja inovasi. Tulisan yang dikembangkan dari hasil studi De Meyer & Garg (2005) dan studi eksplorasi penulis diakhiri dengan kesimpulan tantangan dan peluang manajemen inovasi di Asia dan skenario riset lanjutannya.
2006
MUIN-XXXV-8-Agust2006-3
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Alfan Ihsanuddin
Abstrak :
Semakin tingginya kompetisi bisnis, mendorong perusahaan untuk terus melakukan inovasi, bahkan inovasi telah berkembang menjadi salah satu kunci keunggulan bersaing. Merujuk pada rerangka konseptual rantai nilai inovasi, proses inovasi dipandang sebagai tiga tahap yang sifatnya sekuensial yaitu penggalian ide, pengembangan ide dan penyebaran ide. Keberhasilan inovasi suatu organisasi sangat ditentukan oleh kesesuaian antara kapabilitas esensi rantai nilai inovasi yang dimiliki dengan strategi inovasi yang dipilih, apakah sebagai need seekers, market readers atau technology drivers. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pengamatan penulis akan kurangnya inovasi di PT SW yang menyebabkan perusahaan tersebut sulit bersaing di industri teknologi informasi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi permasalahan pada rerangka rantai nilai inovasi dan mengajukan usulan solusi pemecahan atas permasalahan tersebut. Solusi yang diajukan merujuk pada rerangka konseptual strategi inovasi, rantai nilai inovasi dan manajemen inovasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT SW secara umum lemah dalam proses inovasi perusahaan di mana rantai nilai paling lemah terletak pada tahap pengembangan ide. Tahap pengembangan ide menjadi bottleneck yang membatasi kemampuan inovasi perusahaan. Kapabilitas esensial rantai nilai inovasi yang dimiliki perusahaan juga belum mendukung strategi inovasi market readers. Permasalahan utama yang berhasil diidentifikasi adalah ketatnya seleksi proyek, lemahnya analisis untuk menerjemahkan kebutuhan konsumen dalam proses pengembangan produk, kurangnya akses teknologi dari prinsipal dan terakhir adalah kurangnya kemampuan manajemen proyek. Permasalahan tersebut menyebabkan terbatasnya ide yang bisa direalisasikan, lambatnya peluncuran produk dan kualitas produk yang kurang memenuhi kebutuhan konsumen. Usulan solusi ditujukan untuk mengatasi secara spesifik permasalahan yang terjadi. Disamping itu, penulis juga mengajukan usulan dengan mengacu pada prinsip-prinsip manajemen inovasi yang mendukung keberhasilan inovasi secara menyeluruh.
Highly business competition leads firms to leverage their innovation, and furthermore innovation has become a firm`s competitive advantage. The innovation value chain, view presents innovation as a sequential, three-phase process that involves idea generation, idea development and the diffusion of developed concept. Successful innovations in such organizations depend on the alignment between essential capabilities at every stage of the innovation value chain and the innovation strategies such as need seekers, market readers or technology drivers. The underlying background of this research based on the lack of innovation in PT. SW that leads the firm struggle in competing with other competitors in the information technology industry. The purpose of this research was to identify the problems referring to the innovation value chain concept and to propose solutions. The proposed solution referred to conceptual framework of innovation strategic, innovation value chain and innovation management. This research showed that the overall innovation process indicate a weakness condition and the firm categories as conversion-poor company, the weakest link in the innovation value chain lies on idea development phase. There is no alignment between essential capabilities and the market readers strategic innovation. The main problems identified in this research were: tights selection process policy in term of budget allocation, lack of business requirement analyzes into product development, lack of principal technology access, and lack of project management skills. These problems caused a limited number of project realization, bring products slowly to the market, and the product quality was under customer expectation. The proposed solution tends to overcome the problems. We also propose solutions which refer to the innovation management concepts in order to support the overall firm`s performance.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26606
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Donny Prasetya
Abstrak :
Di tengah maraknya kecenderungan untuk bersikap konservatif dan mengutamakan aspek prudensial di kalangan bankir, riset mengenai industri perbankan ini mencoba untuk mendapatkan pandangan baru atas paradoks yang dihadapi oleh bank Petahana dalam mengadopsi Inovasi Disruptif (Disruptive Innovation) dalam bentuk layanan perbankan tanpa cabang (branchless banking), untuk memperluas layanan keuangan ke segmen di bawah piramida perekonomian (Bottom of Pyramid). Meskipun ditengarai terdapat adanya potensi bisnis besar yang dapat diperoleh melalui penyediaan layanan bagi nasabah segmen dibawah piramida yang masih belum mendapatkan layanan pada saat ini (underbanked), pengamatan para peneliti atas praktek yang terjadi di pasar memperlihatkan bahwa hanya beberapa Petahana yang mampu untuk mengembangkan kapabilitas unik yang dibutuhkan untuk dapat merebut dan memperoleh kesempatan bisnis baru yang berbasis prinsip Inovasi Disruptif. Dalam rangka untuk mendapat resolusi dari adanya celah pengetahuan di mana pada pihak Petanaha terlihat memiliki kapabilitas yang terbatas untuk dapat merebut kesempatan berbasis prinsip invoasi disruptif; dan di pihak lainnya didorong kebutuhan untuk terus mengejar kesempatan bisnis baru; riset ini mengembangkan konstruk baru yang disebut sebagai Disruptive Innovation Seizing Capability (Kapabilitas Merebut Inovasi Disruptif), yang menghubungkan teori Inovasi Disruptif dengan teori Kapabilitas Dinamis (Dynamic Capability), dan berfungsi untuk menjadi kerangka kerja dalam mengidentifikasikan lebih jauh faktor-faktor yang memperkuat komitmen Petahana dalam mengejar potensi bisnis baru berbasis Inovasi Disruptif. Melalui penggunaan analisa berbasis Structural Equation Modeling (SEM) terhadap data 175 responden yang dikumpulkan dari 12 bank yang di Indonesia, Peneliti menemukan bahwa para Petahana didalam riset ini didorong oleh orientasi stratejik berbasis bertahan (Defensive Orientation), dan bukan didorong oleh orientasi stratejik yang berbasis agresivitas untuk meraih kesempatan di pasar. Temuan ini menimbulkan implikasi bahwa para Petahana yang menjadi responden dari riset ini dimotivasi oleh dorongan untuk melakukan efisiensi, yang berlawanan dengan pertanyaan resmi mengenai tujuan pengembangan layanan perbankan tanpa cabang, yaitu dalam rangka pengembangan pangsa pasar yang baru. Selain itu, riset ini juga menyangkal pendapat sebelumnya atas pentingnya konsensus sebagai salah satu faktor pendorong adopsi Inovasi Disruptif. Secara keseluruhan, riset ini memberikan kontribusi teoretis dalam bentuk perluasan pengetahuan mengenai teori Kapabilitas Dinamis, melalui bukti empiris atas hubungan Kapabilitas Dinamis dengan Inovasi Disruptif. Di samping itu, riset ini juga memberikan kontribusi manajerial dalam bentuk kerangka kerja DISC, yang dapat digunakan oleh manajer sebagai panduan bagi pelaksanaan transformasi digital, yang kerap membutuhkan adopsi atas Inovasi Disruptif.
In consideration of the prudency and pervasive conservatism of bankers, this research on the banking industry attempts to understand the paradox regarding how incumbent banks adopt disruptive innovation in the form of branchless banking to provide financial services to the bottom of the pyramid (BOP) customer segments. Although serving underserved BOP customers has incredible potential, a closer look at the market reveals that there are only a few incumbents able to develop the necessary set of unique capabilities required to seize and capitalize on disruptive innovation opportunities. To resolve the gap in the literature regarding the meager capability of incumbents to seize disruptive innovation-based opportunities, this research advances a novel construct, disruptive innovation seizing capabilities (DISC), which links disruptive innovation with dynamic capabilities and serves as a framework to further identify the factors strengthening incumbents’ commitment to pursue disruptive innovation opportunities. By applying structural equation modeling (SEM) analysis to a sample set of 175 data points derived from 12 Indonesia banks, we find that the incumbents in our study are driven by a defensive orientation rather than strategic aggressiveness to address market opportunities. This finding implies that the incumbents in our sample are motivated to launch the branchless banking initiative because of the pursuit of efficiency rather than their stated objective of market expansion. Additionally, the results of the study refute previous suggestions regarding the important role of consensus as an antecedent that drives the adoption of disruptive innovation. Overall, this research provides an important theoretical contribution in the form of expanding our understanding of the dynamic capabilities framework by linking the construct with disruptive innovation (DI) theory. Finally, this research also provides managerial contributions in the form of the DISC framework, which can be used as a guide for managers leading digital transformation initiatives, which often require the adoption of disruptive innovations, in their organizations.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
D2647
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vivid Savitri
Abstrak :
Semakin meningkatnya persaingan antar perusahaan menuntut setiap perusahaan untuk selalu berinovasi menghasilkan produk-produk baru. Tuntutan ini jugA berlaku bagi industri konsultasi. PT A. suatu perusahaan penyedia jasa konsultasi di bidang manajemen SDM, mencanangkan visi menjadi suatu perusahaan konsultasi Indonesia terkemuka yang menyediakan jasa konsultasi manajemen somber daya manusia secara terpadu dan menyeluruh. Visi tersebut menuntut selalu dihasilkannya produk-produk jasa layanan konsultasi manajemen sumber daya manusia yang inovatif. Untuk itu, PT. A telah membentuk Divisi Quality, Research & Development (QRD). Namun demikian, pada kenyataanya, kegiatan inovasi pada PT. A belum terlaksana secara optimal. Berangkat dari uraian di atas, penulis sampai pada perumusan rnasalah sebagai berikut: Bagaimana mendorong terlaksananya inovasi secara kontinyu guna menghasilkan jasa layanan yang bare di bidang manajemen sumber daya manusia di PT. A, minimal 1 jasa layanan baru dalam 1 tahun untuk setiap kelompok kerja. Berdasarkan basil analisa kondisi PT. A, baik dari aspek karakteristik karyawan, organisasi dan budaya perusahaan, penulis mengusulkan solusi pemecahan masalah berupa perumusan alur koordinasi pada seluruh tahapan inovasi yang melibatkan Divisi QRD dengan kelompok-kelompok kerja serta memberikan pelatihan guna meningkatkan kemampuan berpikir kreatif bagi karyawan. Disamping itu, penulis mengajukan usulan adanya aktivitas-aktivitas penunjang berupa penetapan metode evaluasi efektivitas kegiatan inovasi berdasarkan pendekatan tujuan (goal-based approach) dan pendekatan prcses internal (internal process approach), penetapan skema insentif bagi pencapaian kinerja Divisi QRD dan kelompok-kelompok kerja yang terlibat serta evaluasi efektifitas pemberian pelatihan kreativitas.
Tighter competition in the realm of business has raised a demand for every company/corporations to carry out innovation management in order to warrant that they can create new products for the best interest of their clients. PT. A, one of the HR consulting firms also facing the same demand, has declared its vision of becoming a major Indonesia's firm which bases its practices on integrated and comprehensive approaches. The stated vision has put a solid ground for the firm to create innovative services in HR area, which is followed by the establishment of QRD Division. The firm, however, is still challenged by the fact that innovation has not been optimally implemented. Departing from the above background, the researcher has formulated the theme of this thesis, as follows: how the firm is able to continually put innovation into practice in order to create new HR services, at least one new service per year by each working group. Based on the analysis of the firm A, both on the employees' characteristic and the firm's organization and culture, the researcher suggests a number of solutions in form of the setting-up of coordination tracks throughout the innovation process which involves the QRD Division and all working groups as well as the execution of training programs designed to improve employees' creative thinking. In addition, the researcher also recommends the firm to run supporting activities which include designing a particular method to evaluate the effectiveness of innovation activities based on the goal approach and internal process approach, an incentive scheme for the targeted performance of QRD Division and the working groups, as well as an evaluation of the effectiveness of creativity training programs.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18085
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>