Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widyawati
"WHO/UNICEF dan pemerintah Indonesia telah mencanangkan lnisiasi Menyusu Dini (IMD) sebagai bagian dari upaya mengoptimalisasi pemberian ASI eksklusifi Sebagai bagian manajernen laktasi yang relatif baru, IMD hams disoasialisasikan secara benar dan luas tidak hanya kepada kalangan tenaga medis saja tetapi juga pada masyarakat. Lokasi yang dipilih sebagai sasaran untulc mengetahui pelaksanaan IMD adalah Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat pada bulan Mei 2008. Puskesmas ini merupakan wilayah percontohan dalam program HSP USAID, sebagai tindak lanjut pelatihan Komunikasi Perubahan Perilaku pada Kesehatan Ibu Bayi Baru Lahir dan Anak (KPP KIBBLA).
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh informasi yang mendalam mengenai IMD pada ibu neonatal, mengidentiiikasi faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor penguat ibu neonatal dalam pelaksanaan IMD. Sedangkan manfaat penclitian (1) menjadi masukan pengarnbil keputusan dalarn program KIA dan Gizi; (2)masukan bagi pengembangan ilmu perilaku dalam metode pendekatan terhadap peningkatan IMD; (3)untuk menindaklanjuti penelitian ini. Metode yang digunakan adalah pendckatan kualitatif§ dengan sampel penelitian bejumlah 65 infonnan terbagi atas 5 informan kunci (4 bidan dan ldokter) dan 60 infon-nan (48 ibu neonatal, 6 suami, 6 orang tua). Teknik pengumpulan data melalui Diskusi Kelompok Terarah (DKT) dan Wawancara Mendalam (WM). Disini obsen/asi bclum dilakukan. Pengolahan data yang dilakukan melalui beberapa tahap yaitu : membuat catatan dari wawancara dan rekaman kaset, rekapitulasi hasil, transkrip, pengkategorian data, mcmbuat rnatriks dan analisis isi.
Hasil penelitian rncngambil kesimpulan bahwa pengctahuan infonnan ibu neonatal masih rendah, karena kurangnya sosialisasi/ticlak adanya penyuluhan mengenai IMD. Dengan demikian perlu adanya sosialisasi/penyuluhan tentang IMD bagi ibu hamil yang dilaksanakan pada saat pemeriksaan kehamilan, dcngan menggunakan metode tatap muka dan juga menggunakan media terutarna Iembar balik dan leaflet.

WHO/UNICEF and the govemment of Indonesia have declared the method of early initiative breastfeeding as a part to optimalize the effort of giving breast milk. As a part of lactation management which is relatively new, early initiative breastfeeding should be well socialized, not only to medical coalegues but also to the community. The chosen location as a target in order to know the early initiative breastfeeding in Cengkareng community health center, West Jakarta in May 2008. This public health center is a role model in Health Service Program of USAID, as a follow up of Behavioral Change Communication for Mother, Newbom Baby and Child Health.
The objectives of this study is to gain infomation about early initiative breastfeeding on neonatal mother, to identify the predisposition factors, the conceived factors, the strenghten factors on neonatal mother in carried out early initiative breastfeeding. The benefit of this study is to: (1) give inputs for the decision making in mother and child health program and nutrition; (2) give inputs for the development of behavioral science for approach method to elevate the early initiative breastfeeding; (3) to give follow up for this study. The method is qualitative approach, with 65 informan divided into 5 key informan (4 midwives and l medical doctor) and 60 informan (48 neonatal mothers, 6 husbands, 6 parents). The collecting data is by Directed Group Discussion and in depth Interview. Observation has not been carried out on this study. The management data is carried out by some steps, i.e: making records of interviews and cawette recording, result recapitulation, transcript, data categorization, making mattiks and content analysis.
The conclusion of this study is the knowledge of neonatal mother is still low, because of the lack of sosialization or promotion about early initiative breastfeeding. Theneby, it is important to give sosialization or promotion about early initiative breastfeeding for pregnant mother which is given when mothers check their pregnancy, by using face-to-face method and media, especially with reverse sheet and leaflet.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34278
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arsland, A.H.
"Tujuan dari penelitian ini (l), Ingin melihat kebutuhan informasi anggota DPR-RI periode 1999-2004 dalam proses penerbitan suatu undang-undang atas usul inisiatif. (2). Ingin melihat bagaimana pencarian inforrnasi anggota DPR-Rl periode 1999-2004 dalam proses penerbitan suatu undang-undang atas usul inisiatif (yang meliputi strategi pencarian informasi, sumber informasi yang digunakan, jangka waktu pencarian informasi, kendala yang ditemui selama pencarian informasi, dan manfaat informasi yang diperoleh). Jumlah informan 24 orang anggota DPR-RI. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara pada bulan Maret-April dan Agustus-September 2001 di DPR-RI. Penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif.
Hasil penelitian dapat disimpulkan, (1). Kebutuhan informasi yang dominan saat akan mengajukan suatu draf RUU untuk UU No. 23/2000, UU No. 27/2000, UU No. 381 2000 adalah informasi tentang jumlah penduduk, luas wilayah, pendapatan asli daerah, batas propinsi,ibu kota propinsi. Untuk RUU Nanggroe Aceh Darussalam adalah tentang keuangan, syariat agama Islam dan pemerintahan. Untuk RUU Penyiaran kebutuhan informasi yang dominan adalah kelembagaan/organisasi, anggaran dasar/anggaran rumah tangga. Pada saat akan melakukan pembicaraan tingkat pertama tidak terungkap kebutuhan informasi informan. Untuk pembicaraan tingkat kedua tidak dilakukan pembahasan (short cut) kecuali RUU Penyiaran kebutuhan informasi yang dominan adalah menyangkut kelembagaan, prosedur/mekanisme perizinan dan pelanggaran. Pada saat akan melakukan pembicaraan tingkat ketiga, kebutuhan informasi untuk UU No. 23/ 2000, UU No. 2712000,UU No.38/ 2000 yang dominan adalah tentang anggaran, kewenangan, batas propinsi dan ibu kota propinsi. Untuk RUU Nanggroe Aceh Darussalam dan RUU Penyiaran belum sampai kepada tahap pembicaraan tingkat ketiga tersebut. Sedangkan pembicaraan tingkat keempat tidak terungkap kekebutuhan informasi informan. Untuk strategi pencarian informasi pada saat akan mengajukan suatu draf RUU umunya memakai strategi melalui sekretaris dan diri sendiri. Untuk RUU Penyiaran pada saat akan melakukan pembicaraan tingkat kedua, strategi yang dipakai umumnya melalui para pakar/ahli, para ilmuwan dan para pelaku. Pada saat pembicaraan tingkat ketiga, strategi yang dipergunakan adalah melalui kolega atau teman dekat, sekretaris/staf dan diri sendiri. Untuk sumber informasi yang digunakan pada saat menyusun draf RUU umumnya memanfaatkan jenis non-bahan pustaka/dokumen yaitu aspirasi masyarakat luas dan jenis bahan pustaka/dokumen adalah laporan hasil sensus. Pada saat akan melakukan pembicaraan tingkat kedua untuk RUU Penyiaan, sumber informasi yang dimanfaatkan adalah rekomendasi hasil rapat dengar pendapat dewan. Pada saat akan melakukan pembicaraan tingkat ketiga, sumber informasi yang dimanfaatkan adalah rekomendasi hasi[ rapat fraksi. Jangka waktu pencarian informasi saat akan menyusun draf RUU adalah 20 hari atau selama masa reses. Pada saat akan melakukan pembicaraan tingkat kedua untuk RUU Penyiaran, waktu pencarian informasi adalah 15 hari. Pada saat akan melakukan pembicaraan tingkat ketiga, jangka waktu pencarian informasi adalah 5 hari. Untuk kendala yang ditemui selama pencarian informasi saat akan mengajukan suaru draf RUU adalah waktu yang tidak memadai dan tidak tersedian fasilitas teknologi informasi. Pada saat pembicaraan tingkat ketiga, kendala utama adalah jasa fasilitas teknologi informasi dan jadwal rapat yang sangat padat. Manfaat informasi saat akan menyusun draf RUU adalah untuk memecahkan masalah, termasuk akan melakukan pembicaraan tingkat kedua bagi RUU Penyiaran. Pada saat akan melakukan pembicaraan tingkat ketiga RUU, manfaat informasi adalah untuk menyampaikan gagasan atau ide.

The objective of this research was to (1). View members of the Indonesia House of Representative's information need in tenure of 1999-2004 in law making process upon an initiative propose. (2). To view how information initiative proposal (including strategy of information searching, resources of information that is used, duration of information searching,hindrance found during information searching and the utility of the gained information). The number information was 24 people of members of the Indonesia House of Re-presentative (DPR-RI). The data collecting was carried out in Maret-April and Agustus-September 2001 at the house of representative. Data analysis was descriptive-qualitative way.
The results of the research could be concluded that. (1). The dominan information need when they proposed a draft of the bill for Law No. 2312000, Law No. 2712000, Law No. 3812000 was information total population, width of region, local, originated income, boarder of province and capital of a province. For the bill of Nanggrou Aceh Darussalam, dominant information was about finacial. Islamic jurispudence and government. For bill of broadcasting,the dominant information was organizationlinstitution,basic budget/home affair budget. In the forst discisson, the information need was not disclosed. The second discussion did not conduct short cut excluding. Bill of broadcasting and the dominant in-formation need was related with institution, procedure/mechanism of breach and permission. When they were going to discussion the third meeting, the dominant information need on Law No.2312000, Law No.2712000 and Law No.3812000 were budged, authority, boarder of a province and capital of a province. In case of bill Nanggrou Aceh Darussalam and bill of Broadcasting, the discuss did not reached into the third step and in the fourth discussion, the informan information need did not disclosed. In case of information searching when they would propose a draft of a bill, commonly the used strategy through their secretary and looked for it by them selves. Particularly for bill of Broadcasting, when the were going to discussion the second step, the commonly used strategy was expert, scientist and practitioners. In the third step, the used strategy was college or close friend, secretarylstaf and looked for by them selves. The commonly utilized information resources when they write draft of bill was document/non-library that was public aspiration and library/document that was sensus report. Whem they discussed the second step of the bill of Broadcasating, the used information resources was recommendation of a hearing of the house. When they were going to discuss the third step, the utilized infor- mation resources was recommendation's of the fraction's meeting.Duration of information searching when they were going to write draft of bill was 20 days (during recess). When they were going to discuss the second step of the bill of Broadcasting, the duration of information searching was 15 days. When they were going to discuss the third step,the duration of information searching was 15 days. The found hindrance during information searchng as well as when they were going to propose a draft of a bill was in sufficient time and an absence of information technology facility. When they were going to dis- cuss the third step, the major hindrance was the stiff schedule of meeting.(6). The utility of information while composing draft of bill was to solve a problem, including when they were going to disccuss the second step of Broadcasting Bil. When they were going to discuss the third step of the Bill,the information utility was to present ide or concep.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Theresia M. Elsina
"Pendahuluan: Pencapaian perkembangan inisiatif anak prasekolah dapat dilihat dari pencapaian tugas dan aspek perkembangan inisiatif anak prasekolah. Tercapainya tugas perkembangan pada setiap anak prasekolah akan membawa keberhasilan dan kebahagiaan. Hal ini juga dapat membantu anak lebih mudah menyelesaikan tugas perkembangan tahap selanjutnya. Metode: Desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan case series. Hasil: penelitian ini menunjukkan peningkatan tugas perkembangan inisiatif dan aspek perkembangan setelah diberikan terapi kelompok terapeutik, psikoedukasi keluarga, dan peran kader kesehatan jiwa. Kesimpulan: Terapi kelompok teraputik, psikoedukasi keluarga, dan peran kader kesehatan jiwa dapat meningkatkan aspek perkembangan anak prasekolah dengan pendekatan model adaptasi Stuart dan transpersonal caring Watson. Rekomendasi: rapi kelompok teraputik, psikoedukasi keluarga, dan peran kader kesehatan jiwa dapat menjadi dasar dalam upaya peningkatan perkembangan inisiatif anak prasekolah.

Introduction: The achievement of preschool development initiatives can be seen from the spirit of the task and aspects of preschool development initiatives. The achievement of developmental tasks in every preschool child will bring success and happiness. This can also help children more easily complete the next stage of developmental tasks. Method: Quantitative research design with a case series approach. Results: this study shows an increase in developmental initiative tasks and developmental aspects after being given therapeutic group therapy, family psychoeducation, and the role of mental health cadres. Conclusion: Therapeutic group therapy, family psychoeducation, and the role of mental health cadres can improve aspects of the development of preschool children with the Stuart adaptation model approach and Watson's transpersonal caring. Recommendations: therapeutic group arrangements, family psychoeducation, and the role of mental health cadres can be the basis for efforts to increase initiatives for the development of preschool children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas ndonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sindy Yulia Putri, S.Pd.
Jakarta: Biro humas settama lemhanas RI, 2019
JKL 37 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yehezkiel Kristianto
"ABSTRAK
Uneven global economic development resulted by the global financial crisis of 2008-09, and infrastructure gay in the Asia-pasific region have become current economic challenges that the world has to overcome."
Jakarta: The Ary Suta Center, 2019
330 ASCSM 45 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pamungkas Ayudhaning Dewanto
"Skripsi ini membahas kepentingan ekonomi Jepang yang diidentifikasi dari partisipasi penguatan skema kerjasama keuangan Asia Timur, Chiang Mai Initiative 2000-2009. Dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini menekankan pada metode analisis konten. Kerangka pemikiran penelitian ini berangkat dengan konsepsi interdependensi, institusionalisme, dan teori perumusan kebijakan luar negeri, dengan mengombinasikan pendekatan moneter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jepang memiliki kepentingan nasional yang harus diwujudkan dalam bentuk penguatan kerjasama keuangan di Asia Timur, Chiang Mai Initiative. Menurunnya performa ekonomi nasional Jepang, terutama terkait dengan liberalisasi kapital Jepang di seluruh dunia, menuntut perlunya penguatan stabilitas moneter di internal kawasan untuk mengamankan kerentanan ekonomi domestik Jepang.

This research focuses on the Japan's economic interest which is indicated by her further participation in East Asian financial cooperation scheme under Chiang Mai Initiative, 2000-2009. Under qualitative approach, this research mostly uses content analysis method. The framework of thingking begins with the concept of interdependence, institutionalism, and theory of foreign policy making, then combined with monetarism approach. The result of this research shows that Japan has a national interest that must be articulated through strengthening efforts of East Asian financial cooperation, Chiang Mai Initiative. The slowdown of Japan economic performance through time, i.e. related to its capital liberalization throughout the globe, as proven by this research, urge Japan to empower monetary stability within East Asia in order to secure its economic fragility."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Vira Saraswati
"ABSTRAK
Indonesia menandatangani sejumlah nota kesepahaman dalam koridor Belt and Road Initiave (BRI). Berbagai respon muncul, mulai dari optimism hingga sinisme. Sejak diinisiasi pada tahun 2013, proyek ambisius Cina ini memang mendapat beragam respon dari kekhawatiran jebakan hutang hingga motif tersembunyi Cina untuk membangun dominasi di politik di politik internasional. Tulisan ini mencoba mengulas bagaimana proyek BRI dari perspektif geopolitik dan membahas bagaimana implikasi dan hal yang harus diperhatikan dalam kerja sama Indonesia-Cina dalam kerangka BRI dengan menggunakan perspektif ketahanan nasional."
Jakarta: Biro Humas Settama Lemhanas RI, 2019
321 JKLHN 38 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sindy Yulia Putri
"ABSTRAK
Kebangkitan Cina menjadikan dunia tidak lagi bersifat unipolar dan bipolar, namun semakin multipolar. Negara tirai bambu tersebut menjadi cerminan bagi negara berkembang di
Asia dalam memajukan pembangunan nasional. Cina sebagai kekuatan ekonomi baru
semakin menunjukkan kapabilitasnya dalam industrialisasi dan aliran investasi asing.
Kemampuan SDM yang kompetitif dan teknologi yang mumpuni, membuat Cina semakin
menunjukkan eksistensinya dalam urusan ekonomi politik internasional dengan menginisiasi
pembentukan jalur sutra Belt and Road Initiave (BRI) di tahun 2013. Kebijakan ini
diimplementasikan pertama kali oleh Presiden Deng Xiao-Ping, yang kemudian dilanjutkan
oleh Presiden Xi Jinping. Sejak dibukanya jalur kerja sama ekonomi lintas kawasan BRI,
kemitraan Indonesia dan Cina semakin erat. Peningkatan perekonomian kedua negara
menjadi magnet bagi warga kedua negara, baik untuk kepentingan perdagangan, investasi,
pariwisata, pendidikan maupun budaya. Dengan semakin meningkatnya arus lalu lintas
barang dan orang dari kedua negara, diperlukan pengelolaan dan kerja sama yang baik
antara kedua belah pihak. Realitanya, kerja sama yang terjalin antara Indonesia dan
Cina dalam BRI dengan melibatkan lebih dari 65 negara, tidak terlepas dari kepentingan
ekonomi-politik di antara keduanya dan berimplikasi positif dan negatif terutama bagi
Indonesia. "
Jakarta : Biro Humas Settama Lemhannas RI , 2019
321 JKLHN 39 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rifeald Romauli
"Tesis ini membahas mengenai implementasi ISO 26000 sebagai panduan pelaksanaan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) dan pelaporan serta pengungkapkan kegiatan CSR sesuai dengan standar Global Reporting Initiative (GRI) di PT. Indah Kiat Pulp and Paper, Tbk. Dasar yang digunakan oleh Indah Kiat dalam melaksanakan kegiatan CSR adalah visi dan misi perusahaan menjadi produsen bubur kertas (pulp) dan kertas nomor satu di dunia dengan memberikan yang terbaik bagi stakeholder serta berkomitmen untuk menjalankan usahanya secara berkelanjutan. Untuk menjalankan kegiatan CSR sesuai dengan visi dan misi perusahaan, Indah Kiat menggunakan ISO 26000 sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan CSR dengan memenuhi prinsip-prinsip CSR dan tujuh subjek inti yang terkandung pada ISO 26000.
Untuk menghindari adanya asimetri informasi antara perusahaan dengan stakeholder, kegiatan-kegiatan CSR yang telah dilakukan kemudian dilaporkan dan diungkapkan melalui annual report dan sustainability report yang diterbitkan bersama dengan Asia Pulp and Paper sesuai dengan standar GRI. Dengan pelaksanaan kegiatan CSR dan pelaporan serta pengungkapan ini, Indah Kiat telah menunjukkan perilaku etis dengan menghormati kepentingan stakeholder yang dimiliki perusahaan dan meningkatkan citra perusahaan yang berdampak terhadap kemudahan perusahaan untuk menembus pasar Internasional.

This thesis discusses implementation of ISO 26000 as guidance of Corporate Social Responsibility (CSR) activities, reporting and disclosure CSR activities according to Global Reporting Initiative (GRI) standard. Vision and mission to become number one pulp and paper manufacturer in the world and committed to conducting its business sustainable by giving superior value for stakeholders is used as the basis of CSR program. Indah Kiat using ISO 26000 to run the CSR activities by fulfill CSR principles and seven core subject contained in ISO 26000.
To prevent the occurrence of asymmetric information between company and stakeholder, CSR activities that have been made then reports and disclosed through Indah Kiat's annual report and sustainability report issued together with Asia Pulp and Paper according to GRI standards. With this ISO 26000 implementation, reporting, and disclosure of CSR activities, Indah Kiat has demonstrated ethical behavior with respect for stakeholder's interest and enhances the corporate image which has an impact on the ease of the company to break through the international market.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T31454
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Toton Hartanto
"Tesis ini membahas tentang pengaruh threat against U.S. terhadap pilihan instrumen kebijakan luar negeri AS dalam Global War on Terrorism (GWoT) dimana salah satunya adalah Container Security Initiative (CSI). Analisis dalam tesis ini menggunakan Economic Statecraft Concept (Baldwin,1985) sebagai teori utama. Kajian literatur dalam penelitian ini menemukan adanya security threat dan economic threat yang mendorong AS memilih CSI sebagai economic statecraft dalam kebijakan GWoT. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dimana dari pengolahan data statistik menggunakan logistic regression yang mendapatkan adanya bukti yang membenarkan CSI sebagai economic statecraft dan efektifitas CSI sebagai instrumen kontra terorisme AS.

This thesis discusses the impact of the threat against U.S. to choose foreign policy instrument in the Global War on Terrorism (GWoT), in this case is Container Security Initiative (CSI). The analysis in this thesis using Economic Statecraft Concept (Baldwin, 1985) as main theory. Literature review in this study found security threat and economic threat that drives the U.S. choose CSI as economic statecraft in GWoT policy. This study is a quantitative research, in which processing of statistical data using logistic regression found evidence to justify CSI as economic statecraft and effectiveness of CSI as an instrument of U.S. counter-terrorism."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30569
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>