Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Michael Indra Gunawan
"Permasalahan utama dalam terapi intravena adalah ketidakstabilan kecepatan tetesan cairan infus dan berhenti bekerjanya perangkat infus. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan pemantauan (monitoring) secara terus menerus terhadap aliran tetesan cairan infus. Namun demikian, masalah keterbatasan jumlah perawat yang dapat terus melakukan kontrol terhadap pasien menjadi alasan utama tidak adanya pengawasan yang maksimal di sebagian besar Rumah Sakit Umum di Indonesia. Sistem Infus Ganda Cerdas Berbasis TCP/IP adalah sebuah sistem yang dirancang untuk dapat melakukan deteksi, pengukuran, dan pengaturan kecepatan tetesan cairan infus dari dua buah perangkat infus dalam selang waktu tertentu. Perangkat pendeteksi dan pengukur memanfaatkan LED IR383 (λ = 940 nm) dan fotodioda NTE3033 sebagai detektor tetesan cairan infus, rangkaian motor DC sebagai pengatur kecepatan, TCP/IP sebagai jalir komunikasi data, serta mikrokontroler ATMega8535, yang terintegrasi langsung dengan perangkat komputer melalui antarmuka sistem tersebut. Dari hasil pengujian dengan berbagai variasi kepekatan cairan infus, perangkat menghasilkan nilai kesalahan rata-rata sebesar 1,17%, juga ditunjukkan bahwa perangkat ini memiliki waktu tunggu untuk mengubah kecepatan tetesan cairan infus sebesar 5,8 detik. Hasil ini sesuai dengan standar FDA yang menyatakan bahwa perangkat elektronika yang digunakan pada dunia medis harus memiliki kesalahan tidak lebih dari 5% dan waktu pengaturan kurang dari 10 detik.
During intravenous theraphy (IV), flow of infusion solution must be stable and must not be empty, therefore continuous monitoring of infusion solution flow rate is needed. However, limited amount of nurses becomes a major issue, apparently on most of public hospitals in Indonesia. Smart Dual Infuse System is a system designed to measure and adjust the amount of infusion solution for two IV devices. The device consist of LED IR383 (λ = 940 nm) and photodiode NTE3033 as optical detector, DC motor as speed adjustment, TCP/IP as data protocol, ATMega8535 as the processor, and GUI interface. From the experimental result using various infusions solution density, the average value of the error was at 1.17 %, it has also shown that the time for changing the intravenous velocity was at 5.8 seconds. These results were in accordance with the standards of the FDA stated that the electronics used in the medical has maximum error at 5% and the time response should be less than 10 seconds."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59787
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Angelina Roida Eka
"Mahasiswa keperawatan mengalami kecemasan saat melakukan praktik klinik. Kecemasan tersebut terjadi karena mereka bersentuhan langsung dengan pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan tingkat kecemasan dengan tingkat keberhasilan saat melakukan intervensi memberikan obat melalui infus. Penelitian ini dilakukan kepada 40 orang mahasiswa yang tengah melaksanakan mata ajar Praktik Keperawatan Dewasa di rumah sakit pada bulan Mei 2012. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif korelatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner yang memuat 15 pertanyaan tentang kecemasan dan 13 pertanyaan tentang keberhasilan.
Dari penelitian didapat bahwa mahasiswa yang mengalami kecemasan ringan sebanyak 92,5 %, mahasiwa yang mengalami kecemasan sedang sebanyak 7,5% dan tidak ada mahasiswa yang mengalami kecemasan berat. Pada mahasiswa yang mengalami kecemasan ringan, sekitar 97,5% berhasil melakukan intervensi dan 2,5% tidak berhasil melakukan intervensi. Sedangkan 100% mahasiswa yang mengalami kecemasan sedang berhasil melakukan intervensi memberikan obat melalui infus.
Hasil uji korelasi Chi Square didapat bahwa tidak ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan tingkat keberhasilan memberikan obat pada mahasiswa mata ajar PKD FIK UI angkatan 2010 (pvalue = 1,00, nilai α = 0,05). Untuk penelitian selanjutnya meneliti intervensi yang lebih kompleks.
Nursing students frequently experience anxiety during clinical practices. The anxiety happened because for the first time they taking care of patients directly. The aim of this research is to observe the influence of nursing students? anxiety to the success of clinic intervention in the process of injecting the medicine via infuse. This research is done on 40 nursing students who are performing the subject of Adult Nursing Practice Profession at hospitals on May 2012. The researcher uses correlative descriptive method. The data are collected from questionnaire consists of 15 on anxiety and 13 question on the success of giving medicine via infuse. Researcher found that there were 92,5 % students who experiencing mild anxiety, 7,5% students experienced moderate anxiety and no one experienced severe anxiety. The result described that 97,5% of the students experiencing mild anxiety did the intervention successfully, and 2,5% of the students failed, meanwhile all the students experiencing moderate anxiety did the intervention successfully. The result shows that there is no relation between anxiety level and the success of intervention in injecting medicine via infuse tube. (pvalue = 1,00 and α = 0,05). For future research study could include more difficult intervention."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42018
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library