Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Septian Sutrisno
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2002
T40440
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stephanus Yayang Bintang Christian
"erencanaan infrastruktur jaringan di kawasan cluster perumahan Jakarta Garden City membutuhkan pendekatan strategis untuk mengatasi tantangan urbanisasi, keterbatasan lahan, dan kebutuhan desain terintegrasi. Peran strategis seorang Team Leader infrastruktur jaringan menjadi salah satu kunci keberhasilan, dengan fokus pada koordinasi tim multidisiplin, pengelolaan sumber daya, dan penjaminan kualitas perencanaan. Sebagai bidang yang memadukan estetika dan fungsi, peran team leader dengan latar belakang arsitektur berperan penting dalam menganalisis karakteristik tapak untuk menghasilkan perencanaan jaringan yang efisien dan berkelanjutan. Perencanaan infrastruktur jaringan fiber optik yang dirancang untuk pemasangan bawah tanah, perencanaan ini memerlukan pemahaman mendalam mengenai karakteristik tanah, analisis risiko terhadap kerusakan infrastruktur. Fiber optik yang dipasang di bawah tanah memiliki keunggulan seperti ketahanan terhadap gangguan lingkungan, keamanan yang lebih baik dan kemampuan mendukung jaringan berkapasitas tinggi untuk kebutuhan masa depan. Konteks perencanaan infrastruktur jaringan, perlu pendekatan kepemimpinan yang mengedepankan profesionalisme dengan pengambilan keputusan yang tepat serta pemahaman mendalam terhadap kode etik insinyur dalam bentuk jujur dan tanggung jawab sebagai Team Leader infrastruktur jaringan dan juga menjaga integritas sistem dan keberlanjutan operasional. Selain itu, penerapan pemakaian alat pelindung diri sebagai standar Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan (K3L) dalam setiap tahapan kerja juga menjadi faktor penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan produktif.

Planning a network infrastructure in residential cluster areas, particularly in Jakarta Garden City, requires a strategic approach to address the challenges of urbanization, limited land availability, and the need for integrated designs. In this context, the strategic role of a infrastructure team leader becomes crucial, focusing on the coordination of multidisciplinary teams, resource management, and ensuring the quality of the planning process. As a field that combines aesthetics and functionality, architecture plays a vital role in analyzing the characteristics of the area to produce efficient and sustainable network planning. The fiber optic network infrastructure planning, designed for underground installation, necessitates a deep understanding of soil characteristics and risk analysis for infrastructure damage. Underground fiber optics offer advantages such as resilience to environmental disturbances, enhanced security, and the ability to support high-capacity networks for future needs. In the context of network infrastructure planning, a leadership approach that emphasizes professionalism and a deep understanding of the engineer's code of ethics is essential to maintain system integrity and operational sustainability. Furthermore, the implementation of Safety, Health, Security, and Environmental (SHSE) standards at every stage of work is also a critical factor in creating a safe and productive working environment. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Gustopo Utomo
"Perkembangan teknologi yang sangat cepat terutama diperlihatkan oleh konvergensi teknologi informasi (TI) dengan telekomunikasi. Konvergensi teknologi menjadikan jaringan telekomunikasi, baik sambungan tetap maupun nirkabel tidak hanya untuk mentransmisikan layanan suara, tetapi juga berbagai jenis data dan gambar, termasuk untuk akses Internet dan video.
Teknologi FTTx dirasa sebagai salah satu opsi dalam pengelaran jaringan optik ini dengan beberapa keunggulan diantaranya adalah stabilitas bandwidth untuk menjangkau daerah yang jauh serta tersedianya bandwith kumulatif sampai dengan 1 Gbps, kondisi ini menjamin konvergensi layanan bisa dikirimkan ke pelanggan dengan kualitas yang baik Mengigat teknologi FTTx adalah teknologi baru yang saat ini mulai dikembangkan di Indonesia, maka perlu kiranya dilakukan analisa dalam pemilihan teknologi dengan mempertimbangkan 2 (dua) faktor utama yaitu aspek teknologi dan aspek bisnis.untuk menjamin bahwa implementasi ini dapat dilaksanakan dan memberikan keuntungan bagi operator.
Dari hasil analisa yang kami lakukan, terlihat bahwa factor makro mendukung untuk implementasi teknologi fiber optic FTTx. Hal ini diperkuat dari hasil analisis ekonomi dimana diperoleh hasil investasi di sector ini layak untuk dijalankan. Secara teknologi pemilihan teknologi GPON FTTx tepat untuk diimplementasikan di Indonesia.

Technological development is very fast, especially shown by the convergence of information technology (IT) with telecommunications. Convergence technology makes telecommunications networks, both fixed and wireless connection not only to transmit voice services, but also various types of data and images, including internet access and video.
FTTx technologies considered as one option in the optical networks with several advantages including the stability of the bandwidth to reach remote areas and the availability of cumulative bandwidth up to 1 Gbps, this condition can guarantee the convergence of services delivered to customers with good quality. FTTx technology is new technology that is currently begin developed in Indonesia, it is necessary to do analysis in the choice of technology by considering two main factors : business aspect and technologies aspect to ensure that this implementation can be implemented and provide benefit to the operator.
From this analysis we did, it seems that the macro factors support for the implementation FTTx optical fiber technology. This was confirmed from the results of economic analysis where the result of investment in this sector feasible. GPON FTTx Technology selection appropriate for implementation in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27750
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Windy Hapsari Oktafianti
"Melimpahnya cadangan gas bumi Indonesia merupakan peluang bagi optimasi pemanfaatan gas bumi sebagai modal pembangunan bangsa dan peningkatan kesejahteraan rakyat dari sektor energi. Namun peluang ini juga dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah. Minimnya infrastruktur jaringan pipa, merupakan salah satu tantangan utama yang harus dapat dipecahkan dalam mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi. Semakin tingginya harga minyak dunia saat ini pun menjadi dorongan kuat bagi peningkatan peranan gas bumi sebagai substitusi BBM yang dapat menjadi modal pembangunan keunggulan daya saing nasional dan ketahanan energi. Untuk mendorong pengembangan jaringan infrastruktur serta menciptakan iklim investasi dan persaingan usaha yang sehat dalam industri gas bumi nasional, pemerintah kemudian mengeluarkan kebijakan pemanfaatan bersama (open access) jaringan pipa transmisi dan distribusi gas bumi. Namun sejak ditetapkan hingga saat ini, open access jaringan pipa gas bumi baru dapat terlaksana pada jaringan pipa transmisi saja, sedangkan pada jaringan pipa distribusi, kebijakan ini belum dapat diterapkan. Belajar dari negara yang telah menerapkan kebijakan open access, ditemukan bahwa pelaksanaan kebijakan ini tidak dapat diterapkan dengan serta merta, tetapi memerlukan kondisi prasyarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Kondisi Indonesia saat ini masih dalam proses pembangunan dan pemenuhan kondisi prasyarat tersebut.

The abundance of natural gas reserves of Indonesia is an opportunity for optimization of the utilization of natural gas as the nation's capital construction and improvement of public welfare of the energy sector. However, these opportunities are also faced with challenges that are not easy. The lack of pipeline infrastructure, is one of the major challenges that must be solved in order to optimize the utilization of natural gas. Increasingly high oil prices is now also become a strong impetus for the enhancement of the role of natural gas as a fuel substitute that can be a capital construction of excellence national competitiveness and energi security. To encourage the development of network infrastructure and strengthening the investment climate and fair competition in the gas industri nationwide, the government issued a policy of open access to natural gas transmission and distribution pipelines. But since assigned, open access can only be implemented in the course of transmission pipelines, while in the distribution pipeline network, this policy can not be implemented. Learn from countries that have implemented open access policy, it was found that the implementation of open access policies can not be implemented immediately, but requires a prerequisite condition that must be met first. Indonesia's current condition is still in the process of development and the fulfillment of the conditions precedent"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43681
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arfan Efendi
"Di era digital yang berkembang pesat, kebutuhan akan infrastruktur jaringan data center yang aman dan efisien menjadi semakin penting. Penggunaan Virtual Extensible LAN (VXLAN) dalam data center menawarkan skala dan fleksibilitas, tetapi tantangan muncul dalam menjaga keamanan data yang sensitif, terutama saat data  ditransmisikan melalui jaringan yang tidak terpercaya atau terbuka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan mengevaluasi kinerja infrastruktur data center berbasis VXLAN yang diintegrasikan dengan protokol L2TPV3 dan IPsec yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan. Metode yang diterapkan meliputi konfigurasi VXLAN yang diintegrasikan dengan L2TPV3 dan IPsec dalam lingkungan jaringan yang disimulasikan menggunakan EVE-NG. Penelitian juga memanfaatkan otomatisasi dengan Python, Ansible, dan Git untuk efisiensi
konfigurasi dan manajemen jaringan. Pengujian dilakukan pada berbagai skenario, serta evaluasi kinerja jaringan dengan menggunakan dua perbandingan MTU untuk pengetesan latensi dan rata-rata RTT. Hasil dari pengujian mengindikasikan penambahan overhead pada waktu RTT rata-rata sebesar 4 ms untuk MTU standar dan 2000 byte, serta kenaikan sebesar 3 ms untuk MTU 1500 byte. Sementara untuk MTU yang lebih besar, yaitu 3000 byte dan 4000 byte, kenaikan RTT rata-rata lebih signifikan, yakni sekitar 4 ms dan 8 ms, berturut-turut. Temuan ini menyarankan bahwa MTU 1500 byte bisa menjadi pilihan yang lebih optimal, karena mencatatkan nilai RTT yang lebih stabil dan rendah dibandingkan dengan ukuran MTU yang lebih besar. Berdasarkan hasil penelitian, MTU 2000 byte menghasilkan kinerja yang tidak berbeda dengan MTU 1500 byte sehingga membuktikan MTU 2000 byte menjadi pilihan yang aman untuk implementasi metode yang diusulkan pada jumbo frame. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa integrasi L2TPV3 dan IPsec dapat melindungi paket menggunakan enkripsi dan berhasil di integrasikan dengan teknologi VXLAN. Hal ini terbukti dari hasil pengujian kinerja dan analisis paket, di mana data yang ditransmisikan melalui jalur yang dilindungi IPsec menunjukkan keamanan yang lebih baik dibandingkan dengan jalur tanpa IPsec. Selain itu, implementasi otomatisasi berhasil melakukan efisiensi terhadap pekerjaan konfigurasi VXLAN yang berulang. VXLAN dengan L2TPv3 dan IPSEC menyediakan solusi yang efektif dalam meningkatkan keamanan data center. Temuan ini membuka peluang untuk penerapan infrastruktur jaringan yang lebih aman dalam lingkungan data center modern.

In the rapidly evolving digital era, the need for secure and efficient data center network infrastructure is increasingly important. The use of Virtual Extensible LAN (VXLAN) in data centers offers scalability and flexibility, but challenges arise in maintaining the security of sensitive data, especially when transmitted over untrusted or open networks. The purpose of this study is to develop and evaluate the performance of a VXLAN-based data center infrastructure integrated with L2TPV3 and IPsec protocols aimed at enhancing security. The applied methods include the configuration of VXLAN integrated with L2TPV3 and IPsec in a network environment simulated using EVE-NG. The study also leverages automation with Python, Ansible, and Git for efficient configuration and network management. Testing was conducted across various scenarios, along with network performance evaluation using two MTU sizes for testing latency and average RTT. The results indicate an added overhead of 4 ms for the average RTT for standard and 2000-byte MTUs, and an increase of 3 ms for the 1500-byte MTU. For larger MTUs, specifically 3000 and 4000 bytes, the increase in average RTT is more significant, approximately 4 ms and 8 ms respectively. These findings suggest that a 1500-byte MTU may be a more optimal choice, recording more stable and lower RTT values compared to larger MTU sizes. Based on the research findings, a 2000-byte MTU performs comparably to a 1500-byte MTU, proving to be a safe choice for implementing the proposed method in jumbo frames. The data obtained indicates that the integration of L2TPV3 and IPsec can protect packets using encryption and successfully integrates with VXLAN technology. This is evident from the performance testing and packet analysis results, where data transmitted through IPsec-protected paths shows better security compared to paths without IPsec. Furthermore, the implementation of automation has successfully increased efficiency for repetitive VXLAN configuration tasks. VXLAN with L2TPv3 and IPSec provides an effective solution for enhancing data center security. These findings open up opportunities for the deployment of more secure network infrastructure in modern data center environments."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library