Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Rahmanu Aziz
Abstrak :
Berwudhu merupakan salah satu syarat wajib dalam melaksanakan ibadah salat.
Namun pada praktiknya, masyarakat di Indonesia masih boros dalam menggunakan air
wudhu. Pada penelitian ini, diciptakan sebuah prototipe alat untuk menghemat
penggunaan air wudhu. Alat ini digunakan dengan cara menyambungkannya dengan
keran air di musala atau di masjid sehingga tidak perlu mengganti keran yang telah
tersedia. Alat ini terdiri dari Solenoid Valve 12V DC yang terhubung dengan Step
Down, Relay 5V dan Infrared (IR) Sensor 5V. Suplai energi menggunakan energi
terbarukan berupa panel surya 10 Watt Peak (WP) yang terhubung dengan aki 12V
sehingga energi dapat disimpan. Panel surya, komponen module dan aki dihubungkan
dengan menggunakan PWM solar charge controller. Beberapa parameter yang penulis
teliti agar alat ini layak digunakan di masjid atau di musala, yaitu respon atau
sensitivitas alat, ketahanan (durability) dan persentase penghematan air.
......Ablution is one of the mandatory requirements before doing the prayer. But in
practice, people in Indonesia are still wasteful in using ablution water. In this study, a
prototype tool was created to conserve the use of ablution water. This tool is used by
plugging it into a water tap in a musala or in a mosque, so there is no need to replace the
available tap. This tool consists of a Solenoid Valve 12V DC which is connected to Step
Down, Relay 5V and Infrared (IR) Sensor 5V. The energy supply uses renewable
energy in the form of a 10 Watt Peak (WP) solar panel connected to a 12V battery so
that energy can be stored. Solar panels, module components and batteries are connected
using a PWM solar charge controller. Some parameters that the author examined so that
this tool is suitable for use in mosques or in musala are the tool‟s response or sensitivity,
durability and percentage of water savings.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Wahyu Kuncoro Adhi
Abstrak :
Berbagai macam tindak terorisme telah terjadi di antara umat manusia. Kamera keamanan untuk mendeteksi bahan-bahan berbahaya dikembangkan manusia untuk mencegah terjadinya tindak terorisme. Teknologi yang sudah ada seperti kamera sinar X memiliki kelemahan yaitu efek samping yang berbahaya bagi tubuh manusia. Untuk itu, manusia mengembangkan teknologi kamera dengan menggunakan rentang Terahertz. Rentang yang digunakan adalah inframerah dan gelombang Terahertz 0.3 - 5 Thz.
Inframerah digunakan untuk mendeteksi benda asing yang diselipkan pada tubuh manusia, sedangkan rentang gelombang Terahertz digunakan untuk mendeteksi material berdasarkan proses spektroskopi. Mikrobolometer digunakan untuk mendeteksi gelombang inframerah. Sedangkan antena Terahertz digunakan untuk mendeteksi frekuensi gelombang antara 0.3 sampai 5 Thz.
Penelitian ini bertujuan untuk mengabungkan dan mengintegrasikan mikrobolometer dengan antena Terahertz. Kedua komponen ini digunakan secara terpisah namun dalam satu struktur. Sensor diharapkan akan menjadi lebih murah dengan hasil yang cukup baik.
Metode yang digunakan adalah simulasi dan menganalisa hasil dan nilai-nilai parameter yang penting. Desain baru antena mikrobolometer yang digandeng dengan antena Teraherzt memilki penyerapan inframerah yang lebih kecil dibandingkan dengan mikrobolometer tanpa antena. Namun desain baru memiliki keunggulan yaitu mampu mendeteksi gelombang Thz 1.96 sampai 1.97 Thz dan inframerah. Desain juga memiliki waktu siklus yang singkat dan dapat digunakan untuk aplikasi kamera tepat waktu anti terorisme.
......A wide range of acts of terrorism have occurred among mankind. Security camera is used to detect dangerous materials, is developed in order to prevent acts of terrorism. Existing technologies such as X-ray camera has the disadvantage such of its side effects that are harmful to the human tissue. Because of that, people are developing the camera technology using the terahertz range. Range used is infrared and terahertz waves 0.3 - 5 Thz.
Infrared is used to detect foreign objects which are inserted in the human body and Terahertz waves are used to detect material from spectroscopy process. Microbolometer used to detect infrared waves. While the antenna is used to detect terahertz waves frequency between 0.3 to 5 Thz.
This study has purpose to combine and integrate microbolometer with terahertz antenna. Both of these components are used separately but within in one structure. Sensors are expected to become cheaper with good results.
The method is simulate and analyze result and important parameter. The new antenna coupled microbolometer design has infrared absorption smaller than microbolometer without antenna. But, new design has the advantage which are capable of detecting Thz frequency from 1.96 to 1.97 Thz and Infrared. Design has short cycle time so it can be used to real time camera for antiterorism application.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T34961
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Abstrak :
Satelit LDCM (Landsat Data Continuity Mission) dijadwalkan diluncurkan pada tahun 2011 dari VAFB, CA dengan pesawat peluncur Atlas-V-401. Setelah meluncur di orbitnya, satelit tersebut akan dinamakan sebagai Landsat-8. Satelit LDCM (Landsat-8) dirancang diorbitkan pada orbit mendekati lingkaran sikron-matahari, pada ketinggian: 705 km, inklinasi: 98.2º, periode: 99 menit, waktu liput ulang: 16 hari. Satelit LDCM (Landsat-8) dirancang membawa Sensor pencitra OLI (Operational Land Imager) yang mempunyai kanal-kanal spektral yang menyerupai sensor ETM+(Enhanced Thermal Mapper plus) dari Landsat-7. Sensor pencitra OLI ini mempunyai kanal-kanal baru yaitu: kanal-1: 443 nm untuk aerosol garis pantai dan kanal 9: 1375 nm untuk deteksi cirrus; akan tetapi tidak mempunyai kanal inframerah termal. Sensor lainnya yaitu Thermal Infrared Sensor (TIRS) ditetapkan sebagai pilihan (optional), yang dapat menghasilkan kontinuitas data untuk kanal-kanal inframerah termal yang tidak dicitrakan oleh OLI. Tulisan ini menguraikan karakteristik teknis satelit LDCM (Landsat-8), karakteristik teknis sensor pencitra OLI dan karakteristik data citra, subsistem pendukung missi, aplikasi data satelit LDCM (Landsat-8) serta analisis pemanfaatan satelit masa depan: LDCM( Landsat-8). Metode kajian adalah dengan melakukan studi literatur/informasi/data yang diperoleh dari badan/lembaga pemilik satelit serta dari media internet, dan sumber-sumber referensi literatur lainnya/hasil-hasil penelitian yang berkembang dewasa ini, serta melakukan analisis
620 DIR 11:2 (2010)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library