Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achmad Harimawan
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1993
S27936
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doni Giriharto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S39029
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Riswijanto
Abstrak :
Didalam dunia tumbuhan, zat pengatur tumbuh mempunyai peranan dalam pertumbuhan dan perkembangan untuk kelangsungan hidupnya. Zat pengatur tumbuh pada tanaman adalah senyawa organik yang bukan hara. yang dalam jumlah sedikit dapat mendukung, menghambat dan dapat merubah proses fisiologi tumbuhan. Salah satu pengatur tumbuh yang dikenal adalah asam l-Naftalenaselat (NAA). Asam I-Naftalenasetat berguna dalam mempercepat pembentukan akar dan meningkatkan jumlah akar. Selain itu berfungsi dalam mengaktifkan enzim-enzim yang berperan dalam pembuatan komponen se), sehingga memeulai terjadinya pembelahan sel-sel dengan cepat. Tujuan dari penelitian ini adalah mencoba membuat dan mengkarakterisasi asam 1 -Naftalenasetat. NAA dibuat dengan mereaksikan naftalen dan asam klorasetat dengan adanya KBr. Pada reaksi ini dilakukan variasi jumlah mo) dari pencampuran. Campuran naftalen dan asam kloroasetai dipanaskan dengan refluk selama 8 jam. Hasil yang dapat dipisahkan dan dimurnikan, kemudian dianalisis dengan pengukuran titik leleh, spekirofotometer Infra-Merah dan pengukuran spektrum massa. Dari spektrum yang diperoleh. NAA telah berhasil disintesa dengan hasil 3,87 %.
2005
SAIN-10-3-2005-23
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Davydov, A. A.
Chichester : John Wiley & Sons, 1990
541.33 DAV i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Hayati
Abstrak :
Alat terapi sinar infra merah dimaksudkan untuk menyempurnakan alat terapi yang sudah ada. Alat terapi ini dilengkapi dengan lampu infra merah, timer, LCD, keypad, EEPROM, LDR, buzzer dan mikrokontroller AT89S51. selain dapat mematikan lampu secara otomatis, alat ini juga dapat menyimpan data lama pemakaian lampu (work hour). Dari pengujian didapatkan timer pada alat terapi memiliki keakurasian sebesar 99,56% dan mampu menyimpan data work hour. Dengan menggunakan objek telapak tangan manusia, alat terapi ini secara konstan menaikkan suhu pada objek terapi dengan gradien 0,24 _C/menit.
The infrared therapy device is constructed to complete the existing device nowadays. This device consists of infrared lamp, timer for setting the therapy duration, LCD, keypad, EEPROM, LDR, buzzer and microcontroller AT89S51. Besides turning off automatically, this device can also record the work hour data of the lamp. From experiment, it can be shown that the device timer has accuracy of 99,56% and can succesfully record the work hour data. With human palm object, this device can consistantly raise it?s temperature with the gradien of 0,24_C/minutes.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51417
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Srikandi Djajalaksana
Abstrak :
Telah dilakukukan penelitian untuk mengidentifikasi zat warna sintetis larut dalaxn air yang beredar di Jakarta. Penelitian meliputi pembuatan pola kromatografi dengan 3 eluen yang berbeda polaritasnya , spektrurn peresapan cahaya tampak. dan spektrum peresapan inframerah.

Pola kromatografi yang diperoleh dapat d.ipakai untuk identifikasi zat warna sintetis larut dalain air dan spektruin peresapan cahaya tampak dapat dipakai untuk melengkapi pola kromatografi zat warna tunggal.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1984
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armandya Rohadhian Megantara
Abstrak :
Penelitian pada skripsi ini berisi tentang perancangan, pembuatan dan analisis dari sistem Smart Stick berbasis FPGA Xilinx Spartan 6 pada papan pengembang Nexys3 dengan antar muka komunikasi Bluetooth. Sistem ini merupakan pengembangan dari prototipe Smart Stick untuk tuna netra yang berfungsi sebagai alat bantu berjalan bagi tuna netra dalam menentukan arah. Metode yang di gunakan dalam penelitian mengikuti tahapan Software Development Life Cycle (SDLC). Bahasa pemograman VHDL di gunakan dalam mengkonfigurasi FPGA. Sistem ini akan mengintegrasikan FPGA dengan modul antarmuka Bluetooth, sensor inframerah dengan integrasi ADC mikrontroller sebagai modul pendeteksi halangan, serta modul buzzer. Sistem ini mempunyai persentase error sebesar 5,32% ± 2,05% pada modul pendeteksi halangan infra merah dan dapat bekerja sampai dengan jarak optimal 25 m pada keadaan outdoor dan 20 m pada keadaan indoor dengan sekat kaca 6 cm. Keseluruhan fitur sistem telah berfungsi baik sesuai dengan perancangan dan siap untuk digunakan dan dihubungkan dengan perangkat lain untuk melengkapi sistem Smart Stick. ......This final project research discusses the design, manufacture, and analysis of the Smart Stick system based on FPGA Xilinx Spartan 6 on Nexys3 development board with Bluetooth communication interface. This system is developed from previous Smart Stick prototype for blind people that serve as walking aid in determining direction. The method used in this research follows the Software Development Life Cycle (SDLC). The VHDL programming language is use in configuring the FPGA system. This system will integrate the FPGA with Bluetooth interface module, infrared sensor with integrated ADC microcontroller as obstacle detector module, and buzzer module. This system has a percentage error of 5.32% ± 2.05% in the infrared obstacle detector module and can be work optimal to a distance up to 25 m on outdoor and 20 m on indoor with 6 cm glass partition. Overall features of the system have been working and ready to be used and connected to the other devices to complete the Smart Stick System.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46782
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Andhini
Abstrak :
Madu mengandung sejumlah vitamin yaitu tiamin (B1), riboflavin (B2), asam nikotinat (B3), asam pantotenat (B5), piridoksin (B6), biotin (B8 H), asam folat (B9), vitamin K, dan Vitamin. Vitamin C jumlahnya terbanyak dalam madu. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dan mengevaluasi metode spektrofotometer Infra Merah Dekat dengan spektrofotometer UV-Visible untuk analisa kuantitatif vitamin C (Ascorbic Acid) dalam madu berkaitan dengan spektra, linearitas, presisi, batas deteksi (LOD) dan batas kuantifikasi (LOQ), penentuan kadar dengan menggunakan larutan standar Asam Askorbat. Pada penelitian ini, vitamin C dalam madu diukur dengan metode asam askorbat dengan menggunakan spektrofotometer UV Visible dan spektrofotometer Infra Merah Dekat dengan melakukan variasi konsentrasi. Spektrofotometer NIR (Near Infrared Spectrophotometer), pada konsentrasi 0 ppm sampai dengan 9 ppm menghasilkan koefisien determinasi (R2) sebesar 0.9996, standar deviasi sebesar 0.0214. Sedangkan, spektrofotometer UV Visible, pada konsentrasi 0 ppm sampai dengan 9 ppm menghasilkan koefisien determinasi (R2) sebesar 0.9950, standar deviasi sebesar 0.0764. Pengukuran presisi dengan Spektrofotometer Infra Merah Dekat pada rentang konsentrasi 0 ppm sampai dengan 9 ppm SD dan %RSD terkecil yang dihasilkan sebesar 0.00105 dan 0.01491 serta SD dan %RSD terbesar yang dihasilkan sebesar 0.00295 dan 0.09896. Sedangkan  pengukuran dengan Spektrofotometer UV-Visible pada rentang konsentrasi 0 ppm sampai dengan 9 ppm SD dan %RSD terkecil yang dihasilkan sebesar 0.01242 dan 0.62945 serta SD dan %RSD terbesar yang dihasilkan sebesar 0.06507 dan 2.02710. Pengukuran LOD dan LOQ dengan spektrofotometer Infra merah dekat dengan rentang konsentrasi larutan standar vitamin C dari 0 ppm sampai dengan 9 ppm (v/v), diperoleh nilai LOD 0.0643 ppm dan nilai LOQ adalah 0.2143 ppm. Pada rentang konsentrasi larutan standar vitamin C dari 0 ppm sampai dengan 50 ppm (v/v), maka diperoleh nilai LOD 0.17934 ppm dan nilai LOQ adalah 0.5978 ppm. Pengukuran LOD dan LOQ dengan spektrofotometer UV-Visible dengan rentang konsentrasi larutan standar vitamin C dari 0 ppm sampai dengan 9 ppm (v/v), diperoleh nilai LOD 0.2293 ppm dan nilai LOQ adalah 0.7643 ppm. Pada rentang konsentrasi larutan standar vitamin C dari 0 ppm sampai dengan 50 ppm (v/v), maka diperoleh nilai LOD 0.4733 ppm dan nilai LOQ adalah 1.5776 ppm. Sedangkan, pada rentang konsentrasi larutan standar vitamin C dari 0 ppm sampai dengan 30 ppm (v/v), maka diperoleh nilai LOD 0.2006 ppm dan nilai LOQ adalah 0.6687 ppm.
Honey contains a number of vitamins, namely thiamine (B1), riboflavin (B2), nicotinic acid (B3), pantothenic acid (B5), pyridoxine (B6), biotin (B8 H), folic acid (B9), vitamin K, and vitamins. The highest amount of Vitamin in honey is Vitamin C. This study aims to compare and evaluate the Near Infrared spectrophotometer method with a UV-Visible spectrophotometer for quantitative analysis of vitamin C (Ascorbic Acid) in honey related to spectra, linearity, precision, detection limits (LOD) and quantification limits (LOQ), determination of levels by using a standard solution of Ascorbic Acid. In this study, vitamin C in honey was measured by ascorbic acid using a UV Visible spectrophotometer and Near Infrared spectrophotometer by performing concentration variations. NIR (Near Infrared Spectrophotometer) spectrophotometer, at a concentration of 0 ppm to 9 ppm produces a determination coefficient (R2) of 0.9996, a standard deviation of 0.0214. Whereas, UV Visible spectrophotometer, at concentrations of 0 ppm to 9 ppm produces a determination coefficient (R2) of 0.9950, a standard deviation of 0.0764. Precision measurement with Near Infrared Spectrophotometer in the concentration range of 0 ppm to 9 ppm SD and the smallest% RSD produced was 0.00105 and 0.01491 and SD and the largest% RSD produced was 0.00295 and 0.09896. While the measurement with UV-Visible Spectrophotometer in the concentration range of 0 ppm to 9 ppm SD and the smallest% RSD produced was 0.01242 and 0.62945 and SD and the largest% RSD produced was 0.06507 and 2.02710. LOD and LOQ measurements with an infrared spectrophotometer close to the concentration range of the standard vitamin C solution from 0 ppm to 9 ppm (v / v), obtained an LOD value of 0.0643 ppm and the LOQ value was 0.2143 ppm. In the concentration range of the standard vitamin C solution from 0 ppm to 50 ppm (v / v), the LOD value is 0.17934 ppm and the LOQ value is 0.5978 ppm. LOD and LOQ measurements with a UV-Visible spectrophotometer with a concentration range of the standard vitamin C solution from 0 ppm to 9 ppm (v / v), obtained a LOD value of 0.2293 ppm and a LOQ value of 0.7643 ppm. In the concentration range of the standard vitamin C solution from 0 ppm to 50 ppm (v / v), the LOD value is 0.4733 ppm and the LOQ value is 1.5776 ppm. Whereas, in the concentration range of the standard vitamin C solution from 0 ppm to 30 ppm (v / v), the LOD value is 0.2006 ppm and the LOQ value is 0.6687 ppm.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Jusuf Djafar
Abstrak :
ABSTRAK: Optimasi proses penyangraian biji kakao (Theobroma cacao L.) menggunakan alat sangrai getar terfluidisasi, menggunakan rancangan percobaan response surface method dengan central composite dua faktor (terhadap 13 variabel sampel) telah digunakan untuk mendapatkan pengaruh frekuensi getaran dan jarak bidang pemanas sinar infra merah terhadap kualitas dan kadar air produk biji kakao non-fermentasi yang disangrai. Bahan yang digunakan merupakan biji kakao non-fermentasi yang diperoleh dari Gabungan Kelompok Tani Kakao di Blitar, sementara itu alat yang digunakan berupa alat sangrai getar terfluidisasi (vibro- fluidized roaster) dilengkapi pemanas sinar infra merah. Nilai optimum penyangraian diperlihatkan oleh frekuensi getar sebesar 40 Hz dan jarak letak pelat tempat biji kakao dari pemanas adalah 10 cm, dengan kadar air biji kakao sebesar 1,7-2%, dan lama waktu penyangraian 6 menit. Produk biji kakao yang dihasilkan dari proses penyangraian menggunakan alat Vibro-Fluidized Roaster memiliki kandungan anti oksidan sebesar 32,297 %.
Bogor: Balai Besar Industri Agro, 2020
338.1 WIHP 37:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>