Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohamad Ericson Al Akbar Y
"Penelitian ini menjelaskan bagaimana sekarang problem di dalam dunia digital, menjadi relevan karena berdampak dengan realitas, saat manusia yang sekarang hidup dalam realitas berbasis informasi yang disebut dalam teori infosphere Luciano Floridi. Luciano Floridi sendiri, memang dikenal sebagai filsuf yang terfokus kepada ranah filsafat informasi, sehingga tulisannya sering sekali dipakai dalam diskursus tersebut. Tulisan ini berfokus dalam menjabarkan permasalahan umum web 2.0 di Indonesia, dalam sistem web 2.0 data pengguna menjadi hal yang penting dalam membangun ekosistem dalam internet. Namun, dalam beberapa tahun ke belakang data pengguna beralih fungsi dijadikan alat penawaran iklan berbasis persona pengguna melalui sistem algoritma. Secara subkonsius, data pengguna yang diambil malah dijadikan sarana periklanan yang efisien. Di sisi lain, masyarakat Indonesia yang terpapar iklan berbasis data pengguna malah terjebak dalam konsumerisme. Selain itu, dalam pembahasan ditemukan masalah lain yaitu creepiness atau rasa takut dan terawasi oleh masyarakat akibat data yang diambil cenderung personal, bahkan hingga menyangkut bagaimana pengguna beraktivitas sehari-hari. Tulisan ini menjabarkan pandangan ethical pluralism Floridi dalam melihat hal tersebut sebagai acuan etika terapan ranah filsafat informasi. Yang digunakan adalah sudut pandang deontologis, konsekuensialisme, dan kontraktualisme, walaupun seharusnya tiga pandangan etis tersebut tidak selaras, namun etika informasi Floridi menganggap bahwa pengguna dan seseorang yang memiliki tingkat tanggung jawab moral yang berbeda, yang berarti tiga sudut pandang teori etika tersebut berpihak pada pengguna yang diambil datanya sehingga bisa selaras. Penelitian ini menuliskan bagaimana masalah penggunaan data pengguna, yang diambil untuk keperluan periklanan dan penjualan oleh pihak tertentu merupakan masalah yang sangatlah serius dan cenderung luput dari perhatian.
This study explains how current problems in the digital world are relevant because they have an impact on reality, where humans now live in an information-based reality which is referred to in Luciano Floridi's infosphere theory. Luciano Floridi himself is known as a philosopher who focuses on the realm of information philosophy, so his writings are often used in this discourse. This paper focuses on describing common web 2.0 problems in Indonesia, in a web 2.0 system user data is important in building an ecosystem on the internet. However, in the past few years user data has changed its function to be used as a tool for offering advertisements based on user persona through an algorithmic system. Subconciously, the user data taken is actually used as an efficient advertising tool. On the other hand, Indonesian people who are exposed to advertisements based on user data are trapped in consumerism. Apart from that, in the discussion, another problem was found, namely creepiness or fear and being monitored by the community due to the fact that the data collected tends to be personal, even involving how users carry out their daily activities. This paper describes Floridi's view of ethical pluralism in seeing this as a reference for applied ethics in the realm of information philosophy. What he uses on his ethical theory are deontological point of view, consequentialism, and contractualism., Even though these three ethical views should not be in parallel, Floridi's information ethics considers that users and people have different levels of moral responsibility, which means that the three ethical theoretical points of view are in favor of the user whose data is taken so that they can be in parallel. This research writes about how the problem of using user data, which is taken for advertising and sales purposes by certain parties, is a very serious problem and tends to be unnoticed."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Asmiyanto
"Sistem etika dibangun untuk memandu manusia menemukan keselarasan hidup. Namun, ketika sebuah etika dikembangkan dengan menafikan keberadaan manusia, maka timbul pertanyaan: untuk kebutuhan siapakah etika tersebut? Disertasi ini bertujuan untuk menyingkap selubung makna atas gagasan Luciano Floridi yang membangun etika informasi dengan menjadikan informasi sebagai pusat refleksinya. Informasi tidak lagi sekadar masalah epistemologis. Namun, informasi ditempatkan menjadi persoalan ontologis (reontologization), sehingga manusia beralih-pusat dari subjek (decentering subject) menjadi setara dengan entitas lainnya. Semua entitas yang ada dipahami sebagai objek informasi yang memiliki hak yang sama untuk dihargai dan dihormati (the ontological equality principle). Penilaian moral didasarkan pada prinsip moral yang bersifat formal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi proses alih-pusat yang berakibat pada distribusi peran antara manusia (responsibility) dan entitas nonmanusia (accountability). Sebagai konsekuensinya, distribusi tersebut melahirkan dualisme peranan yang memisahkan masalah moralitas (responsibility) dengan hukum (accountability) yang selama ini keduanya dicampuradukkan tanpa disadari. Namun, pandangan ini justru menyisakan kontroversi bahwa agen moral buatan dapat dikenai sangsi hukum (accountability). Sementara, agen moral manusia hanya dimintai pertanggungjawaban moral (responsibility).

An ethical system is built to guide people to find harmony in life. However, when an ethic is developed by denying human existence, then the question arises: for whose needs is the ethic? This study aims to disclose the veil of meaning in Luciano Floridi's idea of establishing information ethics by making information as its center of reflection. Information is no longer a mere an epistemological problem; it turns, however, into an ontological issue (reontologized). Thus, humans are no longer subjects (decentered subjects), equal with other entities. All entities are understood to be objects of information, having equal rights to be appreciated and respected (the ontological equality principle). Moral judgment is based on four formal moral principles. Hermeneutics Phenomenology of Paul Ricoeur is used to disclose the veil. The results showed that there was a dehumanization process, resulted in the delegation of moral responsibility from human (responsibility) to entity artificial intelligence (accountability). Thus, it gives birth to a dualism of responsibility that precisely clarifies matters of morality (responsibility) and law (accountability) which had been both mixed up unnoticed. However, this view also leaves the controversy that an artificial moral agent can be subject to legal sanction (accountability). Meanwhile, human moral agents are only accounted for moral responsibility."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
D2796
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library