Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tetyana Madjid
Abstrak :
Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi program pencegahan dan pengendalian infeksi di RSUD Tebet melalui pengamatan terhadap tindakan pemasangan infus,mengganti perban, menyuntik dan menangani limbah oleh perawat di ruang rawat inap, juga dicari data tentang karakteristik perawat, kebijakan, sarana dan prasarana, pengawasan serta pelaporan infeksi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, unit analisis adalah 105 jumlah tindakan. Hasil menunjukkan sebagian besar dari 4 tindakan telah dilakukan perawat dengan baik, analisis data menggunakan univariat, bivariat, multivariat regresi logistik. Variabel yang paling mempengaruhi tindakan tersebut adalah pelaporan infeksi. Saran untuk rumah sakit memperbaiki struktur organisasi, menugaskan perawat IPCN purna waktu, meningkatkan efektifitas pelatihan.
The focus of this research is identifying infection prevention and control program in Tebet hospital through observation of nursing action on infusion, bandage,injecting and waste management, and identifying nurses characteristics, policies,facilities, monitoring and reporting of infection. This research using qualitative and quantitative approach. Unit analysis of this research is 105 of actions mentioned above by all nurses in the inpatient room. The results of this study show that most of the actions performed by the nurses were good, analysis with univariat, bivariat and logistic regression of multivariate. The most affecting variables is the reporting of infection. Suggestions for hospitals is to improve organizational structure, assign full timen IPCN nurses and improve training effectiveness.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48640
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Asmara
Abstrak :
ABSTRAK Penelitian ini adalah untuk menganalisis determinan kinerja IPCN (Infection Prevention Control Nurse) terhadap faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian menggunakan tehnik deskriptif dengan mengambil sampel 90 IPCN yang bekerja dibeberapa rumah sakit di Indonesia dan tergabung dalam Himpunan Perawat Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (HIPPI). Peneliti menggunakan kuesioner online melalui google form, setelah itu penyebaran dilakukan melalui Whatsapp Goup. Kinerja IPCN berdasarkan hasil penelitian menunjukkan IPCN yang berkinerja kurang baik sebanding dengan IPCN yang berkinerja baik yaitu sebesar 50%. Penelitian ini juga menunjukan variabel yang paling berhubungan dengan kinerja IPCN
ABSTRACT This study is to analyze the performance determinant of IPCN (Infection Prevention Control Nurse) on the factors that influence it. The study uses descriptive techniques by taking a sample of 90 IPCNs who work in several hospitals in Indonesia and are members of the Infection Prevention and Control Association (HIPPI) Association. The researcher used an online questionnaire through google form, after that the distribution was done through Whatsapp Goup. The IPCN performance based on the results of the study shows that IPCN which performs poorly is comparable to that of IPCN which is performing well at 50%. This study also shows that the variables most associated with
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T52279
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juang Arco Tangkas
Abstrak :
Pencegahan dan pengendalian infeksi TB (PPI TB) bertujuan untuk mengurangi penularan TB dalam melindungi petugas kesehatan, pengunjung serta pasien dari penularan TB di rumah sakit. Perlu untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan praktik PPI TB sehingga dapat menjadi acuan dalam meningkatkan kompetensi dan praktik perawat dalam PPI TB agar dapat menjadi pemutus mata rantai penyebaran TB. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan tujuan meneliti korelasi antara pengetahuan dan sikap dengan praktik perawat dalam PPI TB. Responden pada penelitian ini adalah perawat di RSUD Pasar Minggu yang diambil dengan metode total sampling sejumlah 156 perawat, instrumen yang digunakan adalah kuesioner KAP TB dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi square dengan signifikasi 0,05. Hasil uji bivariat menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan sikap (p value 0,049) dan ada hubungan pengetahuan dengan praktik (p value 0,012) namun tidak ada hubungan antara sikap dengan praktik (p value 0,628). Hasil penelitian menunjukan sebagian responden memiliki tingkat pengetahuan dan sikap yang baik, dan hampir seluruh responden memiki nilai praktik yang baik.
TB infection prevention and control aims to reduce TB transmission in a population and protect health workers, visitors and patients from TB transmission in hospitals. It is necessary to know the relationship between knowledge and attitudes with the practice of PPI TB so that it can become a reference in improving the competence and practice of nurses in TB infection prevention and control and to break the chain of TB spread. This study used a cross sectional approach with the aim of examining the correlation between knowledge and attitudes with the practice of TB infection prevention and control PPI TB. Respondents in this study were nurses at Pasar Minggu Hospital who were taken with a total sampling method of 156 nurses, the instrument used was the KAP TB questionnaire with univariate and bivariate analysis using the chi square test with a significance of 0.05. The results of the bivariate test showed a relationship between attitude knowledge (p value 0.049) and knowledge with practice (p value 0.012) and there was no relationship between attitude and practice (p value 0.628). The results showed that most respondents had a good level of knowledge and attitude, and almost all respondents had the value of good practice.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Marthalena
Abstrak :
Kepatuhan perawat dalam melaksanakan praktik pencegahan dan pengendalian infeksi dipengaruhi oleh persepsi dan pengalaman dalam berinteraksi dengan IPCN. Studi ini merupakan studi kualitatif fenomenologi yang bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman perawat dalam berinteraksi dengan IPCN. Metode yang digunakan adalah wawancara secara mendalam terhadap 11 perawat dengan durasi 30-60 menit yang berasal dari 8 area pelayanan di rumah sakit. Wawancara direkam audio kemudian dibuat transkrip wawancara. Analisis tematik dilakukan dengan menggunakan lima fase analisis data kualitatif yaitu: compiling, diassembling, reassembling, interpreting dan concluding. Hasil penelitian menemukan bahwa perawat memiliki interaksi yang minimal dengan IPCN dan menemukan pelaksanaan tugas IPCN yang belum sesuai Peraturan Menteri Kesehatan. Penelitian ini merekomendasikan optimalisasi pemahaman perawat terhadap fungsi IPCN dengan melibatkan pihak manajemen, serta merencanakan pendidikan formal ners spesialis pengendali infeksi kepada IPCN untuk memaksimalkan asuhan keperawatan. ......Nurse experience in interacting with infection prevention and control nurse (IPCN). Nurse compliance in implementing infection prevention and control practices is influenced by perceptions and experiences in interacting with IPCN. This study is a phenomenological qualitative study that aimed to explore the experience of nurses in interacting with IPCN. The method used was in-depth interviews with 11 nurses, once for about 30-60 min, from 8 service areas in the hospital. Interviews were audio recorded and field note were made then transcripts of interviews were made. Thematic analysis was carried out using five phases of qualitative data analysis, namely: compiling, diassembling, reassembling, interpreting and concluding. The results of the study found that nurses had minimal interaction with IPCN and found that the implementation of IPCN duties had not been maximized according to the Regulation of the Minister of Health. This study recommends optimizing nurses understanding of the functions of IPCN by involving management, as well as pursue formal education for infection control specialists to IPCN to maximize nursing care.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T54058
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Yunita
Abstrak :
Kepala ruangan mempunyai peran penting, dalam upaya mendukung program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di Rumah sakit. Kompetensi kepala ruangan dalam pencegahan dan pengendalian infeksi (ppi) merupakan kompetensi dasar yang harus dimiliki. Kemampuan yang dimiliki di pengaruhi faktor karakteristik, motivasi diri dan suvervisi kepala ruangan. Metode penelitian ini, menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain Cross-sectional. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling dengan jumlah sampel 70 kepala ruangan di empat (4) Rumah sakit wilayah Bogor. Hasil penelitian menggunakan uji chi-square dengan CI 95%, didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan signifikan antara jenjang karir (p-value 0.030), Motivasi Diri (p-value 0.015), Supervisi kepala ruangan (p-value 0.001) dan kemampuan pengendalian dan pencegahan infeksi kepala ruangan. Tidak terdapat hubungan antara usia (p-value 0,414), tingkat Pendidikan (p-value 0,069), jenis kelamin (p-value 0,314), lama bekerja (p-value 0,854), pelatihan PPI (p-value 0,896) dan kemampuan pencegahan dan pengendalian infeksi (ppi) kepala ruangan. Hasil regresi logistik berganda didapatkan supervisi kepala ruangan menjadi variabel paling dominan. Simpulan dalam penelitian ini adalah pentingnya kepala ruangan dalam peningkatan jenjang karir, melakukan supervisi dan memiliki motivasi diri baik, dalam optimalisasi program pengendalian dan pencegahan infeksi ......The head of the room has an important role, in an effort to support the Infection Prevention and Control program in the hospital. The competence of the head of the room in infection prevention and control is a basic competency that must be possessed. The abilities possessed are influenced by characteristic factors, self-motivation and supervision of the head of the room. This research method uses a quantitative approach with a cross-sectional design. Sampling with total sampling technique with a sample of 70 heads of rooms in four (4) hospitals in the Bogor area. The results of the study using the chi-square test with 95% CI, the results showed that there was a significant relationship between career path (p-value 0.030), self-motivation (p-value 0.015), supervision of the head of the room (p-value 0.001) and controllability and prevention of head room infection. There is no relationship between age (p-value 0.414), education level (p-value 0.069), gender (p-value 0.314), length of work (p-value 0.854), PPI training (p-value 0.896) and prevention skills. and infection control (ppi) head of the room. The results of multiple logistic regression showed that the supervision of the head of the room was the most dominant variable. The conclusion in this study is the importance of the head of the room in increasing career paths, supervising and having good self-motivation, in optimizing infection control and prevention.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hastrina Mailani
Abstrak :
Prosedur tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi mutlak harus diterapkan dirumah sakit termasuk di rawat inap. Kegiatan ini bertujuan untuk meminimalkan dan mencegah terjadinya infeksi pada pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat sekitar fasilitas pelayanan kesehatan. Selain menurunkan tingkat kesakitan dan kematian karena infeksi nosokomial, pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian infeksi yang baik akan menurunkan biaya kesehatan karena dapat menurunkan lama rawat yang berdampak pada penurunan biaya yang dikeluarkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Wawancara mendalam, diskusi grup terarah,dan observasi lansung dilaksanakan terhadap 13 informan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi di rawat inap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional ditinjau dari struktur, proses dan output belum terlaksana sesuai dengan pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi yang telah ditetapkan. Pelaksanaan pencegahan dan pelaksanaan infeksi di rawat inap belum optimal karena pelaksanaan kebersihan tangan, penggunaan alat pelindung diri, pemisahan limbah medis dan penyuntikan yang aman pada sebagian petugas belum dilakukan sesuai standar serta monitoring dan evaluasi yang tidak dilakukan secara rutin. Jumlah petugas yang masih kurang, tumpang tindih tugas dan kurangnya pelatihan berpengaruh pada pelaksanaan tugas pencegahan dan pengendalian. Saran yang dapat dilakukan adalah analisis beban kerja, meningkatkan pelatihan pada petugas dan monitoring serta evaluasi pelaksaanan pencegahan dan pengendalian infeksi dilakukan secara rutin.
Infection prevention and control procedures must be implemented in hospitals including the inpatient care. It is intended to minimize and prevent infection in patients, healthcare workers, visitors, and the community surrounding the healthcare facility. Other than reducing mortality and morbidity rate associated with nosocomial infections, the right implementation of Infection prevention and control program will also reduce health costs due to reduced care duration which affects the decrease of the health cost expenditure. The purpose of this research is to understand the descriptive ofinfection prevention and control implementation at the inpatient care of the National Brain Center Hospital. This study uses a qualitative descriptive research method. Indepth interview, focus group discussion and observation are conducted with 13 informants. Results of the study show that based on the structure, process and output,the infection prevention and control implementation at the inpatient care of the National Brain Center Hospital has been done according to the guidelines of the infection prevention and control that has been established. The infection prevention and control implementation at the inpatient care is not yet optimized because of the practices such as hand hygiene practice, use of personal protective equipment, separation of medical waste and safe injection that have not been done according to standard and have not been monitored and evaluated routinely. The insufficient number of healthcare workers, overlapping tasks and lack of training have an effect on the implementation of Infection prevention and control tasks. Suggestions to be done are restructuring of the Infection prevention and control organization, analysis of workload, the increase of training for healthcare workers and routine monitoring and evaluation of Infection prevention and control implementation.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50206
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library