Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Subarkah
Abstrak :
Keadaan sosial, ekonomi dan demografi merupakan tolak ukur kualitas rumah tangga. Karena keadaan tersebut erat kaitannya dengan ketahanan pangan, keadaan gizi, pendidikan dan kesehatan rumah tangga. Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan tolak ukur yang sering digunakan dalam berbagai penelitian untuk menemukan hubungannya dengan banyak masalah kesehatan dan gizi. Banyak faktor yang dapat menyebabkan kejadian BBLR, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi faktor biologi dan lingkungan. Faktor tersebut berpengaruh melalui mekanisme yang bersifat langsung dan tidak langsung. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana faktor sosial, ekonomi dan demografi rumah tangga mempengarubi BBLR.
Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan jumlah responden sebanyak 1694. Lokasi penelitian di dua kecamatan (Sliyeg dan Gabus Wetan), Kabupaten Indramayu. Pengolahan data dilakukan dengan sofware SPSS. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan inferensial dengan membuat model regresi logistik. Faktor sosial, ekonomi dan demografi rumah tangga dalam penelitian ini adalah variabel pendidikan, kondisi rumah, kepemilikan barang dan alat transportasi, pekerjaan, umur dan jumlah kehamilan. Faktor lain yang berpengaruh terhadap bayi berat lahir rendah adalah faktor antara yang terdiri dan variabel pertambahan berat badan saat hamil, pemeriksaan ANC dan keterpaparan asap rokok. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah berat bayi saat lahir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor sosial, ekonomi dan demografi rumah tangga tidak berpengaruh langsung terhadap BBLR. Melalui mekanisme biologis dan perilaku faktor tersebut mempunyai hubungan dengan variabel antara dalam mempengaruhi kejadian BBLR. Mekanisme biologis yang dimaksud adalah kejadian BBLR dipengaruhi oleh faktor pertambahan berat badan ibu saat hamil, sementara variabel tersebut erat kaitannya dengan faktor sosial, ekonomi dan demografi rumah tangga. Mekanisme hubungan perilaku mempengaruhi terjadinya BBLR melalui keterpaparan ibu terhadap asap rokok. Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa sosial, ekonomi dan demografi rumah tangga mempunyai pengaruh terhadap variabel keterpaparan terhadap asap rokok. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa penelitian ini menjadi pembuktian atas kejadian BBLR dan sekaligus menjadi alat rekonfirmasi hasil penelitian-penelitian sebelumnya tentang pola hubungan sosial, ekonomi dan demografi rumah tangga melalui variabel antara dalam mempengaruhi BBLR.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15268
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ninis Indriani
Abstrak :
Bayi dengan asfiksia perinatal sangat rentan mengalami komplikasi baik jangka pendek seperti disfungsi multi organ maupun komplikasi jangka panjang dengan terjadinya gangguan perkembangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan riwayat asfiksia perinatal dengan perkembangan bayi usia 6 sampai 12 bulan. Desain penelitian ini menggunakan ?cross sectional?, yang melibatkan 56 bayi dengan riwayat asfiksia berat, sedang dan ringan di Kabupaten Banyuwangi. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara riwayat asfiksia perinatal dengan perkembangan bayi (p value=0,026, α=0,05). Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlu dilakukan deteksi dini penyimpangan perkembangan khususnya bayi dengan risiko tinggi serta mengoptimalkan peran serta orang tua dalam proses perkembangan anak sehingga perkembangan anak tercapai dengan optimal. ...... Infant with perinatal asphyxia history is very susceptible to have both short-term complications such as multiple organ dysfunctions and long-term complications with development disorder. The purpose of this research is to know the relation of perinatal asphyxia history with infant?s development age 6 to 12 months old. The design of this study uses ?cross-sectional?, which involves 56 infants with severe, moderate and mild asphyxia histories in Banyuwangi Regency. The result of this research shows that there is significant relation between perinatal asphyxia history with infant?s development (p value=0.026, α=0.05). The recommendations of this research is that it is so necessary to be detected early about the development disorder especially for high-risk infants and to optimize the participation of parents in a child's development process that child?s development is achieved optimally.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T41883
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Muryanto
Abstrak :
Nama : Irwan MuryantoProgram Studi : Doktor EpidemiologiJudul Disertasi : Faktor ndash; Faktor Yang Memengaruhi Perkembangan Bayi :Studi longitudinal Pada Bayi Usia 0 hingga 6 Bulan DiKabupaten Kuantan Singingi Provinsi RiauPembimbing : Prof. Dr. dr. Sudarto Ronoatmodjo SKM, M.ScPrevalensi keterlambatan perkembangan bayi di Indonesia berkisar antara 12,8 -28,5 . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang memengaruhiperkembangan bayi dengan merekrut bayi baru lahir yang dikunjungi dalam waktu24 jam setelah kelahiran sebanyak 474 bayi. Penilaian perkembangan pada usia 2,4 dan 6 bulan menggunakan kuesioner Ages Stages Questionnaires, ThirdEdition ASQ - 3 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor ndash; faktor yangmemengaruhi perkembangan bayi pada usia 2 bulan meliputi : inisiasi menyusu dini komunikasi, motor kasar dan motor halus , panjang lahir komunikasi dan motorkasar , status gizi komunikasi , stimulasi semua ranah , kepadatan isi rumah komunikasi , sosial ekonomi pemecahan masalah . Pada usia 4 bulan meliputi :ASI eksklusif komunikasi, motor kasar, motor halus dan personal sosial , statusgizi personal sosial , diare motor kasar, motor halus dan personal sosial , stimulasi komunikasi, pemecahan masalah dan personal sosial , kepadatan isi rumah motorhalus dan pemecahan masalah , jumlah saudara personal sosial . Sedangkan padausia 6 bulan meliputi : inisiasi menyusu dini motor kasar dan pemecahan masalah ,ASI eksklusif komunikasi dan motor halus , panjang lahir personal sosial , ISPA komunikasi, motor kasar dan personal sosial , stimulasi komunikasi, motor halusdan personal sosial , pendidikan ibu personal sosial dan sosial ekonomi komunikasi dan motor halus .Dapat disimpulkan bahwa faktor stimulasi merupakan faktor yang dominanmemengaruhi perkembangan bayi, diikuti oleh faktor inisiasi menyusu dini dan ASIeksklusif. ...... Name : Irwan MuryantoStudy Program : Doctoral Program in EpidemiologyTitle : Factors Affecting Infant Development : Longitudinal Studyof Infants at 0 ndash; 6 Months in Kuantan Singingi District RiauProvinceCouncellor : Prof. Dr. dr. Sudarto Ronoatmodjo SKM, M.ScThe prevalence of delayed infant development in Indonesia 12.8 - 28.5 . Thisstudy aims to determine the factors that affect the development of infants byrecruiting newborns who visited within 24 hours after the birth of 474 babies.Assessment of development at ages 2, 4 and 6 months using the Ages StagesQuestionnaires, Third Edition ASQ - 3 questionnaire.The results showed thatfactors affecting infant development at 2 months of age included: earlybreastfeeding initiation communication, gross motor and fine motor , birth length communication and gross motor , nutritional status communication , stimulation all domains , density of home content communication , socioeconomic problemsolving . At 4 months of age include: exclusive breastfeeding communication,gross motor, fine motor and personal social , nutritional status personal social ,diarrhea gross motor, fine motor and personal social , stimulation communication,problem solving and personal social , density of home contents fine motors andproblem solving , number of siblings personal social . While at the age of 6 monthsinclude: early breastfeeding initiation gross motor and problem solving , exclusivebreastfeeding communication and fine motor , length of birth personal social ,ISPA communication, crude motor and personal social , stimulation communication, fine motor and personal social , maternal education personalsocial and socioeconomic communication and fine motor .It can be concluded that stimulation factor is the dominant factor influencing infantdevelopment, followed by early breastfeeding initiation and exclusivebreastfeeding factor.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
D2451
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linny Grasiana Maria Liando
Abstrak :
Latar Belakang: Anak usia batita yang pernah mengalami perawatan di Unit Neonatologi pada saat lahir berada dalam risiko mengalami keterlambatan perkembangan. Terdapat berbagai faktor terkait perkembangan anak usia batita, baik dari aspek ibu maupun anak. Tujuan: Mendapatkan gambaran Developmental Quotient anak usia batita yang pernah dirawat inap di Unit Neonatologi RSCM dan faktor-faktor terkait. Metode: Penelitian ini adalah studi analitik observasional potong lintang yang menilai Developmental Quotient pada 83 anak usia batita yang pernah dirawat inap di Unit Neonatologi RSCM pada tahun 2018-2019 yang diambil secara acak sederhana. Developmental Quotient dinilai dengan menggunakan Capute Scale, dan terdiri dari Full-Scale Developmental Quotient (FSDQ), Clinical Linguistic and Auditory Milestone Scale (DQ CLAMS), Cognitive Adaptive Test (DQ CAT). Dilakukan identifikasi faktor-faktor terkait DQ sebagai variabel bebas, yaitu : jenis kelamin anak, usia gestasi, berat badan lahir, panjang badan lahir, lingkar kepala lahir, lama rawat inap di unit Neonatologi, lama lepas rawat, diberikan ASI eksklusif atau tidak, ada tidaknya intervensi rehabilitasi, usia ibu saat melahirkan, psikopatologi ibu, komplikasi persalinan, mother-infant bonding, pendidikan ibu, jumlah anak, status sosial ekonomi. Analisis bivariat dengan Chi-square dan multivariat dengan regresi logistik dilakukan untuk menguji hipotesis. Hasil: Sebanyak 38,6% anak usia batita dengan riwayat perawatan di unit Neonatologi RSCM mengalami keterlambatan FSDQ, 47% keterlambatan DQ CLAMS, dan 31,4% keterlambatan DQ CAT. Terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu, psikopatologi ibu, dan status sosial ekonomi terhadap terjadinya keterlambatan FSDQ; serta hubungan bermakna antara jenis kelamin, pendidikan ibu dan psikopatologi ibu dengan keterlambatan DQ CLAM pada subjek penelitian ini. Pada analisis multivariat didapatkan bahwa variabel paling bermakna dengan kejadian keterlambatan FSDQ pada subjek penelitian ini adalah pendidikan ibu (p= 0,048; rasio odd= 4,751; interval kepercayaan 1,017-22,199) dan psikopatologi ibu (p= 0,023; rasio odd= 0,2; interval kepercayaan 0,05-0,804). Simpulan : Anak usia batita dengan riwayat perawatan di Unit Neonatologi perlu diperiksa secara berkala untuk mencegah keterlambatan perkembangan. Meningkatkan kesehatan mental ibu dapat mencegah keterlambatan perkembangan. ......Infants with history of hospitalization in Neonatology Unit at births are at risk of delayed development. There are various risk factor associated with infant development, either from maternal or infant factor. Objectives: To determine developmental quotient of infants with history of hospitalization in Neonatology Unit in Dr Cipto Mangunkusumo General Hospital, and to identify factors related to it. Method: Study design was cross-sectional observational analytic study. Subjects were 83 infants with history of hospitalization in Neonatology Unit, from January 2018 to December 2019 randomly selected. The Developmental Quotients were assessed using The Capute Scale, and consist of Full-Scale Developmental Quotient (FSDQ), Clinical Linguistic and Auditory Milestone Scale (DQ CLAMS), Cognitive Adaptive Test (DQ CAT). We analyzed the association of DQ with 15 independent variables: gender, gestational age, birthweight, length at birth, head circumference at birth, length of hospitalization in Neonatology Unit, duration from hospital discharge, exclusively breastfed or not, rehabilitation intervention, age of mother at birth, mother’s psychopathology, pregnancy and delivery complication, mother-infant bonding, mother education, number of siblings, and socio-economic status. Bivariate analyzes using Chi-square and multivariate analyzes using logistic regression were applied for hypothesis testing. Result: FSDQ, DQ CLAMS and DQ CAT delay were found in 38,6%, 47,0% and 31,4% of subjects, respectively. There were significant correlations between maternal education, mother’s psychopathology and socioeconomic status with delayed FSDQ while delayed DQ CLAMS were related to gender, maternal education and maternal psychopathology. Multivariate analyzes revealed that the most responsible factor related to delayed FSDQ in this research were mother’s psychopathology (p= 0,023; odd ratio= 0,2; confidence interval 0,05-0,804) and mother’s education (p= 0.048; odd ratio= 4.751; confidence interval= 1.017- 22.199). Conclusion: Infants with history of hospitalization in Neonatology Unit, should be checked regularly fot delayed development. Improving maternal mental health and education is important in preventing developmental delay.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Restiana
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang pengaruh terapi kelompokterapeutik terhadap kemampuan ibu menstimulasi perkembangan bayi serta perkembangan rasa percaya di kelurahan Mulyasari, Tasikmalayas, Hasil penelitian menujukkan peningkatan kemampuan kognitif, psikomotot dn perkemabangan rasa percaya bayi secara bermakna pada ibu yang mendapat TKT. penngkatan kemampuan kognitif, psikomotor sertaperkembangan rasa percaya bayi lebih tinggi secara bermakna pada ibu yang mendapat terapi kelompok terapeutik dibandingka ndengan yang tidak mendapat terapi kelompok terapeutik. Terapi kelompok terapeutik direkomendasikan untuk dilakukan pada tatanan pelayanan kesehatan di masyarakat sebagai bentuk pelayanan kesehatan jiwa bagi ibu yang mempunyai usai bayi.
The aim of this research her to get comprehensive picture about the influence therapeutic group therapy to mother's ability stimulating for infant, and infant development trust in district of Mulyasari, Tasikmalaya. Result showed increased cognitive ability, psychomotor, and infant development of trust is significantly. Increaased cognitive skills, psychomotro and growth child trust was significantly higer in mother who receive therapy compared with teament groups that received no therapy group. Therapy group is recommended to be done within the framework of health services in the community as a form of mental health servicesfor mother with infant age.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28405
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library