Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jirasek, Milan
Chichester, West Sussex: John Wiley & Sons, 2002
624.171 JIR i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Susanto
"Dalam perencanaan hangman tahan gempa sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia, maka struktur bangunan harus direncanakan pada tingkat daktilitas tertentu. Daktilitas adalah kemampuan suatu struktur atau elemen struktur untuk mengalami simpangan-simpangan inelastis secara berulang dan bolak batik diatas titik leleh pertama dan mempertahankan sebagian besar dari kemampuan awalnya dalam menahan beban gempa.
Pemilihan tingkat daktilitas itu akan menentukan faktor jenis struktur K. Faktor jenis struktur K ini merupakan suatu konstanta yang menumjukkan kemampuan respons inelastik struktur terhadap beban gempa dan disamping itu jugs tergantung type strukturnya.
Prosedur perencanaan yang umumnya dilakukan adalah dengan menganggap struktur masih berperilaku elastis dalam analisa struktur keseluruhan dan pada perencanaan penampang elemen struktur dilakukan secara inelastis yaitu dengan aswnsi bahwa pada beban gempa besar akan terbentuk beberapa sendi plastik yang memungkinkan terjadinya pemencaran energi letas terlihat adanya suatu perbedaan konseptual antara analisa struktur dan analisa elemen struktur. Dan dalam perencanaan tidak dilakukan pengontrolan apakah daktilitas perlu (ductility demand) dan gaya dalam yang terjadi masih memenuhi dan sesuai dengan yang direncanakan.
Dalam penelitian ini dilakukan suatu evaluasi terhadap struktur bangunan yang direncanakan mengikuti standard prosedur perencanaan yang umum dipakai dengan melakukan perhitungan clang berdasarkan perhitungan analisa riwayat waktu sistim nonlinier. Perhitungan dilakukan berdasarkan pembesian yang ada dengan memanfaatkan sofrware DRAIN 2 DX (Dynamic Response Analysis Of Inelastic 2 Dimensional Structure).
Program ini berdasarkan step by step integration method dan percepatan rata rata. Penelitian yang dilakukan terbatas pada bangunan sistim dua dimensi untuk portal beton bertulang 10 lapis.
Evaluasi yang dilakukan adalah daktilitas perlu sepanjang tinggi bangunan meliputi displacement ductility dan momen-rotation ductility. Disamping itu juga dievaluasi gaya -gaya dalam yang terjadi pada elemen-elemen struktur padakondisi inelastis.
Dalam penelitian ini juga dilakukan studi pengaruh varaiasi redaman Rayleigh, pengaruh reduksi kapasitas momen tumpuan balok, pengaruh penurunan mutu baton dan efek P delta Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh redaman kekakuan lebih dominan dibanding redaman masa, pengaruh reduksi momen tumpuan balok mengurangi gaya dalam dan simpangan maksimum yang terjadi sedang penurunan mutu baton kolom akan berpengaruh besar bila tulangan terpasang lebih kecil dibanding tulangan yang diperlukan, pengaruh P delta menjadi inkonsisten pada pemakaian redaman kekakuan yang sangat kecil dan secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa perencanaan struktur beton berdasarkan desain kapasitas memberikan respon inelastis yang masih memenuhi persyarat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This paper evaluates the inelastic behaviors of four Buckling-Restrained Braces (BRB) and two full scale Buckling-Restrained Braced Truss-girder Moment Frames (BRBTMF) by analytical and experimentat means....."
IPTEKAB
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
I. Sumirat
"The National Nuclear Energy Agency of Indonesia (BATAN) has one dedicated spectrometer for inelastic neutron scattering experiments. The instrument is a thermal neutron triple-axis spectrometer known as SN1. SN1 was installed in 1992 in the experimental hall of G. A. Siwabessy Research Reactor, Serpong, Banten. Malfunctions of the hardware and software have prevented the instrument from performing inelastic scattering measurements since 1996. The 2011-2015 five years project has been initiated to revitalize and optimize the SN1. The project serves as a preparation for the utilization of SN1 for the investigation of lattice dynamics, spin wave and magnetic excitations in condensed matters that will be started in 2016. In 2013, SN1 has successfully been repaired and was able to measure phonon dispersion relation of available single crystals, i.e., Cu, pyrolytic graphite (PG), Ge, and Al. In 2015, the first experiment on magnetic excitation to investigate magnon dispersion relation of a known Fe single crystal has been carried out. Standard methods of inelastic scattering measurements, i.e., a constant-energy transfer hω with either fixed final neutron energy Ef = 14.7 meV or fixed incoming neutron energy Ei = 30.59 meV, and a constant momentum transfer Q with fixed incoming neutron energy Ei = 30.59 meV, were applied to measure the low-energy magnetic excitations. For fixed Ef measurement, a 5-cm thick PG filter was set between the sample and the analyzer to eliminate λ/n harmonics. To limit the energy and momentum spreads of the beam, collimations of 40 minutes were applied before and after the sample. The spin waves were measured along the three principal symmetry directions of [00ζ], [ζζ0], and [ζζζ]. The measured magnons were compared to values in reference and were found to be in a good agreement with them. With such accomplishments, we are convinced that SN1 is now ready for its inelastic scattering application and will become one of BATAN’s neutron instrument which is routinely utilized for materials characterization on lattice dynamics and magnetic excitations by local and foreign scientists. Besides reporting the SN1 first measured magnon, the current status of SN1 instrument development will also be presented briefly.
"
Center for Informatics and Nuclear Strategic Zone Utilization, 2016
607 AIJ 42:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bonifacius Jovianto
"ABSTRAK
Performa bangunan beton bertulang dengan sistem dinding geser khusus dengan rangka penahan momen khusus (sistem ganda) yang didesain sesuai ASCE 7-16, dievaluasi dengan Performance-Based Seismic Design (PBSD) sesuai ASCE 41-17, berdasarkan variasi konfigurasi bentang struktur, jumlah lantai, konfigurasi dinding geser, dan geometri bangunan. Dalam tata cara perencanaan, perilaku inelastis struktur disederhanakan dalam bentuk modifikasi respons gempa R, yang bergantung hanya pada sistem struktur. Kontribusi konfigurasi struktur terhadap perilaku inelastis aktual tidak diketahui. Non-Linear Time History Analysis menggunakan 11 pasang ground motion yang terskalakan terhadap respons spektra ASCE 7-16, digunakan untuk menilai potensi performa tata cara perencanaan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa peningkatan jumlah bentang struktur dan penggunaan faktor redundansi, dapat meningkatkan performa dan redundansi struktur. Peningkatan jumlah lantai, konfigurasi dinding geser asimetris, torsi tak terduga dan pengarahan ground motion pada sumbu utama struktur dapat menurunkan performa dan redundansi struktur. Prediksi kebutuhan dapat dengan mudah melampaui kapasitas rotasi inelastis balok dan kolom pada bangunan dengan SRPMK, sedangkan prediksi kebutuhan dapat dengan mudah melebihi kapasitas kuat geser dinding geser pada bangunan dengan sistem ganda. Secara keseluruhan, bangunan yang sudah didesain menurut ASCE 7 tidak terjamin dapat mencapai tujuan target kinerja menurut ASCE 41.

ABSTRACT
Performance of special reinforced concrete shear walls with special moment frame (dual systems) buildings designed in accordance with ASCE 7-16, are evaluated with Performance-Based Seismic Design (PBSD) in accordance with ASCE 41-17, based on variations in structure bays configuration, number of levels, shear walls configuration, and building geometry. In prescriptive code, structure inelastic behaviour is simplified in forms of seismic response modification R, which depends solely on structural system. Contribution of structure configuration, to actual structure inelastic behavior remains unknown. Non-Linear Time History Analysis using 11 pairs of ground motions matched to ASCE 7-16 response spectrum is used to assess the potential performance of prescriptive code. Evaluation results show that increasing amount of structure bays and usage of redundancy factor, may increase structure performance and redundancy. Increasing number of levels, asymmetric shear walls configuration, accidental torsion and ground motions directionality may reduce structure performance and redundancy. Predicted demands may easily exceed beams' and columns' inelastic rotation capacity in buildings with SMF, while predicted demands may easily exceed shear walls' shear strength capacities in buildings with dual systems. Thus in overall, the buildings designed as per ASCE 7 are not guaranteed may achieve expected target performance objective by ASCE 41."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sawitri Retno Handayanti
"Tesis ini membahas perilaku penawaran kayu bulat dari hutan alam di Indonesia pada tahun 2007 - 2011. Penelitian ini menggunakan data panel terdiri dari 150 unit perusahaan selama 60 bulan. Data dianalisis dengan menggunakan metode tobit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku penawaran kayu bulat dari hutan alam Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain harga kayu domestik, luas hutan berdasarkan rencana kerja, curah hujan, suku bunga pinjaman, sertifikat kelestarian mengelola hutan, umur perusahaan, wilayah perusahaan tersebut berada dan musiman. Perilaku penawaran perusahaan dilakukan sepanjang tahun dan bersifat inelastis.

The focus of this study is the roundwood supply from natural forest in Indonesia in 2007-2011. This study uses panel data consisting of 150 units for 60 months. Data were analyzed using tobit method. The results of this study shows that the roundwood supply is influenced by the price of domestic timber, forest area based on work plan, rainfall, loan interest rates, sustainability of forest management certificate, age firm, region where the firms are located and seasonal. The supply spans a year around and is inelastic."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wanita Nahdah Astari Mudianto
"Elevated pile cap (EPC) foundations merupakan fondasi dengan sebagian badan tiangnya tertanam dalam tanah dan sebagian lainnya berada di atas permukaan tanah. EPC foundastions memikul momen lentur yang lebih besar dari jenis fondasi lainnya. Perilaku EPC foundations perlu diteliti lebih lanjut guna memastikan kinerja non-linier yang memadai terhadap beban seismik. Peneliti melakukan studi pemodelan menggunakan software OpenSees terkait perilaku EPC foundations dengan konfigurasi 2 x 3 pada tanah clay dengan meninjau aspek kekuatan, kekakuan, serta interaksi tanah dan pile. Uji pembebanan pushover monotonik dilakukan untuk menganalisis keruntuhan sesimik dan perilaku daktail dari EPC foundations. Konsistensi tanah divariasikan guna mengidentifikasi pengaruh konsistensi tanah terhadap kekakuan struktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsistensi tanah tidak berpengaruh terhadap daktilitas suatu struktur, melainkan berpengaruh terhadap defleksi. Semakin stiff konsistensi tanah, maka semakin kecil defleksi yang dialami tiang. Aboveground height divariasikan guna mengidentifikasi pengaruh aboveground height terhadap lokasi sendi plastis. Seluruh model membentuk sendi plastis hanya pada leading row piles. Sendi plastis pertama terbentuk pada sambungan pile-cap dan sendi plastis kedua terbentuk pada badan pile yang berada di bawah permukaan tanah. Semakin tinggi aboveground height, maka semakin dangkal lokasi sendi plastisnya. Secara keseluruhan, konsistensi tanah, aboveground height, dan nilai p-multiplier berpengaruh terhadap perilaku inelastis struktur.

Elevated pile cap (EPC) foundations are foundations with part of the pile body embedded in the ground and the other part above the ground surface. EPC foundations bear greater bending moments than other types of foundations. The behavior of EPC foundations needs to be investigated further to ensure adequate non-linear performance against seismic loads. Researchers conducted a modeling study using OpenSees software related to the behavior of EPC foundations with a 2 x 3 configuration on clay soil by reviewing aspects of strength, stiffness, and soil and pile interactions. Monotonic pushover loading test was performed to analyze the seismic failure and ductile behavior of the EPC foundations. Soil consistency was varied in order to identify the effect of soil consistency on the stiffness of the structure. The results showed that soil consistency did not affect the ductility of a structure, but rather had an effect on deflection. The stiffer the consistency of the soil, the smaller the deflection experienced by the pile. The aboveground height was varied to identify the effect of the aboveground height on the location of the plastic hinge. All models form plastic hinges only on leading row piles. The first plastic hinge is formed at the pile-cap joint and the second plastic hinge is formed at the pile body which is below the soil surface. The higher the aboveground height, the shallower the location of the plastic hinge. Overall, soil consistency, aboveground height, and p-multiplier value affect the inelastic behavior of the structure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Izzul Waro
"Penelitian ini akan mengungkapkan keterkaitan kebijakan perparkiran yang bisa melengkapi penyediaan angkutan massal Transjakarta Busway serta penerapan electronic road pricing (ERP) dalam mereduksi tingkat kemacetan di Jakarta. Kebijakan pentarifan dan penyediaan lahan parkir merupakan bagian dari strategi Transportation Demand Management (Prayudiyanto dan Tamin, 2007), yang bisa mempengaruhi warga kota dalam menentukan jenis moda transportasinya.
Penelitian ini menggunakan wawancara dengan teknik stated preference survey dengan responden pengemudi mobil pribadi yang menggunakan fasilitas parkir dalam gedung (off-street parking) di Jalan Thamrin Jakarta untuk mengetahui tingkat Willingness to Pay (WTP) mereka. Analisis logit biner digunakan untuk menentukan utilitas dan probabilitas keputusan perpindahan moda dari kendaraan pribadi ke angkutan umum.
Dari 95 responden yang berhasil menjawab kuesioner dengan benar, 51 diantaranya memperoleh kemudahan pembayaran tarif parkir, baik berupa parkir gratis maupun reimbursable payment dari kantornya. Sedangkan 44 responden menanggung sendiri biaya parkirnya. Nilai WTP untuk Kondisi A (existing condition) mencapai Rp 2.440, untuk Kondisi B (ada perbaikan fasilitas parkir) Rp 2.880, dan Kondisi C (terdapat perbaikan fasiltias parkir dan earmarking untuk angkutan massal) Rp 3.240.
Agar peningkatan tarif parkir berdampak efektif terhadap pembatasan minat masyarakat menggunakan kendaraan pribadi, diperlukan pengetatan peraturan penyediaan lahan parkir maupun perubahan sistem perpajakan parkir sehingga menjadi berorientasi nilai rupiah per lahan parkir yang disediakan.

As a part of the Transport Demand Management strategy for pushing the commuters to leave their private vehicles at home, the existence of reliable mass rapid transit networks should be supported by adequate parking policy for private motorists as well as the implementation of an Electronic Road Pricing system.
This research examines the elasticity of parking fee in Thamrin Road (the heart of Jakarta) through a stated preference survey for 95 private motorists who park their cars at parking slots in 6 different buildings located alongside Thamrin Road during working hours. The data shows that 44 respondents pay their parking fee, while the rest of them get either free pass of carpark facility or reimbursable parking fee from their working company. Binary logistic is used to analyze the value of willingness to pay of the priced parking slots below: IDR 2,440 if the existing condition will go ahead, IDR 2,880 if some improvements will come to carpark facilities, and IDR 3,240 if there are both of carpark facility improvements and an earmarking system enforced from parking revenue to Transjakarta Busway.
This constellation results at inelastic condition of parking price in Thamrin area, unless there will be significant improvements of both parking retribution system and the limitation of parking slot provision in the office buildings. Those policies are critically required prior to the better implementation of the Transit Oriented Development system in Jakarta.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T42743
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library