Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Epakartika
Abstrak :
Penelitian ini dilatar belakangi oleh perkembangan industri telekomunikasi selular yang demikian pesat di Indonesia. Akan tetapi disinyalir kesiapan peraturan yang terkait dengan industri tersebut, belum sepenuhnya mendukung intensitas persaingan yang terjadi, terutama antar operator selular. Karenanya penulis merasa perlu untuk melakukan analisis terhadap industri tersebut, dengan pendekatan organisasi industri. Penelitian ini mengkombinasikan berbagai macam metodologi baik yang bersifat kualitatif maupun yang bersifat kuantitatif, Metodologi yang bersifat deskriptif kualitatif terutama dilakukan dalam menganalisis kebijakan, dan metodologi yang bersifat kuantitatif, pada umumnya dilakukan dengan pendekatan ekonometrika. Hasil dari penelitian ini, berupa analisis perihal struktur industri dengan memperhatikan variabel jumlah dan distribusi pembeli,jumlah dan distribusi penjual, product differentiated dan kondisi entry, serta struktur kepemilikan. Dengan demikian diketahui bahwa struktur industri telekomunikasi selular di Indonesia, bersifat oligopoly dengan perusahaan dominan. Di samping itu, juga diidentifikasi perilaku perusahaan yang bersifat legal tactics (kerjasama dengan unit usaha lain dan horizontal integration) serta strategic behaviour (kebijakan produk, kebijakan harga, advertising, research and development serta investasi). Kinerja industri menunjukkan bahwa terdapat profitability beberapa perusahaan dalam industri, progressiveness, dan perkembangan teknologi. Di samping itu, perspektif konsumen juga menjadi indikasi kinerja industri, dan variabel-variabel structure, conduct dan performance, diperoleh hubungan satu sama lain. Hasil dari analisis kebijakan berupa UU No.5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, UU No.8 Tabun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, UU No.36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi, dan PP No.52 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi, menunjukkan dimasa depan perkembangan industri telekomunikasi selular harus mengacu pada undang-undang tersebut sehingga industri ini bisa memberikan dampak yang besar bagi mayarakat. Akan tetapi perlu ada penjelasan yang komprehensif terhadap hal-hal yang disebutkan dalam UU tersebut, sehingga tidak menimbulkan multiinterpretasi, ambiquitas dan dapat menyebabkan diskriminasi.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T1682
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simangunsong, B. Arnold
Abstrak :
Industri internet di Indonesia, khususnya yang berkarakteristik portal berita, merupakan industri yang sedang mengalami perkembangan penting dalam sepuluh tahun belakangan ini. Selain akibat kemajuan teknologi, perkembangan ini dipengaruhi juga oleh aturan-aturan pemerintah termasuk Undang-undang No.5 tahun 1999 tentang persaingan dan antimonopoli yang dibentuk untuk menjaga agar tingkat kompetisi tetap terjaga, atau Undang-undang No.36 tahun 1999 mengenai eksistensi internet sebagai sebuah medium. Karya akhir ini mengkaji mengenai pengaruh struktur pasar terhadap kinerja industri portal berita di Indonesia. Data yang digunakan adalah data jumlah pengakses dan perolehan pendapatan iklan halaman pembuka dari 8 (delapan) perusahaan selama 4 bulan pada tahun 2000-2001. Analisa data tersebut dilakukan dalam 3 (tiga) tahapan : Pertama, menganalisa struktur pasar, kedua, menganalisa kinerja industri, dan ketiga, menguji pengaruh struktur pasar terhadap kinerja industri portal berita di Indonesia. Hasil kajian menunjukkan bahwa, pertama, pasar portal berita masih berada pada area oligopoli - monopolistik serta adanya dominasi satu perusahaan dalam industri. Ciri seperti ini juga ditemui pada berbagai industri media lain, seperti pada industri Surat kabar yang digambarkan dengan penurunan produsen di Amerika Serikat (88 produsen tahun 1954, 81 produsen tahun 1959, dan 33 produsen tahun 1994). Kedua, analisa kinerja memperlihatkan bahwa terdapat hubungan antara kenaikan jumlah pengakses dengan kenaikan pendapatan walaupun tidak signifikan. Ketiga, analisa pengaruh struktur persaingan terhadap kinerja tidak memperlihatkan adanya pengaruh struktur pasar terhadap kinerja industri portal di Indonesia. Temuan-temuan di atas dapat disimpulkan bahwa industri portal berita bukan merupakan industi media yang bersaing sempurna. Kesimpulan ini tampak berlawanan dengan intuisi yang menggangap bahwa mudahnya (secara teknologi) untuk masuk ke dalam industri ini, atau dari pengamatan telah terjadi penurunan pendapatan perusahaan (rata-rata per pengakses) selama periode penelitian. Penjelasannya bahwa isi berita (content) yang lebih menentukan karakteristik pasar industri portal berita dan bukan media (teknologi) yang mewadahinya. Hasil penelitian ini membawa signifikansi bagi perusahaan bahwa pengembangan strategi perusahaan agar lebih difokuskan pada diferensiasi bersaing produk (isi berita) dan pembentukan loyalitas pelanggan. Namun mengingat data yang digunakan dalam penelitian ini relatif terbatas, maka hasil penelitian ini masih perlu didukung oleh penelitian lanjutan dengan data yang lebih luas serta dengan isi (content) media yang berbeda-beda.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T7537
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liliana Aisyah Permatadewi Monoarfa
Abstrak :
Beberapa indikator penentu kesuksesan perusahaan pada dasarnya adalah kemampuan suatu perusahaan untuk meningkatkan keuntungan (profitable), dapat bertumbuh (growth), dapat mempertahankan kelangsungan hidup (sustainable), dan mampu bersaing (competitive). Perusahaan jasa konstruksi di Indonesia, belum memiliki kemampuan-kernampuan seperti yang disebutkan di atas dengan maksimal. Padahal sebagai salah satu sektor yang memberikan kontribusi terbesar bagi peudapatan Negara yaitu sebesar 6-7 % diharapkan sektor industri harus lebih bisa mengembangkan potensi yang ada. Beberapa hal yang dirasakan sangat berpengaruh terhadap kesuksesan perusahaan tersebut adalah dapat dilihat dari faktor internal, eksteenal dan market forces. Khusus untuk market forces ada beberapa analisa yang harus dilakukan guna mengetahui tindakan perbaikan akibat dampak yang ditimbulkan oleh faktor luar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh faktor market yang terjadi pada perusahaan jasa konstruksi terhadap kemampuan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Dengan analisa statistik akan didapatkan faktor-faktor yang paling mempengaruhi dari market forces terhadap sustainability serta seberapa besar pengaruhnya.
The success indicators of a company are reflected by its performance to achieve profitability, growth, sustainability, and competitiveness. Construction company in Indonesia, has not have maximal capability as mention before. Whereas, as one of sector that give biggest contribution for National income approximately 6-7 %, industry sector must develop its potential as well. Something that indicate have many influences toward to company success, are visible from internal factor, erternalfactor and market forces factor. Special for market fzrces some analysis have to implement to detect correction actions. Research is done to identny influence of market forces factors at construction company toward sustainability that lower company's performance, by then the company can have better quality by doing statistical analysis, the most influential market forces factor towards sustainability can be acknowledged.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16088
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanjung, Kurnia Togar Pandapotan
Abstrak :
Sepeda motor merupakan moda transportasi paling diminati masyarakat Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, sepeda motor adalah moda transportasi yang paling pesat pertumbuhannya dibanding moda transportasi lainnya. Baru-baru ini Komisi Pengawas Persaingan Usaha KPPU menilai harga satuan sepeda motor di Indonesia terlalu tinggi. KPPU menduga tingginya harga sepeda motor tersebut merupakan akibat adanya praktik kolusi berupa kartel dan penetapan harga dari para pelaku usaha di industri sepeda motor. Saat ini, industri sepeda motor berstruktur duopoli dengan pangsa terbesar dikuasai Honda dan Yamaha. Struktur pasar yang demikian memudahkan dilakukannya koordinasi antar pelaku usaha untuk mengurangi intensitas persaingan coordinated effect . Selain melihat tren struktur pasar, perlu juga dilakukan analisis mengenai performa dari industri dan kemungkinan adanya perilaku yang bertendensi anti persaingan untuk menilai apakah terdapat dugaan awal kolusi dalam industri sepeda motor di Indonesia. Hal-hal yang dipakai dalam menilai dugaan awal kolusi dalam sebuah industri sering disebut dengan faktor-faktor plus plus factors .
Motorcycle is the type of transportation that attracts most of Indonesian. For several years motorcycle has become fastest growing type of transportation compared with other types. Lately The Commission for the Supervision of Business Competition Komisi Pengawas Persaingan Usaha KPPU rates the unit price of motorcycle in Indonesia as too high. KPPU alleges the exorbitant price of motorcycle unit is resulted from the collusion practices likewise cartel and price fixing which conducted by players in motorcycle industry. The sense of such allegation came from the fact that motorcycle industry is dominated only by two major players, Honda and Yamaha, and lies on duopoly structure. Such market structure facilitates the coordinated effect by undertaking business actors to decrease the intensity of competition. Apart from seeing market structure trends, it is also needed to analyze the industry performance and any conduct that can be deemed as anti competition. Such analyses are needed to find whether there is any preliminary allegation regarding collusion in Indonesian motorcycle industry or not. The analyses which used to find such allegation are usually called plus factors .
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T47046
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ofila Irhamna
Abstrak :
Kualitas merupakan elemen kunci yang tidak dapat diabaikan dalam persaingan dan merupakan salah satu masalah penting bagi keberhasilan perusahaan, termasuk dalam perusahaan konstruksi. Di sisi lain, jika kebijakan manajemen mutu tidak dilaksanakan atau partisipasi terbatas akan berdampak negatif terhadap daya saing perusahaan. Pencapaian kinerja dapat lebih baik jika penerapan manajemen mutu terpadu didukung oleh perusahaan. Gugus Kendali Mutu GKM telah ditemukan menjadi teknik sederhana dan produktif dari Total Quality Management TQM dan diusulkan dapat diterapkan dalam perusahaan konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keefektifan gugus kendali mutu terhadap kinerja perusahaan konstruksi di Indonesia. Regresi digunakan untuk menganalisis efek hubungan antara tujuan gugus kendali mutu terhadap kinerja perusahaan konstruksi dengan aplikasi SPSS 22. Berdasarkan analisis data yang diperoleh dari survei, disimpulkan bahwa tujuan gugus kendali mutu berpengaruh terhadap variabel kinerja perusahaan konstruksi di Indonesia sebesar 61. ...... Quality is a key element that can not be ignored in the competition and is one of the critical issues for the success of the company, including in the construction industry. On the other hand, if the quality management policy is not implemented or limited participation will both negatively affect the management of the project and competitiveness of the firms. This will also decrease the survival potential of construction firms within the industry. Achievement of performance can be better if the implementation of integrated quality management is supported by the company. Quality Control Circle QCC has been found to be a simple and productive technique of Total Quality Management TQM and is proposed to be applicable in construction companies. This study aims to determine the effect of quality control group objectives on the performance of construction companies in Indonesia. Regression was used to analyze the effect of the relationship between the objectives of the quality control group on the performance of the construction company with software SPSS 22. Based on the data analysis obtained from the survey, it was concluded that the objective of the quality control circle influenced the performance variable of construction companies in Indonesia by 61.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51595
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ritonga, Andry
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisa bagaimana struktur, perilaku dan kinerja industri mobil di Indonesia pada periode 1983 hingga 2012 dan juga pengaruh besarnya nilai CR4, MES, tingkat efisiensi perusahaan, pertumbuhan output, produktivitas, krisis ekonomi serta variabel gabungan antara CR4 dan MSE terhadap nilai PCM industri mobil di Indonesia. Dari hasil didapati bahwa industri mobil di Indonesia termasuk dalam oligopoli dengan tingkat konsentrasi sedang. Pada industri ini terjadi perilaku differensiasi produk dan juga kerjasama yang dilakukan beberapa produsen dengan cara mengeluarkan produk kolaborasi. Kinerja industri cenderung stabil dan tinggi dengan nilai PCM yang selalu di atas 50 . Selain itu berdasarkan persamaan regresi, terbukti bahwa tingkat efisiensi perusahaan, pertumbuhan output dan produktivitas secara signifikan memberikan pengaruh yang positif terhadap besarnya PCM industri mobil di Indonesia, sedangkan krisis ekonomi yang terjadi secara signifikan memberikan pengaruh yang negatif terhadap besarnya nilai PCM. Namun untuk variabel CR4 dan MES tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap besarnya nilai PCM.
The purpose of this study is to analyze how the structure, behavior and performance of Indonesian automobile industry in the period 1983 to 2012 and also the impact of CR4, MES, efficiency, output growth, productivity, economic crisis and also combination variabel of CR4 and MSE on PCM value of Indonesian automobile industry. The result shows that automobile industry in Indonesia in the middle oligopoly level. There are product differentiation behavior and also the cooperation of some manufacturers with their product of collaboration. Industry Performance stable and with high PCM values that above 50 . On the other side, based on regression equation, it is found that efficiency, output and productivity growth significantly give positive effect on the amount of PCM automobile industry in Indonesia, while the economic crisis that significantly give negative influence on the value of PCM. But for the variable CR4 and MES does not give a significant influence on the value of PCM.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T48531
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library