Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
New York: McGraw-Hill, 1976
R 628.3 IND
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
"Dynamic dydrosalinity models are availabel , but are not used extensively on a large scale soil which receives wastewater from industrial areas,partly because adequate database are expensive to be obtained....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Nuriswarawati
"PT Kawasan industri Jababeka merupakan suatu perusahaan swasta yang bergerak di bidang pengembangan kawasan industri di daerah Cikarang, kabupaten daerah tingkat II Jawa Barat. Pada kawasan ini terdapat 1008 buah industri yang bergerak di berbagai bidang. Limbah cair yang dihasilkan bermacam-macam. Pengolahan Limbah cair ini dilakukan secara terpadu dengan menggunakan proses Lumpur aktif dengan menggunakan oxidation ditch.
Efluen Iimbah cair ini harus memenuhi syarat baku mutu yang ditetapkan dengan SK Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 6 Tahun 1999. Efluen ini dibuang ke saluran Cikarang Bekasi Laut. Menurut data analisis Laboratorium Jababeka, nilai COD masih di atas baku mutu sehingga perlu penanganan lebih lanjut. Selain itu limbah Lumpur aktif (waste activated sludge) yang dihasilkan cukup banyak sehingga menjadi beban ekonomi bagi pengelola karena biaya pembuangannya cukup mahal.
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh Jababeka dalam hal limbah cair industri di Jababeka.
2. Untuk mengetahui proses pengolahan limbah cair industri di VVWTP Jababeka.
3. Untuk mengetahui kemampuan aktivator biologis untuk mereduksi TS, TVS, TSS dan COD dalam Oxidation flitch dalam rangka upaya minimasi limbah cair industri di Jababeka.
Penelitian ini bersifat deskriptif dan eksperimental dengan membuat pilot oxidation ditch yang merupakan scale down oxidation ditch VVWTP Jababeka. Eksperimen dilakukan dengan ulangan sebanyak empat kali dalam berbagai variasi dosis (0,5 ml, 2,5 mf, 5 ml) dengan waktu detensi 24 jam. Kemudian eksperimen dilakukan dengan variasi waktu detensi (24 jam, 48 jam, 72 jam dan 96 jam) untuk dosis aktivator biologis 0,5 ml dan 5 ml. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada perbedaan penurunan parameter dengan variasi dosis.
Kesimpulan dari penelitian ini:
1. Pengelolaan Iimbah cair di Kawasan Industri Jababeka sudah mengikuti arahan yang terdapat dalam Amdal Kawasan namun hasilnya tidak efektif terutama dalam hal pemantauan limbah cair industri.
2. Proses pengolahan limbah cair Kawasan industri Jababeka yang menggunakan metode lumpur aktif dengan oxidation ditch plant menghasilkan efluen yang sudah memenuhi baku mutu SK Gubernur Jawa Barat kecuali nilai COD yang masih di atas baku mutu. Selain itu, Oksigenasi oxidation ditch kurang, tidak adanya emergency plant menyebabkan rotor oxidation ditch tripped. Nilai MISS lumpur aktif pun cukup tinggi.
3. Kemampuan aktivator biologis dalam berbagai dosis untuk mereduksi TS, TVS, TSS dan COD dalam oxidation ditch dalam rangka upaya minimasi limbah cair industri menghasilkan kesimpulan bahwa dosis tidak berpengaruh pada kenaikan TVS dan penurunan TSS namun dosis berpengaruh pada kenaikan TS dan penurunan COD. Namun, perlu ada yang perlu digarisbawahi, dalam percobaan ini, masih dalam skala laboratorium sehingga untuk bisa dioperasionalkan harus di scale up dengan menggunakan pickle number.
Penelitian ini menghasilkan saran:
1. Beban pemantauan lingkungan yang selama ini ditanggung PT Kawasan Industri Jababeka hendaknya dipindahkan ke masing-masing industri dengan mengirimkan efluen limbahnya ke laboratorium yang ditunjuk dan memberikan laporan langsung kepada Jababeka
2. Perlu ada perbaikan dari sistem oxidation ditch seperti penambahan tangki ekualisasi untuk menghindari shock loading, perbaikan oksigenasi pada oxidation ditch dengan menambah jumlah rotor.
3. Dalam pengelolaan limbah dapat ditambah aktivator biologis 0,5 mill agar dapat menurunkan COD sampai dengan di bawah baku mutu lingkungan.

Jababeka Industrial Estate is private company which develops industrial area in Cikarang, Bekasi, West Java. There are 1008 industries operate in Jababeka that produce wastewater everyday. The wastewater treatment of these industries is integrated in one plant using activated sludge process.
According to the laboratory annual report, COD of supernatant is over the standard of Governor Decree of West Java No. 6 Year 1999. The
activated sludge process also produces wasted sludge that cost a lot of money because the disposal is expensive.
The aims of this research are:
1. To know environmental management in wastewater industry that implemented in Jababeka.
2. To know wastewater treatment process in Jababeka.
3. To know the removal of TS, TVS, TSS and COD by addition of Bio-Activator.
This research used descriptive and experiment method by using two oxidation ditch pilot which a scale down of Jababeka oxidation ditch. This experiment is repeated four times with various dosage of Bio-Activator (0,5 m11L, 2,5 mi1L and 5 ml1L).
The results are:
1. Jababeka has implemented environmental management in wastewater industry that stipulated in the environmental impact assessment of Jababeka but environmental control isn't goad enough,
2. Lack of oxygenation in oxidation ditch, sometimes oxidation ditch is tripped because there is no equalization tank, MLSS of sludge is very thick, because the activated sludge process is not in optimum condition.
3. There is no significant removal differences in various dosage except COD but can be used to reduce COD.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15205
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hero Suspadama Budiman
"Air limbah industri Sapibagus memiliki kandungan konsentrasi nitrat dan Chemical Oxygen Demand COD yang tinggi. Dampak yang ditimbulkan dari tingginya konsentrasi nitrat dan COD pada air limbah industri Sapibagus ini adalah terjadinya eutrofikasi pada badan air yang dijadikan tempat pembuangan efluen air limbah industri Sapibagus. Tujuan utama penelitian skala laboratorium ini adalah mengetahui efisiensi penurunan nitrat dan COD pada air limbah industri Sapibagus dengan menggunakan reaktor Anaerobic Fixed Bed Reactor AFBR. Reaktor AFBR berbentuk silinder dengan aliran up-flow dioperasikan dengan variasi waktu detensi selama 24 jam dan 32 jam.
Hasil penelitian menunjukkan efisiensi COD dan nitrat berturut-turut pada waktu detensi 24 jam sebesar 69 dan 30 , sedangkan efisiensi COD dan nitrat pada waktu detensi 32 jam sebesar 81 dan 36 . Efisiensi COD pada waktu detensi 32 jam lebih besar daripada waktu detensi 24 jam t-test,? > 0,05 ;p < 0,025 sedangkan penurunan nitrat pada waktu detensi 24 jam dan 32 jam tidak menunjukkan nilai perbedaan yang signifikan t-test,? > 0,05 ;p > 0,025.

Sapibagus industrial wastewater contains high concentration of nitrate and chemical oxygen demand COD . The impact caused by such high concentration of both in the wastewater is eutrophication in water bodies into which the wastewater is being dumped to. The main goal of this laboratory scaled experiment is to identify the efficiency of nitrate and COD concentration reduction in Sapibagus industrial wastewater using Anaerobic Fixed Bed Reactor AFBR. This reactor takes the shape of cylinder with operating up flow with detention time variation of 24 and 32 hours.
The result shows the efficiency of COD and nitrate reduction is 69 and 30 in 24 hours detention time, and 81 and 36 in 32 hours detention time, respectively. COD reduction with 32 hours of detention time shows higher efficiency than that of 24 hours detention time t test, 0,05 p 0,025, while the case in nitrate reduction does not show any significant difference in both scenarios t test, 0,05 p 0,025.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Sri Komala
"Azo dye is one of the synthetic organic dye groups most widely used in the textile industry. The release of this component into the environment can be harmful to the living organisms and the ecosystems. Therefore, it is necessary to treat wastewater containing dye before it is discharged into the water bodies. The decolorization using mono- or mixed culture has been developed for decades because of its environmental friendly and evidence of completely mineralization. Sixteen species of pure culture bacteria derived from aerobic-anoxic membrane bioreactor were used for biodegradation of azo dye Remazol Black 5 using tempe industrial wastewater as co-substrate. The optimum co-substrate concentration for biomass growth under shaking condition was 40% v/v or 2,560-2,720 mg COD/L, while dye decolorization under this condition was not significant. The azo dye biodegradation in anaerobic condition was best shown by the Isolate A1A, Exiguobacterium sp. A2, and Bacillus sp. A4 with removal efficiency of 43.82%, 29.94% and 35.91% respectively. The highest color degrading bacteria were also the highest organics removing bacteria. It was confirmed that dye docolorization process required a carbon source addition."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2013
UI-IJTECH 4:3 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Septiana Crista Debora
"Poliviniliden fluorida (PVDF) merupakan bahan polimer yang lazim digunakan untuk membran ultrafiltrasi. Namun, sifat hidrofobik yang dimiliki oleh PVDF menghasilkan membran dengan sifat anti-fouling yang buruk dalam proses filtrasi. Sehingga, pada penelitian ini, membran yang berbahan dasar PVDF akan dimodifikasi dengan aditif polivinilpirolidon (PVP). Membran flat sheet dipreparasi menggunakan metode presipitasi imersi dengan variasi massa PVP sebanyak 0,1; 0,15 dan 0,2 gram. Membran yang telah dipreparasi kemudian dikarakterisasi menggunakan SEM, FTIR, serta sudut kontak. Membran kemudian digunakan untuk mengolah limbah cair batik. Sebelum digunakan sebagai umpan ultrafiltrasi, metode koagulasi-flokulasi dengan koagulan PAC digunakan sebagai pre-treatment limbah. Limbah cair batik kemudian difiltrasi menggunakan membran PVDF/PVP dengan variasi tekanan umpan yaitu 4, 5, 6, dan 7 bar. Nilai fluks air bersih dan fluks permeat yang dihasilkan pada penelitian ini meningkat dengan bertambahnya penambahan massa PVP pada larutan cetak. Rejeksi warna dan COD yang dihasilkan pada penelitian ini memiliki rentang besaran dari 32,45% hingga 58,11% dan 8,91% hingga 14,95% berturut-turut; sedangkan rejeksi TDS dan konduktivitas yang dihasilkan memiliki rentang besaran dari 4,83% hingga 6,95%.

Polyvinylidene fluoride (PVDF) is commonly used polymeric material for the fabrication of ultrafiltration (UF) membranes. However, the hydrophobic nature of PVDF leads to poor membrane performance with low anti-fouling properites during filtration process. Hence, the PVDF-based flat sheet membrane was modified with polyvinylpyrrolidone (PVP) as additive. PVDF/PVP flat sheet membrane preparation was carried out by the immersion precipitation method with a variation of PVP mass 0.1; 0.15 and 0.2 grams. The membrane produced is then characterised using SEM, FTIR and contact angle. Prior to membrane application on treating batik wastewater, pre-treatment is carried out on Batik wastewater using coagulation and flocculation methods using PAC as coagulant. Batik wastewater from the pre-treatment is then filtered with PVDF/PVP membrane with pressure variations of 4, 5, 6, and 7 bars. In this application, the water and permeate fluxes are increased in accordance with the increase in the addition of PVP. The colour and COD rejections achieved in this research are in value of 32.45% until 58.11% and 8.91% until 14.95% respectively. The TDS and conductivity rejections achieved in this research are in value of 4.83% until 6.95%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library