Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adrian Falah Diratama
Abstrak :
Artikel ini memaparkan perkembangan perusahaan topi ekspor di Tangerang. Sebelum perusahaan didirikan, masyarakat Tangerang utamanya bekerja sebagai petani secara turun-temurun dan ekonomi wilayahnya tidak banyak berkembang. Kehadiran perusahaan topi telah memberikan mereka alternatif tambahan pendapatan namun tidak mengganggu pekerjaan bertani yang selama ini telah dilakukan. Peningkatan permintaan topi memicu adanya penambahan pekerja dan migrasi penduduk dari daerah sekitarnya untuk bekerja pada industri ini. Pemilihan tahun 1882 hingga 1906 didasarkan kepada sumber-sumber yang banyak ditulis sejak pendirian perusahaan topi milik Eropa pertama pada 1882 hingga penggunaan bahan baku pandan pada 1906. Tangerang menjadi lokasi utama penelitian karena merupakan wilayah industri rumahan topi dan pabrik topi ekspor terbesar di Hindia Belanda. Metode yang akan digunakan ialah metode sejarah. Dengan penelitian ini, penulis ingin membuktikan adanya kemampuan bumiputra Tangerang dalam menciptakan anyaman topi berkualitas yang dapat menarik investasi pemodal Eropa hingga terjual dalam jumlah banyak di negara mode seperti Prancis dan Amerika Serikat. ......This article presents development of exported hat company in Tangerang. Before the company was founded, local people were working as a farmer so region trade did not grow as expected. Emerged of hat company brought them alternative source of income but still be able to be a farmer. Surged hat demand triggered increasing needs of worker and migration from surrounded area to get a job in the industry. Years chosen between 1882 and 1906 derived by sources mostly written since the first European-owned hat company in 1882 until use of pandan as raw material in 1906. Tangerang becomes the main point of research according to its central place of hat making in Nederlandsch Indiës. Historical method will be used. By this writing, the author wishes to prove indigeneous ability in making quality hat which attracted European share and then sold to various reputable fashion countries such as France and USA.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arnetta Putri Andini
Abstrak :
Cetak sablon merupakan salah satu prospek bisnis yang diminati oleh pelaku industri skala kecil dan menengah, atau industri rumahan (home industry), karena tidak membutuhkan banyak tenaga kerja. Kegiatan sablon rumahan pada dasarnya dapat dilakukan dalam satu studio kecil, tetapi bahan baku yang digunakan berpotensi menimbulkan pencemaran melalui polutan udara berupa volatile organic compounds (VOCs) atau senyawa mudah menguap. Paparan VOCs dapat menyebabkan kerentanan terhadap kualitas udara ruang yang seharusnya sehat, sehingga menimbulkan masalah kesehatan, khususnya bagi pekerja sablon. Risiko kesehatan, seperti penurunan fungsi paru-paru, gejala penyakit pernapasan, hingga penurunan konsentrasi dan sakit kepala, dapat mengganggu produktivitas pekerja dan menghambat proses produksi. Dengan demikian, penggunaan sistem pengudaraan pasif dan aktif pada ruang dalam perlu diperhatikan untuk menipiskan kadar VOCs di udara tanpa membuat kadar VOCs dan polutan udara lain meningkat. Oleh karena itu, sistem pengudaraan dan penjernihan udara untuk ruang dengan risiko VOCs yang besar menjadi menarik untuk ditelusuri dan diamati. ......Screen printing is one of the business prospects of interest to small and medium scale industrialists, or home industries, due to its production and workers scale. Home-based screen printing activities can basically be carried out in a small studio, but the raw materials used have the potential to cause pollution through air in the form of volatile organic compounds (VOCs). Exposure to VOCs can cause vulnerability to indoor air quality that should’ve been healthy, thus causing health problems for screen printing workers. Health risks, such as decreased lung function, respiratory disease, decreased concentration and headaches, can disrupt workers’ productivity and obstruct the production process. It is a necessity to be attentive to the use of passive and active air systems in indoor spaces to reduce VOCs levels in the air without increasing VOCs and other air pollutants concentration. Therefore, air flow systems and purification for spaces with large risks of VOCs are interesting to be explored and observed.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library