Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pangihutan, Samuel
Abstrak :
Saat ini banyak perusahaan dalam pengelolaan asetnya menerapkan strategi untuk dapat berkompetisi dengan kompetitor-kompetitor mereka. Tetapi terkadang pengertian atau implementasi dari tujuan dan strategi-strategi perusahaan hanya sampai pada tingkat top management saja, sehingga setiap tujuan atau sasaran perusahaan tidak tercapai dengan baik. Strategi-strategi yang diambil juga terkadang tidak terukur, sehingga sangat sulit untuk melihat perkembangan perusahaan berdasarkan strategi yang diambil. Maintenance Scorecard (MSC) adalah suatu pendekatan yang didisain untuk membantu dalam pembuatan dan pengimplementasian strategi dalam pengelolaan aset-aset perusahaan, diaplikasikan melalui suatu hirarki tujuan atau pendekatan yang terstruktur melalui tiga level fundamental, yaitu corporate, strategic, dan functional. MSC melalui tiap indikator yang kuantitatif dalam tiap level perusahaan, mengukur performa dalam asset management tentang apa yang dilakukan, bagaimana kinerja selama ini, dan bagaimana performa setiap tindakan yang sudah dilakukan dalam mencapai tujuan perusahaan. Terdapat 6 perspektif pengukuran performa dalam MSC, yaitu productivity, cost effectiveness, safety, quality, learning, dan environmental perspective. Penelitian ini dilakukan untuk merancang Maintenance Scorecard pada PT. Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang perawatan pesawat. Hasil perancangannya adalah adanya usulan hirarki indikator (KPI) dari setiap level perusahaan yang terbagi dalam tiap perspektif MSC. Indikator tersebut digunakan untuk mengarahkan dan memonitor perubahan dalam perusahaan hingga mencapai tingkat performa yang diinginkan. Dari 6 perspektif pada maintenance scorecard dihasilkan sebanyak 37 usulan indikator performa yang relevan, yang terbagi menjadi: 12 indikator productivity, 6 indikator cost effectiveness, 5 indikator safety, 9 indikator quality, dan 5 indikator learning perspective. ......Nowadays, there are lot of companies apply strategies in order to compete with their competitors. But sometimes both the understanding and the implementation of those strategies exist only in the top level of management. Besides, to see the company's progression toward the strategies taken is difficult to achieve, because sometimes the strategies is unmeasured. The result is none of the strategies are achieved well. Maintenance Scorecard (MSC) is a comprehensive approach used to develop and implement strategy in the area of asset management, applied via a hierarchy of objectives or a structured approach through 3 fundamental levels, namely corporate, strategic, and functional. MSC through the quantified measures or indicator of each company's level measures what they do, how well they do it, and how their actions further company goals. There are 6 types of performance measurements in MSC; they are productivity, cost effectiveness, safety, quality, learning, and environmental perspective. This research is conducted in order to design the implementation of maintenance scorecard at PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia, as one of the company that operate in maintenance field. The result of the research is the recommendation of Key Performance Indicators (K.PI) in each company's level which is divided in each MSC perspective. Those indicators used to drive change through the organization as well as to monitor the progress toward desired level of performance. There are 37 recommended indicators yielded from all maintenance scorecard perspective. They are divided into: 12 productivity indicators, 6 cost effectiveness indicators, 5 safety indicators, 9 quality indicator, and 5 learning perspective indicator.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49986
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djarot Wahju Santoso
Abstrak :
ABSTRAK
Era globalisasi dengan segala implikasinya menjadi salah satu pemicu cepatnya perubahan yang terjadi pada berbagai aspek kehidupan masyarakat dan bila tidak ada upaya sungguh-sungguh mengantipasinya maka hal tersebut akan menjadi masalah yang sangat serius. Bidang pendidikan mempunyai tanggung jawab yang besar, terutama dalam perubahan menyiapkan sumber daya manusia yang tangguh sehingga mampu hidup selaras di dalam perubahan itu sendiri. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah I Temon Kulon Progo dengan tujuan mengenalkan penggunaan software perancangan pesawat CATIA di dalam industri penerbangan. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka pengenalan software perancangan pesawat pada industri penerbangan dilaksanakan selama 1 hari sesuai dengan kompetensi yang sudah ada pada kurikulum sekolah terkait. Kegiatan ini mampu memberikan pengetahuan yang dapat digunakan sebagai referensi dalam peningkatan kompetensi belajar siswa.
Yogyakarta: Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto, 2019
600 JPM 2:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Samto Hadi Isnanto
Abstrak :
Kepuasan kerja merupakan isu penting dalam sebuah organisasi. Kepuasan kerja telah dibicarakan berulang kali karena pentingnya hal itu dalam perilaku individu dan kelompok, yang akan mempengaruhi produktivitas suatu organisasi. Meskipun peran kepuasan kerja penting dalam suatu organisasi, terkadang tidak diperhatikan dan diabaikan oleh pihak manajemen yang pada akhirnya berakibat pada menurunnya kinerja organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab mengapa kepuasan kerja itu penting dan bagaimana cara meningkatkannya di industri penerbangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dengan mencari penelitian-penelitian tertentu yang sesuai dengan topik yang dibahas yaitu kepuasan kerja, untuk mengintegrasikannya ke dalam suatu kesimpulan yang ringkas. Penelitian ini menggunakan sampel dari jurnal terpublikasi dalam 10 tahun terakhir (2011 – 2021) yang ditemukan melalui google Scholar dengan variabel utama kepuasan kerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan tinjauan literatur dari berbagai jurnal, kepuasan kerja terbukti memperkuat keterlibatan karyawan dan komitmen organisasi, menurunkan tingkat turnover karyawan dan meningkatkan produktivitas karyawan. Beberapa cara yang terbukti dapat meningkatkan kepuasan kerja di industri penerbangan adalah dengan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif/positif, menerapkan manajemen penghargaan dan pengakuan, mengembangkan potensi keterampilan karyawan dan evaluasi dan pengukuran kepuasan kerja karyawan secara terus menerus.
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2021
620 JIA XIII:2 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ardy Protoni Doda
Abstrak :
ABSTRAK
Penerapan strategi aliansi dalam industri penerbangan berkembang sangat pesat sejak dekade 90-an. Perkembangan ini teradi seiring dengan banyaknya perubahan- perubahan aturan main dalam dunia penerbangan atan civil aviation seperti deregulasi dan globalisasi di Ameiika Seirikat dan Eropa.

Perkembangan ini menjadi lebih pesat lagi oleh karena banyak perusahaan yang beraliansi tidak lagi menganalisis pola kebutuban beraliansi. Keadaan ini inenyebabkan banyaknya aliansi yang tidak menghasilkan sinergi untuk perusahaannya, sehingga muncul permasalahan bagaimana mententuk suatu aliansi yang efektif dalam industri penerbangan.

Dalam tulisan ini dikaji secara analitis karakteristik keadaan dan struktur aliansi dalam industri penerbangan. Penelitian ini dibatasi pada aliansi horisontal yang dilakukan antar perusahaan penerbangan. Metode penelitian yang digunakan adalah menganalisis data sekunder hasil survey yang dilakukan oleb majalah Airline Business. Data survey ini mencakup 136 perusahaan penerbangan besar dan keel yang melayani pasar internasional.

Hasil penelitian memberikan suatu kesimpulan bahwa ada dua hal pokok dalam pembentukan aliansi yakni pemilihan pasangan dan pemilihan jenis aliansi. Aliansi yang sinergi akan diperoleb jika pasangan yang dipilih dan jenis aliansi sesuai dengan strategi perusahaan secara menyeluruh.
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Makiyah Rachmawati
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dampak dari tata kelola perusahaan dalam hal board characteristics terhadap kinerja perusahaan dalam industri penerbangan. Secara khusus, penelitian ini menguji efek dari busy directors dan background of directors terhadap revenue passenger kilometers dan operating profits sebagai dua ukuran kinerja perusahaan penerbangan. Terlepas dari apakah perusahaan penerbangan menerapkan one-tier board system atau twotier board system, penelitian ini menggunakan analisis data panel dari 15 perusahaan selama kurun waktu 10 tahun (2004-2013) dari Asia dan Eropa yang sebagian besar sampel merupakan pembawa bendera negara mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa busy directors secara signifikan mempengaruhi kinerja maskapai dengan efek negatif, terhadap revenue passenger kilometers dan operating profits. Background of directors, di sisi lain terbukti memiliki efek positif dan signifikan terhadap kinerja maskapai. ......The aim of this research is to examine the impact of corporate governance in terms of board characteristics towards firm performance in the airline industry. Specifically, this thesis tests the effects of busy directors and background of directors on revenue passenger kilometers and operating profits as the two measures of airline performance. Regardless of whether the airline companies practice one-tier board system or two-tier board system, this study uses panel data analysis of 15 companies for a period of 10 years (2004-2013) from Asia and Europe that are mostly flag carriers of their countries. The results shows that busy directors are significant that affect airline performance negatively, in terms of revenue passenger kilometers and operating profits. Board of directors background on the other hand is proven to have a positive effect and significantly influence airline performance.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Romual Christo
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas peran audit internal dalam proses manajemen risiko pada PT X yang bergerak di industri penerbangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan membandingkan antara praktik nyata peran audit internal dalam manajemen risiko pada perusahaan dengan peran audit internal dalam proses manajemen risiko menurut pedoman yang dikeluarkan oleh Institute of Internal Audit (IIA) Standard. Selain itu, perbandingan juga dilakukan terhadap peran audit internal dalam manajemen risiko pada maskapai penerbangan nasional terbesar di Indonesia sebagai 'best practice'. Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data melalui observasi langsung pada perusahaan dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menyarankan peningkatan efektivitas peran audit internal dalam manajemen risiko pada perusahaan dengan memperluas cakupan peran audit internal bukan hanya di bidang keuangan, namun juga di bidang operasional, strategis, dan hazard. ......This study aims to assess the effectiveness of internal audit role in risk management processes in PT X engaged in the aviation industry. The method used in this study was to compare the actual practice of internal audit role in risk management process according to the guidelines issued by the Institute of Internal Audit (IIA) Standard. In addition, the comparison is also made to the role of internal audit in risk management at the largest national airline in Indonesia as a 'best practice'. The search was conducted by collecting data trough direct observation and library research on the company. The results suggest an increase in the effectiveness of internal audit role in risk management at the company by expanding the scope of internal audit role not only in finance, but also in the field of operational, strategic, and hazard.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T31459
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Dananjaya Utama
Abstrak :
Persaingan bisnis layanan jasa transportasi udara pada saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Penelitian ini melihat pengaruh pertumbuhan ekonomi, kepadatan penduduk, dan jumlah transportasi darat provinsi di Indonesia terhadap jumlah penumpang dan jumlah cargo. Studi ini menggunakan data statistik transportasi udara yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS). Metode Regresi yang digunakan menggunakan Fixed Effect. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita dan kebijakan pemerintah mengenai tarif batas atas maupun bawah berhubungan positif dan signifikan terhadap jumlah penumpang. Selanjutnya variabel transportasi darat yang diwakili truk memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap cargo. Studi ini juga menemukan kebijakan penerapan batas tarif dapat menganggu keseimbangan pasar. Ketika penerapan tarif batas atas dibawah harga keseimbangan dapat menimbulkan excess demand. ......Competition in the air transportation service business is currently experiencing very rapid development. This study looks at the effect of economic growth, population density, the number of provincial land transportation in Indonesia on the number of passengers and the number of cargo. This study uses statistical data on air transportation released by the Central Statistics Agency (BPS). The regression method used is the Fixed Effect. The results of this study indicate that GDP per capita and government policies regarding upper and lower limit fares are indicated to have a significant positive effect on the number of passengers when not using the time trend. Furthermore, trucks are indicated to have a significant positive effect on cargo when they do not use the time trend. The policy to impose tariff limits can upset the market balance. When the application of the upper limit rate is below the equilibrium price, it can cause excess demand.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdy Prawirakusumah
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai dampak dari ASEAN Open Sky Policy terhadap industri penerbangan di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa industri penerbangan belum siap untuk menghadapi kebijan ASEAN Open Sky Policy; maka dari itu harus diberlakukan secara bertahap. Industri penerbangan memerlukan perlindungan dari segi Hukum Persaingan Usaha, sehingga KPPU sebagai lembaga yang berwenang harus bekerja sama dengan negara anggota ASEAN lainnya dalam menghadapi ASEAN Open Sky Policy ini. ......The study focuses on the impact of ASEAN Open Sky Policy to Indonesian Aviation Industry. This research is qualitative descriptive interpretative. Researcher found that Indonesian Aviation Industry is not yet ready to face ASEAN Open Sky Policy, therefore Indonesia need to implement this policy stage by stage. Indonesia Aviation Industry needs protection to survive in the competition, therefore KPPU as the body that has an authority in the competition law needs to work together with other authority from other ASEAN country that works on competition policy in order to prepare for ASEAN Open Sky Policy.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
S45204
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jans Gerald Armando Lasrodo
Abstrak :
Perusahaan maskapai penerbangan di Indonesia terus mengalami pertumbuhan seiring dengan meningkatnya perekonomian global dan keuntungan wilayah geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Permasalahan yang sering ditemui di industri penerbangan adalah terkait biaya operasional pesawat yang tinggi yaitu sebesar 44% dari keseluruhan pengeluaran dari maskapai penerbangan. Pada penelitian ini, PT. Garuda Indonesia Tbk memiliki permasalahan yang sama dimana perusahaan mengalami kerugian yang disebabkan oleh biaya operasional yang tinggi terutama pada biaya bahan bakar sehingga dibutuhkan evaluasi terkait biaya tersebut. Salah satu cara untuk dapat mengurangi penggunaan bahan bakar pesawat adalah dengan memilih jalur penerbangan yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi jalur penerbangan perusahaan yang dibandingkan dengan jalur penerbangan baru berupa flexible tracks yang merupakan bagian dari free route dalam dunia penerbangan dengan pendekatan route analysis. Flexible tracks memanfaatkan arus angin jetstream sebagai acuan dalam membuat jalur penerbangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jalur penerbangan yang baru berupa flexible tracks memiliki keunggulan dari jalur penerbangan yang lama baik dari segi penggunaan bahan bakar dan flight distance yang dilalui oleh pesawat untuk mempersingkat waktu penerbangan.
The airline company in Indonesia continues to grow in line with the increasing global economy and the benefits of Indonesia's geographic region. The problems that are often encountered in the aviation industry are related to the high operational cost of 44% of the total expenditure from the airline. In this research, PT. Garuda Indonesia Tbk has the same problem in which the company suffered losses caused by high operational cost especially at the cost of fuel so it is needed evaluation regarding the cost. One way to reduce the use of aircraft fuel is to choose the right flight path. This research aims to evaluate the airline's flight line compared with the new flexible tracks that are part of the free route in the aviation world with a route analysis approach. Flexible tracks utilize Jetstream wind currents as a reference for creating flight paths. The results showed that the new flight path of flexible tracks had the advantage of an old flight path both in terms of fuel usage and flight distance traveled by the aircraft to shorten the flight time.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Asriati
Abstrak :
ABSTRAK Kondisi dan situasi pasar internasional pada saat ini diwarnai dengan situasi yang sangat kompetitif dengan tingkat persaingan yang tinggi terutama untuk rute-rute yang dianggap menguntungkan dan mulai berkembang seperti kawasan Asia Pasifik. Situasi dan kondisi lingkungan yang memberi peluang dan sekaligus ancaman ini menuntut perusahaan penerbangan melakukan suatu strategi yang efektif dan efisien sebagai usaha terobosan dan pembenahan diri agar memiliki kemampuan untuk unggui dalam bersaing. Dalam keseluruhan proses penyusunan dan implementasi strategi, kemampuan sumber daya manusia sangat dituntut karena merupakan unsur pencetus dan penggerak. Hal lain yang tidak kalah pentingnya dalam membangkitkan keunggulan bersaing adalah memelihara keunikan artinya seberapa jauh perusahaan dapat menawarkan suatu produk atau jasa yang berbeda sehingga tidak mudah ditiru oleh pesamg. Dalam industri jasa penerbangan unsur sumber daya manusia ini telah diakui sebagai unsur keunikarr yang sangat diutamakan kaTena memiliki daya tahan yang tinggi terhadap peniruan. Keunggulan bersaing dalam hal sumber daya manusia inilah yang merupakan salah satu tujuan pembinaan pegawai di PT Garuda Indonesia. Pertanyaan mendasar mengapa seseorang tertarik untuk bekerja atau tetap bertahan bekerja di suatu perusahaan dipengaruhi oleh seberapa jauh perusahaan dapat memenuhi kebutuhan pegawainya dalam hal penghasilannya sebagai imbalan sumbang karyanya terhadap perusahaan. Dewasa ini imbalan merupakan komponen yang sangat penting dalam pengelolaan sumber daya manusia. Imbalan bukan hanya diperlukan sebagai alat untuk memelihara, mempertahankan pegawai tetapi juga sebagai motor penggerak motivasi dan etos kerja pegawai dan sangat berperan dalam membentuk citra yang positif terhadap masyarakat. Berdasarkan hal tersebut diatas, pengetahuan tentang seberapa jauh PT Garuda Indonesia sudah memenuhi kebutuhan dan harapan karyawannya serta seberapa jauh persepsi karyawan terhadap imbalan yang diberikan dan bagaimana tingkat kesesuaian keadilan (equity) dalam pemberian imbalan dengan tingkat kebutuhan, keseimbangan antara imbalan kelompok pegawai yang satu dengan yang lain dan kondisi imbalan di pasar tenaga kerja, terutama perusahaan sejenis merupakan masukan yang berharga bagi PT Garuda Indonesia dalam hal pengelolaan sumber daya manusianya terutama untuk penyusunan strategi imbalan yang berlaku saat ini. Dari hasil penelitian yang dilakukan di Direktorat Teknik PT Garuda Indonesia terhadap 139 responden dengan mempergunakan metode pengumpulan data kwesioner beberapa hal dapat ditemukan antara lain faktor-faktor keadilan yang dianggap kritikal, faktor-faktor yang menyangkut posisi imbaian yang diberikan PT Garuda Indonesia diatara perusahaan lain yang sejenis dan faktor-faktor imbalan yang telah memenuhi harapan karyawan. Terdapat lima faktor kritikal keadilan yang dipandang paling menonjol yakni, gaji yang diterima saat ini belum dapat memenuhi kebutuhan menabung; gaji yang diterima saat ini belum dapat memenuhi kebutuhan rekreasi; gaji yang diterima saat ini tidak sesuai dengan tingkat gaji dari perusahaan lain yang sejenis; gaji yang diterima saat ini tidak sesuai untuk biaya menyekolahkan anak di sekolah yang baik dan gaji yang diterima saat ini tidak sesuai untuk memenuhi kebutuhan primer. Kelima faktor ini menunjukkan bahwa karyawan cenderung berpendapat gaji yang diberikan perusahaan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masing-masing individu dan bukan sebagai faktor-faktor yang berupa pengalaman kerja, prestasi kerja, tingkat jabatan, tingkat pendidikan, risiko kerja , keuntungan perusahaan dan kesesuaian dengan rekan di unit kerja lain dan di perusahaan lain yang sejenis. Seyogyanya dengan munculnya kelima faktor kritikal diatas, PT Garuda Indonesia perlu mengadakan peninjauan terhadap sistem imbalan dan menempatkan imbalan sebagai alat pemacu produktivitas dan prestasi kerja yang efektif. Komponen imbalan berupa fasiiitas konsesi tiket dan hotel, fasilitas kesehatan dan tunjangan karya, berdasarkan urutannya merupakan komponen yang paling memenuhi harapan karyawan. Dengan munculnya komponen tersebut sebagai komponen yang paling memenuhr harapan maka seyogyanya PT Garuda Indonesia melakukan tindakan pemeliharaan agar tetap dapat menempatkannya sebagai salah satu competitive advantage perusahaan. Berbeda halnya dengan ketiga komponen diatas Tunjangan Hari Tua/Pensiun, Sumbangan Pendidikan, Gaji Pokok dan Fasilitas Olah raga dan sent, berdasarkan urutannya merupakan komponen yang paling belum memenuhi harapan karyawan. Tunjangan Hari Tua/Pensiun dan Gaji Pokok merupakan dua hal yang saling berkait dan tidak dapat dipisahkan, oleh karena itu seyogyanya PT Garuda Indonesia memberi perhatian yang serius pada penetapan gaji pokok karyawannya sehingga dapat memenuhi kebutuhan karyawan dan meninjau kembali formulasi perhitungan pensiun yang akan diterima. Walaupun tidak terlepas adanya proses pembandingan dengan perusahaan penerbangan asing yang seringkali mengadakan kerjasama dengan Direktorat Teknik, dalam hal kesesuaian keadilan dengan kondisi pasar tenaga kerja di industri jasa penerbangan, hal yang menarik adalah munculnya tingkat ketidaksesuaian yang tinggi dari imbalan diantara perusahaan lain yang sejenis. Ketidaksesuaian ini memiliki keterkaitan yang cukup signifikan dengan tingkat pendidikan dan lamanya masa kerja dan akan merupakan masalah perusahaan di kemudian hari mengingat telah diselenggarakannya beberapa program pendidikan tinggi dengan beberapa pihak dalam rangka peningkatan kwalitas sumber daya manusianya. Seyogyanya PT Garuda Indonesia meninjau kembali struktur dan sistem imbalannya dan menetapkan sistem imbalan yang cukup kompetitif yang didasarkan pada harga yang berlaku di pasar tenaga kerja.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>