Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Tambunan, Mangara
"Struktur industri kehutanan saat ini cenderung bias pada industri berskala besar dan kurang mengaitkan kegiatan ekonomi hutan dengan ekonomi lokal dalam upaya menciptakan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan. permasalah kelembagaan berupa lemahnya law enforcement telah mengurangi investasi mengiringi berkembangnya industri berskala besar. Di sisi lain, industri skala menengah sebagai penyeimbangan ternyata tidak tumbuh sehingga memunculkan fenomena missing of the middle dalam industri kehutanan. Industrialisasi kehuatan berbasis skala kecil dan menengah diharapkan dapat mengurangi permintaan terhadap bahan baku kayu. Untuk ini pemerintah perlu melakukan restukturisasi industri kehutanan secara efektif ditunjukkan oleh keterkatian kebijakan industri (industrial policy). Kebijakan down sizing industri kehutanan tidak cukup untuk mengurangi tekanan terhadap hutan sehingga intervensi harus juga dilakukan di sisi suplai. Pemerintah harus meninjau untuk menggnati sistem hak pengusahaan hutan (HPH) dengan sistem yang lebih menggunakan sistem mekanisme pasar (bidding system). Sistem pasar ini mensyaratkan adanya perusahaan pada pasar kay dan non kayu. Dalam pasar kayu ini industri pengolahan IKM (Industri Kecil dan Menengah) diupayakan mendapat akses yang lebih besar memasuki pasar kayu bulat."
Jurnal Kebijakan Ekonomi, 2005
JUKE-1-1-Agust2005-37
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Moch. Andi WP
Yogyakarta: Diva Press, 2018
302.4 MOC d
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Rebecca Rouli Samaria
"Sejak terjadinya pandemi COVID-19 di Indonesia pada Februari 2020 yang masih terus berlanjut hingga saat ini telah menyebabkan dampak yang dirasakan oleh berbagai sektor di Indonesia salah satunya adalah sektor logistik. Hal ini disebabkan oleh ketidakstabilan kurs mata uang dan juga ditutupnya berbagai border lintas negara yang tentunya menurunkan produktivitas proses logistik. Kebijakan dan regulasi yang dibuat tiap pemerintah negara, salah satunya protokol kesehatan menambah kompleksitas tersendiri pada operasional logistik yang berimplikasi pada kelangkaan barang. Terjadi lonjakan kebutuhan yang secara drastis ditambah terhambatnya supply menyebabkan kelangkaan terjadi. Ketidakstabilan proses supply demand ditambah keterlambatan pengiriman yang marak terjadi membuat naiknya probabilitas terjadinya kesalahan peramalan. Penelitian ini dilakukan untuk mencari metode yang paling efektif untuk melakukan peramalan kebutuhan bahan baku selama pandemi COVID-19 pada industri kehutanan melalui tiga model, yaitu decision tree, convolutional neural network (CNN), dan linear regression.
Since the occurrence of the COVID-19 pandemic in Indonesia in February 2020, which continues to this day, it has caused an impact that is felt by various sectors in Indonesia, one of which is the logistics sector. This is due to the volatility of currency exchange rates and also the closure of various cross-border borders which of course reduces the productivity of the logistics process. Policies and regulations made by each state government, one of which is the health protocol, adds its own complexity to logistics operations which has implications for the scarcity of goods. There was a drastic surge in demand coupled with a supply bottleneck causing shortages to occur. The instability of the supply-demand process plus the frequent delays in delivery have increased the probability of forecasting errors. This research was conducted to find the most effective method for forecasting raw material needs during the COVID-19 pandemic in the forestry industry through three models, namely decision tree, convolutional neural network (CNN), and linear regression."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library