Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lukas Damuti
Abstrak :
Perkembangan industri fashion lokal yang terus berkembang menghasilkan berbagai macam item fashion sekaligus persaingan di antara para pelaku bisnis fashion. Selain bersaing dengan sesama brand fashion lokal, pelaku bisnis harus bersaing dengan brand luar. Hal ini tentu membuat persaingan bisnis di industri fashion menjadi semakin ketat. Untuk menghadapi persaingan, kinerja menjadi faktor yang perlu diperhatikan oleh perusahaan. Kinerja pada perusahaan dapat diketahui melalui pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja perusahaan dilakukan supaya perusahaan dapat melakukan evaluasi terhadap kinerjanya dan melakukan rencana yang ingin dicapai di masa yang akan datang. Pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan menggunakan metode performance prism, economic value added (EVA), BCG Matrix, balanced scorecard dan pengukuran kinerja lainnya. Namun, salah satu metode yang dapat mengukur kinerja dari sisi finansial dan nonfinansial adalah metode balanced scorecard. Balanced scorecard merupakan metode untuk mengukur kinerja dengan berisi serangkaian ukuran untuk memfasilitasi persepsi perusahaan mengenai kinerjanya secara keseluruhan. PT Bersinar Terang Group merupakan pelaku bisnis fashion lokal yang sedang bersaing di industri fashion lokal. Sehingga, PT Bersinar Terang Group perlu melakukan pengukuran kinerja. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kinerja PT Bersinar Terang Group yang dianalisis dengan metode balanced scorecard. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT Bersinar Terang Group memiliki kinerja yang baik berdasarkan analisis kinerja dengan menggunakan metode balanced scorecard. ......The development of the local fashion industry that continues to grow produces a variety of fashion items as well as competition among fashion business people. In addition to competing with fellow local fashion brands, business people must contend with outside brands. This certainly makes business competition in the fashion industry even more intense. To face the competition, performance is a factor that needs to be considered by the company. Performance in the company can be known through performance measurement. Measurement of company performance is carried out so that the company can evaluate its performance and carry out plans to be achieved in the future. Performance measurement can be done using performance prism, economic value added (EVA), BCG Matrix, balanced scorecard, and other performance measurement methods. However, one of the methods that can measure performance from the financial and nonfinancial sides is the balanced scorecard method. A balanced scorecard measures performance by containing a series of measures to facilitate a company's perception of its overall performance. PT Bersinar Terang Group is a local fashion business player that is competing in the local fashion industry. Thus, PT Bersinar Terang Group needs to measure performance. This study aims to determine the performance of PT Bersinar Terang Group, which is analyzed using the balanced scorecard method. This research method uses a quantitative approach. The results showed that PT Bersinar Terang Group had a good performance based on performance analysis using the balanced scorecard method.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Fera Yunita
Abstrak :
Pembedahan terhadap fashion sebagai manifestasi kapitaisme lanjut diangkat dari pola pikir Michel Foucault mengenai episteme dan penerapan identitas lalu dilanjutkan dengan pengayaan dari pemikiran Jean Baudrillard mengenai konsumerisme dan juga hiper-reality.
Dissection to advanced fashion as a manifestation kapitaisme removed from Michel Foucault's thinking about episteme and application identities and then continue with the enrichment of Jean Baudrillard's thoughts on consumerism and hyper-reality.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S16148
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Renada Sheila Noor
Abstrak :
Penjahit merupakan pekerjaan yang memiliki peran mendesak dalam industri fashion. Nyatanya, industri fashion saat ini berkembang sebagai akibat dari modernitas, terutama di Indonesia.  Dengan adanya tren pembelanjaan online, permintaan pasar mengenai fashion meningkat secara signifikan. Dampak akan peningkatan pembelanjaan Online membuat pertokoan online berlomba-lomba untuk memberikan kualitas produk yang terbaik. Oleh karena itu, peran penjahit sangat mendesak dalam industri fashion, khususnya dalam kalangan online shop. Alhasil, jam kerja penjahit meningkat secara pesat. Tingginya intensitas pekerjaan dalam rangka produksi stok oleh penjahit memicu para penjahit untuk mengalami Work-related Musculoskeletal Disorders (WMSDs). Berdasarkan insiden WMSDs, peneliti menganalisis pekerjaan penjahit dengan metode Human Centered Design untuk mengevaluasi postur tubuh para penjahit. Hasil akhir berupa perancangan stasiun kerja yang ditujukan untuk para penjahit pada proses kerja membuat pola, menggunting pola, dan menjahit. Penelitian ini menunjukkan adanya  penurunan skor kesakitan tubuh yang membuktikan bahwa ketiga perancangan stasiun kerja dapat menurunkan risiko Work-related Musculoskeletal Disorders (WMSDs) ......Tailor is a job that has an urgent role in the fashion industry. In fact, the fashion industry is currently developing as a result of modernity, especially in Indonesia. With the trend of online shopping, market demand for fashion has increased significantly. The impact of increasing online shopping makes online shops compete to provide the best quality products. Therefore, the role of tailors is very urgent in the fashion industry, especially among online shops. As a result, the working hours of tailors increased rapidly. The high intensity of work in the context of stock production by tailors triggers tailors to experience Work-related Musculoskeletal Disorders (WMSDs). Based on the WMSDs incident, researchers analyzed the work of tailors using the Human Centered Design method to evaluate the tailor's body posture. The final result indicates work station design aimed for tailors in the work process of making patterns, cutting patterns, and sewing. This study shows a decrease in body pain scores which proves that the three work station designs can reduce the risk of Work-related Musculoskeletal Disorders (WMSDs).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library