Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lusavia Arijanto
"ABSTRAK
Industri elektronika adalah suatu industri yang sudah lama berkembang dan memiliki pasar yang besar di dunia. Persaingan di industri ini sangat ketat khususnya dari segi harga. Untuk tetap memiliki keunggulan dalam persaingan harga, beberapa perusahaan elektronika di negara maju terpaksa melakukan relokasi pabriknya ke negara-negara yang memiliki upah buruh dan sewa tanah yang rendah, dekat dengan pasar dan mudah mendapatkan bahan baku. Keunggulan tersebut dimiliki pula oleh Indonesia khususnya Batam.
Daerah industri pulau Batam di Indonesia memiliki keunggulan dibanding daerah lain di Indonesia karena letaknya yang strategis, dekat dengan Singapura, yang merupakan salah satu pusat perdagangan dunia. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia bermaksud untuk menjadikan Batam sebagai pusat pengembangan industri yang berorientasi ekspor, lebih diutamakan lagi industri yang memiliki nilai tambah yang tinggi seperti industri elektronika. Untuk lebih meningkatkan daya tarik pulau Batam sebagai daerah industri, pemerintah memberikan berbagai kemudahan bagi para investor untuk melakukan usahanya di Batam.
Dengan memperhatikan kondisi yang digambarkan di atas, tulisan ini menganafisis prospek industri elektronika di Batam dengan melihat lebih mendafam kemajuan-kemajuan yang telah dicapai, masalah yang ada dan peluang yang mungkin diraih oleh industri ini di Indonesia. Data yang digunakan untuk analisis didapat dari literatur, bahan seminar, laporan penelitian dan data yang didapat langsung dari penelitian lapangan.
Dalam menganalisis prospek industri elektronika di Batam ini digunakan metode analisis lingkungan usaha yang meliputi lingkungan jauh, lingkungan « industri dan lingkungan operasional sebagai kerangka dasar analisis.
Hasil dari analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa prospek industri elektronika di Batam cukup cerah, terutama jika ditujukan untuk pasar ekspor. Selain itu, dengan pemberian fasilitas pembebasan bea masuk di Batam, dapat membantu memberi jalan keluar bagi masalah utama industri elektronika nasional saat ini yaitu kurang berkembangnya industri komponen akibat tingginya tarif bea masuk untuk bahan baku pembuatan komponen. Padahal porsi biaya yang dikeluarkan untuk komponen adalah relatif terbesar, sehingga harga produk menjadi kurang dapat bersaing di pasaran."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Indarti Primora Barlianta
"Perkembangan pola perdagangan internasional yang mengarah kepada globalisasi perdagangan, menuntut setiap negara untuk rneningkatkan daya saing dari produk-produk yang dihasilkannya agar dapat bersaing di pasar international. Dalam upaya membangun industri elektronika nasional, agar mampu menghasilkan produk ?produk berdaya saing tinggi,diperlu kan faktor?faktor pendukung seperti strategi dan kebijakkan yang diambil pemerintah, pelatihan dan pendidikan sumber daya manusia, jaringan pemasaran luar negeri, distribusi dan suplai komponen, pencapaian skala ekonomi dengan tingkat harga dan kualitas yang sesuai standar international, akses terhadap teknologi modern, serta fleksibliitas terhadap perubahan kebutuhan dan teknologi. Untuk hal itu kerja sama dengan mitra asing melalui invet tasi langsung masih sangat diharapkan untuk mengatasi kendala - kendala tersebut, disamping penggunaan merek global untuk mendapatkan citra produk yang berkualitas internasional.
Pada banyak negara, penggunaan proteksi pemberian insentif untuk R&D, pembelian pemerintah, partisipasi langsung dengan menggunakan perusahaan negara dan kontrol terhadap investasi asing banyak digunakan oleh pemerintah untuk mengembangkan industri elektronika. Walaupun upah buruh yang murah masih menjadi faktor andalan untuk menarik arus investasi asing ke Indonesia, namun kelangkaan akan tenaga kerja terampil, kebijakan tarif dan pajak yang belum harmonis, lemahnya dukungan dari industri komponen elektronika dalam negerl yang membuat produk elektro nika Indonesia sangat tergantung pada kompoen Impor menjadi penghalang arus investasi dalam Industri elektronika.
Besarnya investasi, tingginya teknologi yang dlgunakan serta tidak adanya proteksi membuat keengganan melakukan inves tasi dalam industri komponen elektronika. Lemahnya posisi tawar-menawar dari produsen elektronika Indonesia terhadap mitra asiingnya, maslh merupakan faktor kendala dalam meningkatkan kandungan lokal dan produk elektro nika . Walaupun komponen sudah dapat dibuat di Indonesia namun jaminan kualitas komponen masih meragukan pihak pninsipel."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
T2458
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Najamudin
"Perkembangan lndustri elektronika masih diharapkan sebagai industri
penghasil devisa terbesar. namun daya saing komoditi eiektronika Indonesia
masih sangat rendah iika dibandingkan dengan negara ASEAN Iainnya. Hal
tersebut dapat diihat dari perkembangan nilai ekspor komoditi elektronika ke
pasar MEE yang masih relatif kecil dibandingkan 4 negara ASEAN Iainnya.
Untuk mengantisipasi kondisi persaingan yang semakin ketat terutama
dari negara anggota ASEAN, maka diperlukan analisis tingkat daya saing
dan strategi peningkatan daya saing induslri elektronika Indonesia. Dalam
menganaIisis tingkat daya saing industri elektronika, data skunder akan
diolah dengan pendekatan metoda ReveaIed Competitive Advantage (RCA)
dan Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP). Hasil perhitungan RCA dan ISP
dapat digunakan untuk menganalisis tingkat daya saing produk elektronika
Indonesia, sehingga daya saing produk industli elektronika Indonesia di
pasar intemasional dapat ditingkatkan. Untuk melihat strategi yang
diperiukan dalam rangka meningkatkan daya saing industri elektronika ,
digunakan pendekatan Analitikal Hirarki Proses (AHP), dengan cara
mengolah data primer dari kuesioner _
Hasil analisis RCA dan ISP menunjukan daya saing komoditi
elektronika Indonesia ke pasar MEE dibanding 4 negara ASEAN lainnya
temyata sangat Iemah (hanya 3 komoditi yang bersaing dari 14 komoditi
yang RCA > 1). Hasil analisis AHP mernperlihatkan dari 3 altematif strategi
yang diajukan , temyata strategi yang diprioritaskan adalah memperkuat
industri pendukung I komponen.
Upaya - upaya yang dilakukan pemerintah dalam upaya
meningkatkan daya saing komoditi elektronika Indonesia khususnya ke
pasar MEE hendaknya mempertibangkan tingkat pertumbuhan industrinya
yang masih dalam tahap pertumbuhan tetapi daya saingnya kuat. Dengan
bertambah banyak industn elektronika yang masuk ke Indonesia, dimana
industri tersebut membutuhkan bahan baku, komponenlpart, maka
pemerintah harus memperioritaskan pertumbuhan industri ini didalam negeri
dengan berbagai fasilitas I ikilim usaha yang kondusif. Dalam era globalisasi
dan kemajuan teknologi infommasi, dimana terjadi perubahan pola investasi _
maka pemerintah harus membuat strategil kebijakan yang sesuai dengan
pelaku industri sezta berperan sebagai fasilitator."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T5102
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Susanto
"Persaingan tinggi dalam industri elektronika saat ini menciptakan sebuah kondisi yaitu konsumen mempunyai kebebasan dalam memilih produk yang akan dibeli sesuai dengan harnpan mereka. Salah satu yang menjadi harapan mereka selain harga yang murah adalah kualitas pmduk yang paling balk. Departemen Horne Utility sebagai salah satu departemen produksi di PT Panasonic Manufacturing Indonesia, adalah bagian yang memproduksi mesin cuci manual. Dalam setiap kegiatan produksi sering teijadi kegagalan produk yang dapat menimbulkan tidak efisiensinya proses produksi seperti adanya waktu yang terbuang. Oleh karena itu agar kegagalan bisa diidentifikasi serta dicegah sebelum terjadi dibutuhkan sebuah metode yang sesuai, yaitu dengan menggunakan metode Failure Mode & effect Analysis (FMEA). Penelitian ini bertujuan yang partama adalah untuk menganalisa potensi kegagalan dan menentukan titik kritis pada proses produksi mesin cuci yang dapat menyebabkan kegagalan pmduk. Kedua, melakuksn perbaikan berdasarkan nilai RPN yang tertinggi pada proses yang telah dilentukan sebagai titik kritis penyebab kegagalan.

High competition in clectronical industry has created a condition that give customer a freedom to choose a product meet with their expectation. Once of that beside lower price is best quality product. Home Utility, as one of production department in PT Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI) is a division that is producing manual washing machine. During production process, product fuilure frequently occurred that is causing unefficiency in production process, fur example lost time. Because of that to identify and prevent any fuilure occurred that is needed a suitable method by using Failure Mode & Effect Analysis (FMEA). This research purpose. firstly to anayzc potential failure and determine critical point of washing machine production process that will cause product failure. Secondly, performing improvement based on highest RPN of process that has been determined as a critical point of causing failure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49999
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Subur Suharno
"Dengan semakin berkembangnya industri elektronika dan semakin besamya kebutuhan masyarakat akan barang-barang elektronika dewasa ini, telah membuat industxi elektronika menjadi industri yang amat mengunnmgkan. Ditunjang dengan besarnya pasar balk di dalam maupun di luar negeri. Hal ini juga berarti semakin meningkatnya kebutuhan akan kornponen-komponen dari barang-barang elelctronika tersebut. Salah satu komponen penunjang tersebut adalah férrite magnet.
PT. XYZ adalah pemsahaan penama dan perusahaan satu-satunya di Indonesia yan memproduksi ]%rri!e magnet dengan menggunakan teknologi canggih dalarn proses pembuatannya. Dengan harga bersaing telah membuat produk dad PT. XYZ ini mampu merambah pasar di mancanegara, Dan kecenderungannya dari tahun ke tahun permintaan akan férrite magne! meningkat dengan cepat. Untuk itu PT. XYZ berencana untuk meningkatkan kapasitas produksinya dad 10 tonfhari menjadi 20 ton/hari.
Untuk mencapai target tersebut harus diketahui berapa kebutuhan mesin-mesin untuk melaksanakan proses produksi agar rencana perusahaan tercapai Perhitungan kebutuhan mesin yang dilakukan meliputi 5 proses utama di Magnet Plant PT. XYZ, yaitu pulverisalion, pressing, sinrering, grinding, dan inspection.
Perhitungan dilakukan menggunakan rumus-rumus yang ada, berdasarkan pengambilan data yang dilakukan. Khusus untuk bagian inspeclion, perhitungan dilakukan dengan menggunakan teori waktu standar. Setelah dilakukan perhitungan akan didapat jumlah mesin yang dibutuhkan untuk mencapai target peningkatan kapasitas produksi yang telah direncanakan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36608
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mudrajad Kuncoro
"Studi ini mempelajari peranan industri elektronika di Indonesia. Kontribusi industri elektronika dijelaskan dengan menggunakan analisis struktur dan kinerja. Berbeda dengan studi-studi terdahuli yang mengabaikan dimensi spasial dari kegiatan ekonomi, studi ini memasukkan sejumlah kandungan empiris yang sangat dibutuhkan ke dalam elektronika dalam konteks transformasi industri Indonesia saat ini. hasil studi menemukan bahwa struktur industri elektronika di Indonesia memiliki karakteristik oligopoli. Struktur industri seperti ini memiliki dampak buruk terhadap kinerja industri elektronika. Analisis klustre menunjukkan bawha industri elektronika di Indonesia mengelompok secara dominan di Batam EIA dan Bandung EIA. Studi ini juga mengusulkan agar pembangaunan kluster industri elektronikan sebaiknya dilakukan di Jabotabek EIA dan Medan EIA."
2005
JUKE-1-2-Des2005-135
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ovi Fadhilatul Khomsa
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
S10516
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmy Yusuf
"ABSTRAK
Pengusaha memegang peranan tersendiri dalam sejarah pembangunan bangsa Indonesia. Dalam situasi tertentu seorang pengusaha harus mengambil keputusan-keputusan untuk menentukan keberlangsungan perusahaannya ke arah yang lebih baik. Thayeb Gobel adalah seorang pengusaha yang mampu tampil sebagai pengusaha yang memiliki visi tidak sekadar mencari untung, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia. Kerja sama mewujudkan PT National Gobel dengan perusahaan Jepang MEI Co. Ltd. telah mewujudkan impiannya membangun kemandirian bangsa dalam industri elektronika. Proses alih teknologi dan pengembangan SDM diikuti penanaman nilai filosofi Pohon Pisang dan Air mengalir serta 7 prinsip perusahaan agar selalu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Hal ini diwariskan kepada anaknya Rachmat Gobel yang tidak semata-mata melanjutkan memimpin perusahaan karena keturunan, tetapi juga proses pendidikan yang disiplin. Di tengah arus globalisasi dan tantangan zaman perusahaan ini bertahan melewati fase krisis. Penelitian ini memberikan gambaran mengenai kepemimpinan yang ideal pada suatu perusahaan JV. Penelitian ini melihat usaha yang dilakukan tahun 1991 hingga 2004 dalam mengembangkan perusahaan.

ABSTRACT
A businessman who holding one of the most important role in the history of Indonesian development, in certain circumstances a company’s leader must take decisions to determine the continuity of the company to a better direction. Thayeb Moh. Gobel who is able to perform as an entrepreneur has a particular vision, not only profit but also provide benefits to Indonesian people. Working together toward the PT National Gobel with Japanese company, Matsushita Electric is one of the decisions taken to realize his dream to build the great nation. The process of technology transfer and the development of human resources continue to be developed with philosopy and seven company’s princips in order to be always providing the best service for the community. It is passed on to his son, Rachmat Gobel, who does not merely continue to lead the company because of heredity, but also the educational process of discipline. And now PT National Gobel has spawned many subsidiary companies. Relay and regenerate company that gave birth to the spirit of creating synergy highest quality products that continue to survive as a culture of enterprise. In the midst of globalization and the challenges of the times, these companies survived the crisis phase. This study provides a description of the ideal leadership in a joint venture. And the effort by Rachmat Gobel 1991 to 2004 in developing the company and electric."
2014
S59627
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library