Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alvina Kartika Sari
Abstrak :
Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh FDI Singapura terhadap perdagangan intra-industridi antara Indonesia dan Singapura. Periode penelitian dilakukan mulai pada tahun 1996 sampai dengan tahun 2011 dengan menggunakan data ekspor dan impor enam sub sektor komoditi manufaktur. Estimasi dilakukan dengan menggunakana panel data analysis. Hasil menunjukkan bahwa FDI Singapura memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap perdagangan intra-industri Indonesia-Singapura. Peningkatan FDI Singapura di Indonesia mendorong terjadinya peningkatan perdagangan intraindustri kedua negara.
The aim of this research is to analyze the effect of Singapore FDI on the growth of intra-industri trade between Indonesia and Singapore. Period of the study started in 1996 to 2011 by using data export and import of six commodity sub-sectors of manufacture. The estimation of this research is using panel data analysis. Results indicate that Singapore FDI has a positive and significant impact on intra-industry trade between Indonesia and Singapore. The increasing of FDI Singapore in Indonesia led to an increasing in intra-industry trade between the two countries.
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Wardani
Abstrak :
ABSTRAK
The roles, approaches and methods of archiving in both places are different as I elaborate in this essay. However, one fundamental cause is the same, that is the shared belief that is the importance of art archiving and how it is needed in showing the relations between art practice and the challenges of society in this region. My work straddles between two modes of approach and my belief is that both can go together and complement each other, to find the place for the art archives and provideresources for spaces of debates in building art history and its relevance in the development of contemporary society, Southeast Asia and the world.
Depok: University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2019
909 UI-WACANA 20:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Wardani
Abstrak :
ABSTRACT This article is a collection of reflections of art archiving work in Indonesia and Southeast Asia, focusing on building an Indonesian art archive at Indonesian Visual Art Archive (IVAA), 2006-2015, and Southeast Asian art archives at National Gallery Singapore, from 2015 to the present. The article provides insights, learning points, and perspectives on the importance of art archives to support art historical research and the development of art history in Southeast Asia. It sheds light on the challenges, opportunities, and current developments in the field of building archives.
Depok: University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2019
909 UI-WACANA 20:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adirama Tri Satrio Wirawan
Abstrak :
ABSTRAK
Penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian yuridis-normatif dengan menggunakan sumber data sekunder. Pokok permasalahan dalam skripsi ini adalah perbandingan hukum dalam hal pengaturan perjanjian kerja yang dibatasi pada ruang lingkup pengertian, dasar hukum, unsur-unsur, asas-asas, syarat sah, jenis perjanjian kerja, berakhirnya perjanjian kerja dan pengawasan perjanjian kerja antara di Indonesia dan Singapura. Selain itu, pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah untuk melihat sejauh mana intervensi negara mengatur perjanjian kerja yang sifatnya perdata dan berlandaskan asas kebebasan berkontrak di kedua negara. Pengaturan perjanjian kerja di Indonesia, utamanya Undang-Undang Ketenagakerjaan, lebih spesifik menentukan perjanjian kerja dan membatasi penerapan kebebasan berkontrak. Sementara, pengaturan perjanjian kerja dalam Employment Act mengatur sebatas pada pengertian dan ruang lingkup berlakunya. Penulisan ini menyarankan beberapa wacana masukan bagi perkembangan pengaturan di Indonesia diantaranya pengaturan vicarious liability dan pembatasannya, pengaturan restraint of trade clause dan pembatasannya, dan pengaturan sanksi administratif bagi pelanggaran ketentuan pencatatan perjanjian kerja.
< b>ABSTRACT
<>br> This research is using the juridical normative method with literatures as secondary data sources. The main issue of this research is comparative law study between Indonesia and Singapore regarding work agreement in the scopes of definition, legal basis, elements, principles, general rules of contract formation, termination of work agreement, and public administrative supervision. Furthermore, another main issue of this research is to identify how do laws and regulations in both countries restrict the application of freedom of contract toward work agreement as private matters. Laws and regulations in Indonesia, ultimately Manpower Law, stipulate and define work agreement more in detail than laws and regulations in Singapore. The Singapore Employment Act exclusively stipulates work agreement limited to definition and the scopes of work agreement. This research suggests the general discourse in a field of work agreement, based on that comparative law study, to improve laws and regulations in Indonesia, more specifically on vicarious liability and its limitations, restraint of trade clause and its limitations, and administrative penalties toward failures that are committed by employers to comply with the provision of work agreement registration.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhilah Salsabilah Pratiwi
Abstrak :
Penghindaran pajak khususnya pelarian dana secara tidak resmi ke luar negeri menjadi masalah utama negara berkembang tidak terkecuali Indonesia. Negara yang menjadi tempat Wajib Pajak Indonesia melakukan skema tersebut yaitu negara Singapura sebagai negara yang memiliki tarif pajak rendah. Solusi yang dicetuskan oleh OECD dan negara G20 sebagai upaya mencegah penghindaran pajak melalui Automatic Exchange of Information (AEoI). Awal tahun 2020 Indonesia dan Singapura melakukan renegosiasi P3B kedua negara dan salah satu perubahannya pada Article 26 Exchange of Information. Penelitian ini akan menganalisis Exchange of Information (EoI) terutama AEoI dan EoI on request pada renegosiasi P3B Indonesia- Singapura dalam rangka meningkatkan kepatuhan pelaporan pajak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam dan studi kepustakaan sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa EoI khususnya AEoI dan EoI on request dapat meningkatkan kepatuhan pelaporan pajak. Apabila pada praktiknya dilakukan sesuai dengan teori perubahan inovasi untuk kepatuhan pajak, dengan aspek enforcement, facilitation, dan trust yang sudah terakomodasi dalam peraturan internasional yaitu P3B renegosiasi Indonesia- Singapura dan peraturan domestik Undang- Undang No. 9 Tahun 2017 beserta peraturan turunannya. ......Tax evasion especially illicit financial flow become a major problem in developing countries, including Indonesia. The country where Indonesian taxpayers carry out the scheme is Singapore as a country that has a low tax rate. A solution initiated by the OECD dan G20 countries as an effort to prevent tax evasion through the Automatic Exchange of Information (AEoI). In early 2020, Indonesia and Singapore renegotiate Tax Treaty between the two countries and one of the amendments is in the Article 26 Exchange of Information. This study will analyze the Exchange of Information (EoI), especially AEoI and EoI on request to renegotiate the Indonesia-Singapore Tax Treaty in order to improve tax reporting compliance. This study used a qualitative approach with interviews and literature study as data collection techniques. The results of this study indicate that EoI, especially AEoI and EoI on request, has a positive effect on tax reporting compliance in the term of increasing tax reporting compliance. If in practice it is carried out in accordance with theory of change for innovation in tax compliance, with enforcement, facilitation, and trust variables that have been accommodated in international regulations, renegotiation of Indonesia- Singapore Tax Treaty and domestic regulation Law No. 9 of 2017 and its derivative regulations.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elena Sarrah Novia
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini meneliti tentang bagaimana faktor-faktor domestik mempengaruhi arah kebijakan luar negeri Indonesia dalam rangka merespons dinamika situasi internasional, dengan menggunakan teori Neoclassical Realism. Situasi internasional yang terjadi pada masa itu adalah modernisasi militer yang terjadi di kawasan Asia Tenggara, diintervensi oleh keempat faktor domestik, yakni persepsi pemimpin, budaya strategis, hubungan negara dan masyarakat, dan institusi domestik. Dalam kurun waktu sepuluh tahun 1997-2007 , negara-negara di Asia Tenggara ndash; Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Indonesia ndash; melakukan modernisasi militer. Dibandingkan negara yang lain, Indonesia belum bisa melaksanakan modernisasi militer dengan optimal. Pada 27 April 2007 Indonesia dan Singapura sepakat untuk menandatangani Perjanjian Kerja Sama Pertahanan atau Defense Cooperation Agreement DCA . Perjanjian ini akan memberikan akses terhadap Singapura ke beberapa wilayah kedaulatan Indonesia untuk digunakan sebagai Military Training Area MTA . Selain itu, DCA juga memungkinkan untuk dilakukannya latihan militer bersama, pertukaran personil militer, dan pembangunan fasilitas militer Indonesia oleh Singapura. Namun demikian, DPR RI justru mengecam penandatanganan DCA dan memutuskan untuk menolak untuk meratifikasi kesepakatan tersebut. Satu dekade setelah DCA ditandatangani, belum ada kelanjutan proses ratifikasi perjanjian pertahanan tersebut. Tulisan ini berargumen bahwa DCA merupakan bentuk external balancing yang dilakukan pemerintah Indonesia terhadap modernisasi negara-negara di Asia Tenggara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usaha pemerintah Indonesia untuk melakukan external balancing gagal dikarenakan oleh empat variabel perantara, yakni persepsi DPR RI, budaya strategis, hubungan negara masyarakat, dan institusi domestik.
ABSTRAK
This thesis examines how domestic factors influence the direction of Indonesian foreign policy in order to respond to the dynamics of the international situation using the Neoclassical Realism theory. The international situation occurring during that period was the military modernization that occurred in Southeast Asia, which was interfered by the four domestic factors, namely leader 39 s perception, strategic culture, state and society relations, and domestic institutions. Within ten years 1997 2007 , countries in Southeast Asia Singapore, Malaysia, Thailand, Vietnam, Myanmar, and Indonesia implementing military modernization. Compared to other countries, Indonesia has not been able to carry out military modernization optimally. On April 27, 2007 Indonesia and Singapore agreed to sign a Defense Cooperation Agreement DCA . This Agreement will grant Singapore access to several sovereign territories of Indonesia as a Military Training Area MTA . In addition, the DCA also allows for joint military exercises, military personnel exchanges, and the construction of Indonesian military facilities by Singapore. However, the DPR RI House of Representatives criticized the signing of the DCA and decided to refuse to ratify it. Up to a decade after the DCA was signed, there has been no continuation of the ratification process of the defense agreement. This paper argues that DCA is a form of external balancing by the Indonesian government towards the military modernization of countries in Southeast Asia. The results of this study indicate that the Indonesian government 39 s attempts to perform external balancing failed due to four intermediate variables, namely the perception of DPR RI, strategic culture, state and society relations, and domestic institutions.
2017
S69374
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devina Puteri Azzahra
Abstrak :
Pertumbuhan gedung bertingkat tinggi berpotensi terhadap meningkatnya emisi yang disebabkan oleh penggunaan energi, air dan listrik dalam pengoperasian gedung tersebut. Dalam rangka mewujudkan Net Zero Emission, gedung yang sudah terbangun perlu meminimalisir dampaknya terhadap lingkungan dengan cara green retrofitting. Dengan begitu pada penelitian ini dilakukan komparasi regulasi pelaksanaan green retrofitting di Indonesia dengan negara lain yaitu Singapura, Malaysia dan Hong Kong, dengan harapan ditemukannya perbedaan yang dapat menjadi rekomendasi dalam mendorong pelaksanaan green retfotting di Indonesia. Menurut hasil penelitian,  penerapan penilaian green retrofitting di Indonesia perlu adanya tolok ukur mengenai inovasi, insentif dalam bentuk non-finansial, serta perlu adanya kolaborasi dalam penyusunan regulasi antar pemerintah dan pihak swasta dalam mengintegrasikan sertifikasi. ......The growth of high-rise buildings has the potential to increase emissions caused by the use of energy, water and electricity in the operation of the building. In order to encourage Net Zero Emissions, buildings that have been built need to minimize their impact on the environment by means of green retrofitting. Therefore, in this study a comparison was made of regulations implementing green retrofitting in Indonesia with other countries, namely Singapore, Malaysia and Hong Kong, with the hope that in the end, the differences that are found with the hope of finding differences that can be a recommendation in encouraging the implementation of green retrofitting in Indonesia. According to the results of the research, the implementation of green retrofitting assessment in Indonesia needs benchmarks regarding innovation, incentives in non-financial forms, and the need for collaboration in drafting regulations between the government and the private sector in integrating certification.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library