Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Nicolast Aji Wahyu Pamungkas
"Kebutuhan akan penilaian kinerja perusahaan jasa pelaksana konstruksi sangat diperlukan oleh berbagai pihak untuk menghasilkan jasa konstruksi yang bermutu dengan kualitas yang baik. Dalam konteks pengadaan barang/jasa pemerintah, "penilaian kinerja penyedia merupakan bagian dari pembinaan pelaku usaha pengadaan barang/jasa pemerintah yang menjadi tugas Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)", Pasal 11, Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2021 (Indonesia). Pedoman penilaian kinerja penyedia yang ada saat ini menggunakan 4 (empat) indikator yang terbagi dalam 4 (empat) aspek yaitu Aspek Kualitas dan Kuantitas, Aspek Biaya, Aspek Waktu dan Aspek Layanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan pedoman penilaian kinerja penyedia jasa pekerjaan konstruksi yang dapat digunakan oleh PPK di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Melalui pendapat pakar, penelitian ini memvalidasi 27 indikator yang dikelompokkan dalam 5 (lima) aspek yang digunakan dalam melakukan penilaian kinerja penyedia jasa pekerjaan konstruksi yaitu (X1) Aspek Kualitas dan Kuantitas, (X2) Aspek Biaya, (X3) Aspek Waktu, (X4) Aspek Layanan, dan (X5) Aspek Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK). Dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) diketahui bobot penilaian terbesar ada pada indikator (X3.1) Ketepatan waktu selama masa pelaksanaan. Pedoman penilaian kinerja penyedia jasa pekerjaan konstruksi yang telah dikembangkan kemudian diujicoba dan divalidasi oleh PPK di lingkungan Kementerian PUPR.
The need for performance assessments of construction service companies is very important to produce a good quality of construction services. Performance assessment is part of the development of construction business which is the task of the Commitment Making Officer (PPK) in Indonesia's government procurement. The current performance assessment guidelines use four indicators which are divided into four aspects: Quality and Quantity Aspects, Cost, Time, and Service. This research aims to develop contractor's performance assessment guidelines that can be used by PPK in Indonesia's Ministry of Public Works and Public Housing (PUPR). This research validates 27 indicators which are divided into five aspects, (X1) Quality and Quantity, (X2) Cost, (X3) Time, (X4) Service, and (X5) Construction Safety Management System (SMKK). Using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method, it is known that the largest assessment weight is in the indicator (X3.1) Timeliness during construction. The proposed guidelines were solved and some managerial implications were recommended."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Rochiyatun
"Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan indikator penilaian kinerja pada unit pengelola data pasang surut di Badan Informasi Geospasial. Konsep penerapan manajemen risiko sebagai indikator penilaian kinerja dapat dilakukan dengan mengintegrasikan manajemen risiko dan manajemen kinerja melalui tiga tahap yaitu analisis lingkungan internal dan eksternal, penilaian risiko dan penentuan indikator penilaian kinerja. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian studi kasus menggunakan teknik analisis kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko proses ataupun key risk indicator yang terdeteksi dalam penilaian risiko dapat dijadikan indikator penilaian kinerja yang memenuhi kriteria spesific, measurable, achievable, relevant, dan time phase. Hasil penelitian menghasilkan beberapa indikator penilaian kinerja yang telah terintegrasi dengan manajemen risiko yang dapat membantu organisasi sektor publik meningkatkan kinerja, meningkatkan nilai maturitas SPIP dan nilai Manajemen Risiko Indeks (MRI).
This study aims to propose the formulation of key performance indicators that have been integrated with risk management in the tidal data management unit at Badan Informasi Geospasial. The concept of implementing risk management as key performance indicators can be carried out by integreting risk management and performance management through three stages, namely analysis of the internal and external environment, risk assessment and determination of key performance indicators. The research method used is a case study research method using descriptive qualitative analysis techniques. Data collection was carried out through questionnaires and interviews. The results of the study show that process risk or key risk indicators detected in risk assessment can be used as key performance indicators that meet specific, measurable, achievable, relevant, and time phase criteria. The results of the study produce several key performance indicators that have been integrated with risk management which can help public sector organizations improve performance, increase the value of Government Internal Control System maturity level and Risk Management Index. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library