Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Roby Burrahman
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peta kerawanan konflik Sunni- Syi'i di Indonesia yang mengalami tren ketegangan yang semakin meningkat. Penelitian dengan menggunakan metode kualitatif ini diupayakan mampu menggambarkan secara menyeluruh tentang sumber kerawanan, titik-titik kerawanan, dan dampak-dampak yang ditimbulkan dari hubungan Sunni-Syi'i di Indonesia sehingga diperoleh peringatan dini melalui proses warning intelligence yang dijadikan sebagai bahan untuk pengambilan kebijakan dalam menyikapi perkembangan hubungan kedua kubu ini serta faktor-faktor yang mempengaruhi keduanya.
Temuan penelitian ini menghasilkan adanya indikasi-indikasi kuat mengenai peran aktor negara dan non negara yang mengeksploitasi hubungan Sunni-Syi'i di Indonesia. Konflik antar keduanya dapat ditelusuri lebih jauh penyebabnya sebagai akibat dari adanya proyek gerakan Syi'ahisasi yang dipelopori oleh Iran sebagai pusat Syi'ah internasional. Benturan keduanya dipicu oleh penetrasi gerakan Syi'ahisasi dengan penolakan masyarakat yang sudah sadar akan ketidakcocokan Syiisme bila dikembangkan di tempat mereka secara khusus dan di Indonesia secara umum. Gerakan Syi'ahisasi sudah terindikasi kuat pula dapat berdampak negatif bagi keamanan nasional dengan berbagai informasi yang relevan terkait adanya indikasi gerakan ideologi transnasional Syi'ah yang juga menjangkiti negara-negara muslim lainnya.
This study aims to determine the vulnerability map of Sunnis-Shiites conflict in Indonesia, which experienced a trend of increasing tensions. The research uses qualitative methods which is able to describe the source of vulnerability, the points of vulnerability , and impacts on the whole arising from the Sunnis-Shiites relations in Indonesia in order to obtain early warning through the process of warning intelligence that serve as material for making policy in addressing the development of relations between two sides and factors affecting them. The findings of this study resulted in the strong indications of the role of state and non-state actors are exploiting Sunnis-Shiites relations in Indonesia. Cause of escalating conflict can be traced even further as a result of the Shia movement project spearheaded by Iran as Shia international center. The conflicts are triggered by the penetration of Shia movement toward rejection from people who are already aware of incompatibility of Shiism when it is developed in a special place and in Indonesia in general. The Shia movement project has been strongly indicated it can also negatively affect national security with a variety of relevant information related to indications of a transnational movement of Imamah ideology that also plagued other muslims countries."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Aristo Purboadji
"Krisis rupiah di tahun 1997-1999 adalah gejolak besar bagi ekonomi Indonesia dimana pertumbuhan ekonomi anjlok, sistem perbankan lumpuh, diikuti dengan konsekuensi sosial dan politik yang pahit. Diyakini jika otoritas moneter daan pembuat kebijakan lainnya dapat mengantisipasi krisis tersebut, segala konsekuensi yang tidak diinginkan tersebut dapat dikurangi dan mungkin dihindari.
Sistem pendeteksian dini untuk krisis rupiah diharapkan dapat memberi waktu para pembuat kebijakan untuk mengantisipasi datangnya krisis. Namun salah satu faktor sukses yang kritikal dalam pembentukan sistem tersebut adalah seleksi indikator.
Penelitian ini menerapkan Indication & Warning Intelligence (I&W)untuk sistem pendeteksian dini krisis rupiah dengan produk akhir berupa set indikator yang dianggap efektif memprediksi krisis rupiah. Dengan I&W diseleksi lima indikator, yang selanjutnya diuji keefektifannya dengan metode regresi logit, yang menyatakan bahwa terdapat tiga indikator yang dapat memprediksi krisis rupiah secara signifikan yang adalah: 1) Real Effective Exchange Rate, 2) Deposit Money Bank?s Foreign Asset Growth, dan 3) Inflasi.
Currency crisis in Indonesia that took place in 1997-1999 was a major shock to the economy which plunge the growth, collapse the banking system with its bitter social and political consequences. It is acknowledged that if the monetary authority could anticipate such shock, the result would not be as devastating, it could be far lessen, and hopefully avoided. Early warning system for currency crisis is crucial for policy makers to anticipate the coming crisis with enough preparation. One of the most important factor in framing that system is indicators selection. This research apply Indication & Warning Intelligence (I&W) to early warning system of rupiah crisis with indicator set as its end product. With I&W five indicators are selected, which underwent further significance test with logistic regression method. This method results in three indicators being the most effective in predicting rupiah crisis, namely: 1) Real Effective Exchange Rate, 2) Deposit Money Bank?s Foreign Asset Growth, and 3) Inflation."
Jakarta: Program PascaSarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library