Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elok Lestari Paramita
"Kawasan permukiman yang dibangun perlu diminimalkan di kawasan rawan bencana untuk menghindari resiko tinggi terhadap bencana. Pada Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur telah terjadi gempabumi pada 21 November 2022. Bencana gempabumi dapat menghasilkan dampak sekunder lainya seperti longsor. Bencana gempabumi dan dampak sekunder lainnya seperti longsor dapat berdampak pada perubahan lahan permukiman dan kesesuaian permukiman. Gempabumi dengan sumber patahan Cugenang menjadi parameter baru dalam aspek kesesuaian permukiman, dimana sebelumnya tidak ada faktor bahaya gempabumi pada wilayah patahan tersebut. Penelitian ini bertujuan menganalisis perubahan lahan permukiman sebelum dan setelah gempabumi di Kecamatan Cugenang. Serta menganalisis perubahan spasial tutupan lahan permukiman tahun 2008, 2013, 2018, 2022 serta prediksi di tahun 2031. Lalu mensintesa kesesuaian lahan permukiman pasca gempabumi sehubungan lahan permukiman prediksi pada tahun 2031 di Kecamatan Cugenang. Klasifikasi peta tututupan lahan untuk melihat perubahan tahun 2008, 2013, 2018, 2022 dan 2023 menggunakan platform GEE dengan metode klasifikasi terbimbing Random Forest. OA pada klasifikasi tutupan lahan untuk tahun 2008-2023 di atas 90%. Prediksi tutupan lahan dibuat menggunakan metode CAMC. Pada proses pengolahan pemodelan prediksi, didapatkan Kappa 85% untuk tutupan lahan 2018 simulasi dan aktual dan Kappa 88% untuk tutupan lahan 2023 simulasi dan aktual. Driving factor yang digunakan untuk pemodelan prediksi yaitu variabel jarak dari jalan, jarak dari sungai, jarak dari POI dan lereng. Peta kesesuaian permukiman dibuat dengan variabel jarak dari sungai, jarak dari jalan, lereng, jenis tanah, kawasan potensi longsor, dan peta bahaya gempabumi. Untuk constraint dalam pengolahan kesesuaian lahan menggunakan zona terlarang dari peta bahaya gempabumi, sempadan sungai dan kawasan fungsi lindung. Untuk menghasilkan peta kawasan potensi longsor dilakukan pengolahan menggunakan metode indeks storie. Permukiman tahun 2023 dan 2031 di seluruh desa masih ada permukiman yang masuk di wilayah sangat tidak sesuai dan juga kurang sesuai. Tutupan lahan permukiman sebelum dan setelah gempa Cugenang, yaitu tutupan lahan tahun 2022 dan tahun 2023 terjadi peningkatan sebesar 43,863 hektar, atau sebesar 7,011%. lahan terbangun/permukiman mengalami peningkatan dari tahun 2008 hingga 2023, sehingga prediksi di tahun 2031 juga mengalami peningkatan pada lahan terbangun/permukiman. Wilayah kesesuaian permukiman dengan 5 variabel terhadap wilayah kesesuaian dengan 6 variabel yang menggunakan variabel zona bahaya gempabumi terlihat terdapat perbedaan. Wilayah kesesuaian permukiman dengan variabel gempabumi mengalami kenaikan persentase pada wilayah N (Tidak Sesuai) dan S2 (Cukup Sesuai), serta terjadi penurunan pada S1 (Sangat Sesuai) dan S3 (Sesuai Marjinal). Hal itupun selaras dengan lahan permukiman di tahun 2023 dan 2031 terhadap wilayah kesesuaian permukiman.

Settlement areas that are built need to be minimized in disaster-prone areas to avoid high risk of disasters. In Cugenang Sub-district, Cianjur Regency, an earthquake occurred on November 21, 2022. Earthquake disasters can lead to other secondary impacts such as landslides. Earthquake disasters and other secondary impacts such as landslides can have an impact on changes in settlement land and settlement suitability. The earthquake with the origin of the Cugenang fault becomes a new parameter in the aspect of settlement suitability, where previously there was no earthquake hazard factor in the fault area. This research aims to analyze changes in settlement areas before and after the earthquake in Cugenang Sub-district. As well as analyzing spatial changes in residential land cover in 2008, 2013, 2018, 2022 and predictions in 2031. Then synthesize the suitability of post-earthquake settlement areas in relation to the predicted settlement areas in 2031 in Cugenang Sub-district. Classification of land cover maps to identify changes in 2008, 2013, 2018, 2022 and 2023 using the GEE platform with the Random Forest supervised classification method. OA on land cover classification for 2008 - 2023 is above 90%. Land cover predictions were made using the CAMC method. In the prediction modeling processing, 85% Kappa was obtained for 2018 simulated and actual land cover and 88% Kappa for 2023 simulated and actual land cover. Driving factors used for prediction modeling are variables of distance from road, distance from river, distance from POI and slope. Settlement suitability map is made with variables of distance from river, distance from road, slope, soil type, landslide potential area, and earthquake hazard map. For constraint in land suitability utilizes, forbidden zone from earthquake hazard map, river border and protected function area. To produce a map of potential landslide areas, processing is done using the storie index method. Settlements in 2023 and 2031 in all villages still have settlements that are included in very unsuitable areas and also less suitable. Settlement land cover before and after the Cugenang earthquake, namely land cover in 2022 and 2023 increased by 43.863 hectares, or by 7.011%. Built-up land/settlement increased from 2008 to 2023, so the prediction in 2031 also increased in built-up land/settlement. The area of suitability of settlements with 5 variables compared to the area of suitability with 6 variables using the earthquake hazard zone variable shows a difference. The area of settlement suitability with the earthquake variable increased in percentage in areas N (Unsuitable) and S2 (Moderately Suitable), and decreased in S1 (Very Suitable) and S3 (Marginally Suitable). This is in line with the settlement land in 2023 and 2031 towards the area of settlement suitability."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoanna Ristya
"Longsor merupakan bencana alam yang sering terjadi di Indonesia yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Sebanyak 89 kejadian longsor pada tahun 2010 ndash; 2016 menyebabkan kerugian harta benda hingga jatuhnya korban jiwa di Kecamatan Cisolok, Cikakak, Pelabuhanratu, dan Simpenan. Melihat kerugian tersebut diperlukan pemetaan potensi longsor sebagai upaya mitigasi untuk mengurangi kerugian yang dapat ditimbulkan kejadian longsor. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan wilayah potensi longsor berdasarkan metode SINMAP Stability Index Mapping, SMORPH Slope Morphology, dan Index Storie untuk menemukan metode yang paling mendekati atau sesuai dengan kejadian longsor di Kecamatan Pelabuhanratu dan sekitarnya. Analisis spasial dilakukan dengan melakukan teknik overlay antara wilayah potensi longsor dengan lokasi kejadian longsor.
Berdasarkan analisis yang dilakukan daerah penelitian didominasi oleh potensi tinggi berdasarkan metode SMORPH, rendah berdasarkan SINMAP, dan sedang berdasarkan Index Storie. Terdapat 33 dari total daerah penelitian memiliki potensi yang berbeda dan 7 memiliki potensi yang sama pada hasil ketiga metode. Dimana wilayah dengan potensi tinggi pada ketiga metode cenderung berada di bagian Utara daerah penelitian. Metode SMORPH memiliki 19.951 Ha wilayah potensi tinggi dan terdapat 34 kejadian didalamnya, SINMAP 2.568 Ha dengan 32 kejadian, serta Index Storie 4.684 Ha dengan 21 kejadian.

Landslide is a natural disaster that often occurs in Indonesia which can be caused by various factors. Total 89 landslides in 2010 2016 caused damage and casualties in Cisolok District, Cikakak, Pelabuhanratu, and Simpenan. Therefore, mitigation efforts by potential landslide mapping are needed in the research area. This study aims to see the differentiation of landslide potential areas based on SINMAP Stability Index Mapping, SMORPH Slope Morphology and Index Storie methods to find the closest or almost properly method with landslide location. Spatial analysis was implemented by overlay technique between landslide potential area with landslide location.
The result reveal that the research area was dominated by high potential based on the SMORPH method, low by SINMAP, and moderate by Index Storie. The result also reveal that 33 of the total research area has different potential and 7 has the same potential in the results of all three methods. Where areas with high potential in all three methods was distributed in the northern of the study area. The SMORPH method has 19,951 Ha of high potential area and there are 34 landslides in it, SINMAP 2,568 Ha with 32 landlsides, and Index Storie has 4,684 Ha with 21 landslide.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melati Indah Suci
"Wilayah sub DA Cidadap memiliki tingkat kerawanan terhadap longsor yang cukup tinggi, dengan karakteristik kemiringan lereng yang lebih dari 25% dan ditumbuhi dengan vegetasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh perubahaan Penggunaan Lahan dengan metode konservasi vegetatif yang telah dilakukan di wilayah rawan longsor sub DA Cidadap. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode Index Storie. Analisis secara temporal dilakukan pada perubahan tutupan lahan tahun 1999 dan 2019, sedangkan analisis secara spasial dilakukan pada wilayah rawan longsor, serta konservasi tanah yang telah dilakukan. Dalam penelitian ini terdapat lima variabel, yaitu curah hujan, tutupan lahan, kemiringan lereng, jenis tanah, dan lokasi kejadian longsor. Identifikasi konservasi dilakukan dengan overlay antara konserrvasi vegetatif dan sebaran wilayah rawan longsor pada wilayah penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada tahun 1999 – 2019, penggunaan lahan berupa permukiman dan tegalan/ ladang mengalami peningkatan. Sedangkan untuk kelas Penggunaan Lahan jenis badan air, hutan, hutan lebat, kebun, sawah, semak belukar dan tanah kosong mengalami penurunan. Pada tahun 1999 – 2019, Sub DA Cidadap didominasi oleh tingkat kerawanan longsor sedang dengan luas sebesar 10.080,49 Ha atau 84,92% dari luas sub DA Cidadap. Konservasi yang telah dilakukan di sub DA Cidadap menggunakan beberapa teknik kombinasi konservasi vegetatif, yaitu pergiliran tanaman, pergiliran tanaman & wanatani, dan wanatani.

The sub-district of Cidadap has a high level of vulnerability to landslides, with a characteristic slope of more than 25% and is overgrown with vegetation. This study aims to identify the effect of changes in land use with vegetative conservation methods that have been carried out in landslide-prone areas in Cidadap watershed. The method used in this research is the Index Storie method. Temporal analysis was carried out on changes in land cover in 1999 and 2019, while spatial analysis was carried out on landslide-prone areas, as well as soil conservation that had been carried out. In this study, there are five variables, namely rainfall, land cover, slope, soil type, and location of landslides. Conservation identification is carried out by overlaying between vegetative conservation and the distribution of landslide-prone areas in the study area. The results of this study indicate that in 1999 - 2019, land use in the form of settlements and moor / fields has increased. Whereas for the land use class, the types of water bodies, forests, dense forests, gardens, rice fields, shrubs and empty land decreased. In 1999 - 2019, Cidadap watershed was dominated by a moderate landslide hazard level with an area of 10,080.49 Ha or 84.92% of the area of the Cidadap watershed. The conservation that has been carried out in Cidadap watershed uses several combinations of vegetative conservation techniques, namely crop rotation, crop & agroforestry and agroforestry rotation"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handwita Mufidawati
"Tanah longsor sering terjadi di Indonesia dan telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah dan menelan banyak korban jiwa, khususnya di DA Ci Solok, Kabupaten Sukabumi. Oleh karena itu, perlu dilakukan mitigasi bencana. Mitigasi bencana longsor adalah upaya untuk mengurangi risiko terjadinya longsor, salah satunya dengan menerapkan tindakan konservasi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memprediksi wilayah potensi longsor serta pola spasial konservasi vegetatif yang dilakukan untuk mitigasi bencana longsor di DA Ci Solok.
Untuk mengetahui wilayah potensi longsor, digunakan variabel kemiringan lereng, jenis tanah, curah hujan, dan tutupan lahan yang diolah dengan metode Index Storie. Untuk mengetahui perubahan tutupan lahan, digunakan model Cellular Automata-Markov Chain untuk memprediksi tutupan lahan pada tahun 2032, yang dibangun berdasarkan tutupan lahan tahun 2010, 2014, dan 2018.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2010 - 2032, tutupan lahan berupa lahan perkebunan, pertanian, hutan, dan badan air mengalami penurunan luas, sedangkan permukiman mengalami peningkatan luas. Pada tahun 2010 - 2018, DA Ci Solok didominasi oleh tingkat potensi sedang untuk terjadi longsor, sedangkan pada tahun 2032 diprediksi didominasi oleh tingkat potensi tinggi. Pada tahun 2018 dan 2032, metode konservasi vegetatif untuk mitigasi longsor di DA Ci Solok didominasi oleh kombinasi tanaman penutup tanah dan wanatani yang tersebar secara acak di bagian Timur, Barat, Selatan, dan Utara DA Ci Solok.

Landslides disaster often occurs in Indonesia and caused environmental damage and claimed many lives, especially in Ci Solok Watershed. Therefore, disaster mitigation needs to be done. Landslide mitigation is an effort to reduce the risk of landslides, which can be applied by doing soil conservation. This study aims to find out and predict landslide potential areas and spatial patterns of vegetative conservation to prevent landslides in Ci Solok Watershed.
To determine landslide potential areas, the variables of slopes, soil type, rainfall, and land cover were processed using the Index Storie method. To determine land cover change, the Cellular Automata-Markov Chain model is used to predict land cover in 2032, that was built based on land cover in 2010, 2014 and 2018.
The results showed that in 2010 - 2032, the area of land cover in the form of plantation land, agricultural land, forest, and water body decreased, while the area of settlement increased. In 2010 - 2018, Ci Solok Watershed was dominated by a moderate level of landslide potential, while in 2032 it is predicted to be dominated by a high level of landslide potential. In 2018 and 2032, vegetative conservation methods for landslide mitigation in Ci Solok Watershed was dominated by a combination of cover crops and agroforestry that are randomly scattered in the East, West, South, and North part of Ci Solok Watershed.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Anugrah Pramudya
"Dalam kurun waktu 2018-2023 terjadi 40 kejadian longsor di Kecamatan Babakan Madang. Kejadian tersebut menimbulkan banyak kerugian seperti kerusakan rumah warga, akses jalan, dan kerusakan fasilitas umum seperti sekolah dan tempat ibadah. Penelitian ini digunakan untuk mengkaji dan menganalisis mengenai distribusi spasial tingkat kerawanan dan kerentanan tanah longsor di Kecamatan Babakan Madang. Dalam menentukan tingkat kerawanan tanah longsor digunakan metode Index Storie dengan beberapa variabel seperti tutupan lahan, lereng, curah hujan, dan jenis tanah yang kemudian dilakukan analisis matematis dan overlay. Mengenai tingkat kerentanan digunakan data fisik seperti kepadatan bangunan dan sebaran fasum, serta data sosial seperti kepadatan penduduk dan kelompok rentan yang nantinya akan menghasilkan indeks kerentanan untuk menentukan tingkat kerentanan masyararakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kecamatan Babakan Madang memiliki tingkat kerawanan yang tinggi yaitu 65% dengan luasnya sekitar 5.860,91 Ha yang terdistribusi di sebagaian wilayah selatan dan utara. Sedangkan untuk tingkat kerentanan tanah longsor seluruh wilayah pemukiman di Kecamatan Babakan Madang memiliki tingkat kerentanan yang tinggi dengan indeks > 0,67.

Between 2018 and 2023, there were 40 landslide incidents in Babakan Madang District. These incidents caused significant damage, including the destruction of residents' homes, road access, and public facilities such as schools and places of worship. This research aims to examine and analyze the spatial distribution of landslide susceptibility and vulnerability levels in Babakan Madang District. To determine the level of landslide susceptibility, the Index Storie method is used with several variables such as land cover, slope, rainfall, and soil type, followed by mathematical analysis and overlay. For the vulnerability level, physical data such as building density and the distribution of public facilities, as well as social data such as population density and vulnerable groups, are used to produce a vulnerability index to determine the community's vulnerability level. The result of the study show that Babakan Madang District has a high susceptibility level, reaching 65%, covering an area of approximately 5,860.91 hectares distributed in both southern and northern regions. As for landslide vulnerability, the entire residential area in Babakan Madang Subdistrict exhibits a high vulnerability level with an index exceeding 0.67."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library