Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Maharani Putri Sekar Nugroho
Abstrak :
ABSTRAK
Direktur independen dan konsentrasi kepemilikan adalah dua hal penting di corporate governance yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Direktur independen dianggap mampu untuk meningkatkan kinerja perusahaan karena dapat mewakili seluruh kepentingan shareholder, terutama pada perusahaan yang kepemilikannya masih terkonsentrasi. Indonesia merupakan salah satu negara dimana struktur kepemilikan perusahaan masih sangat terkonsentrasi dan rentan terjadi konflik antar pemegang saham. Saat ini Indonesia telah memiliki peraturan mengenai kewajiban perusahaan publik untuk memiliki minimal satu direktur independen di dalam jajaran dewan direksi. Peraturan tersebut dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keberadaan direktur independen terhadap kinerja perusahaan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan 370 perusahaan yang terdaftar di BEI sebagai sampel penelitian dengan periode observasi 5 tahun dari tahun 2012 hingga 2016. Dengan menggunakan metode regresi data panel, penelitian ini menemukan bahwa direktur independen tidak pengaruh berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Penelitian ini juga menemukan bahwa ownership concentration tidak memiliki pengaruh direktur independen terhadap kinerja perusahaan.
ABSTRACT
Independent director and ownership concentration are one of the most important things on corporate governance that affects firm performance. Independent director can improves firm performance because they can represent all shareholder interest, especially in the company with concentrated ownership. Indonesia is one of the countries where firms ownership is still concentrated. Indonesia now has a regulation which requires all public companies to have at least one independent director on board of director. The regulation is issued by Indonesia Stock Exchange IDX in 2014. This study examines the effect of independent directors on firm performace in Indonesia. This study used 370 companies listed on the IDX as a research sample with 5 years observation period from 2012 to 2016. Using the panel data regression method with 4 different models, this study found that independent directors have no effects on firm performance. The study also found that ownership concentration have no effect on independent directors on firm performance.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Gama Yuki Amanda
Abstrak :
ABSTRAK
Keberagaman gender dan direktur independen merupakan dua mekanisme corporate governance yang dapat digunakan untuk mengurangi agency problem. Indonesia memiliki persentase terbanyak untuk wanita yang menduduki posisi dewan di perusahaan dibandingkan negara Asia lainnya dan Indonesia sendiri sudah mengeluarkan peraturan mengenai kewajiban perusahaan publik untuk memiliki minimal satu direktur independen di dalam jajaran direksi. Keberadaan wanita dan direktur independen di dalam direksi dianggap mampu untuk meningkatkan pengawasan bagi direksi sehingga agency problem berupa asymmetric information dapat berkurang dan meningkatkan kepercayaan pemegang saham. Asymmetric information masih rentan terjadi terutama pada perusahaan yang kepemilikannya masih terkonsentrasi, salah satunya Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh keberagaman gender dan keberadaan direktur independen pada direksi perusahaan terhadap stock liquidity di Indonesia. Penelitian ini menggunakan 243 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian dengan periode observasi 3 tahun dari tahun 2014 hingga 2016. Dengan menggunakan regresi dari model efek tetap MET , hasil penelitian ini menemukan bahwa wanita di dalam direksi perusahaan memiliki hubungan positif terhadap stock liquidity. Di sisi lain, direktur independen tidak memiliki pengaruh terhadap stock liquidity. Penelitian ini juga menemukan bahwa hubungan keluarga dari direktur wanita tidak mempengaruhi hubungan positif dari direktur wanita di dalam direksi terhadap stock liquidity.
ABSTRACT
Gender diversity and independent director are two mechanism of corporate governance to reduce the agency problem. Indonesia has the highest percentage of women on board in Asia and has the regulation which requires all public companies to have at least one independent director on board of director. Women rsquo s representation and independent director on board can improve the monitoring from the board and reduce the agency problem such as asymmetric information, which will impact to the trust of shareholders. Asymmetric information occurs mostly in the company with ownership concentration, such as Indonesia. This study examines the effect of gender diversity and independent director on board of directors on stock liquidity in Indonesia. This study used 243 listed companies on the IDX as a sample with 3 years observation period from 2014 to 2016. By using fixed effect model regression, this study confirms that woman on board of directors react positively with the stock liquidity. On the other hand, the independent director has no correlation with the stock liquidity. Furthermore, this study also show the family concentration in the female directors has no impact to the positive correlation between women on board of directors to stock liquidity.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50521
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Vina Selistiawati
Abstrak :
Penelitian terhadap rerangka teoritis yang menguji sistem whistleblowing dalam kaitannya dengan risiko yang timbul akibat agency cost termasuk didalamnya risiko yang ditimbulkan informasi asimetris dan kemungkinan terjadinya kecurangan sangat jarang ditemukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas dari pengungkapan sistem whistleblowing dan kehadiran direktur independen dalam menurunkan risiko volatilitas tingkat pengembalian saham dengan menurunkan asymmetric information antara investor sebagai principal dan manajer sebagai agen. Subjek dari riset ini merupakan perusahaan manufaktur publik yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia selama periode 2013-2017, yang menghasilkan total observasi sebanyak 115. Regresi panel data dilakukan untuk pengujian hipotesis. Penelitian ini menemukan bahwa pengungkapan sistem whistleblowing memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap risiko, sedangkan direktur independen tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap risiko. Penelitian ini memiliki kontribusi terhadap literatur dengan menambahkan pengungkapan sistem whistleblowing pada perubahan tingkat risiko. Selain itu, penemuan dalam penelitian ini menghasilkan implikasi manajerial yang terkait dengan pentingnya pengungkapan sistem whistleblowing dalam mengatur risiko.
......There is a paucity of theoretical framework examining the whistleblowing disclosure related to the risk faced by investor in the form of return volatility that is caused by agency problem. That also includes the risk imposed by asymmetric information and the possibility of fraud. The research objective is to examine the disclosure of whistleblowing implementation and the existence of independent director in reducing return volatility. The subject of this research was the public manufacturing companies listed on the Indonesian Stock Exchange during the period of 2013-2017, resulting the a total of 115 observation data. The panel data regression method was conducted to test the hypotheses. This research found that whistleblowing system has a negative significant effect on return volatility while independent director has a positive but insignificant effect on return volatility. This study contributes to the literature by adding the whistleblowing system disclosure in examining risk. Furthermore, the findings imply the managerial implications regarding the importance of a whistleblowing system disclosure in managing risk.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53878
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sarita Amalina
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang pengaruh direktur independen, komisaris independen dan pejabat eksekutif tertinggi nonkeluarga terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang tergabung dalam grup afiliasi di Indonesia. Selain itu, penelitian juga menggunakan ukuran dewan direksi, auditor independen big four, ukuran perusahaan, usia perusahaan, rasio utang dan pertumbuhan sebagai variabel kontrol. Hasil penelitian menemukan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari direktur independen dan komisaris independen terhadap nilai perusahaan, namun ditemukan bahwa pejabat eksekutif tertinggi nonkeluarga berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
ABSTRACT
This study discusses the impact of independent director, independent commissioner and non-family CEO on firm value of group-affiliated firms in Indonesia. This study also uses board size, independent auditor Big Four, firm size, firm age, debt ratio and growth as control variables. The result of this study found that independent director and independent commissioner has no significant impact on firm value, but non-family CEO significantly affect firm value.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library