Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sunarto
Abstrak :
ABSTRAK
Berangkat dari asumsi bahwa untuk meningkatkan Ketahanan Nasional, maka peranan para pemimpin adalah sangat menentukan.

Selanjutnya teori Ketahanan Nasional berjenjang menyatakan, bahwa kondisi ketahanan suatu Wilayah itu akan mempunyai pengaruh bagi peningkatan ketahanan nasional.

Oleh karena itu berdasarkan teori tersebut, maka kondisi Ketahanan Wilayah Yogyakarta yang dipimpin Sultan HB.IX, baik langsung atau tidak langsung akan berpengaruh pula terhadap ketahanan nasional secara keseluruhan. Apalagi sehubungan dengan kota Yogyakarta sebagai Ibukota negara RI.

Sultan Hamengku Buwono IX, sebagai suatu institusi kehidupan politik di wilayah Yogyakarta,upaya untuk peningkatan Ketahanan Wilayah itu secara tidak langsung kiranya telah dilakukannya jauh sebelum negara Republik Indonesia itu sendiri lahir. Upaya itu antara lain ditunjukan oleh sikapnya sewaktu melakukan perundingan politik dengan pihak penguasa penjajah Belanda.Perundingan yang memakan waktu selama lima bulan itu, merupakan waktu terpanjang dalam sejarah perundingan kontrak politik yang pernah dilakukan antara raja -raja di Indonesa dengan pihak Belanda,dan peristiwa itu dapat dianggap sebagai suatu isyarat bahwa dirinrya saat itu tidak dapat begitu saja tunduk kepada kemauan Penjajah.

Pada masa penjajahan jepang upaya peningkatan ketahanan wilayah , dilakukan antara lain dengan melakukan pembenahan di bidang pemerintahan daerah,sehingga selain berguna untuk pembangunan,juga dapat untuk mempersiapkan rakyat Yogyakarta dalam menyambut datangnya kemerdekaan Indonesia.

Pada masa awal kemerdekaan,langkah-langkah peningkatan ketahanan wilayah itu tentu dilakukan,terutama yang secara langsung mendukung peningkatan Ketahanan di bidang Pertahanan Keamanan Negara. Sehingga berkat kepemimpinan Sultan itulah, maka Ketahanan Wilayah Yogyakarta saat itu dapat dipakai sebagai modal perjuangan mempertahankan kemerdekaan negara kesatuan Republik Indonesia.

Selama masa Kepemimpinannya itu, ternyata Sultan berlandaskan pada asas kepemimpinan yang berakar pada budaya masyarakat Yogyakarta, yaitu asas kepemimpinan Manunggaling Kawulo Gusti, yang dilaksanakan dengan pola kepemimpinan Legal Rasional, yaitu yang mengacu pada berbagai ketentuan sebagaimana yang tertuang dalam Undang-undang Dasar Negara RI tahun 1945.
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yamaguchi Motoki
Abstrak :
Jawi, the Arabic script of the Malay language, is one of the cultural components historically shared in the Malay-Islamic world. Indonesia experienced a shift to the Roman alphabet during the early twentieth century, before Malaya did. However, in the 1950s, immediately after Indonesia’s independence, Islamic leaders from West Sumatra initiated a discourse to revive the use of Jawi. This article examines the background of the discourse as well as its relationship to Malaya. Two factors can be identified as forming this background. First, Indonesian Islamic forces demanded the Islamization of the state and society. The discourse on Jawi was related to the emphasis on the significance of Islam in Indonesian culture. Second, regional dissatisfaction was heightened with the predominance of Java, the center of the state. As Jawi is called “the script of Malay” in Indonesia, the revivalist discourse can be understood as demanding respect for the regional Malay culture. From the discourse, it is evident that the unity of the Malay-Islamic world was recognized to some degree after Indonesia’s independence. However, it was principally limited to the framework of the Indonesian nation-state and never developed into an idea that united the Malay-Islamic world politically. This indicates that Indonesian Islamic movements of that period—although their activities based on Islamism have attracted scholars’ attention—had firmly adopted the idea of the Indonesian nation-state.
Japan: Southeast Asian Studies, Kyoto University, 2021
330 JJSAS 58:2 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library