Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Puspa Wahita Cahyono
"ABSTRAK
Ospek (Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus) adalah suatu kegiatan
penerimaan mahasiswa bam yang seringkaii dilaksanakan secara menyimpang oleh
peiaksana sehingga memakan korban setiap tahun. Larangan Menteri Pendidikan untuk
meniadakan Ospek berbentuk perploncoan tidak membuahkan hasil. Penelitian ini
hendak mengungkap kriteria mahasiswa sebagai peiaksana Ospek yang baik
berdasarkan pengelompokkan pada Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan jenis kelamin
ditinjau dari gagasan yang mereka kemukakan mengenai Ospek. Peiaksana Ospek yang
baik adalah kelompok mahasiswa yang memiliki gagasan mengenai Ospek yang balk,
yaitu bahwa Ospek diadakan untuk kepentingan mahasiswa baru. Beranjak dari
pemikiran tersebut, penelitian ini menguji ada tidaknya perbedaan gagasan mengenai
Ospek di antara mahasiswa yang dikelompokkan berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatif
(IPK) dan jenis kelamin. Selain perbedaan, pengujian terhadap interaksi yang mungkin
terjadi di antara kelompok tersebut juga dilakukan.
Metoda penelitian adalah kuantitatif dengan menggunakan kuesioner yang berisi
skala gagasan mengenai Ospek dengan dua tujuan Ospek diadakan. yaitu untuk
kepentingan mahasiswa baru dan untuk kepentingan peiaksana Ospek. Item disusun
berdasarkan hasil wawancara langsung dan tidak langsung pada sejumtah mahasiswa
dan tinjauan terhadap media massa. Koefisien alpha reliabilitas alat ukur adalah sebesar
0,80. Rumus yang digunakan untuk melihat perbedaan yang signifikan antara dua
kelompok dan interaksi antar kelompok adalah F-fesf melalui analysis of vahance.
Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan pada pengelompokkan
mahasiswa berdasarkan IPK dan perbedaan yang tidak signifikan pada pengelompokkan
mahasiswa berdasarkan jenis kelamin. Perbedaan yang signifikan pada kelompok
berdasarkan IPK menunjukkan bahwa mahasiswa dengan IPK di atas 2,75 memiliki
gagasan mengenai Ospek yang mementingkan orang lain daripada mahasiswa derigan
IPK di bawah 2,75. Interaksi yang signifikan terdapat pada kelompok mahasiswa
berdasarkan IPK dengan kelompok mahasiswa berdasarkan jenis kelamin.
Kesimpulan yang ditarik dari hasil penelitian ini adalah bahwa peiaksana Ospek
sebaiknya adalah mahasiswa yang memiliki IPKdi atas 2,75. Saran-saran diajukan untuk
pelaksanaan Ospek dan penelitian selanjutnya, yaitu melakukan seleksi anggota panitia
Ospek secara ketat, dan menggunakan metode kualitatif melalui wawancara mendalam
terhadap subyek penelitian untuk menggali data dan informasi agar lebih dalam dan
akurat."
2001
S2791
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wuri Prasetyawati
"Pendidikan merupakan faktor penting dalam membuat seseorang lebih berfungsi optimal. Oleh karena itu, ia tidak menginginkan kegagalan di bidang ini. Salah satu syarat agar berhasil dalam pendidikan adalah penyesuaian diri, yang dalam hal ini adalah penyesuaian akademis. Sistem pendidikan dan lingkungan di perguruan tinggi menuntut para lulusan Sekolah Menengah Umum dan sederajat untuk menyesuaikan diri dengan metode dan kurikulum yang berbeda. Di perguruan tinggi, khususnya Universitas Indonesia, diterapkan sistem drop aut sehingga para mahasiswa baru selalu berusaha untuk dapat segera menyesuaikan diri agar bertahan dan berprestasi. Dengan demikian, dibutuhkan suatu alat ukur untuk mengetahui penyesuaian diri mahasiswa baru yang kemudian dapat mengarah pada keberhasilan akademis mahasiswa tersebut, Hal ini penting karena dengan alat ukur ini, diharapkan mahasiswa yang ternyata kurang menyesuaikan dengan lingkungan kampus dapat segera dideteksi dan diberikan bantuan pencegahan sebelum ia dikenakan drop aut dari kampus.
Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dengan menggunakan alat yang bernama Student Aititude and Perception Survey (SAPS). Pemilihan sampel penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling pada Fakultas Hukum Univcrsitas Indonesia. Sampel yang dipilih sejumlah 275 orang mahasiswa S-1 reguler Fakultas Hukum yang duduk di semester 2 dan semester 4.
Hasll uji coba alat ini menunjukkan bahwa alat ini cukup akurat dan konsisten dalam mengukur penyesuaian akademis pada mahasiswa. Dari uji validitas konstruk diperoleh hasil bahwa alat ini kurang dapat mengukur apa yang ingin diukur, yaitu penyesuaian akademis mahasiswa karena tidak semua item berada pada faktor yang sesuai dengan faktor yang ada pada alat SAIPS. Namun alat ini memiliki koelisien validitas kriteria yang signifikan dengan Indeks Prestasi mahasiswa. Dengan demikian, semakin baik penyesuaian diri yang dilakukan seorang mahasiswa di dalam hal akademis, maka semakin baik nilai Indeks
Prestasinya. Dari pengujian masing-masing item diperoleh 65 item yang masih dapat dipertahankan, sedangkan item-item yang lain harus direvisi dan dibuang. Dari penelitian ini, disusun sebuah norma alat ukur penyesuaian akademis mahasiswa berdasarkan T-scale.
Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan untuk melanjutkan penelitian pada mahasiswa dari fakultas atau universitas lain agar dapat disusun alat ukur penyesuaian akademis yang valid, reliabel dan memiliki norma yang tepat."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T38103
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titin Siswantining
"Keberhasilan mahasiswa di Perguruan Tinggi biasanya diukur dengan tingginya nilai Indeks Prestasi (IPK) yang diperoleh. Berkaitan dengan hal tersebut maka untuk mengoptimalkannya harus ditunjang oleh proses belajar mengajar yang memadai. Tujuan pokok penelitian ini adalah melihat hubungan IPK mahasiswa dengan faktor-faktor yang diduga mempengaruhinya (termasuk latar belakang nilai yang diperoleh di SMU), agar diperoleh mahasiswa yang berprestasi baik. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Batas faktor minimal yang dapat memberikan nilai IPK yang baik. Analisis korespondensi dapat digunakan untuk mendeteksi faktor yang berkaitan dengan IPK sampai pada kategori terkecil. Kegunaan dari penelitian ini adalah dapat memberikan informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi IPK mahasiswa yang dapat sekaligus memberikan gambaran tentang penanganan proses pengelolaan pendidikannya."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kualitas tidur dengan indeks prestasi kumulatif mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain korelatif. Responden sebanyak 158 orang merupakan mahasiswa reguler dari angkatan 2006, 2007 dan 2008 yang diukur kualitas tidumya menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hubungan antara kualitas tidur dengan indeks prestasi kumulatif dihitung menggunakan uji korelasi pearson dengan nilai r = 0,059. Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara kualitas tidur dengan indeks prestasi mahasiswa reguler Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.

This study was aimed at identifying the relationship between the quality of sleep and a grade point average a student in the Faculty of Nursing, Universitas Indonesia. This research used a quantitative research design with correlative approach. Respondents were 158 people regular students of the class of 2006, 2007 and 2008. The quality of sleep were measured by using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). The relationship between quality of sleep with a grade point average is calculated by using the Pearson correlation test with r = 0.059. The results stated that there was no relationship between quality of sleep with the grade point average of regular students of the faculty of Nursing, Universitas Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
TA5846
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Haykal Hafizul Arifin
"ABSTRAK
Studi ini memiliki tujuan untuk memahami bagaimana hubungan swakaji sebagai perkembangan epistemologis mahasiswa dan pendekatan belajar serta pencapaian akademik (IPK). Swakaji (perkembangan epistemologis self-authorship) adalah kapasitas internal mahasiswa dalam mengkonstruksi dan mengevaluasi klaim pengetahuan, memahami hakikat kontekstual dari pengetahuan, dan menjadi mandiri dalam pemerolehan pengetahuan. Studi ini juga mengeksplorasi atribut epistemologis mahasiswa sebagai validasi konvergen konstruk Swakaji. Analisis structural equation modelling (confirmatory factor analysis dan path analysis) digunakan untuk menguji hubungan antar konstruk. Hasil studi ini menyatakan bahwa dari 220 mahasiswa indonesia, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara swakaji dan pencapaian akademik (IPK) (r = .051, p > .05). Terdapat pengaruh positif pendekatan belajar mendalam terhadap swakaji (β= .595, p < .05). Kedua pendekatan belajar (mendalam dan dangkal) tidak memiliki hubungan signifikan dengan pencapaian akademik (IPK). Swakaji dapat menjelaskan 28% varians sedangkan pencapaian akademik (IPK) dapat menjelaskan 7% varians seluruh atribut epistemologis (rasa keingintahuan epistemis, kebutuhan akan kognisi, pendekatan belajar, kepercayaan epistemologis, dan skeptisisme). Implikasi studi ini didiskusikan lebih lanjut.

ABSTRAK
This study aim to understand the relations of Swakaji as student?s epistemological development with learning approaches and academic achievement (GPA). Swakaji (self-authorship epistemological development) is student's intermal capacity to construct and evaluate knowledge claims, understand the nature of contextual knowledge, and became autonomous in knowledge acquisition. This study is also aim to explore student?s epistemological attributes as a convergent validation of Swakaji. Structural equation modelling analysis used to test the relations among constructs. Results of this study find that from 220 Indonesian college students, there is no significant correlation of Swakaji and academic achievement (GPA) (r=.051, p>.05). There is positive effect of deep learning approaches towards Swakaji (β=.595, p<.05). Both of learning approaches (deep and surface) are uncorrelated with academic achievement (GPA). Approximately 28% of the variance in Swakaji and approximately 7% of the variance in the academic achievement (GPA) could be explained by all epistemological attributes (epistemic curiosity, need for cognition, learning approaches, epistemological beliefs, an skepticism). The implications of the results were discussed."
2016
S64228
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Imam Shiddiq
"Fenomena kecurangan akademik di tingkat perguruan tinggi seperti Universitas Indonesia ternyata masih terjadi dengan data yang menunjukkan mahasiswa Universitas Indonesia melakukan kecurangan akademik. Hal ini dilakukan oleh mahasiswa karena berbagai faktor, salah satunya adalah memiliki nilai/prestasi akademik yang tinggi. Dengan berubahnya situasi pembelajaran ke pembelajaran jarak jauh online, diperlukan kemampuan adaptasi akademik yang baik agar mereka dapat memiliki prestasi akademik yang baik dan terhindar dari perilaku menyontek akademik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh moderasi adaptasi akademik terhadap hubungan prestasi akademik dengan kecurangan akademik pada 350 mahasiswa program sarjana di 14 fakultas di Universitas Indonesia selama masa pembelajaran jarak jauh (PJJ). Penelitian ini dilakukan secara online dengan menggunakan Kuesioner Kecurangan Akademik, Indeks Prestasi Semester selama pelaksanaan PJJ (Genap TA 2019/2020), dan Kuesioner Penyesuaian Akademik. Hasil analisis Pearson Correlation dan regresi Hayes PROCESS Model 1 menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara prestasi akademik dengan kecurangan akademik (r = 0,265; p < 0,01, dua sisi), dan adaptasi akademik berpengaruh signifikan dalam memperkuat hubungan antara dua variabel ( R2 = 0,0997, p = 0,001). Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat umum mengenai kecurangan akademik di Universitas Indonesia dan pengembangan penelitian terkait topik pendidikan tinggi di Indonesia.

The phenomenon of academic cheating at the university level such as the University of Indonesia is still happening with data showing University of Indonesia students committing academic fraud. This is done by students due to various factors, one of which is having high academic grades/achievements. With the change in the learning situation to online distance learning, good academic adaptability is needed so that they can have good academic achievements and avoid academic cheating behavior. This study aims to examine the moderating effect of academic adaptation on the relationship between academic achievement and academic cheating on 350 undergraduate students in 14 faculties at the University of Indonesia during the distance learning period (PJJ). This research was conducted online using the Academic Cheating Questionnaire, Semester Achievement Index during the implementation of the PJJ (Even FY 2019/2020), and the Academic Adjustment Questionnaire. The results of the Pearson Correlation and Hayes PROCESS Model 1 regression analysis showed a significant relationship between academic achievement and academic cheating (r = 0.265; p < 0.01, two-sided), and academic adaptation had a significant effect on strengthening the relationship between the two variables (R2 = 0.0997, p = 0.001). This research is expected to add insight to the general public regarding academic fraud at the University of Indonesia and the development of research related to the topic of higher education in Indonesia."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bani Amalia Mardiah
"Stres akan menjadi penyakit dengan beban global kedua terbesar di dunia setelah penyakit jantung iskemik pada tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan perbedaan tingkat stres akademik berdasarkan jenis kelamin, indeks prestasi, dan fakultas pada mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia angkatan 2016. Penelitian ini memakai desain cross sectional dengan instrument kuesioner DASS-42. Hasil penelitian dengan CI 95 diperoleh mahasiswa RIK UI 2016 didominasi perempuan 76.2 dengan Indeks Prestasi Cukup 42.2 , dimana rata rata berasal dari FK 31.4 dengan tingkat stress Normal 39.4 . Ada perbedaan yang bermakna antara asal fakultas dengan tingkat stres akademik. Namun, tidak ada perbedaan tingkat stres akademik dengan jenis kelamin dan indeks prestasi.

Stress will become the second largest global burden in the world after ischemic heart disease in 2020. This study aims to determine the picture and the difference of academic stress level based on gender, achievement index, and faculty of students of Health Sciences University of Indonesia class of 2016. Research this uses a cross sectional design with the DASS 42 questionnaire instrument. The result of research with 95 CI obtained by RIK UI 2016 student was predominantly female 76.2 with Achievement Index 42.2 , where average came from FK 31.4 with Normal stress level 39.4 . There is a significant difference between the origin of the faculty and the level of academic stress. However, there is no difference in academic stress levels with gender and achievement index.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muntasir Rahman
"Salah satu peran penting yang dilakukan Manajer dalam pekeqaannya adalah melakukan pengambilan keputusan yang bersifat dinamis. Management games untuk pelatihan pengambilan keputusan dinamis telah banyak digunakan pendidikan magister manajemen di luar negeri, tetapi di Indonesia masih sangat jarang penerapannya. Apakah pendidikan magister manajemen di Indonesia mengajarkan keterampilan pengambilan keputusan dinamis adalah masalah yang diteliti dalam penelitian ini dengan menggunakan 'Management Games Capitalism Plus'.
Pengambilan keputusan dinamis yang akan diteliti dalam masalah ini, terbagi dalam dua jenis, yaitu pengambilan keputusan dinamis dalam bidang manajemen strategis dan pengambilan keputusan dinamis dalam rangka pengendalian perusahaan. Menurut model kognitif yang dikemukakan Park, untuk melakukan pengambilan keputusan yang efektif diperlukan Model Mental dan keterampilan Membuat Kesimpulan {Inference). Sesuai dengan model kognitif tersebut, pengambil keputusan yang memiliki model mental yang benar akan membuat keputusan yang lebih efektif. Keberhasilan memainkan 'Management Games Capitalism Plus' ditentukan dengan pengetahuan manajemen strategis dan pengetahuan dasar manajemen yang menjadi model mental untuk mengambil keputusan yang efektif dalam 'Management Games Capitalism Plus*.
Penelitian ini dilakukan dengan meminta dua kelompok mahasiswa Program Wijawiyata Sekolah Tinggi Manajemen PPM yang terdiri dari Kelompok Pertama, kelompok mahasiswa yang sudah lulus kelompok mata ajaran Dasar Manajemen, dan Kelompok Kedua, kelompok mahasiswa yang sudah lulus mata ajaran Manajemen Strategis dan kelompok mata ajaran Dasar Manajemen, untuk memainkan 'Management Games Capitalism Plus' dengan tingkat kesulitan menengah. Ratarata skor Net Worth dari Kelompok Mahasiswa Pertama dibandingkan dengan rata-rata skor KelompokMahasiswa Kedua. Disamping itu skor kelompok mahasiswa yang sudah lulus kelompok mata ajaran Dasar Manajemen dikorelasikan dengan Indeks Prestasinya.
Penelitian menghasilkan data bahwa tidak perbedaan skor Net Worth 'Management Games Capitalism Plus' yang signifikan antara Kelompok Pertama dengan Kelompok Kedua. Penelitian juga menghasilkan data bahwa tidak korelasi yang signifikan antara Indeks Prestasi dengan skor Net Worth dalam 'Management Games Capitalism Plus' pada Kelompok Pertama.
Kesimpulan yang bisa diambil dari data penelitian ini adalah pendidikan magister manajemen Wijawiyata Sekolah Tinggi Magister Manajemen PPM tidak mengajarkan keterampilan pengambilan keputusan strategis dan keterampilan pengendalian perusahaan yang bersifat dinamis. Saran yang dihasilkan dari penelitian ini adalah penambahan metode belajar-mengajar yang menggunakan management games dalam pendidikan magister manajemen untuk mengajarkan kepada mahasiswa magister manajemen melakukan pengambilan keputusan manajemen strategis dan pengendalian perusahaan, yang keduanya bersifat dinamis. Metode penelitian selanjutnya dengan menggunakan sampel penelitian dalam jumlah yang lebih besar. Selain itu penambahan waktu untuk memainkan 'Management Games Capitalism Plus' dan penambahan waktu untuk pelaksanaan tutorialnya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
S2900
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Paramadhina
"Latar belakang: Ujian lisan pada kedokteran merupakan ujian dimana satu atau lebih penguji memberikan beberapa pertanyaan kepada peserta ujian secara lisan. Ujian lisan dapat menguji kesiapan mental peserta ujian, investigasi serta manajemen pasien. Suatu penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki (Indeks Prestasi Kumulatif) IPK tinggi memiliki kemampuan komunikasi yang rendah dan sebaliknya. Sedangkan salah satu keterampilan yang dinilai penting pada ujian lisan adalah keterampilan dari komunikasi mahasiswa. Di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), terdapat modul pre-internship dimana peserta didik diharapkan bertemu dengan kasus yang akan ditemukan ketika nantinya menjadi seorang dokter. Salah satu evaluasi yang dilakukan pada modul ini adalah ujian lisan. Ujian lisan diharapkan dapat melihat kesiapan mahasiswa. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat apakah terdapat korelasi antara IPK profesi dokter dengan nilai sumatif ujian lisan Orientasi Ilmu Kedokteran Komunitas (IKK) Modul Pre-Internship mahasiswa klinik FKUI
Metode: Studi ini merupakan studi potong lintang (cross-sectional) dengan teknik pengambilan sampel adalah total sampling (n = 179). Data yang dianalisis merupakan data sekunder yang didapatkan dari Departemen IKK FKUI. Data disajikan dalam bentuk data numerik dan dianalisis dengan menggunakan uji Spearman
Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi signifikan (p = 0.003) dengan sifat yang lemah (r = 0.223) antara IPK profesi dokter dengan nilai sumatif ujian lisan mahasiswa.
Kesimpulan: Terdapat korelasi yang bermakna antara IPK profesi dokter dengan nilai sumatif ujian lisan orientasi IKK Modul Pre-Internship mahasiswa klinik FKUI tahun ajaran 2020–2021. Penelitian ini membutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mungkin berpengaruh saat ujian lisan.

Introduction: An oral exam in medicine is an exam in which one or more examiners give several questions to the students orally. Oral exams can test the student’s mental readiness, investigation, and patient management. A study shows that people who have a GPA have low communication skills and vice versa. Meanwhile, one of the skills that is considered important in the oral exam is the student's communication skills. At the Faculty of Medicine, University of Indonesia (FMUI), there is a pre-internship module where students are expected to meet cases that will be found when they become a doctor. One of the evaluations carried out in this module is an oral exam. Oral exams are expected to see the readiness of students. Therefore, this study aims to see if there is a correlation between the GPA of professional doctors and the scores of the Community Medicine Orientation in Pre-Internship Module for FMUI’s clinical students.
Method: This study is a cross-sectional study with total sampling technique (n = 179). The data analyzed is secondary data obtained from the Community Medicine Department of FMUI. Data is presented in the form of numerical data and analyzed using Spearman's test
Result: This study shows that there is a significant correlation (p = 0.003) with a weak trait (r = 0.223) between the GPA of the medical profession and the summative score of the students' oral exams.
Conclusion: There is a significant correlation between the GPA of the medical profession and the summative score of oral exam in orientation of community medicine for the Pre-Internship Module of FMUI’s clinical students for the 2020-2021 academic year. This study requires further research on the factors that may affect the oral exam.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Imam Shiddiq
"Fenomena kecurangan akademik di jenjang pendidikan tinggi seperti Universitas Indonesia kenyataannya masih terjadi dengan adanya data yang menunjukkan bahwa Mahasiswa Universitas Indonesia melakukan kecurangan akademik. Hal ini dilakukan oleh mahasiswa karena berbagai faktor, salah satunya adalah untuk memiliki nilai/performa akademik yang tinggi. Dengan adanya situasi pembelajaran yang berubah menjadi jarak jauh secara daring, diperlukannya kemampuan adaptasi akademik yang baik sehingga dapat memiliki performa akademik yang baik dan terhindar dari perilaku kecurangan akademik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek moderasi adaptasi akademik pada hubungan antara performa akademik dan kecurangan akademik dengan 350 mahasiswa program sarjana pada 14 fakultas di Universitas Indonesia selama menjalani masa pembelajaran jarak jauh (PJJ). Penelitian ini dilaksanakan secara daring dengan menggunakan Kuesioner Kecurangan Akademik, Indeks Prestasi Semester saat diberlakukannya PJJ (Genap TA. 2019/2020), dan Academic Adjustment Questionnaire. Hasil analisis Pearson Correlation dan regresi PROCESS Model 1 Hayes menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara performa akademik dan kecurangan akademik (r = 0,265; p < 0,01, two-tailed), serta adaptasi akademik memiliki efek yang signifikan dalam menguatkan hubungan kedua variabel (R2 = 0,0997, p = 0,001). Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat umum mengenai kecurangan akademik di Universitas Indonesia dan pengembangan penelitian terkait topik pendidikan tinggi di Indonesia.

The academic cheating phenomenon in higher education such as in Universitas Indonesia still occurs with the data that showing Students of Universitas Indonesia commit academic cheating. This is done by students due to various factors, one of which is to have high grades/academic performance. With the transformation of learning situation that change to online, it is necessary to have a good academic adjustment so the students can have high academic performance and avoid academic cheating. The aim of this study is to look at the moderating role of academic adjustment in the relationship between academic performance and academic cheating with 350 undergraduate students from 14 faculties of Universitas Indonesia during distance learning period. This research was conducted online using three measuring tools, Academic Cheating Questionnaire by Septiana (2016), Grade Point Average during the implementation of distance learning (Even Semester of 2019/2020), and the Academic Adjustment Questionnaire. The analytical result using Pearson Correlation and Hayes PROCESS Model 1 Regression Analysis showed a significant relationship between academic performance and academic cheating (r = 0,265; p < 0,01, two-tailed), and also academic adjustment has a significant effect that strengthened the relationship between the two previous variables (R2 = 0,0997, p = 0,001). This research is expected to broaden society’s insights regarding academic cheating in Universitas Indonesia and expanding research regarding higher education topic in Indonesia."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>